Makanan tambahan, berupa makanan penguat: bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, katul, tepung
darah, tepung ikan, tepung daging dan lain-lain.
Protein yang berasal dari hewan lebih baik, sebab mengandung asam amino essensial dan gizi yang
lebih tinggi. Bahan makanan yang memiliki kadar protein yang tinggi mutunya ialah yang paling
mendekati susunan protein tubuh. Protein yang berasal dari hewan dapat diproses menjadi protein
jaringan tubuh kembali dengan risiko kerugian yang sangat kecil bila dibandingkan dengan
pengolahan protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti jagung, apalagi jerami dan
sebagainya.
Bagi ternak ruminansia, termasuk sapi, tidak membutuhkan protein yang bermutu tinggi di dalam
makanannya, sebab di dalam rumen dan usus yang panjang telah banyak terjadi pengolahan oleh jasad
renik. Namun, yang perlu diperhatikan ialah bahwa untuk membangun kembali protein yang telah
usang dan terurai, maka protein dengan asam-asam aminonya harus di tingkatkan pula. Oleh karena
itu jika sapi terpaksa hanya diberi makanan dari jerami, khususnya sapi penggemukan, maka untuk
menutup kekurangan unsur-unsur yang tidak terdapat di dalam jerami tersebut harus diberi pakan
tambahan yang banyak mengandung protein, lemak dan karbohidrat. Sebab jerami terlalu banyak
mengandung serat kasar yang sulit dicerna, sedangkan unsur-unsur protein, lemak dan karbohidrat
yang terkandung di dalamnya sangat sedikit.
b. Lemak
Lemak berfungsi untuk:
Sumber energi (tenaga).
Pembawa vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
Lemak dari bahan makanan dapat diubah menjadi pati dan gula, yang bisa digunakan sebagai sumber
tenaga, atau disimpan di dalam jaringan sel-sel sebagai lemak cadangan. Banyaknya lemak dalam
tubuh berbeda-beda. Biasanya lemak-lemak tersebut dibentuk dari karbohidrat dan lemak makanan
yang tidak langsung digunakan. Dan setiap kelebihan lemak disimpan di bawah kulit sebagai
cadangan. Setiap jenis ternak memiliki alat atau tempat khusus untuk menyimpan lemak, misalnya
sapi pada ponoknya, domba pada ekornya dan lain sebagainya. Di samping itu kelebihan lemak
disimpan di sekitar buah pinggang, selaput penggantung usus dan di antara otot-otot.
Tubuh hewan terdiri dan tiga jaringan, yakni tulang, otot dan lemak. Di antara ketiga jaringan tersebut
lemaklah yang terbentuk paling akhir. Pada ternak sapi potong yang digemukkan seperti sapi kereman
misalnya, lemak itu menyelubungi serabut otot-otot sehingga otot atau daging menjadi lebih lembut.
Lemak pada tubuh binatang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Hal ini sangat tergantung dari jenis,
umur, mutu makanan, aktivitas dan kesehatan hewan tersebut. Oleh karena itu sapi yang dipotong
pada usia lanjut dagingnya akan liat, apalagi bila sapi tersebut intensitas kerjanya terlalu tinggi dan
makanan tidak memenuhi syarat. Hewan ternak yang hanya memperoleh hijauan dari rumput melulu
akan sangat rendah mencerna lemak, sebab rumput hanya mengandung 1% lemak kasar. Ransum
ternak yang banyak mengandung sumber lemak adalah: bungkil kacang tanah, bungkil kelapa dan
bungkil kacang kedelai.
c. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi untuk:
Sumber tenaga (energi).
Pembentukan lemak di dalam tubuh.
Setelah dicerna, karbohidrat tersebut diserap oleh darah berupa glugosa dan langsung dioksidasikan
untuk menghasilkan energi atau untuk cadangan lemak tubuh. Yang termasuk karbohidrat ialah serat
kasar, BETN (yakni bahan-bahan yang banyak mengandung pati dan gula). Jagung dan makanan
butiran lainnya juga banyak mengandung karbohidrat. Namun, kebutuhan karbohidrat ini juga bisa
dipenuhi oleh bahan hijauan, sehingga dalam hal kebutuhan karbohidrat ini ternak tidak banyak
mengalami kesulitan.
d. Mineral
Mineral berfungsi untuk:
Pembentukan jaringan tulang dan urat.
