Anda di halaman 1dari 2

Kamu berjalan jauh terlalu lelah. Lelah bukan karena kesepian.

Tapi lelah dengan


hal yang datang dan pergi tanpa kepastian kata terakhir. Kamu terlahir sebagai
wanita yang baik, kodratnya merasa sakit waktu terlanjur baik tapi dibalas
dengan jalan yang kurang baik atau bahkan cenderung hanya membuat rindu.
Tapi kamu percaya. Tuhan tidak buta dengan wanita yang baik. Ketulusan tetap
dibayar dengan ketulusan. Dan ingkar hanya akan membunuhmu di akhir cerita.
Jangan dibalas, kelembutanmu terlalu berharga untuk sirna hanya karena nila
yang berada diluar tubuhmu. Beruntung bukan kamu yang memiliki rasa jelek
itu. Tuhan akan menyelamatkan kamu.
~kalau serius kenapa tidak berani ?~
harus bisa membedakan mana beum berani atau tidak berani. Yakini dan
rasakan dulu maksudnya. Buat apa datang dengan omong kosong manis. Lebih
baik menolak untuk mempersiapkan kedatangan yang sempurna nanti. Daripada
belum pasti dan harus dipaksa berani. Bukankah hati itu ada proses dan tidak
mampu dipaksa. Bukan berarti yang belum mau datang itu tidak serius. Bukan
semua yang datang itu juga harus diseriusin. Tanya hatimu. Nikmati saja
jalannya. Umur masih berjalan. Banyak kebahagiaan yang datang. Tergantung
kamu mau merasakan atau pilih memikirkan satu sisi yang belum yakin itu yang
kamu butuhkan. Netral.
~Terikat, yakin bahagia?~
terikat disaat belum saatnya itu tidak begitu bahagia. Tidak yakin juga tidak
tenang. Dibatasi kesempatan juga tidak menyenangkan.
~ satu untuk selamanya~
jangan dipaksa jika belum. Jangan memaksa hati dengan alibi dan nafsu waktu.
Belum tentu. Semuanya butuh pembuktian dan proses. Rasanya tidak mudah.
Tapi kamu selalu bisa berlari waktu kamu sedih. Kamu belum terikat. Kamu bisa
lari. Kamu harus sedikit egois. Jangan mau sakit untuk orang yang tidak berhak
mengusik kebahagiaanmu. Kasihan jodohmu. Dia mungkin sedang menunggumu
sama seperti kamu menunggunya. Kamu cukup sabar. Jalan. Minta Tuhan.
Jalankan kewajiban yang ada sekarang. Muda berkarya, sosial dan achievement.
Buat cerita sama anak-anak kita nanti.
~padamkan apinya~
pernah bikin lingkaran api ?. padamkan sekarang. Sebelum ijab dan qabul
dilaksanakan. Api itu hanya untuk suamimu. Bukan untuk kekasihmu. Kekasihmu
belum yakin pantas untuk menerimanya. Padamkan apinya. Biarkan Tuhan atau
orang lain mencampuri hal yang terbaik untukmu. Beri kesempatan untuk
membukakan jalan. Jangan kau hadang. Kau akan lebih sakit jika menyesal.
~tidak perlu melihat orang lain~
tidak perlu melihat orang lain. Lalu kamu bertanya bagaimana kamu bahagia
sekarang. Semua kesuksesan hati itu juga dari usaha. Tapi mereka dan kita
memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Kamu cukup berjalan dan berusaha
menjadi wanita tangguh dari cobaan untuk dirimu dan orang yang kamu cintai.

Ayahmu disana juga pasti akan mengharap anaknya menemukan orang yang
tepat dalam keadaan sukses.
~Allah SWT ada dan tidak tidur~
Laillahaillallah tiada Tuhan selain Allah SWT pembawa ketenangan, kamu selalu
diberikan kesempatan untuk pulang, entah dengan tangisan atau tawa bahagia.
Pintu terus terbuka. Dekat jauh kamu harus ingat Dia. Semua yang kembali
hanya bisa berusaha membawa apa yang sudah seharusnya kamu bawa.
~Seyumlah untuk orang yang mencintaimu~
senyumlah untuk aku dan orang yang mencintaimu, air matamu terlalu
berharga. Senyummu butuh dijaga. Kita lebih nyata dari sekedar harapan, tapi
kita ada buat membantumu membuat nyata harapanmu kawan. Yakin dan
percayalah.
Sudah, aku sudah tenang berkata banyak

Anda mungkin juga menyukai