Anda di halaman 1dari 15

http://www.idolhot.com/girls/60/Liu-Yi-Fei.

html
http://asia-girls-model.blogspot.com/

Lee ji woo

http://www.asianteenpictureclub.com/galleries/slender-girl-looks-amazing-in-these-various-
pics/af/1865366

http://www.japanesetgp.net/

http://thai-sexy-picture.blogspot.com/search/label/Ping%20Pimpaporn

http://www.911asians.com/archive-japanese-thai-sex.shtml

http://thaisluts.net/

http://www.asiansweetheart.net/Thai_Beauty/Models/Sa/sa.php

http://free4free-sex.blogspot.com/2009/09/621-foto-koleksi-terlengkap-chika.html

"Uhhhh…" aku mengeliatkan tubuhku dibalik selimbut hangat, hujan deras kemarin malam membuat
pagi ini semakin dingin, untungnya hari ini hari minggu, aku memandangi langit-langit kamar kostku,
setelah menggeliat malas kesana kemari dengan mengumpulkan seluruh tenagaku aku berteriak keras.

"Hiaaaaa….tt !! Huupppp…!!" Aku melompat dari tempat tidurku menerjang dinginnya pagi hari ini,
Huuuhhhhhh ? astaga dingin amattt… aku buru-buru kembali melompat keatas ranjang dan
bersembunyi dibalik selimutku yang hangat.

Untuk beberapa saat aku kembali bermalas-malasan dibalik selimutku yang hangat, menggeliat-geliat
dengan asik kesana kemari.

"Mayaaaa, Tok Tok Tokkk" terdengar suara temanku Farida berteriak-teriak memanggil namaku dari luar
kamar,ketukan dipintu kamarku semakin keras

Duhhh, ngak mauuuu, masih ngantuk, aku mengeluh dalam hati

"Maya.. bangunnnn…, duh dasar si pemalasss…!" Vivi mengumpat dari luar kamar, berkali-kali
tangannya ikut mengetuk-ngetuk.

"YA UDAH, KITA TINGGAL YUKK !!" suara Reina terdengar agak keras

Suara – suara diluar kamarku mendadak menghilang,

Hah, ditinggal ? aduh teganya…!! Aku melompat dan dengan cekatan membuka kunci pintu kamarku
"Klikkkkkk"
"Aku ikutttt !" Aku berteriak sambil membuka pintu kamarku dan berlari mengejar tiba-tiba
dibelakangku terdengar suara tawa yang semakin keras.

"Ha Ha Ha Ha.. akhirnya bangun juga…" Reina cekakakan menertawaiku, tubuh mereka bertiga merapat
didinding luar kamarku, mereka melangkah menghampiriku

"Dadanya kecil ya ?"Vivi tertawa cekikikan sambil menunjuk kearah baju piyamaku disebelah atas.

"Uhhh… , Yeee malah ngintip…!"aku buru-buru merapikan kancing baju piyama yang kukenakan.

"kayanya gedean yang aku deh" Vivi membusungkan dadanya, aku cemberut mengaku kalah, diantara
kami berempat memang "perabotan" Vivi yang paling gede

"Biarin…, biar kecil tapi banyak yang suka"jawabku dengan pede karena kecantikan wajahku yang lebih
menonjol.

Dengan jahil kuremas dada Vivi yang sedang membusung sambil berteriak keras "Jurusss
Nagaaaaaaaaa….!!"

"Owwwww…!! " tentu saja Vivi berteriak kaget sambil menarik dadanya, ia hendak membalasku namun
aku dengan gesit menghindari remasan tangannya.

Vivi melotot, aku mencibirkan bibirku kemudian terdengar suara tawa canda memecah keheningan
dipagi hari itu, sementara teman-temanku bercanda dipagi hari aku mengambil handuk dan masuk
kekamar mandi yang ada dikamarku.

Kunyalakan kran shower, air hangat segera mengguyur tubuhku, duh asiknya, sabun kesana sabun
kemari usap sana usap sini akhirnya selesai juga acara bersih – bersihnya ^^. Sambil mengeringkan
tubuhku aku memperhatikan diriku didepan cermin, wajah yang cantik, rambut yang indah sepunggung,
tubuh yang halus mulus, pinggang yang rata dan ramping, aku menatap kebawah leherku sambil
membusungkan dua buah gundukan payudara di dadaku .

HHhhhhhhhhhhhh…., aku menghela nafas panjang, coba deh kalau dadaku seperti dada Vivi, dapet nilai
100 dah, karena dadaku rada-rada kecil turunlah nilaiku menjadi 100 kurang 0 hohohohoh, ngak mau
kalah Ehhmmmmmmm… ^^.

"Mayaaaaaa….., Mayyyyyyy!! " kembali terdengar teriakan teriakan keras diluar kamarku.

"Iya bentarrrrr…." Aku buru-buru memakai pakaianku kemudian sambil cengengesan aku keluar kamar,
tidak berapa lama sebuah mobil segera meluncur keluar dari rumah kostku.
***************************

Di tempat lain…

Di sebuah rumah seorang pria gemuk berperut buncit sedang sibuk berkhayal, tangannya tampak
sedang sibuk menggosok-gosok benda miliknya, diselangkangannya.

