Anda di halaman 1dari 12

URAIAN SINGKAT GEOLOGI DAERAH BAYAT

A. Bentang alam
Di kalangan para ahli geologi, daerah Bayat lebih dikenal dengan nama daerah Perbukitan
Jiwo. Di dalam uraian singkat ini akan dipilih sebutan yang pertama yaitu daerah Bayat.
Bentang alam daerah Bayat dan sekitarnya, berdasar atas elevasi, kemiringan lereng dan
proses terjadinya dapat dipilahkan menjadi 5 satuan bentang alam yaitu :
1. Satuan pegunungan gawir sesar
2. Satuan perbukitan berstruktur komplek
3. Satuan perbukitan terisolasi
4. Satuan kipas alluvial
5. Satuan dataran alluvial
1. Satuan pegunungan gawir sesar
Bentang alam pegunungan gawir sesar terletak di bagian selatan daerah Bayat dan terkenal
dengan sebutan Pegunungan Baturagung. Bentang alam ini tersusun atas batuan volkanik,
mempunyai kemiringan relatif terjal antara 30-70%. Beda tinggi antara bagian kaki dan
puncaknya berkisar antara 90-375 m.
2. Satuan perbukitan berstruktur komplek.
Satuan bentang alam ini terletak di sebelah utara daerah Bayat, tersusun atas berbagai macam
batuan yang telah mengalami proses perlipatan kuat, yaitu batuan metamorf jenis sekis, filit
dan marmer; batuan sedimen terdiri atas batugamping Eosen, pasir, konglomerat,
batulempung, batugamping Nummulites, batuan beku diorit dan urat-urat kuarsa.
3. Satuan perbukitan terisolasi
Satuan bentang alam ini menempati daerah Bayat ebelah utara, tersusun atas batugamping
berlapis yang berselang seling dengan napal dan batupasir halus.
4. Satuan kipas aluvial
Satuan bentang alam ini terletak di daerah Bayat sebelah selatan, yaitu di bagian kaki
perbukitan gawir sesar. Bentang alam ini terbentuk karena adanya perbedaan elevasi yang
besar antara bentang alam gawir sesar dan daerah dataran aluvial di dekatnya. Proses
sedimentasi kipas aluvial terjadi terus menerus akibat erosi dan sedimentasi oleh air hujan
ataupun karena gaya gravitasi.
5. Satuan dataran aluvial
Satuan bentang alam ini terdapat di daerah dataran di kanan kiri S. Dengkeng. Satuan ini
tersusun atas endapan aluvial yang terdiri atas material berukuran lempung hingga kerakal
hasil proses erosi dan sedimentasi batuan yang lebih tua.
B. Formasi Geologi
Formasi geologi atau jenis batuan yang ada di daerah Bayat dapat dipilahkan menjadi 8
formasi, berturut-turtut dari yang paling tua yaitu (Surono, dkk, 1992):
1. Batuan Malihan (KTm)
Terdiri atas : Sekis, pualam (marmer), batuan gunung api malih, sedimen malih dan batu
sabak.
2. Formasi Gamping-Wungkal (Tew)
Terdiri atas : Batupasir, napal pasiran, batulempung, dan lensa batugamping
3. Formasi Kebo Butak (Tomk)
Terdiri atas : Bagian atas perselingan batupasir, batulempung dan lapisan tipis tuf asam,
bagian bawah lapisan batupasir , batulanau, batulempung, serpih, tuf dan aglomerat

4. Formasi semilir (Tms)


Terdiri atas : tuf, breksi batuapung dasitan, batupasir tufan dan serpih
5. Formasi Wonosari-Punung (Tmwl)
Terdiri atas : Batugamping, batugamping napalan tufan, batugamping konglomerat,
batupasir tufan dan batulanau.
6. Batuan Gunungapi Merapi (Qvm)
Breksi gunungapi, lava dan tuf
7. Aluvium Tua (Qt)
Terdiri atas : konglomerat, batupasir, lanau dan lempung
8. Diorit Pendul (Tpdi) : Diorit
C. Bahan Galian Gol. C
Di daerah Bayat terdapat beberapa formasi batuan yang menjadi tambang bahan galian
golongan C yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Tiga jenis bahan galian golongan C
yang akan dikunjungi dalam rangka kuliah lapangan yaitu batugamping, diorit dan marmer.
1. Batugamping (batukapur)
Tambang batugamping antara lain terdapat di G. Kampak dan sekitarnya (daerah Jimbung)
dan G. Temas. Batugamping yang ditambang di daerah tersebut merupakan bagian dari satuan
batugamping yang secara regional termasuk batugamping Formasi Wonosari. Kegiatan
penambangan batugamping ini masih berlangsung hingga sekarang. Di daerah Jimbung juga
terdapat beberapa tungku pembakaran batugamping yang masih aktif hingga sekarang yang
menghasilkan kapur tohor (wungkul) dan kapur padam (kawur).
2. Diorit
Tambang batuan beku diorit terdapat di G. Pendul di Desa Gunung Gajah. Kegiatan
penambangan diorit ini masih berlangsung hingga sekarang meskipun intensitasnya relatif
kecil.
3. Marmer.
Kegiatan penambangan batumarmer terdapat di G. Jokotuwo di Desa Talang, namun
kegaiatan penambangannya saat ini sudah berhenti. Batugamping Nummulites oleh
masyarakat umum juga disebut batumarmer kembang karena banyak mengandung fosil
Nummulites seperti yang tersingkap di Watuprahu. Kegiatan penambangan batugamping
Nummulites ini sekarang juga sudah berhenti.