Keperluan berproduksi.
Menggantikan mineral dalam tubuh yang hilang, dan memelihara kesehatan.
Mineral tidak banyak terdapat dalam tulang. Walaupun demikian, mineral dalam jaringan tubuh yang
jumlahnya hanya sedikit itu, amat penting artinya bagi daya hidup hewan. Sebab mineral akan
mempermudah proses pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan. Pada anak hewan yang sedang
tumbuh, ataupun bagi hewan dewasa yang perlu memperbaharui sel-selnya yang berlangsung terusmenerus, juga sangat membutuhkan mineral. Demikian pula pertumbuhan janin pun hanya mungkin
bila tersedia unsur mineral.
Beberapa unsur mineral penting yang diperlukan tubuh ialah: natrium, khlor, kalsium, fosfor, sulfur,
kalium magnesium, tembaga, seng, selenium. Pada umumnya unsur-unsur tersebut banyak terdapat
dalam ransum makanan. Namun demikian seringkali juga ada unsur-unsur mineral tertentu yang perlu
ditambahkan. Unsur-unsur tersebut, terutama adalah garam dapur (NaCl), kalsium (Ca) dan fosfor (P).
Bangsa padi-padian banyak mengandung fosfor, sedangkan makanan kasar lainnya banyak
mengandung Ca. Sebagai tanda bahwa hewan ternak sapi kekurangan mineral ialah: sapi suka makan
tanah. Akibat kekurangan mineral, bisa menimbulkan penyakit tulang, atau fertilitasnya (kesuburan)
menurun. Sumber mineral terutama dapat dipenuhi dari hijauan, feed supplement-mineral.
e. Vitamin
Vitamin berfungsi untuk:
Mempertahankan kekuatan tubuh.
Memajukan kesehatan dalam berproduksi.
Dalam hal pemenuhan vitamin pada ternak tidak perlu menjadi perhatian khusus, karena unsur
tersebut biasanya cukup tersedia dalam bahan-bahan pakan ternak. Dan kebanyakan vitamin dibentuk
dalam usus hewan pemamah biak, terutama vitamin B kompleks. Tetapi pada musim kemarau
panjang, ada kemungkinan bahan-bahan pakan itu kekurangan kadar vitamin A. Oleh karena itu
ternak sapi yang dipiara secara intensif, atau dibatasi ruang geraknya, maka di dalam ransum perlu
ditambahkan vitamin A. Kelebihan vitamin A bisa tersimpan lama di dalam hati.
Pada sapi vitamin tersebut bisa bertahan sampai 6 bulan, kambing 3 bulan. Pada umumnya bagian
hijauan tanaman yang sedang tumbuh, atau pada bagian pucuknya banyak mengandung karotin, yang
dalam tubuh hewan diubah menjadi vitamin A.
Proses pembentukan vitamin:
Vitamin A dibentuk dari karotin.
Vitamin B dapat dibentuk sepenuhnya di dalam tubuh hewan.
Vitamin C dibentuk sendiri oleh semua jenis hewan yang telah dewasa
Vitamin D terjadi dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari.
Sumber vitamin: Terutama hijauan. Tetapi perlu juga diperhatikan bahwa kandungan vitamin dalam
hijauan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: tanah, iklim, waktu pemotongan dan penyimpanan.
Vitamin A dan E banyak terdapat pada tanaman hijauan dan padi-padian.
f. Air
Air berfungsi untuk:
Mengatur suhu tubuh.
Membantu proses pencernaan.
Mengeluarkan bahan-bahan yang tidak berguna lagi di dalam tubuh yang berupa: keringat, air seni
dan kotoran (80% air).