****************************

Kamar ganti dikolam renang,

"Rei.., kamu duluan gih yang keluar…"Farida mendorong punggung Reina, sebelah tangan Farida
menyilang didada melindungi buah dadanya yang tercetak dengan jelas dari balik pakaian renangnya.

"Ngak.. mau ahh kamu aja gihhh.."Reina malah balas mendorong punggung Farida, ia juga sama masih
merasa risih untuk keluar dari dalam kamar ganti.

"Minggir semua…, biar aku duluan, makanya kalau punya dada jangan terlalu kecil, harus gede kaya
punya ku.. jadi ngak malu kalau sampe diliat orang he he he he".

"Huuuuu!!" terdengar suara riuh dari mulut kami bertiga sementara Vivi melenggak lenggok keluar dari
kamar mandi.

Aku, Reina dan Farida perlahan-lahan melangkah keluar mengikuti langkah Vivi. Tidak berapa lama
terdengar suara "Byurrrr…" Byurrrr" Byurrrrrr" Byurrrrr", satu persatu kami berempat berloncatan
masuk kedalam kolam renang, setelah kecapaian bolak balik berenang akhirnya kami berkumpul
merapat membuat lingkaran kecil mirip kayak "Knight Of The Round"

Beberapa lama kemudian secara tidak sengaja aku menatap ke sebuah pojok di bawah tempat yang
teduh, sekumpulan om-om sedang bersantai sambil ngemil kue Butter Cookies, mata mereka yang nakal
memandangi kami berempat, waduh, pada melotot deh, sambil sesekali berbisik-bisik, entah apa yang
sedang mereka bisikkan, terus tertawa-tawa sambil memandang kearah kami, serem banget ih…

Secara tidak sadar aku merapatkan tubuhku kearah Farida,sambil berbisik

"Fa.. liat ngak Om om, diujung sono…" Aku mencolek pinggul Farida

"Hah ? napa emanggg ?" Farida melirik tempat berkumpulnya para om-om disudut itu.

"Mereka ngeliatin kita melulu…sebell.!"aku cemberut.

"Hmmm.. , Ehh kita kerjain yuk…"Reina tersenyum nakal sambil melirik kearah para om nakal yang
sedang berkumpul ditempat yang teduh itu. Aku, Reina, Farida dan Vivi naik dari dalam kolam, dengan
santai kami mendekati tempat para om-om yang sedang mangkal, dari tatapan mata mereka keliatan
banget kalo lagi mikir yang ngeres-ngeres.

Huh dasar srigala berbulu domba, waktu dideketin malah pura pura baik memandang kearah lain, kami
berempat berhenti tepat didepan mereka dalam posisi membelakangi mata-mata nakal yang selalu
mecuri-curi pandang memperhatikan bagian-bagian tubuh kami yang sensitif

"Aduhhhh… Vi pegel amat ya.. Mmmmmm " Reina menggeliatkan tubuhnya kesana kemari.

Aku mengibaskan rambutku yang terurai sambil memamerkan kecantikan dan keindahan tubuhku,
demikian juga halnya dengan Farida sedikit menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan lembut sambil
terkadang menunggingkan tubuhnya sedikit. Yang paling dahsyat serangan Vivi sibuah dada besar.

"Iya nihhh….Ennnghhhhhh" Vivi menyampingkan tubuhnya kemudian membusungkan dadanya


kedepan, sedangkan kedua tangannya terentang keatas, sehingga terlihat jelas tojolan besar itu seolah-
olah mendak melompat keluat dari baju renang yang dikenakannya.

"Uhukkk…!!" "Ehmmm" "Heeekkkk Khekkkk" terdengar suara terbatuk-batuk dari arah para om nakal
yang tersedak dengan mata mereka yang melotot bulat.

Kemudian setelah menoleh sebentar kearah mereka yang terbatuk-batuk, kami berempat melangkah
santai kearah kantin meninggalkan para om nakal yang masih terbatuk-batuk dengan keras.

"He he he… rasain…"aku dan teman-temanku tertawa kecil mendengar suara para om nakal yang masih
terdengar ahak uhuk tersedak akibat serangan kami berempat.

"Vi.. tadi liat ngak, itunya pada berdiri he he he" kata Reina sambil melingkarkan tangannya kepinggang
gadis itu, Vivi cuma cengengesan sambil mengangguk kecil wajahnya bersemu merah, entah apa yang
dipikirkan oleh Vivi.

"He-ehhh, gila ya…, kaya mau nerkam gitu ihh, ekspresinya..Seyem!! " Aku menyahut menimpali, aku
agak merinding ketika mengingat ekspresi wajah para om nakal.

"Kalo nerkam sih, tar Kita kasihin si Maya aja, supaya digarap rame-rame….HE HE HE"Vivi terkekeh-
kekeh sambil melirik kearahku.