Peta topografi daerah Bayat dan sekitarnya

Peta rupa bumi daerah G. Pendul-G. Jokotuo

Peta geologi daerah Bayat dan sekitarnya (Surono, dkk, 1992)


Keterangan :
Qt
Qvm
Tmwl
Tms
Tomk
Tew
KTm
Tpdi

: Aluvium Tua
: Batuan Gunungapi Merapi
: Formasi Wonosari Punung
: Formasi Semilir
: Formasi Kebo-Butak
: Formasi Gamping Wungkal
: Batuan Malihan
: Diorit Pendul

URAIAN SINGKAT GEOLOGI DAERAH WADUK WONOGIRI


A. Bentang alam

Bentang alam daerah Waduk Wonogiri merupakan suatu cekungan lembah sungai
Bengawan Solo yang sangat luas yang tergenang air waduk. Di sebelah selatan
waduk merupakan daerah dataran yang secara administrasi termasuk wilayah Kec.
Baturetno, Giriwoyo, Giritontro, Pracimantoro, Eromoko dan Wuryantoro.
Morfologi dataran tersebut terbentuk oleh endapan anak-anak sungai Bengawan
Solo. Di sebelah barat dan timur waduk dibatasi oleh morfologi perbukitan, yang
tersusun oleh batuan volkanik dan batugamping.

B. Formasi Geologi
Formasi geologi atau jenis batuan yang ada di daerah sekitar waduk dapat dipilahkan
menjadi 10 satuan batuan atau formasi yang berturut-turtut dari yang paling muda
yaitu :
No.
1.

Formasi
Aluvium

2.
3.
4.

F. Baturetno
Aluvium Tua
Batuan
Gunungapi
Lawu
F. WonosariPunung

5.

Simbol
Satuan batuan penyusun
Qa
Lempung, lumpur, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan
berangkal
Qb
Lempung hitam, lumpur, lanau dan pasir
Qt
Konglomerat, batupasir, lanau dan lempung
Qvl
Breksi gunungapi, lava dan tuf
Tmwl

6.

F. Nglanggran

Tmng

7.

F. Wuni

Tmw

8.

F. Jaten

Tmj

9.

F. Semilir

Tms

10.

F. Mandalika

Tomn

Batugamping, batugamping napalan-tufan,


batugamping konglomerat, batupasir tufan dan batu
lanau
Breksi gunungapi, aglomerat, lava andesit-basal
dan tuf
Aglomerat bersisipan batupasir tufan dan batupasir
kasar
Batupasir kuarsa, batupasir tufan, batulanau,
batulempung, napal dan batugamping napalan
Tuf, breksi batuapung dasitan, batupasir tufan dan
serpih
Lava dasit-andesit dan tuf dasit dengan dengan
retas diorit.

C. Bahan Galian Gol. C


Di daerah Wonogiri terdapat banyak bahan galian golongan C, yaitu batugamping (F.
Wonosari-Punung), andesit (F.Nglanggran, F. Mandalika, Batuan Gunungapi Lawu),

pasir (Aluvium Tua, Batuan Gunungapi Lawu, Formasi Jaten), dan lempung (Endapan
Alluvial, F. Baturetno).

Peta rupa bumi daerah Waduk Serbaguna Wonogiri

JADWAL KULIAH LAPANGAN


1. 06.30-07.30
2. 07.00-08.30
3. 08.30-09.30
4. 09.30-10.00
5. 10.00-11.00
6. 11.00-11.15
7. 11.15-12.00
8. 12.00-13.00
9. 13.00-14.30
10. 14.30-15.15
11. 15.15-15.30
12. 15.30-16.00
13. 16.00-17.00
14. 17.00

Persiapan di Kampus (presensi, dll)


Perjalanan Kampus-Tambang batugamping Kp. Jimbung
KL Tambang batugamping Kp. Jimbung
Perjalanan Kp. Jimbung-G. Pendul Ds. Gununggajah
KL Komplek G. Pendul & Watuprahu
Perjalanan G. Pendul- G. Jokotuo
KL Tambang Marmer G. Jokotuo
Ishoma di G. Jokotuo & Masjid Ds. Talang
Perjalanan Ds. Talang-Lembah batas kota Wonogiri
KL Lembah batas kota wonogiri
Perjalanan Lembah batas kota Wonogiri-Waduk Wonogiri
KL Waduk Wonogiri
Perjalanan Waduk Wonogiri-Kampus UNS
KL selesai

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

GEOLOGI REKAYASA

PERBUKITAN JIWO BAYAT - WADUK WONOGIRI

Oleh Kelompok 19 :
Nama /NlM
Galang Nur Aji Pamungkas
I0113051

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2014

Anda mungkin juga menyukai