Anda di halaman 1dari 45

Informasi Dasar mengenai

HIV/AIDS
Pembimbing :
dr.Wendy Budiawan, Sp.PD
Oleh :
Qowiyyu Nurul Q

Apakah HIV itu ?

HIV
H

: Human

manusia

: Immunodeficiency

penurunan kekebalan

: Virus

virus

Apakah AIDS
Acquired = didapat
Immune = kekebalan tubuh
Deficiency = menurun/berkurang
Syndrome = kumpulan gejala penyakit
AIDS adalah kumpulan gejala penyakit
yang timbul akibat menurunnya
kekebalan tubuh yang didapat.

HIV VIRUS

AIDS
Penyakit yang sangat mematikan

HIV melemahkan sistem


kekebalan tubuh manusia

HIV menyerang sel darah putih

Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu


melawan infeksi

Namun, setelah HIV memasuki sel darah


putih untuk perkembangbiakannya,
HIV merusak sel tersebut, akhirnya
membunuhnya
CD4

Akibatnya, sistem kekebalan tubuh semakin


menurun, yang menyebabkan tubuh
menjadi rentan terhadap segala serangan
penyakit -----AIDS

VIRUS HIV ADANYA DI MANA ?


Virus HIV terdapat dalam sel darah
putih yang berada di:

Cairan Darah
Air Mani (semen)
Cairan vagina
Air susu ibu

Bagaimana kita dapat


terinfeksi HIV ?
Melakukan kegiatan yang menyebabkan terjadinya pertukaran
cairan tubuh yang mengandung virus HIV dari orang yang
sudah
terinfeksi HIV ke orang lain

Prinsipnya seperti ini : (dikenal sebagai prinsip ESSE)

Exit : Keluar dari tubuh manusia


Survive
: HIV harus kondisi hidup
Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi) cukup
Enter : HIV masuk ke tubuh manusia

Cara penularan HIV


Lewat cairan darah

Transfusi darah
Pemakaian jarum suntik
yang tidak steril dan
dipakai bersama-sama
Pemakaian alat tusuk
yang menembus kulit
(yang tidak steril dan
dipakai bersama-sama)

Cara Penularan HIV


Penularan melalui cairan kelamin
Melalui hubungan seksual tanpa kondom.
Vaginal Seks
Oral Seks
Anal Seks

Penularan melalui ibu yang HIV+ kepada


anaknya
Penularan dapat
terjadi selama:
Proses kehamilan
Proses persalinan
Menyusui
Kemungkinan penularan ke
bayi adalah sekitar 25-30
bila tanpa pengobatan

AIDS TIDAK MENULAR LEWAT :

Ciuman

Sentuhan

Pelukan

Alat
makan

WC

Nyamuk

Tinggal
serumah

KELOMPOK RISIKO TINGGI

Homoseksual.
Pengguna narkoba.
Pekerja seks komersial.
Penerima transfusi darah.
Petugas kesehatan.
Pelancong.
Usia 20 34 tahun.

Pen cega ha n HIV/A IDS


A = Abstinence
Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk
Tidak melakukan hubungan seksual

B = Be faithful
Saling setia pada satu pasangan yang
tidak terinfeksi HIV

C = Condom

Gunakan kondom setiap kali


berhubungan seks yang berisiko

D= Dont Inject !
Hindari penggunaan jarum suntik
secara bergantian & tidak steril

Data Kasus HIV&AIDS Terakhir


(sumber Ditjen PPM & PL Depkes RI)

FAKTOR
RESIKO/RISK
Heteroseksual
Pengguna Narkoba
Suntik (IDU)
Homo/Biseksual
Transmisi Prenatal
Transfusi Darah
Tak Diketahui dan
Tidak Disebut

HIV AIDS TOTAL


+
1947 2256 4203
1168 2920 4088
134 272
30
75
0
6
1054 294

406
105
6
1348

EPIDEMIOLOGI

Fenomena Gunung Es

kasus 10156
terdeteksi

HIV[+]:
90,000
130,000 (?)