Kelihatannya Vivi masih dendam karena tadi pagi jurus nagaku berhasil mencengkram buah dadanya
yang bongsor He he he…..^^

"Enak aja…, Loe aja kaliiii, Gua enggakkkk… "aku meniru kebiasaan Ruben & Eko Patrio ^^, sambil
menggoyang-goyangkan pinggulku dengan nakal, kemudian mencibirkan bibirku kearah Vivi, aku buru-
buru ngacir ketika Vivi mengejarku.

Kami berempat duduk mengelilingi sebuah meja, lama amat ngak nyampe-nyampe deh pesanan kami
berempat.

"Kruuyuuuuuukkkk….. " perutku berbunyi keras, aduh malu-maluin deh, aku memegangi perutku yang
berbunyi keras..

"Ayam siapa tuhhhh yang lagi berkokok ? " Farida menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan, aku
menyikut buah dadanya.

"Aduhh.. duhhh" Farida meringis ,namun tidak berapa lama kemudian tangannya merayap kebawah
meja merayapi pahaku.

"Farida…, Ahhh " aku merapatkan kedua pahaku.

"Santei aja… kamu kan dipojok, ngak akan ada yang liat ini he he he" Farida merapatkan bangkunya
kesisiku sedangkan Vivi dan Reina tersenyum sambil menggeser bangku mereka merapatkan barisan
berusaha menjadi tembok pelindung. Aku mulai berani merenggangkan kedua pahaku sedikit, Farida
tersenyum kemudian tangannya mengelus-ngelus bagian dalam pahaku, nafasku semakin terasa sesak.
Aku sedikit tersentak ketika Farida menyusupkan tangannya kedalam pakaian renang yang kukenakan
dari sebelah sisi selangkanganku, aku menolehkan wajahku kearah lain ketika Vivi dan Reina tersenyum
senyum kecil menatapku.

Farida mendadak bangkit dari kursinya, tangannya dengan agak kasar menarik tanganku, aku ikut berdiri
dan mengikuti langkah kakinya.

"Hajar Faaaa…! jangan dikasih ampunn He he he" Reina terkekeh-kekeh sedangkan Vivi mengerlingkan
matanya dengan nakal kearahku.

"Cklekkkkk…" Farida mengunci pintu ruangan untuk ganti baju,

"Mayaaaaa.. Ohhh…." Farida memeluk tubuhku, Wajahnya semakin dekat dengan wajahku dan

"Hmmmm… Mmmmmmm" mulutku dikulum dengan lembut oleh Farida. Tubuhku sedikit meronta
kehabisan nafas namun kedua tangan Farida membelit pinggangku kuat – kuat. Mulut Farida semakin
kuat mengulum dan menghisap mulutku.

"Haa…Uffffff…. Ampunnn, aku nyerahh…"aku kehabisan nafas, aku menggeleng-gelengkan kepalaku


kekiri dan kekanan menghindari mulut Farida yang merusaha menyumpal bibirku, kedua tangannya
memegangi pipi kanan dan pipi kiriku.
"Heee… EMMMMMMMMHHH" bibirku kembali menjadi bulan-bulanan Farida, bibirku kembali disekap
oleh bibirnya, Farida tampak rakus mengulum dan melumat-lumat bibirku, tangannya merayap
mengelus-ngelus bongkahan buah pantatku.

Tangan Farida dengan tidak sabar menarik pakaian renangku sampai melorot sebatas dada,
tersembullah payudaraku yang mungil dihiasi oleh puting susu yang sudah mengeras. Aku menelan
ludah ketika merasakan jari telunjuk Farida melingkari puting susuku, rasa geli membuatku menggeliat
resah sambil meringis-ringis.

"Ahmmmmmmhhhhh…. Mmmmmmmmhh" Aku berusaha menutup mulut rapat-rapat agar suaraku


tidak terdengar terlalu keras ketika Farida merendahkan kepalanya dan menghisap kuat-kuat puncak
payudaraku, mulut Farida bukan hanya sekedar menghisap, lidahnya menggeliat-geliat menggelitiki
puting susuku.

Aku mendekap kepala Farida yang sedang asik mengemuti puncak buah Susuku. "Fa…… " aku memanggil
Nama Farida dengan lirih.

"Uhhhh….!! "aku agak kaget ketika Farida dengan kasar menyentakkan pakaian renangku semakin
kebawah , ia berlutut dihadapanku.

Aku mengerti apa yang Farida inginkan, aku segera mempersembahkan bukit mungil diselangkanganku
kehadapan kepalanya.

"Pelan pelan Fa… Ahhh…"Aku mengeluh ketika Farida mengecup-ngecup bibir Vaginaku dengan kasar,
kasar sekali, nafasku semakin lama semakin tersendat-sendat,

Aku bernafas sedikit lega ketika Farida menghentikan serangannya, Farida menengadahkan kepalanya ,
matanya memandangiku yang berusaha mengatur nafas, bibir Farida tersenyum nakal, tidak berapa
lama kemudian tatapan mata Farida terfokus pada keindahan belahan mungil diselangkanganku. Jari
telunjuknya mengulas-ngulas belahan mungil diselangkanganku, lendir-lendir nakal semakin banyak
membanjiri belahan diselangkanganku.

