Menepati Dasadarma.
2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
= SALAM PRAMUKA =
Salam (Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.
Salam adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada
orang lain atau dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.
Fungsi Salam Pramuka.
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu
ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat
dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang
dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah
sama yaitu dengan cara melakukan gerakan penghormatan.
Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
1. Salam Biasa.
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
2. Salam Hormat.
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang
kedudukannya lebih tinggi.
3. Salam Janji.
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang
sedang dilantik (Dalam pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi
Satya)
Untuk Salam hormat diberikan kepada :
a. Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.
b. Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
c. Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para
menteri dan pejabat lainnya.
d. Lagu Kebangsaan.
= PANCASILA SEBAGAI LANDASAN HUKUM NEGARA =
kiasan
lambang
Gerakan
Satu
2.
3.
Pendahuluan
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam menentukan
hasil usaha yang dilakukan oleh suatu organisasi. Sehingga pada
prinsipnya, pemimpinlah yang mempunyai kesempatan paling
besar untuk merubah jerami menjadi emas atau merubah
tumpukan uang menjadi abu. peribahasa tersebut menjelaskan
bahwa faktor pemimpin merupakan faktor utama yang dapat
menentukan maju mundurnya juga bisa hidup matinya suatu
usaha bersama dan kepemimpinan merupakan kunci pembuka
suksesnya organisasi / usaha.
Teori kepemiminan
Ada beberapa teori kepemimpinan dengan menonjolkan dari
latar belakang historis (sejarah), sebab-sebab timbulnya
kepemimpinan, syarat menjadi pemimpin, sifat-sifat utama, tugas
dari seorang pemimpin, dsb.
Latar belakang sejarah
Kepemimpinan muncul bersama-sama dengan adanya
peradaban manusia. Yaitu sejak nenek moyang manusia
berkumpul bersama dan terjadi kerjasama antar manusia. Pada
saat itu akan muncullah seorang manusia yang paling tua, paling
kuat, paling cerdas, paling bijaksana, atau paling berani yang
menjadi pemimpin.
Sebab sebab munculnya seorang pemimpin :
a.
Teori genetis , yang menyatakan peimpin itu tidak dibuat
tetapi pemimpin itu timbul atau ada dengan sendirinya.
b. Teori sosial, pemimpin itu harus dipersiapkan (melalui
pemndidikan), setiap orang bisa menjadi pemimpin bila
mendapat pendidikan yang layak.
c.
Teori ekologis (sintetis), pemimpin yang sukses adalah
pemimpin yang mempunyai bakat memimpin dan kemudian
4.
5.
6.
7.
9)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
6.
7.
8.
sering
mendapat
panggilan
SultanHenkie.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan contoh bangsawan yang
demokratis. Pemerintahan Kesultanan Yogyakarta mengalami banyak
perubahan di bawah pimpinannya. Pendidikan Barat yang dijalaninya
sejak usia 4 tahun membuat HB IX menemukan banyak alternatif
budaya untuk menyelenggarakan Keraton Yogyakarta di kemudian hari.
Berbagai tradisi keraton yang kurang menguntungkan dihapusnya dan
dengan alternatif budaya baru HB IX menghapusnya.
Meski begitu bukan berarti ia menghilangkan substansi sendiri
sejauh itu perlu dipertahankan. Bahkan wawasan budayanya yang luas
mempu menemukan terobosan baru untuk memulihkan kejayaan
kerajaan Yogyakarta. Bila dalam masa kejayaan Mataram pernah
berhasil mengembangkan konsep politik keagungbinataraan yaitu
bahwa kekuasaan raja adalah agung binathara bahu dhenda nyakrawati,
berbudi bawa leksana ambeg adil para marta (besar laksana kekuasaan
dewa, pemeliharaan hukum dan penguasa dunia, meluap budi luhur
mulianya, dan bersikap adil terhadap sesama), maka HB IX dengan
wawasan barunya menunjukkan bahwa raja bukan lagi gung binathara,
melainkan demokratis. Raja berprinsip kedaulatan rakyat tetapi tetap
berbudi bawa laksana.
Menentang penjajahan dan mendorong kemerdekaan Indonesia.