PATOGENESIS
HIV menyerang & merusak selsel limfosit T yg berperan dlm
sistem kekebalan seluler.
Kekebalan menjadi lumpuh.
Sehingga
infeksi.

rentan

terhadap

HIV membuat reseptor (CD4)


dari

limfosit

menempel

&

melebur ke sembarang sel.

Sehingga HIV akan berpindah


ke sel-sel lain.
Infeksi berlangsung terus.

TARGET SELULER INFEKSI HIV


Target Utama :
CD4 Limfosit T.
Monosit dan makrofag.
Virus memindahkan RNAnya kedalam sel
manusia :
Terintegrasi kedalam materi genetik.
Replikasi.
Menghasilkan antibodi

Darah

Darah Merah

Darah Putih

Sel darah putih lainnya

Limfosit

Sel B

Trombosit

Sel T

CD4

CD8

PERJALANAN INFEKSI HIV


1000
900

CD4

Jumlah CD4

800
700
600
500
400
300

Sindrom
Infeksi
Akut HIV

Asimtomatik

Viral Load

Periode
jendela

TB
HZV
OC

200
100
0

OHL
PPE

Antibodi
0 1 2 3 4 5
Bulan..

PCP

CMV, MAC
1

2
3 4
5
6
7
8
Tahun sesudah terinfeksi HIV

10

11

CM

Tertular

PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:

Periode
Jendela

3 - 6 BULAN

HIV +

5 - 10 TAHUN

AIDS

1 - 2 TAHUN

Tahapan
Infeksi
infeksi

Biasanya 3-6
bulan, tapi bisa
lebih

Masa laten bisa


berkisar antara 4
bulan sampai lebih
dari 10 tahun

Gangguan saraf krn


HIV seperti pikun, mati
rasa,terdapat Infeksi
Oportunistik (IO)

Orang bisa menularkan


tetapi hasil tes negatif
dalam masa jendela ini

Masa laten

AIDS

Penyakit yg berkaitan dgn


HIV: Berat badan menurun,
demam, diare

KLASIFIKASI
Menurut Center for Disease Control
(CDC) :
Kelompok I : inf. akut.
Kelompok II : inf. asimtomatik.
III
:
limfadenitis
Kelompok
generalisata persisten.

Kelompok IV : penyakit lain.

Kel. IVa : penyakit konstitusi.

Kel. IVb : penyakit saraf.

Kel. IVc : penyakit infeksi


sekunder.

Kel. IVd : kanker sekunder.

Kel. IVe : keadaan lain.

WHO

Gejala Klinis Menurut KPA


(2007)

Gejala mayor:
a. Berat badan menurun lebih dari
10% dalam 1 bulan
b. Diare kronis yang berlangsung
lebih dari 1 bulan
c. Demam berkepanjangan lebih
dari 1 bulan
d. Penurunan kesadaran dan
gangguan neurologis
e. Demensia/ HIV ensefalopati

Gejala minor:
a. Batuk menetap lebih dari 1
bulan
b. Dermatitis generalisata
c. Adanya herpes zoster
multisegmental dan herpes
zoster berulang
d. Kandidias orofaringeal
e. Herpes simpleks kronis
progresif
f. Limfadenopati generalisata

Infeksi
opportunistik

Herpes
Simpleks :
Luka yang
sangat sakit
dekat mulut
(HSV-1); pada
kelamin (HSV-2)

PCP :

Sesak napas, batuk


kering

Candidiasis :
Gumpulan putih kecil seperti
busa di mulut dan vagina

TBC :
Batuk, kelenjar bengkak,
keringat basah waktu malam

Penyakit lain terkait HIV

Demam

Kelelahan

Diare

Limpadenof
ati

Weight
loss

Laboratory Diagnosis of HIV


Infection

Menggunakan metode yg
mendeteksi:

