Anda di halaman 1dari 3

Jenis, Tipe, Karakteristik dan Komposisi Batuan Dasar

Kalimantan

Gambar 1 Lokasi Batuan Dasar di Pulau Kalimantan (Setiawan, 2013)

Secara umum, batuan dasar di Kalimantan meliputi granitoid dan batuan metamorf. Distribusi
batuan granitoid di Wilayah Kalimantan dan sekitarnya terdapat pada Pulau Kalimantan dan
Kepulauan Natuna (Kurniawan, 2014). Granitoid di Kalimantan barat terbagi menjadi 2 kompleks:

1. Kompleks Natuna-Sangau
Kompleks ini mencakup daerah Natuna, Semintau, Ketugnau dan Sanggau. Kompleks batuan
granitoid ini terbentuk pada setting tektonik subduksi Schwaner. Batuan granitoid yang
dapat diketemukan meliputi granit, granidiorite, tonalite dan metaluminous granit. Pun
batuan ini berasosiasi dengan mineralisasi emas, logam dasar, merkuri hingga uranium.
2. Kompleks Pegunungan Schwaner
Kompleks ini mencakup daerah Mensibau, Sepauk, Ketapang, Menyukung, Karendan dan
Pesinduk. Kompeks batuan grantioid ini memiliki setting tektonik granit busur vulkanik dan
granit zona rifting kontinen.

Kurniawan, A. 2014. Geologi Batuan Granitoid Indonesia dan Distribusinya. Yogyakarta.


Universitas Gadjah Mada. Masyarakat Ilmu Bumi Indonesia. Vol. 1/E-3
Sumatera

Barber, Crow, & Milsom (2005) menyebutkan bahwa batuan dasar di Sumatera dapat dibagi
menurut waktu geologi:

Gambar 2 Stratgrafi Pra-Tersier di Sumatra (Barber, 2005)

1. Batuan dasar pra-karbon


Berdasarkan hasil penyelidikan beberapa peneliti dalam karya Barber (2005), batuan dasar
pra-karbon memiliki komposisi yang beragam dan umur yang berkisar umur Silur hingga
Karbon. Batuan yang masuk kedalam pra-karbon berupa batuserpih dan kuarsit yang berada
di Pekanbaru dan Pulau Rupat (batas Devon-Karbon), granit dari Cekungan Sumatra Tengah
(Silur-Awal Karbon), batu gneiss sebagai dyke di Rao (Karbon).
2. Batuan Dasar Karbon-Awal Kapur
Batuan dasar ini masuk kedalam Tapanuli Group yang berada di Sumatra Utara. Adapun
batuan dasar ini didasari atas 3 formasi utama yang berada di Sumatra Utara yaitu Formasi
Bohorok, Formasi Kluet dan Formasi Alas. Kelompok ini memiliki komposisi batuan berupa
batupasir, batuserpih, batugamping dan tillites.
3. Batuan dasar Permian-Trias
Batuan dasar ini masuk kedalam Peusangan Group. Peusangan Group sendiri terdiri banyak
formasi seperti Bukit Pendopo (Suamtera Selatan), Tempilang (Bangka), Palepat (Jambi),
Tuhur (Sumatra Barat), Situtup (Aceh). Komposisi batuan dasar memiliki kesamaan seperti
batupasir, rijang, batugamping, batuserpih serta batuan vulkanik yang tersebar tidak merata
di tiap formasi.
Gambar 3 Distribusi Peusangan Group di Sumatra (Barber, 2005)

4. Batuan Dasar Jura-Kapur


Batuan dasar ini masuk kedalam Woyla Group. Woyla Group di Aceh mempunyai 13 satuan
stratigrafi yang dapat diklasifikasikan menjadi 3 kumpulan yaitu kumpulan laut, kumpulan
busur basalt-andesit dan kumpulan batugamping.
Kumpulan laut terdiri atas serpentinit, gabro, amfibolit, basalt, breksi hialoklastik, batupasir
dan batulanau vulkaniklastik, rijang, batuserpih dan batugamping. Kumpulan busur basalt-
andesit terdiri atas batuan basalt porfiri, basalt andesitik dan batuan vulkaniks seperti tuff,
sedimen vulkaniklastik dan breksi vulkanik. Sedangkan kumpulan batugamping terdiri atas
batugamping masif seperti calcarenite dan calcilulite serta batuserpih dan batugamping
rijangan.
Sedangkan Woyla Group di daerah Natal diwakilkan oleh Formasi Muarasoma, Belokgadang
dan Sikubu. Formasi Muarasoma terdiri atas batuserpih, batusabak, batupasir, batulanau
laminasi dan batugamping masif. Sedangkan Formasi Belokgadang terdiri atas batupasir,
batuan sedimen lempungan yang terkadang mengandung rijang. Lalu Formasi Sikubu
memiliki komposisi metagraywacke vulkaniklastik dengan sisipan batuserpih.

Barber, A. J., Crow, M. J., & Milsom, J. S. (2005). Sumatra : Geology, Resources and Tectonic
Evolution (G. S. of London, ed.). London.

Anda mungkin juga menyukai