Melumasi persendian dan membantu mata untuk dapat melihat.
Air merupakan bagian utama dari zat-zat di dalam tubuh. Komposisi tubuh hewan lebih dari 50%
terdiri dari air, dan sebagian besar jaringan tubuhnya mengandung 70 90% air. Hewan yang
kekurangan air biasanya lebih cepat mati daripada kekurangan makanan. lni suatu bukti bahwa air
mempunyai fungsi yang sangat penting bagi ternak. Oleh karena itu para peternak harus sungguhsungguh memperhatikan kebutuhan air bagi ternaknya.
Jumlah kebutuhan air minum bagi ternak sapi sangat bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti: jenis sapi, umur, suhu lingkungan, jenis bahan makanan dan volume makan yang
masuk dalam tubuh, serta kegiatan sapi yang bersangkutan. Bagi sapi-sapi muda, sapi yang sedang
bekerja, sapi yang berada dalam lingkungan suhu yang tinggi, sapi yang makan jenis makanan jerami
dan dalam jumlah volume yang tinggi, tuntutan air minum yang dipergunakan lebih tinggi daripada
yang lain.
Kebutuhan air dalam tubuh sapi bisa dipenuhi dari air minum, air dalam bahan makanan dan air
metabolik yang berasal dari glugosa, lemak dan protein. Sebagai pedoman, penyediaan air minum
bagi sapi dewasa yang bekerja kira-kira 35 liter, dan sapi yang tidak bekerja cukup sekitar 25 liter.
BAHAN PAKAN TERNAK SAPI
Di dalam memilih bahan pakan ternak sapi, yang perlu dipertimbangkan bukan saja zat-zat yang
terkandung di dalamnya, tetapi juga sifat biologis bahan-bahan yang akan disajikan, seperti: volume
dan tekstur, palatabilitas (enak tidaknya) dan sifat bahan makanan itu sendiri. Sebab kesemuanya akan
berpengaruh besar terhadap mutu bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan. Sebagai
contoh, jagung yang digiling terlalu kasar tentu relatif lebih sukar dicerna daripada bahan makanan
yang halus. Bahan-bahan makanan yang rusak, tengik ataupun kurang enak tentu akan tersisih.
Kalaupun bahan makanan tersebut terpaksa dimakan, tentu akan merugikan ternak sapi yang
bersangkutan. Demikian pula bahan-bahan makanan yang sukar diresapi oleh getah pencernaan,
misalnya jerami, mutu makanan tersebut lebih rendah daripada bahan makanan lain. Sebab, sari
makanan yang terkandung di dalam jerami tertutup oleh dinding-dinding sel yang sukar ditembus.
Oleh karena itu, para peternak harus memberi perhatian secara khusus terhadap jenis makanan yang
akan diberikan kepada ternaknya.
BAHAN PAKAN TERNAK SAPI DARI HIJAUAN
A. BAHAN PAKAN HIJAUAN SEGAR
lalah makanan hijauan yang diberikan dalam keadaan segar. Yang termasuk bahan hijauan segar ialah
rumput segar, batang jagung muda, kacang-kacangan dan lain-lain yang masih segar serta silage.
Jumlah hijauan yang diberikan kepada sapi di Indonesia 30 40 kg. Hal ini sangat tergantung dari
berat badan sapi yang bersangkutan. Pada prinsipnya pemberian hijauan ini ialah 10% dari berat
badan. Bahan makanan hijauan berfungsi sebagai pengenyang, sumber mineral, karbohidrat, vitaminvitamin dan protein (terutama yang berasal dari kacang-kacangan). Hijauan segar dari rumput jenis
unggul, seperti rumput gajah, nilai gizinya cukup terjamin, dan volumenya lebih banyak dibandingkan
dengan rumput liar. Sebab, rumput gajah dapat tumbuh dengan cepat, dalam waktu 30 40 hari
sudah dapat dipanen, sehingga pemberiannya dapat dilakukan secara rutin.