"Utssssssshhhhh….!! " kedua lututku serasa goyah ketika jari tangan Farida menekan pinggiran bibir
vaginaku agar sedikit merekah. Jilatan-jilatan lidah Farida dengan kasar mengulas-ngulas klitorisku,
sesekali diemutnya kuat-kuat "kacang mungil" diselangkanganku.

"Faaaa…, Shhhh… Ahhhh " tanganku menggapai-gapai mencari pegangan, akhirnya aku berpegangan
pada dinding kayu dikamar ganti itu.

"Haaa Ahhhhhh… Crrrrrr. Crrrrrrrr" aku semakin kuat berpegangan pada dinding Kayu dipinggirku,
tubuhku mengejang ketika merasakan denyutan-denyutan nikmat itu menerpa bagian tubuhku
diselangkangan yang sangat sensitif.
"He he he… Cruttttttt….dehhhh"kata Farida sambil menengadahkan kepalanya memandangiku, sambil
tersenyum kecil telapak tangan kiri Farida menyeka cairan lengket milikku yang tercecer disudut
mulutnya.

Farida berdiri ia membalikkan tubuhku, kedua tangannya merayapi buah dadaku dari belakang, sesekali
tangannya menggenggam induk buah dadaku sambil meremas-remas induk payudaraku. Jari telunjuk
Farida mengulas-ngulas ujung puting susuku ia berbisik ditelingaku…..

"Kalau aku kaki-laki, langsung deh, kamu aku perkosa ditempat ini he he he" Farida mengigit lembut
daun kupingku.

"Kalau kamu laki-laki juga, aku langsung ngacir, takut kamu perkosa he he he" Aku membalas candaan
Farida, kemudian sambil tertawa kecil Farida memeluk tubuhku dengan erat.

"Udah yukk, makanan kita pasti udah datang…" Aku berusaha melepaskan tubuhku dari dekapan Farida.

"Ntar , santai aja" Tangan Farida merayap mengelus bukit mungil diselangkanganku, sesekali tangan itu
meremas selangkanganku, kemudian Farida membalikkan tubuhku dan kemudian bibir kami kembali
saling mengulum

"Cpppp… Cpppp.. Cppppp" Suara-suara berdecak-decak itu kembali terdengar. Aku membalas memeluk
tubuhnya kali ini aku yang menciumi leher Farida kemudian ciumanku merambat kebahunya, kugigit
bahu Farida dengan lembut.

Farida mendesah ketika aku mulai mempermainkan ujung puttingnya, kujepit puting susu Farida dengan
jari jempol dan jari telunjukku kemudian kupelintir-pelintir sehingga pemiliknya mendesah-desah
keenakan, sesekali kutarik-tarik puting susu Farida dengan lembut. Bongkahan payudara Farida semakin
keras dan kenyal, aku menundukkan kepalaku dan kuciumi dengan lembut bulatan payudara Farida,
sambil meremas-remas induk payudaranya. Farida tidak mau kalah ia mendorong tubuhku merapat
kedinding kayu itu kedua tangannya balas mengelusi buah dadaku, lidah Farida terjulur keluar
mengajakku untuk melakukan pertarungan, aku mengeluarkan lidahku kemudian lidah kami saling
membelit dan saling kait, mulut Farida dengan rakus menghisapi lidahku. Kedua tangan Farida merayap
kebelakang kepalaku dan menarik kepalaku agar semakin merapat kewajahnya, ia melumat bibirku kuat-
kuat. Aku hendak melakukan perlawanan namun Farida dengan kasar merentangkan kedua tanganku
keatas sambil berbisik"lebih baik kamu diam saja manis…, he he he" Ciuman Farida merambat turun,
nafasku kembali sesak merasakan mulut Farida mengecupi buah dadaku, sesekali dijilatinya bulatan
buah dadaku.

"Akkk…!". Aku menjerit kecil ketika merasakan gigitan lembut diputing susuku, Aduh, enak amat
sihhhhh…. ^^, mulut Farida mengenyot puncak payudaraku, kepalaku terkulai kekiri , kadang kadang
terkulai kekanan sambil mendesis merasakan nikmatnya kemutan mulut Farida dibuah dadaku.
Ciuman Farida semakin lama semakin turun kearah selangkanganku dan aku merintih-rintih agak keras
sambil memundurkan vaginaku agar terhindar dari cumbuan Farida,nafasku semakin tersendat-sendat
menahan sesuatu yang sulit untuk dibendung lagi. Farida tambah liar mencumbui bibir vaginaku,
lidahnya mengait-ngait kelentitku yang mungil , kemudian mulut Farida menghisap kuat-kuat lubang
Vaginaku dan

"Akkkk… Ahhhhh CRRRTTTT… CRRRTTTT" aku memejamkan mataku rapat-rapat merasakan kenikmatan
yang baru saja meluluhkan tubuhku. Terdengar suara menyeruput ketika mulut Farida menyedot cairan
kenikmatan yang baru saja jebol dari lubang vaginaku.