Wawasan kebangsaan HB IX juga terlihat dari sikap tegasnya
yang mendukung Republik Indonesia dengan sangat konsekuen. Segera
setelah Proklamasi RI ia mengirimkan amanat kepada Presiden RI yang
menyatakan keinginan kerajaan Yogyakarta untuk mendukung
pemerintahan RI. Ketika Jakarta sebagai ibukota RI mengalami situasi
gawat, HB IX tidak keberatan ibukota RI dipindahkan ke Yogyakarta.
Begitu juga ketika ibukota RI diduduki musuh, ia bukan saja tidak mau
menerima bujukan Belanda untuk berpihak pada mereka, namun juga
mengambil inisatif yang sebenarnya dapat membahayakan dirinya,
termasuk mengijinkan para gerilyawan bersembunyi di kompleks
keraton pada serangan oemoem 1 Maret 1949. Jelaslah bahwa ia
seorang raja yang republiken. Setelah bergabung dengan RI, HB IX
terjun dalam dunia politik nasional.
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada
kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun
1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.Berikut jabatan yang
pernah di embannya :
a. Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945)
b. Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni
1947)
c. Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 11 November 1947 dan 11 November 1947 - 28 Januari 1948)
d. Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus
1949)
e. Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada
Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949)
f. Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 - 6
September 1950)
g. Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 - 27
April 1951)
h. Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951)
i. Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956)
j. Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far
East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif
Colombo Plan (1957)
k. Ketua Federasi ASEAN Games (1958)
l. Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959)
m. Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan
dan Pariwisata (1963)
n. Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966)
o. Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966)
p. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968)
q. Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968)
r. Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel
Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968)
s. Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 - 23 Maret 1978)
Bapak Pramuka Indonesia
Semangat menyatukan berbagai organisasi kepanduan yang
tumbuh di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan terus berkobar.
Hal itu membuat Presiden Soekarno lantas berkoordinasi dengan Pandu
Agung, Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Pada 20 Mei 1961 terbitlah Keppres No 238 / 1961,
yang melebur seluruh organisasi kepanduan pada satu wadah yaitu
Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka diperkenalkan pada tanggal 14
Agustus 1961, dengan penyerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka dari
Presiden Soekarno kepada Sri Sultan HB IX, yang selanjutnya
diperingati sebagai Hari Pramuka.
Gerakan Pramuka memang lahir dari berbagai organisasi
kepanduan yang tersebar di Tanah Air. Dalam masa peralihan itu peran
Sri Sultan Hamengku Buwono IX sangat besar hingga Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dipercaya mendampingi perjalanan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
= MENJERNIHKAN AIR =
Biji Kelor sebagai Penjernih Air Sungai
MESKIPUN berwarna coklat karena mengandung partikel-partikel
tanah, lumpur bahkan unsur logam berat karena tercampur rembesan
air limbah industri pabrik, air Sungai Mahakam hingga kini masih tetap
menjadi kebanggaan warga Kalimantan Timur, khususnya Kota
Samarinda dan Kutai Kartanegara.
Berdasarkan kepercayaan dan sedikit dongeng, setiap orang
Kalimantan Timur meyakini, siapa pun pendatang atau tamu yang
berkunjung ke Kalimantan Timur dan pernah meminum air Sungai
Mahakam, diyakini pasti akan kembali lagi ke daerah tersebut, bahkan
menetap. Sungai sepanjang 920 Km yang menjadi salah satu sarana
transportasi sungai terpenting di propinsi Kaltim itu tak pernah sepi
dari lintasan kapal motor dan kapal kontainer, yang terkadang
menumpahkan limbah oli sisa ke sungai.
Masyarakat agaknya tak pernah peduli dengan warna airnya yang
keruh, atau berwarna hitam ketika air sungai surut, terbukti pinggiran
sungai tak pernah sepi dari aktivitas manusia yang datang dan pergi
mandi, mencuci atau bahkan mengambil air dari sungai tersebut untuk
dikonsumsi. Padahal masyarakat dapat memanfaatkan air sungai
dengan lebih nyaman dan terjamin kebersihannya apabila mampu
menerapkan hasil penelitian seorang dosen dari Fakultas Kehutanan
(Fahutan) Universitas Mulawarman (Samarinda) yang diadopsi dari
Negara Sudan, dan kemudian dikembangkan di wilayah tersebut.