Antibody
Antigen
Viral nucleic acid

Kultur Virus

Test ELISA
Western Blot
Indirect immunofluorescence
Polymerase Chain Reaction (PCR)

Pengobatan HIV

Sampai saat ini belum ada obat yang dapat


menyembuhkan HIV
Obat yang sekarang ada yaitu ARV (Anti
Retroviral ) yang digunakan sebagai terapi
untuk menghambat berkembangbiaknya
virus dalam tubuh
Terapi ARV memberi kesempatan pada
ODHA untuk hidup lebih produktif

ARV diberikan pada :


gejala AIDS/gejala yang
sangat berat, tanpa melihat
limfosit CD4
Pada pasien asimptomatik
dengan limfosit CD4+ <200
sel/mm3
Pada pasien asimptomatik
dengan limfosit CD4+ 200350 sel/mm3
Pada pasien asimptomatik
dengan limfosit CD4+ >350
sel/mm3 dan viral load 100.000
kopi/ml

Tidak dianjurkan : dengan limfosit


CD4+ >350 sel/mm3 dan viral
load <100.000 kopi/ml

dianjurkan pada pasien dengan


TB paru atau infeksi bakterial
berat dan CD4 < 350 sel/mm3.

ibu hamil stadium klinis


manapun dengan CD4 < 350
sel/mm3 (Depkes, 2007).

Terapi
antiretroviral
(ARV)
Nucleoside/ nucleotide reverse

transcriptase inhibitor (NRTI) :Stavudin


(d4T), Lamivudin (3TC), Zidovudin
(ZDV,AZT)

Non nucleoside reverse transcriptase


inhibitor(NNRTI) : Nevirapin (NVP),
Efavirenz (EFV, EFZ)

Inhibitor protease (PI) : Nelfinavir,(NFV)


lopinavir (LPV)

nucleoside reverse
transcriptase inhibitor
(NsRTI)

Non nucleoside reverse


transcriptase inhibitor(NNRTI)

TERAPI LINI PERTAMA


2

NRTIs adalah terapi utama yang


direkomendasikan sbg kombinasi efektif

1. ZDV/3TC + NVP atau EFV


2. ZDV/3TC + ABC
3. ZDV/3TC + RTV-enhanced PI

(IDV/r, SQV/r, LPV/r) or NFV

Juga d4T/3TC, ZDV/ddI, d4T/ddI

Sumber : DepKes, 2007


Anjuran

Panduan ARV

Keterangan

Pilihan
Utama

Zidovudin+
Lamivudin+
Nevirapin

Zidovudin dapat menyebabkan


anemia,
dianjurkan untuk pemantauan
hemoglobin,
Zidovudin lebih disukai daripada
Stavudin karena efek toksik
Stavudin (lipodistrofi, asidosis
laktat, neuropati perifer)
Pada awal penggunaan
Nevirapin terutama padapasien
perempuan dengan CD4>
250beresiko untuk timbul
gangguan hatisimtomatik, yang
biasanya berupa ruam kulit yang
sering terjadi pada 6 minggu
pertama dari terapi

Pilihan
alternatif

Zidovudin+
Lamivudin+
Efavirenz

Efavirenz (EFV) sebagai substitusi


dari
nevirapin manakala terjadi
intoleransi dan bilapasien
mendapat terapi rifampisin.
Perempuan hamil tidak boleh
diterapi
dengan Efavirenz
Perempuan usia subur harus
menjalani tes kehamilan terlebih
dahulu
sebelum mulai terapi dengan
Efavirenz

Stavudin+
Lamivudin+
Nevirapin atau
Efavirenz

Stavudin dapat digunakan dalam


kombinasi terapi ini

Obat ARV sebagai profilaksis diberikan


pada orang yang terpapar dengan
cairan tubuh orang yang mengandung
HIV dan pencegahan penularan

Obat ARV yang dianjurkan pada


penderita TB paru : evafirenz,
nevirapin

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai