LAJU KOROSI
Dekrit Halim Akbar, Purnami dan Femiana Gapsari M. F.
Jurusan Teknik MesinFakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Email: boxzy77@gmail.com
ABSTRAK
Dalam penelitian ini laju korosi dipengaruhi oleh kekasaran permukaan dan ketebalan lapisan cat dengan
menggunakan metode pengurangan berat. Pada variasi kekasaran permukaan 0.6 m, 0.7 m, 0.8 m dan
variasi lapisan cat dengan tanpa lapisan, 1 lapisan cat (cat primer), 2 lapisan cat (cat primer dan cat warna),
dan 3 lapisan cat (cat primer, cat warna dan clear/gloss). Hasil penelitian menunjukan bahwa kekasaran
permukaan dan ketebalan cat berpengaruh terhadap laju korosi baja API 5L dalam larutan air garam. Pada
nilai kekasaran permukaan 0.6 m laju korosinya paling rendah dan pada pelapisan 3 lapisan cat (cat primer,
cat warna, celar/gloss) laju korosinya juga paling rendah yaitu 0.1579 mpy. Semakin halus permukaan maka
semakin susah terjadi korosi dan semakin banyak lapisan cat laju korosi semakin rendah karena baja memiliki
pelindung dari lingkungan yang bersifat korosif yaitu larutan air garam. Untuk memperoleh hasil yang efektif
dari pengaruh tersebut adalah dengan menggunakan kekasaran permukaan yang halus dan banyaknya lapisan
cat.
Kata kunci: laju korosi, kekasaran permukaan, lapisan cat, larutan air garam
PENDAHULUAN
Dalam bahasa sehari-hari korosi
dikenal dengan perkaratan yakni sesuatu
yang hampir dianggap sebagai musuh umum
masyarakat. Korosi adalah proses atau
reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah
dan berlangsung spontan. Korosi tidak dapat
dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi
hanya bisa dikendalikan atau diperlambat
lajunya sehingga memperendah proses
kerusakan yang diakibatkannya. Kerugian
yang disebabkan korosi dapat berupa
rusaknya peralatan, permesinan, ataupun
produk yang dihasilkan.
Untuk mengurangi laju korosi
diberikan proteksi berupa pelapisan dengan
cat. Cat dapat mengurangi laju korosi karena
pada lapisan cat tidak dapat ditembus ionion seperti klorida, sulfat, dan karbonat,
namun belum ada lapisan cat yang
sepenuhnya mampu menghalangi oksigen
dan air. Dalam pelapisan memiliki faktor
untuk memperoleh kualitas cat yang selain
pada cat itu sendiri. Salah satu faktor
LAJU KOROSI
Laju korosi merupakan suatu besaran
yang menyatakan cepat atau lambat suatu
material bereaksi dengan lingkungannya dan
mengalami korosi. Menurut Fontana (1987)
dalam bukunya Corrosion Engineering,
laju korosi dapat didefinisikan dalam
berbagai
macam, seperti
persentase
kehilangan massa, miligram per sentimeter
persegi per hari dan gram per inci persegi
Keterangan:
= laju korosi [mpy]
= konstanta laju korosi
= massa yang hilang [g]
= luas permukaan spesimen
= waktu perendaman [jam]
= densitas spesimen
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
- Variasi konsentrasi larutan garam
35%
- Kekasaran permukaan 0.6 m, 0.7
m, 0.8 m
- Coating dilakukan dengan variasi
berbeda.
Tanpa lapisan cat, 1 lapisan cat (cat
primer), 2 lappisan cat (cat primer
dan cat warna), 3 lapisan cat (cat
primer, cat warna dan clear/gloss)
2. Variabel terikat
Dalam penelitian ini variabel terikatnya
yaitu laju korosi dari material API 5L
3. Variabel terkontrol
Waktu perendaman material yaitu
selama 288 jam dalam larutan air garam
35%
Bahan Penelitian
6.
Kekasaran Massa
permukaa Hilang
n (m)
(g)
0.6
0.0142
Tanpa
pelapisan
0.7
0.0159
cat
0.8
0.0192
0.6
0.0073
1 lapisan
0.7
0.0083
cat
0.8
0.0086
0.6
0.0050
2 lapisan
0.7
0.0052
cat
0.8
0.0069
0.6
0.0015
3 lapisan
0.7
0.0020
cat
0.8
0.0022
Pelapisa
n cat
Laju
Korosi
(mpy)
1.4944
1.6733
2.0206
0.7683
0.8735
0.9051
0.5262
0.5473
0.7262
0.1579
0.2105
0.2315
1,60
1,40
1,20
tanpa lapisan
1,00
1 lapisan cat
0,80
2 lapisan cat
0,60
3 lapisan cat
0,40
0,20
0,00
0,6
0,7
0,8
Gambar 3. Grafik hubungan kekasaran permukaan terhadap laju korosi baja API 5L
Pada gambar 3. di atas menjelaskan
pengaruh kekasaran permukaan terhadap
laju korosi pada lapisan cat yang berbeda.
Tanpa lapisan cat memiliki laju korosi yang
tinggi dibandingkan dengan 1, 2, dan 3
lapisan cat. Pada baja tanpa lapisan
memiliki nilai laju korosi paling tinggi, hal
ini disebabkan baja tidak memiliki
pelindung lapisan untuk melindungi baja
pada lingkungan yang bersifat korosif
sehingga baja bereaksi secara langsung
dengan lingkungan. Kemudian pada baja 1
lapisan cat nilai laju korosinya lebih rendah
daripada tanpa lapisan cat karena baja ini
dilapisi cat primer (epoxy) yang berfungsi
untuk memberikan ketahanan terhadap karat
dan daya lekat diantara baja dengan lapisan
cat berikutnya. Hal ini terbukti pada grafik
di atas dengan jarak yang jauh antara baja
tanpa lapisan cat (garis warna biru) dengan
baja 1 lapisan cat (garis warna merah). Pada
baja 2 lapisan cat laju korosi memiliki nilai
laju korosi lebih rendah daripada baja 1
1,60
1,40
1,20
0.6 m
1,00
0.7 m
0,80
0.8 m
0,60
0,40
0,20
0,00
0
Lapisan Cat
Gambar 4. Grafik hubungan lapisan cat terhadap laju korosi baja API 5L
Pada gambar 4. di atas, kekasaran
permukaan 0.6 m memiliki laju korosi
yang paling rendah dibandingkan dengan
kekasaran permukaan 0.7 m dan 0.8 m.
Pada baja tanpa lapisan cat, nilai kekasaran
yang paling rendah laju korosinya adalah
0.6 m. Kemudian pada baja 1 lapisan nilai
laju korosi yang rendah terdapat pada
kekasaran permukaan 0.6 m. Pada baja 2
dan 3 lapisan juga nilai laju korosi yang
rendah adalah pada nilai kekasaran 0.6 m.
Hal ini disebabkan nilai kekasaran
permukaan mempengaruhi laju korosi
karena permukaan logam yang tidak rata
memudahkan
terjadinya
kutub-kutub
muatan, yang akhirnya akan berperan
sebagai anode dan katoda. Permukaan
logam yang licin dan bersih akan
menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab
sukar terjadi kutub-kutub yang akan
bertindak sebagai anode dan katoda. Pada
nilai kekasaran permukaan 0.6 m memiliki
permukaan yang halus daripada nilai
kekasaran permukaan 0.7 m dan 0.8 m
sehingga pada nilai kekasaran permukaan
0.6 m mempunyai nilai laju korosi yang