Adalah Enos Tangke Arung, MP, dosen Fahutan Unmul yang
menemukan biji kelor dan menyulapnya menjadi ''serbuk ajaib'' yang
dapat mengubah air keruh dengan partikel tanah maupun unsur logam
menjadi air bersih layak konsumsi, dan memenuhi standar baku mutu
yang ditetapkan.
Endapkan Partikel Logam
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif
rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan
menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung
dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam
air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri
Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air
hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air
Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.
''Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan
mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam
air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air
bersih,'' katanya.
Disebutkan, kandungan logam besi (Fe) dalam air Sungai Mahakam
yang sebelumnya mencapai 3,23 mg/l, setelah dibersihkan dengan
serbuk biji kelor menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah memenuhi
standar baku mutu air minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air
bersih 1,0 mg/l.
Sedangkan tembaga (Cu) yang semula 1,15 mg/I menjadi 0,12mg/l,
telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang
diperbolehkan, yaitu 1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang
semula 0,24 mg/l menjadi 0,04 mg/l, telah memenuhi standar baku
mutu air minum dan air bersih 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l.
Arang
Namun apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma
kelor yang khas masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air
harus ditambahkan arang yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak
bertebaran saat proses pengadukan. Arang berfungsi untuk menyerap
aroma kelor tersebut.
Selain itu, dari hasil uji sifat fisika kualitas air Sungai Mahakam
dengan parameter kekeruhan yang semula mencapai 146 NTU, setelah
dibersihkan dengan sebuk biji kelor menurun menjadi 7,75 NTU, atau
memenuhi standar baku air bersih yang ditetapkan, yaitu 25NTU. Untuk
parameter warna yang semula sebesar 233 Pt.Co menjadi 13,75 Pt.Co,
atau telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 15
Pt.Co dan 50 Pt.Co.
Membuat Serbuk
Cara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan
menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian
ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima
miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga
15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yan terdapat di
dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih.
Enos, yang juga kepala Laboratorium Pulp dan Kertas Fahutan
Unmul mengatakan, pihaknya juga telah membuat ekstraktif kelor
dengan konsentrasi lima persen, yaitu dengan merebus lima gram
tepung biji kelor ke dalam 100 ml air hingga mendidih dan disaring.
''Air saringan kelor ini dapat digunakan untuk menjernihkan air,
caranya dengan mencampur tiga hingga lima militer ekstrak biji kelor ke
dalam satu liter air dan diaduk dengan cepat,'' katanya. Disebutkan,
dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji kelor dengan
berat masing-masing biji sebesar 2,5 gram tanpa kulit ari, dan dari 10
biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk menjernihkan air sebanyak
40 liter.
Lebih Ekonomis
Kepala laboratorium pengujian air PDAM Unit Cendana
(Samarinda), Alimudin mengakui, cara tersebut lebih ekonomis
dibanding menggunakan sistem penjernihan air dengan bahan baku
tawas yang digunakan selama ini. Perbedaan penjernihan air dengan
menggunakan tawas dan serbuk biji kelor adalah pada lamanya waktu
pengendapan partikel setelah pengadukan, yaitu hanya lima menit,
sedangkan dengan serbuk kelor mencapai 10 hingga 15 menit. Karena
tawas jarang diproduksi di Kaltim, pihak PDAM Samarinda
mendatangkan tawas dari luar daerah, yaitu dari Sulawesi (Manado)
dan Kupang. Tawas tersebut dicampur dengan aluminium dan sulfat
sebelum digunakan untuk menjernihkan air sungai.
Menurut Enos Tangke, penggunaan serbuk biji kelor lebih ekonomis
dibanding tawas, apalagi tanaman kelor dapat dibudidayakan di Kaltim,
sementara daun dan buahnya yang masih muda pun dapat
dimanfaatkan untuk bahan makanan. Enos yang juga dosen pengasuh
mata kuliah Pengendalian Pencemaran menambahkan, tanaman kelor
yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek dapat tumbuh dengan
cepat di daerah berair, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dibudidayakan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Mahakam.
''Dalam tiga bulan pertama tumbuhan tersebut sudah cukup besar
dan enam bulan kemudian sudah berbuah dan bisa dimanfaatkan
bijinya,'' katanya.