B. BAHAN PAKAN HIJAUAN KERING
Ialah makanan yang berasal dari hijauan yang dikeringkan, misalnya jerami dan hay. Jerami ialah
hasil ikutan pertanian seperti padi, kacang tanah, kedelai, jagung dan lain-lain yang berupa batang
daun ranting.
Cara meningkatkan mutu jerami
Telah dijelaskan bahwa jerami merupakan salah satu bahan makanan ternak yang mutunya rendah.
Sebab, zat-zat yang terkandung di dalamnya, seperti sellulosa, terselubung oleh dinding yang keras,
yakni silika dan lignin. Dengan demikian sellulosa yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh hewan
ruminansia (sapi) sulit ditembus oleh getah pencernaannya. Sapi yang makan 10 kg jerami kira-kira
hanya 3 kg atau 30% saja yang dapat dicerna. Tetapi dengan adanya kemajuan teknologi di bidang
makanan ternak, bahan makanan dari jerami yang semula hanya memiliki nilai cerna 30% dapat
ditingkatkan menjadi 50 55%, yakni dengan mencampur jerami dengan urea. Sebab dengan
pencampuran tersebut dapat menambah unsur nitrogen (N) pada jerami dan dapat mematahkan ikatan
silika dan lignin yang menyelubungi sellulosa. Dengan demikian jerami menjadi lebih mudah dicerna.
Proses dan cara pencampuran
Jerami yang akan dicampur harus ditimbang terlebih dahulu. Jerami tersebut bisa dalam keadaan
basah atau kering.
Urea yang digunakan untuk mencampur sebanyak 5% dari berat jerami.
Untuk jerami kering, urea harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air. Setiap 500 kg jerami kering
mernbutuhkan 500 liter air untuk melarutkan urea. Tetapi untuk jerami basah (segar) urea tidak perlu
dicampur dengan air, sebab jerami segar sudah mengandung air sebanyak 75% dari berat jerami.
Caranya mencampur adalah sebagai berikut:
Tebarkan jerami setebal 10 cm.
Basahi dengan larutan urea (untuk jerami kering) atau taburi urea (untuk jerami basah) sedikit demi
sedikit.
Tebarkan jerami lagi di atas hamparan tebaran pertama, kemudian dihasahi lagi dengan larutan urea
(untuk jerami kering) atau taburi dengan urea (untuk jerami basah) sedikit demi sedikit.
Demikian seterusnya.
Sedangkan hay adalah hijauan dari. jenis rumput-rumputan yang sengaja ditanam, kemudian dipanen
menjelang berbunga dan langsung dikeringkan.
Jika ransum yang diberikan kepada ternak hanya dari hijauan kering, sebaiknya diberi bahan makanan
penguat untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin dan zat-zat lain.
KONSENTRAT SEBAGAI BAHAN PAKAN PENGUAT UNTUK TERNAK SAPI
Yang dimaksudkan dengan makanan konsentrat (penguat) ialah bahan makanan yang konsentrasi
gizinya tinggi tetapi kandungan serat kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna. Bahan tersebut
berupa dedak, atau katul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ketela pohon/gaplek dan lain-lain.
Pada umumnya para peternak di dalam menyajikan makanan penguat ini masih sangat sederhana.
Mereka hanya membuat susunan atau campuran makanan yang terdiri dari 2 (dua) macam bahan saja,
dan bahkan ada yang hanya satu macam bahan.
Contoh susunan makanan yang terdiri dari 2 macam bahan adalah 1 bahan bungkil kelapa dan 4
bagian dedak halus.
Bahan makanan penguat hanya diberikan kepada sapi sebanyak 2 3 kg/ekor/hari.