Farida kembali berdiri dan memeluk tubuhku erat-erat, aku pun balas memeluknya dengan erat, untuk
beberapa lama kami hanya berdiri sambil berpelukan satu sama lain. Beberapa saat kemudian pintu
kamar ganti itu terbuka lebar-lebar, kami berdua melangkah keluar sambil tersenyum-senyum kecil. Aku
melangkah disamping Farida, didepan sana Vivi dan Reina memandangi kami berdua sambil berbisik-
bisik kemudian tertawa-tawa.

"Jadi…, Gimana Skornya ?" Reina bertanya ingin tahu.

"He he he… gua menang 2-0, nyam nyam " Farida dengan bangga menjawab pertanyaan Reina,
mulutnya penuh dengan sesendok nasi goreng seafood pesanannya.

"Yuk Rei…" Vivi berdiri sambil menarik tangan Reina.

"Lohhh… kalian mau kemana sih?" Aku bertanya pura-pura bodoh, Vivi dan Reina hanya tersenyum
nakal dan melangkah menuju kamar ganti.

"Aku mo pipis dulu…" Aku bangkit sambil meneguk segelas air Jeruk..

Farida menggeser kursinya sambil memberi jalan padaku "Loh ? kan tadi udah pipis dua kali he he he"
Farida cengengesan , aku mencubit pangkal lengannya sampai Farida mengaduh.

Aku melirik kekiri dan kekanan, duh sepi amat ya ? ngak kira-kira nih yang bikin WC, ngak kejauhan
apa ?.

"Kree ketttttt" Suara pintu Wc yang jangan terpakai itu, hmm, lumayan bersih.

Selesai buang air kecil aku membuka pintu WC….

"Deggggg….!! Jantungku melompat karena kaget, didepan pintu WC bergerombollah Para Om nakal
lengkap dengan senyuman mesum menghiasi wajah mereka.
"Haii cantikkkk….." salah seorang dari mereka meyapaku.

"Boleh dong kita kenalan…" salah seorang lagi menghadang jalanku

Aku tidak menjawab dan menghindar sampai….

"Awwww…!! Jangan kurang ajar yaa!! " aku membentak sambil menepiskan tangan salah seorang dari
mereka yang meremas buah pantatku.

Aku membalikan tubuhku sambil melayangkan tanganku hendak menampar orang brengsek itu namun
dengan cekatan orang itu menangkap tanganku selanjutnya salah seorang dari mereka mengulurkan
tangannya dari belakang dan meremas buah dadaku.

"Tolllllhhhmmmm…." Aku hendak berteriak minta tolong namun mulutku dibekap oleh tangan yang lain,
semakin kuat aku meronta, semakin kuat juga mereka memegangi kedua tanganku sedangkan tangan-
tangan yang lain meremas-remas buah Susuku dalam gerakan yang teratur, yang lainnya meremas dan
mengelusi buah pantatku, dua pasang tangan lainnya asik merayapi kemulusan sepasang pahaku yang
merapat ketakutan.

Wahhhh !!! gawattt…!! aku harus mengatur strategi melawan kekerasan dengan kelembutan, aku
menjulurkan lidahku dan mengulas-ngulas telapak tangan orang yang sedang membekap mulutku.

"Ehhh…!! Wahh..! kayaknya dia mau nehhh…!" orang itu memandangiku dengan tatapan wajahnya yang
mesum, aku pura-pura menatap orang dihadapanku dengan tatapan mata yang sayu.

Wajah-wajah itu tersenyum ceria ketika aku merenggangkan kedua pahaku melebar. Sebuah tangan
segera mampir dan mengusap-ngusap selangkanganku, tangan itu sepertinya sangat ahli dalam
memberikan rangsangan dan tahu sebelah mana bagian yang membuat tubuhku merinding dengan
nikmat, entah siapa nama om Nakal yang cengengesan berjongkok dihadapanku.

Orang itu melepaskan bekapan tangannya dari mulutku, kini tangannya dipakai untuk menarik kepalaku
dan kemudian "Hmmmm… Mmmmmhhh…" tubuhku bergetar dengan hebat ketika bibir orang itu
mengulum bibirku dengan liar.

"MMMMM….HHH" sepasang telapak tangan kini menyusup masuk kedalam pakaian renangku disebelah
dada dari belakang dan meremasi payudaraku, telapak tangan orang itu yang kasar mengelusi
permukaan buah dadaku yang lembut, Kecupan-kecupan nakal Para Om nakal hinggap silih berganti,
mereka begitu asiknya mempermainkan tubuhku.

Nafasku semakin tersendat-sendat ketika sebuah kepala mengendus-ngendus selangkanganku, lidahnya


yang nakal menyelinap menggeliat dengan nakal dari sisi kanan pakaian renangku disebelah bawah, aku
menolehkan kepalaku kebelakang ketika merasakan bokongku ditekan perlahan kedepan sehingga kini
aku seolah-olah sedang menyodorkan bagian tubuhku yang paling sensitive untuk satu , ohhh tidak..!!
bahkan sekarang tambah jadi dua lidah nakal yang menyelinap dari sisi kiri dan sisi kanan.pakaian
renangku disebelah bawah. Dua orang dihadapanku menarik pakaian renangku sampai melorot turun
sebatas dada, kemudian dua pasang tangan mereka yang kasar seolah berebutan mengelusi dan
meremasi buah dadaku.