Oleh sebab itu, tambahnya, memanfaatkan kelor untuk
menjernihkan air merupakan alternatif terbaik dan lebih ekonomis,
efisien serta turut melestarikan lingkungan dengan membudidayakan
tanaman tersebut di sekitar DAS.(Aspek-35)
Penyaringan untuk Menjernihkan Air
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk
air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan.
Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air
yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri.
Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan
dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena
bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu,
pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk,
kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
URAIAN SINGKAT
Cara penjernihan air ini sama dengan cara penyaringan I. Perbedaanya
terletak pada penyusunan drum atau bak pengendapan dan bak
penyaringan, serta susunan lapisan bahan penyaring.
BAHAN
10 (sepuluh) kg arang
10 (sepuluh) kg ijuk
pasir beton halus
batu kerikil
2 (dua) buah kran 1 inci
R = ._.
K = _._
W = ._ _
G = _ _.
C = _._.
J = ._ _ _
Z = _ _ ..
F
L
Q
Y
X
P
= .._.
= ._..
= _ _._
= _._ _
= _.._
=._ _.
= SEMAPHORE =
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima
berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera
tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering
dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu
berada dekat tangkainya.
Cara menggunakan semaphore :
Peganglah 2 buah tongkat semaphora dengan posisi lengan
tangan harus menyentuh tongkat semaphore yang bergunakan untuk
meluruskan tongkat semaphore sehingga tongkatnya tidak miring
ataupun jatuh. Main semaphore dengan huruf demi huruf dengan huruf
yang sudah di tentukan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Pt. 6. Fungsi
a. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka berfungsi sebagai:
1) Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan
semangat para Pramuka, agar mereka berusaha
meningkatkan
kemampuan,
karya,
pribadi
dan
kehormatannya.
2) Alat Pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat
kecakapan, jabatan, tempat atau wilayah tugasnya.
3) Tanda pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan,
tingkat kecakapan serta pemberian tanggungjawab, hak
dan kewajiban kepada seorang anggota Gerakan Pramuka.
4) Tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan
tindakannya, agar yang bersangkutan selalu menjaga dan
memelihara nama baik pribadi dan organisasinya.
b. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka tidak berfungsi sebagai:
1) Tanda pangkat yang menunjukkan perbedaan martabat
seseorang.
2) Perhiasan.
Pt. 7. Kelompok
Berbagai macam Tanda Pengenal
Gerakan
Pramuka,
dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu :
a. Tanda Umum
b. Tanda Satuan
c. Tanda Jabatan
d. Tanda Kecakapan
e. Tanda Penghargaan
Pt. 8. Macam-macam Tanda Umum
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum, yaitu :
a. Tanda Tutup Kepala
b. Setangan Leher atau Pita Leher
c. Tanda Pelantikan
d. Tanda Harian
e. Tanda Kepramukaan Sedunia
Pt. 9. Macam-macam Tanda Satuan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan, yaitu :
a. Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan
terkecil lainnya.
b. Tanda Gugusdepan, Kwartir dan Majelis Pembimbing.
c. Tanda Krida dan Tanda Satuan Karya.
d. Lencana Daerah dan Tanda Wilayah.
e. Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa.
f. Tanda Satuan lainnya.
Pt. 10. Macam-macam Tanda Jabatan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Jabatan, yaitu :
a. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga,
dan lain-lain.
b. Tanda Pembimpin dan Wakil Pemimpin Krida dan Satuan
Karya.
c. Tanda Keanggotaan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
d. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang,
Penegak dan Pandega, serta
e. Tanda Pembina Gugusdepan.
f. Tanda Pelatih Pembina Pramuka
g. Tanda Andalan dan Pembantu Andalan
h. Tanda Jabatan lainnya.
Pt. 11. Macam-macam Tanda Kecakapan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan, yaitu :
a. Tanda Kecakapan Umum
1) Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata
2) Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan
Terap
3) Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana
4)
5)
Pt. 17. a.) Tanda Pengenal yang dapat dikenakan pada pakaian seragam
Pramuka, adalah Tanda Pengenal yang sah, yaitu yang diatur
dengan Petunjuk Penyelenggaraan yang berkaitan dengan
petunjuk penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
ini.
b.) Tanda-tanda lain yang tidak diatur, tidak sesuai atau bahkan
bertentangan dengan isi Petunjuk Penyelenggaraan ini, tidak
dibenarkan untuk dikenakan pada pakaian seragam Pramuka.