BAHAN PAKAN TAMBAHAN UNTUK TERNAK SAPI
a. Vitamin
Vitamin diberikan dalam bentuk feed-supplement minyak ikan. Sapi yang kekurangan vitamin,
terutama vitamin A (Pro-vit A) dan vitamin D dapat diberi feed-supplement atau minyak ikan.
b. Mineral
Untuk mencegah kekurangan unsur-unsur mineral, khususnya Ca, P dan NaCl, ternak sapi dapat
diberi tepung tulang, tepung kapur tembok (CaCO3) dan garam dapur. Tepung tulang biasanya
mengandung Ca 2333% dan P 1018%.
c. Protein
Pada umumnya bahan-bahan makanan yang mengandung zat protein tinggi harganya mahal. Maka
sebagai penghematan, bahan makanan dapat ditambah dengan urea. Untuk mencegah keracunan,
dosis pemberian urea tidak boleh terlalu banyak. Sebagai pedoman, dosis pemberian urea tersebut
adalah sebagai berikut:
1% dari seluruh ransum, atau
20 gram/100 kg berat badan sapi.
Untuk mencegah terjadinya keracunan ini, kecuali memperhatikan dosis pemberian urea juga perlu
memperhatikan pemberian ransum yang kandungan karbohidratnya mudah dicerna, seperti: mollase
(tetes), tepung tapioka. onggok dan lain sebagainya.
Hal yang sama juga terjadi pada ilmu biologienergi dari matahari
diubah dan disimpan oleh tumbuhan
yang kemudiandiambil oleh hewan
dan digunakanuntuk metabolisme
Inilah konsep dasar perpindahan energi pada makhluk hidup
Sekarang, kita akan membahas energi dari sisi biokimia
Secara kimiawi, energitersimpan di dalam elektron di sini
Saat elektron dari dua buah atomberinteraksi, terbentuklah ikatan kimia
sehingga, sejumlah energi tersimpan di dalam ikatan kimiadi sini
sehingga, sejumlah energi tersimpan di dalam ikatan kimiadi sini
Pembentukan suatu ikatan kimiamembutuhkan energi
Sedangkan pemutusan ikatan kimia akan menghasilkan energi
energiSedangkan pemutusan ikatan kimia akan menghasilkan energi
Karena ikatan kimianya sedikit,maka molekul kecil memiliki energi yang lebih rendah
dibandingkan dengan molekul yang berukuran lebih besar
Energi lebih rendah Energi lebih tinggi
Interaksi antar atom dan molekuldigambarkan dalam suatu reaksi kimia
CONTOH REAKSI KIMIA :
Zat A berinteraksi dengan Zat B
akan menghasilkan Zat C dan Zat D
Zat awal sebelum terjadinya reaksi disebut reaktan
Zat yang terbentuk setelah terjadi reaksi disebut produk
Perpindahan energi dari suatu zat ke zat lainnyadapat terjadi melalui reaksi redoks
(reduksi & oksidasi)
contoh reaksi redoks
Misalnya ada interaksiantara 2 molekul
elektron yang ada pada molekul Aberpindah ke molekul B
Karena elektron membawa energi maka energi juga ikut berpindah
sehingga produkreaksinya seperti ini
karena kehilangan elektron,energi molekul A menjadi lebih rendah
Sehingga ia disebutmengalami oksidasi
Karena mendapatkan elektron,energi molekul B menjadi lebih tinggi
sehingga ia disebut mengalami reduksi
Biasanya, transfer energi tidak hanya melibatkanperpindahan elektron, namun
keseluruhan atom
sehingga transfer energi terjadi dalam bentukperpindahan atom yang paling sederhana,
yaitu hidrogen
transfer atom hidrogen
Kurang lebih seperti itulah konsepmengenai energi dan perpindahan energi
METABOLISME
Metabolisme = Proses penyusunan dan pembongkaran molekul di dalam tubuh makhluk
hidup
MetabolismeAnabolisme Katabolisme
MetabolismeAnabolisme Katabolisme Penyusunan Pembongkaran molekul molekul
MetabolismeAnabolisme Katabolisme Pembongkaran molekul
MetabolismeAnabolisme Katabolisme
Pada anabolisme terjadi pembentukan ikatan kimia.Hal ini membutuhkan energi sehingga
disebut reaksi endergonik
Pada katabolisme terjadi pemutusan ikatan kimia.Hal ini menghasilkan energi sehingga
disebut reaksi eksergonik