"Ohhhhhhhhhhhh……." Aku hanya dapat mendesah ketika merasakan cubitan-cubitan kecil diputing
susuku.

Sesekali tangan mereka memelintir-melintir puting payudaraku.

Mata mereka berbinar-binar menatap buah dadaku yang kecil namun indah dan mulus ini, wajah
mereka semakin mendekati payudaraku dan

"Ahhhhh…. Nnnnnnnggg…. Ssssshhhhhh" aku mendesis-desis merasakan lidah mereka mengulas-ngulas


putting susuku. "Slllccckkk… Slllllcccckkk" suara jilatan-jilatan itu terdengar dengan keras.

Aku menolehkan wajahku kearah belakang ketika merasakan seseorang yang mendorong bokongku dari
belakan, menciumi telingaku, pada saat yang bersamaan, dua orang yang sedang menjilati buah dadaku
melakukan kenyotan-kenyotan kasar.

"Awwwhmmmm Mmmmmmmh" jeritan kecilku tengelam ketika mulut orang dibelakangku menyumpal
bibirku dan mengemut-ngemut dengan kuat, tangan orang itu sedikit menjambak rambutku.

Dua orang laki-laki lain mengambil posisi berdiri disisi kanan dan kiriku kemudian mereka menarik
merentangkan tanganku kearah selangkangan mereka.

WHAAAAAAAA…!!, dari sebelah atas celana renang mereka, kedua orang itu memasukkan tanganku
kedalam celana renang masing-masing, ada benda keras kenyal yang berdenyut-denyut tersentuh oleh
tanganku, dengan reflek aku hendak menarik tanganku namun kedua orang itu menahan gerakanku
sambil memasukkan tanganku semakin dalam kedalam celana renang mereka, Aduh, ada cacing
raksaksa yang mengeliut-geliut dan berdenyut-denyut tersentuh oleh telapak tanganku.

Mereka terkekeh-kekeh sambil terus menggeluti tubuhku, salah seorang diantara mereka berkata

"Wahhhh… , asik nehhh, kita gilir gadis ini sampe puas…" sambil tangannya menarik tanganku kearah
kamar mandi.

Aku bertahan agar tubuhku tidak terseret oleh orang itu, orang itu menolehkan kepalanya , wajahnya
tampak beringas, aku tersenyum nakal kemudian aku mengalungkan kedua lenganku pada orang
dihadapanku, aku melangkah mundur dengan perlahan-lahan menjauhi kamar mandi, sambil terkekeh-
kekeh orang itu mengikuti tarikan kedua tanganku dilehernya, sedangkan kedua tangannya merayap
sambil sesekali meremasi sepasang buah dadaku.

"Ahhhhh… Shhhhhh… Ahhhhh…"mulutku berusaha mendesah-desah menggoda , sambil membimbing


orang dihadapanku agar terpisah dari gerombolan para om nakal yang terpaku dengan penuh nafsu
memandangiku, rencananya sih aku bakal mengeluarkan Jurus tinju Bayanganku kedada orang itu ,
setelah pelukannya terlepas aku melakukan jurus hebat lainnya, Ehhhmmm, jurus langkah seribu alias
ngacir.

Tiba-tiba si om nakal yang sedang kupeluk menerkam tubuhku, kedua tangannya membelit melingkari
pinggulku, kemudian om nakal dengan tubuh yang kekar berisi itu mengangkat tubuhku.

"Awww…. Aduhh.. duhhhh…." Aku menjerit kecil ketika merasakan tubuhku terangkat dan melayang
diudara dalam dekapan tangan orang itu, mulut si om nakal yang kini sejajar dengan buah dadaku
menghisapi dan lidahnya yang kasar menjilati kesana kemari, mulutnya terus mencumbui payudaraku.

Ohh Tidak ! MAMPUS AKU..! RENCANAKU GAGAL TOTAL…!

orang itu melangkahkan kakinya kearah bangku panjang tanpa sandaran yang terlindung dibalik sebuah
pohon rindang. Tampaknya situasi dan kondisi yang bergejolak semakin kurang menguntungkanku.

Setelah menurunkan tubuhku si om nakal menekan bahuku agar duduk diatas kursi panjang itu,
kemudian ia berlutut sambil menangkap kedua kakiku, tangannya bergerak keatas mengangkat dan
mengangkangkan kedua kakiku melebar, secara otomatis kedua tanganku bergerak kebelakang
menopang berat tubuhku.

"WAhhh..! cetakan memek kamu bagus amat…He He He" Si Om berseru kagum sambil memandangi
selangkanganku, ia menatap belahan vaginaku yang tercetak dengan jelas dari balik pakaian renang yang
kukenakan.