Pt. 18. a.) Tanda Pengenal yang habis masa berlakunya tidak
dibenarkan untuk dikenakan pada pakaian seragam Pramuka.
b) Mereka yang karena sesuatu hal, tidak berhak lagi
mengenakan salah satu Tanda Pengenal, tidak dibenarkan lagi
mengenakan Tanda Pengenal tersebut.
Pt. 19. Pemberian Tanda Pengenal Gerakan Pramuka dilakukan
menurut
ketentuan
yang
diatur
dalam
Petunjuk
Penyelenggaraan yang bersangkutan dengan masing-masing
tanda pengenal itu.
Pt. 20. a. Pemakaian Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan dari
Negara lain, Gerakan Kepramukaan Negara lain/Sedunia,
dan dari organisasi lainnya diatur oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
b) Tanda jasa dan penghargaan dari Pemerintah Negara
Republik Indonesia digunakan pada pakaian seragam Pramuka
sesuai dengan peraturan pemakaian tanda-tanda tersebut.
PENGATURAN PENGADAAN DAN PERUBAHAN TANDA PENGENAL
Pt. 21. Pengaturan, pengadaan dan perubahan Tanda Pengenal Gerakan
Pramuka adalah wewenang Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Pt. 22. Pengadaan Tanda Pengenal tersebut dapat dilimpahkan kepada
Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang, dengan ijin tertulis dari
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
= PEMBALUT DAN PEMBALUTAN =
Membalut adalah tindakan medis untuk menyangga atau menahan
bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang
dikehendaki.
TUJUAN
1. menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan
sebagainya agar tidak bergeser dari tempatnya
2. menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut
tekanan)
3. menunjang bagian tubuh yang cedera
4. menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak
5. menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
MACAM
1. Mitella (pembalut segitiga)
2. Dasi (cravat)
3. Pita (pembalut gulung)
4. Plester (pembalut berperekat)
5. Pembalut lainnya
6. Kassa steril
MITELLA (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki
dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm
Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku,
telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung
lengan.
dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut
bentuk dasi.
DASI (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya
sehingga berbentuk pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan
lebarnya antara 5-10 cm.
Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau
bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut,
betis, dan kaki yang terkilir.
Cara membalut:
10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
5.
B.
Kalsel
DA
Bangka,Belitung
BN
Sulawesi utara
DB
Sumbawa
EA
Sulawesi selatan
DU
Flores
EB
Maluku selatan
DE
Sumba
ED
Maluku utara
DN
Kalimantan barat
KB
Timor
DH
kalimantan timur
KT
Bali
DK
Corps Diplomatik
CD
Sangihe
DL
Corps Concul
CRR
Sulawesi tengah
DM
Kerawang
T
Lombok
DR
Tasik
S
Irian Jaya
DS
Batam
BP
Sulawesi tenggara
DT
C. Jalan
Berdasarkan kekuatanna menahan beban / bobot kendaran,jalan
dibagi menjadi beberapa kelas yaitu ;
Kelas I
: Muatan sumbu paling berat 7 ton
Kelas II
: Muatan sumbu paling berat 5 ton
Kelas III : Muatan sumbu paling berat 3 ton
Kelas III A : Muatan sumbu paling berat 2 ton
Kelas IV : Muatan sumbu paling berat 2 ton
Kelas V
: Muatan sumbu paling berat 1 ton
Catatan : untuk kelas 1 sampai IV adlah bagi kendaraan yang
menggunakan ban hidup ( berisi angin )
Sedangkan jenis-jenis jalan berdasarkan pada siapa / Lembaga
yang mengawasinya atau memelihara jalan dibagi kedalam :
Jalan Negara
Jalan Propinsi
Jalan Kabupaten / kotamadya
Jalan desa
D. Marka jalan
Marka jalan adalah Rambu-rambu lalu lintas yang dibuat di atas
permukaan jalan. Contohnya :
a.
Zebra cross ( tempat untuk menyebrangi jalan ).
b. Garis Pembatas jalan (yang dibuat ditengah yang membagi
badan jalan menjadi dua bagian,baik berupa garis lurus
/putus-putus
E. SIM ( surat izin mengemudi )
SIM atau kepanjangan dari Surat Ijin Mengemudi harus dimiliki
setiap pengemudi. Masa berlaku SIM adalah 5 ( lima ) tahun.
Jenis-jenis SIM antara lain :
SIM A , untuk mobil penumpang / barang yang kurang dari 2
ton
SIM B I , untuk mobil bus / barang yang paling berat adalah 2
ton
SIM B II , untuk kendaraan Traktor dan mobil gendengan
SIM C , untuk pengemudi sepeda motor.
Keterangan :
Untuk SIM C (minimal umur 16 tahun ), SIM A (minimal 18 tahun),
SIM B (21 tahun)
TKK (TANDA KECAKAPAN KHUSUS
TINGKAT DAN BENTUK/WARNA
Macam Dan Bidang
a. Macam T.K.K. tidak dibatasi jumlahnya, mengingat keadaan,
kemampuan dan keperluan masyarakat setempat serta keadaan,
kemampuan, keperluan, sifat minat, dan bakat anak didik.
b. Macam dan Tanda Kecakapan Khusus digolongkan dalam 5 (lima)
bidang yaitu :
1) bidang agama, mental, moral, spirituil, pembentukan pribadi dan
watak,
2) bidang patriotisme dan seni budaya,
3) bidang keterampilan dan tehnik pembangunan,
4) bidang ketangkasan dan kesehatan,
5) bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban
masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup
c. Penggolongan T.K.K. menurut bidangnya, penentuan bentuk, gambar
dan warna T.K.K. ditetapkan dengan surat keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka.
Tingkat T.K.K
T.K.K. dibagi atas beberapa tingkatan sebagai berikut:
a. T.K.K. untuk Pramuka Siaga diadakan dalam satu tingkat saja, karena
hanya dipergunakan sebagai perangsang dan menarik perhatian
atau minat anak untuk berusaha mempelajari kecakapan
tertentu.Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
b. T.K.K. untuk Pramuka Penggalang, diadakan dalam tiga tingkat,
sebagai berikut:
1) Tingkat Purwa, yaitu apabila Pramuka tersebut telah tahu dan
menaruh minat atau perhatian pada kecakapan tertentu.
2)
= PEMETAAN =
PETA PITA
Peta pita adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah
dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya,misalnya penjelajahan di
suatu tempat maupun itu di sekitar perkampungan ataupun di dalam
hutan.
Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :
Pensil Teknik 2B
Penggaris panjang
Penghapus pensil
Kertas pita peta ( kertas putih yang panjang ke bawah)
Kompas bidik
Meja kerja
Stock (tongkat)
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita :
Penentuan SkalaHal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan
ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.
Pembuatan KeteranganKeterangan yang dimaksud adalah apa-apa
yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah
kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan
adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau
suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah
dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk
gambar peta dan tulisan.
Penulisan Arah utara, Jarak, dan WaktuArah utara digambarkan
sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan
ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan.
Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan
tiba di setiap belokan.Untuk pembuatan peta pita, setiap
pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian
seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
PETA LAPANGAN
Peta lapangan adalah menggambarkan kondisi atau situasi daerah
sekitar dalam skala yang kecil. Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam
pembuatan peta lapangan ini adalah :
1. Pensil Teknik 28
2. Penggaris panjang
3. Busur derajat
4. Kertas buffalo
5. Kompas bidik
6. Meja kerja
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan.
Penentuan Skala. Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang
akan digambar dan kertas gambar yang akan dipergunakan
sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah sekitarnya yang
dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya.
Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan Setelah diketahui
batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah
lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas
lapangan tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap
ke utara.
Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan.
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu
agar diketahui dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut
lapangan dan juga jarak antara sudut yang satu dengan sudut yang
lainnya.
Penggambaran
lapangan
Pengerjaan
terakhir
adalah
menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuranpengukuran tadi ke dalam kertas gambar, Untuk mempermudah
pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan
keterangan lainnya.
PANORAMA
Panorama berguna untuk menggambarkan kembali situasi atau
keadaan suatu daerah pada suatu waktu, dan jika kita kembali lagi
ke daerah tersebut kita akan
dapat
melihat
perubahanperubahan yang terjadi.
Laporan Panorama biasanya dibuat sebagai bahan penyelidikan/
pengintaian untuk menilai suatu keadaan.