"Haahhh ?.." Mataku melotot, sedangkan mulutku terbuka lebar ketika salah seorang diantara mereka
merogoh sesuatu dari balik celana renangnya dan menarik benda panjang dan hitam itu keluar,
tangannya menarik kepalaku dan menjejalkan kepala kemaluan itu kedalam mulutku, aku mencoba
menahan rasa jijik dan membuka mulutku.

Ada rasa asin dan kesat ketika kepala penis itu masuk kedalam mulutku dan memenuhi rongga mulutku,
Si Om terkekeh-kekeh sambil menyuruhku untuk menghisap kepala penisnya, Ihhhhhh…, ada sedikit
lendir lengket yang tertelan olehku. Dua orang om lainnya berlutut dibelakang punggungku dan
membantu menopang punggungku dengan tangan mereka sedangkan tangan mereka yang satunya
merayap dari belakang dan mengelusi buah dadaku yang mungil. Dua orang om yang lain duduk
disamping kiri dan kananku, tangan mereka masing masing merebut kaki kanan dan kiriku kemudian
menarik kedua kakiku mengangkang keatas. Telapak tangan mereka yang kasar mengelusi pangkal
pahaku yang halus dan lembut, salah seorang dari mereka berkata padaku. "Rupanya kamu seorang
gadis yang baik dan penurut… He he he"

"Om liat ya…!!, ngintip dikit ngak apa kan !!!!"Kata Si Om yang berlutut diantara kedua kakiku,ia
merendahkan kepalanya , kedua tangannya menarik pinggiran pakaian renang diselangkanganku,
matanya melirik dari samping dan…

"Wheeeewww…. Gila, Ck Ck Ckk " mulutnya berdecak kagum.

aku hanya dapat mengumpat dalam hati dan menyumpahi, moga-moga bintit tu matanya !!!

Tangan si om perlahan-lahan menarik dan menyibakkan pinggiran pakaian renangku diselangkangan


kearah tengah agar ia dapat lebih jelas melihat keindahan vaginaku. Terdengarlah seruan-seruan kagum
ketika belahan diselangkanganku dengan terpaksa menampakkan segala keindahannya.

"Essttt…, bibir memeknya…" tangan si om yang duduk disebelah kanan merayap dan menggesek-gesek
belahan bibir vaginaku, kemudian tangannya kembali merayap naik merayapi pangkal pahaku.

"Ahhhhhh…. Ommmm…. Nnnnnhhhh…" Aku merintih-rintih ketika merasakan jilatan-jilatan kasar pada
belahan vaginaku, lidah itu menggeliat-geliat dan terjepit dengan kuat oleh bibir bawahku, sesekali
mulut si om menghisap kuat-kuat lubang vaginaku.

"Awwwkssss….. CRRRTTT… CRRRRTTTT" Aku menjerit kecil merasakan cairan kenikmatan itu berdenyut-
denyut keluar , mulut Si Om dengan kasar menyeruput cairan kental yang meleleh disela-sela lubang
vaginaku.

Mataku terpejam rapat merasakan belaian, remasan dan elusan dari telapak tangan mereka yang kasar
namun memberikan sebuah sensasi yang berbeda jika dibandingkan dengan elusan tangan Vivi, Farida
ataupun Reina.

"Ahhhhhh… !! " Aku berontak sambil menyilangkan kedua tanganku berusaha melindungi kegadisanku
ketika merasakan sebuah benda memaksa hendak menerobos memasuki diriku, suara terkekeh-kekeh
terdengar disekelilingku.

"Diammm…!!" si om yang berlutut dihadapanku membentak dengan galak, tangan kanannya


memegangi sebuah benda yang besar dan panjang, sedangkan tangan yang kiri menepiskan kedua
tanganku dengan kasar, aku menarik pinggulku kebelakang menghindari kepala kemaluan si om yang
bergerak-gerak hendak memangsa kegadisanku.

"Kayanya dia ngak mau sama elu deh…, gimana kalau sama om aja, mau yah manis…? " si om yang
disebelah kiri membelai-belai rambutku.

"Ngak bisa!!, sama Om aja yukkkk….! " si om yang disebelah belakang kanan ikut protes.
"Jangannn mau sama mereka, Om yang paling hebat, dijamin kamu bakal puas… He eh he" seorang lagi
ikut protes.

"Udahhh…LAHHH !!, gimana kalau dia aja yang pilih , mau sama siapa kamu Hahhh ? " Si Om yang ada
dihadapanku tampak sewot.

Aku berpikir dengan cepat, yang samping kanan gembrot dan besar, yang samping kiri tampak berotot
kekar, dua om-om yang menyangga punggungku tampak beringas…dan bertubuh tinggi tegap, Yang
depan apa lagi, udah jelek, gembrot berlemak , sangar kasarrrrr bangetttttt ! Aku menoleh ke si om
bertubuh kurus kerempeng yang tadi minta dioral, Hmmmmm…, kayaknya, ini deh yang cocok

"Sama Om Aja…." aku menatap dengan yakin kearah si om bertubuh kurus, si om yang berlutut
dihadapanku berdiri dan mengomel panjang lebar, protes dan lain-lain….