Cara Membuat Panorama
1. Peralatan yang harus disediakan: Kertas Laporan, Pensil HB dan
2B untuk mengarsir, Ballpoint untuk menulis data dan keterangan,
Penggaris, Kompas, Masker atau Pembidik.
2. Buatlah sebuah persegi panjang di atas sehelai kertas dengan
perbandingan 2:1.
3. Bidik sasaran yang akan dijadikan objek. Lalu tandai apa yang akan
kita gambar.
4. Pergunakanlah Masker/Pembidik, letakkan titik tengah pembidik
kita pas pada objek yang kita tandai dengan menggunakan kompas
sebelumnya.
5. Gambarlah pemandangan yang dilihat pada kotak pembidik ke
kertas laporan berupa sketsa saja.
6. Janganlah menggambar yang bersifat sementara atau gambar
bergerak seperti : kumpulan ternak, kendaraan, dsb.
7. Mulailah mengarsir gambar panorama, mulailah dari yang terdekat
lebih dahulu baru yang jauh.
8. Selesai mengarsir lengkapilah data-data untuk ketengan gambar.
Yang harus diperhatikan dalam pemuatan peta panorama ini adalah:
Arah Pandang atau sudut pandang
Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuata peta
panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah
untuk penggambaran panorama pemandangannya. Untuk dua
sutud pandang tidak menjadi masalah yang berarti karena kita
tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas
penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk
menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk
menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut
dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut
dengan 30 untuk daerah kin. Kemudian baru menggambar peta
panoramanya.
Penggambaran Batas Daerah.
Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah
selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah
lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau
perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini
dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam
pembatas dalam penafsiran naati.
Pembuatan Arsiran.
Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam
membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk
daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat
berdekatan sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah
terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal
dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal
untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti
perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring
(mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti
= 80x8 = 640
Jadi h = 640 cm = 6,4 meter
= SANDI-SANDI =
Kata sandi berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya rahasia.
Dan karena itu maka tulisan rahasia disebut tulisan sandi, atau tulisantulisan yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sulit atau sukar
dimengerti. Kecuali, kalau kita mengetahui kunci atau cara
memecahkannya.
Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu, yang
suka berkelana dan suka berpindah-pindah tempat ting-gal. Untuk itu,
mereka harus mempunyai kata sandi dan bisa mempergunakan
berbagai bentuk sandi-sancii tertentu untuk mengecoh/ mengelabui
lawan-lawan atau musuh-musuhnya.
Baden-Powell, menyelidiki dan mempelajari tulisan sandi ini dan
Baden-Powell berkesimpulan bahwa sandi ini besar manfaamya bagi
para pandu. Baden-Powell menganjurkan setiap pandu untuk
mempelajari sandi. Bahasa sandi dapat dibuat oleh siapa saja dan
dengan corak yang aneh sampai sederhana biasa, berikut adalah contohcontoh yang biasa dipergunakan oleh para pramuka, yaitu :
SANDI ABJAD/ BALIK
SANDI ANGKA
Pada sandi ini, angka-angkalah yang menjadi kuncinya. Misalkan
kita akan menulis JALAN dengan kunci angka 1203, maka caranya
adalah ditulis :
JALAN dan cantumkan angka tadi di bawahnya.
12031 (begitu seterusnya, kalau sandinya banyak). Di bawah huruf
J adalah angka 1, artinya kita rubah huruf J dengan 1 huruf sesudah
atau sebelumnya, misal K. Lalu huruf A dengan 2 huruf sesudahnya
yaitu C, begitu seterusnya. Maka JALAN akan berubah menjadi
KCLDM (L tetap karena angkanya 0/noI),
SANDI NAPOLEON
Sandi ini diambil dari nama Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte.
Sandi ini tidak mempunyai kunci khusus, tetapi cara merangkai
huruf-hurufnyalah yang menjadi sandi ini menjadi sedemikian
menarik.
Contoh :
kita akan menulis kalimat SELAMATKAN JIWA KAMI.
Cara mengerjakannya : mula-mula hitung dahulu semua huruf-nya,
lalu jumlahnya kita bagi menjadi beberapa bagian yang jumlahnya
sama.