Aku menolakkan tubuh si om kurus yang hendak merangkulku sambil mengarahkan kemaluannya
kelubang vaginaku.

"Lohhh… kenapa ? katanya mau sama Ommm Hemmmm…?" Tangan si om kurus mengelus pahaku yang
terjuntai dipinggiran bangku panjang itu.

"Malu Ommmm, Banyak Orangggg…." Jawabku sambil mendesah-desah , dengan manja.aku


berpegangan pada bahunya.

"Udahh…, semuanya sana , ntar tunggu giliran… He he he" si om kurus terkekeh-kekeh, para om yang
lain segera melangkahkan kakinya agak menjauh sambil terus melotot menatapi sekujur tubuhku.

Aku berdiri, mataku menatap kebawah kearah si om bertubuh kurus kerempeng yang lagi cengar-cengir
menatap keatas kearah buah dadaku yang menggantung dengan indah. Si Om bertubuh kurus itu berdiri
dan kemudian merendahkan kepalanya sedikit., lidahnya terjulur keluar dan menempel dipuncak buah
Susuku, Lidah Si Om mengulas-ngulas bulatan payudaraku, sesekali mulutnya mampir kepuncak buah
Susuku dan mengemut puncak Payudaraku kuat-kuat. Kaki Si Om sedikit mengangkang ketika tanganku
merayap membelai kepala kemaluannya. HMMMMMM

Aku rasa inilah saatnya yang paling tepat aku melepaskan…. keperawanku.

Ehhhh….bukan !! Maksudku melepaskan serangan perawan…..!!

"Hiattttt….!!!!" Dengan sekuat tenaga aku menghantamkan lututku kearah selangkangannya, mata
orang itu mendelik dan….

"Plakkkkkkkkk…..!!!" setelah melakukan tamparan yang keras kewajah orang itu aku melompat
kebelakang , korbanku terjengkang jatuh duduk kebelakang, Para Om Nakal yang sedang bergerombol
berseru kaget….

"Heiii…!" seseorang dari mereka melompat hendak menyergapku,

"Awwwww…!! " dengan gesit Aku buru-buru menghindar sergapan orang itu dan lari terbirit-birit
ketakutan,

"Sialan luuuu…!Haaddduhhhhhh…!! Addddduhhhh "korbanku memegangi selangkangannya ,wajahnya


mengernyit kesakitan, mulutnya terus mengaduh-ngaduh.

Salah seorang dari mereka menyelipkan jempolnya diantara Jari telunjuk dan jari tengah kemudian
mengacungkannya "tanda maksiat" itu kearahku, matanya memandangiku dengan tatapan marah..

Setelah membenahi pakaian renangku yang sempat melorot, aku balas mencibirkan bibirku sambil
mengacungkan jari tengahku kearah gerombolan para Om nakal yang menyebalkan itu.

Upssssss.. gawatttt!!! aku buru-buru ngacir ketika mereka tampak semakin marah dan bergegas hendak
menghampiriku.

"Lama amat May…Ehhh ada apa ? "Vivi tampak kaget sambil menatap ekspresi wajahku yang ketakutan.

"ngak.., ngakkk apa koqq…"aku berusaha menenangkan diri, sambil menghabiskan air jeruk pesananku.

"Pulang yuk…cape mo bobo " Reina bergelayut dengan manja ditangan Vivi, tidak berapa lama
terdengar suara bangku yang digeser karena ditinggalkan oleh para gadis cantik yang mendudukinya.

Sebelum naik kemobil aku menolehkan kepalaku kebelakang,dari kejauhan segerombolan om nakal
memandangiku dengan tatapan mata yang berkobar-kobar antara nafsu dan marah, aku buru-buru
masuk kedalam kemobil dan duduk baik-baik disebelah Vivi.

"Mayyy, tadi kamu Onani dulu ya di WC?, Koq lama amat sihh…" Vivi mengerlingkan matanya kearahku,
bibirnya tersenyum-senyum.

"Aku ngak semaniak kamu dehhhh, Cuphhhh.. "Aku menjawab sambil mencium pipi Vivi.

Wajahku merah padam membayangkan apa yang sebenarnya terjadi tadi.

"Ha Ha HA Mukanya merah, Jadi tadi keluar lagi yahhhh ?" Reina ikut nimbrung.

"Wahhhh… Si Maya sampe tiga kali, puas banget donggghh May…"Farida menyindirku.
"Glekkkkk….." aku menelan ludah, kenikmatan yang ketiga hampir saja membuatku kehilangan
kegadisanku, aku merinding ngeri membayangkan keberingasan om-om tua yang lebih pantas menjadi
ayahku.

Tapi , Sebenarnya sih selain ada rasa takut dan kengerian yang menggedor-gedor dadaku, ada juga rasa
nikmat yang sulit kuungkapkan dengan kata-kata, akibat elusan-elusan tangan – tangan kasar mereka
ditubuhku, ciuman mereka dileher, dibahuku, belum lagi hisapan-hisapan mulut yang rakus di lubang
Vagina dan buah dadaku.

== T A M A T ==

Anda mungkin juga menyukai