(ada 18 huruf, bisa kita bagi 3 atau 2 atau 6). Misalkan kita bagi 3,
menjadi = 18 : 3 = 6 huruf/barisnya. Sandi Napoleon dari
SELAMATKAN JIWA KAMI, adalah :
SELAMA
IJNAKT
WAKAMI
SANDI MORSE
(bentukan dari huruf Morse. Sebutlah Morse terapan). Banyak
sekali yang kita bisa buat dari huruf Morse, dengan tahap atau
tingkat kesulitan yang berbeda-beda, misalnya :
Rumput : adalah sandinya menyerupai rumput (yang pendek
berarti titik, rumput panjang berarti garis).
SANDI KIMIA
Sandi yang penulisannya menyerupai unsur-unsur, molekul arau
senyawa kimia. H20 = air, CO2 = karbon dioksida, H2 = Hidrogen,
O2=Oksigen, KOH = kalium hidroksida, NaCl = natrium khlorida
(garam dapur), dsb.
Huruf morsenya : titik akan diganti huruf hidup (vokal), garis akan
diganti huruf mati (konsonan).
KAMI= -.-/.-/-./
KOH + OH + HH + OO KOH + OH + H2 + O2
(kalau ada dua huruf atau lebih bisa disederhanakan dengan
angka).
contoh lain : ON2A + KOH +OH +H2 + U2N + KOH
Tanda - (garis) diganti dengan strip miring (/). jika -- = //, kalau --= /// dst
contoh : menulis huruf L = . -.. menjadi 1/2
huruf H = .... menjadi 4 huruf O = - - - menjadi /// kata MICKEY= -/../-.-./-.-/./-.-menjadi //.2./1/1./1/.1./1// keterangan : untuk pemisahan huruf
pergunakan titik (.) Coba pecahkan : / 3 . 2 . 1 / 2 . 1/ 2 / 3. ///. 1 /.
I/ 1 . /2 = ? . Sandi Morse vang lain dapat kamu buat sendiri!
Cobalah dengan kawan-kawanmu di sekolah. Misalnya dengan
kedipan mata (sebelah kanan titik dan sebelah kiri garis) atau
dengan pijitan tangan lemah untuk titik dan pijatan keras untuk
garis, dan sebagainya).
SANDI SEMAPHORE = SANDI MATEMATIKA
(bentukkan dari huruf semaphore). Bisa juga ditulis sandi
Matematika. Ditulis berupa angka-angka dan pecahan-pecahan.
Posisi tangan akan diganti dengan angka-angka dari 1 sampai 7
seperti pada gambar di bawah ini.
A s.d. G = 1 s.d. 7, H = (posisi tangan 1
dan 2) begitu seterusnya.
Catatan: untuk menulis angka atau
bilangan digunakan tanda kurung
misalnya jumlah 25 ditulis (25).
Rumah Nomor 14 : penulisannya adalah
2/6 + 3/5 + 1/6-1 x 1/2 + 1/7 + 2/31/6+2/3-2/6 +(14)
SANDI JAM
Untuk membuat sandi jam, kita harus menentukan terlebih dahulu
jam berapa sebagai patokannya. Umpamanya pukul 07.00 sebagai
SANDI KOTAK 2
Terdiri dari kotak-kotak saja tanpa sudut-sudut, hanya setiap
kotak, sekarang diisi oleh 3 huruf,
J
SANDI KOTAK 3
Merupakan kombinasi dari sandi kotak 1 dengan sandi kotak 2.
Lebih sukar? Tidak juga. Perhatikan huruf awal dan perputaran
hurufnya!
2.
Pengertian
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka
ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan 1 tongkat dan
tanpa tongkat Untuk baris berbaris menggunakan tongkat
memilikl tata cara tersendiri di Ungkungan Pramuka,
Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat menglkuti tata
cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris Militer
TNI/POLRI. Apa Itu Baris Berbaris?
1) Pengertian Baris berbaris adalah suatu wujud latihaan fisik,
yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata
cara kehidupan yang diarahkan
kepada terbentuknya
suatu perwatakan tertentu.
2) Maksud dantujuan:
d.
No
1
2
3
Berderet
Lingkaran Besar
Lingkaran Kecil
Angkare
Setengah Lingkaran
Perlombaan
Kolone Terbuka
Selat Terbuka
Selat Tertutup
Meroda
Panah
Kolone Tertutup
RAMBU PETUNJUK
RAMBU PERINGATAN
RAMBU PERINTAH