METALOGRAFI
Oleh:
C12180070
TUJUAN PERCOBAAN
BAB II
TEORI DASAR
Material Uji
Bila spesimen memiliki ukuran yang kecil, tipis atau sulit untuk dipegang,
misalkan plat tipis atau kawat berukuran kecil, maka dianjurkan untuk melakukan
proses mounting. Mounting adalah penggunaan pemegang atau proses pembesaran
pemegang system.
Mounting dilakukan dengan menggunakan bahan resin atau plastic
thermosetting. Spesimen dicetakkan dengan bahan ini sehingga memiliki ukuran
yang lebih besar. Jenis bahan yang digunakan bergantung pada spesimen yang
akan diuji. Plastic thermosetting tidak cocok untuk material yang rentan terhadap
temperature atau tekanan tinggi, karena proses pengerasan plastic thermosetting
memerlukan penekanan yang disertai dengan pemanasan. Resin memiliki
keunggulan karena tidak memerlukan pemanasan atau penekanan untuk mengeras.
Plastic thermosetting yang umum digunakan adalah Bakelite atau Lucite, dimana
Lucite memiliki warna yang transparan.
Intan dan alumina digunakan untuk pemolesan awal, dan SiO2 dan MgO
untk pemolesan akhir. Untuk paduan-paduan tertentu, seringkali proses pemolesan
diselingi dengan pengetsaan. Untuk metode yang tepat untuk tiap jenis logam atau
paduan, dianjurkan untuk melihat referensi, misalnya ASM Handbook Vol. 9:
Metallography and Microstructures.
ETSA
1. Melarutkan lapisan aliran logam yang terbentuk sebagai akibat dari proses
persiapan permukaan spesimen.
2. Membedakan struktur yang terdapat pada logam.
3. Memberikan warna pada struktur mikro sehingga mempermudah
pengenalan dan Analisa (untuk pengetsaan berwarna).
Etsa dapat membedakan struktur mikro karena perbedaan komposisi fase atau
orientasi kristal sehingga terjadi perbedaan tingkat pelarutan struktur oleh etsa
yang digunakan. Struktur yang mudah dilarutkan akan tampak gelap, karena
permukaannya menjadi tidak rata/kasar.
Jenis etsa yang harus digunakan harus bisa dipilih secara tepat. Pemilihan
etsa tergantung pada jenis material yang akan diamati serta jenis struktur yang
menjadi perhatian. Untuk beberapa paduan, seperti paduan tembaga, terdapat
beberapa macam etsa yang memiliki fungsi yang sama. Untuk hal ini, dianjurkan
untuk menggunakan etsa yang paling mudah dibuat atau disesuaikan dengan etsa
yang digunakan oleh gambar referensi. Berikut adalah beberapa etsa yang umum
digunakan :
Fe dan Paduan
Struktur Mikro
Baja karbon merupakan logam dengan unsur dasar Fe, dengan paduan
karbon tidak lebih dari 2% beratnya. Paduan lainnya yang biasanya diberikan
adalah mangan, dengan jumlah tidak lebih dari 1%. Baja karbon memiliki struktur
berupa ferrite-pearlite (hypoeutectoid) atau pearlite-cementite (hypereutectoid).
Untuk baja eutectoid (0,8% C), strukturnya adalah pearlite. Ferrite akan tampak
sebagai butir terang, pearlite sebagai butir berwarna gelap, dan cementite sebagai
butir terang. Untuk membedakan ferrite dengan cementite, biasanya dilakukan
dengan menggunakan pengujian kekerasan. Selain itu, ferrite dan cementite jarang
berada dalam struktur yang sama, kecuali sebagai pearlite dan pada baja yang
telah mengalami spheroidizing, dimana cementite akan berupa butir-butir kecil
yang dibatasi oleh garis hitam.
Pada baja paduan, terdapat berbagai variasi unsur tambahan yang dapat
dipadukan dengan Fe. Secara umum, fase yang tampak serupa dengan baja karbon
biasa, namun untuk beberapa paduan, fase austenite akan tampak. Hal ini
umumnya tampak pada baja tahan karat atau baja paduan yang memiliki kadar
nikel tinggi.
Aluminium
Diagram Fase
Diagram fase untuk sistem paduan dua unsur relative mudah untuk
diperoleh dan diterjemahkan. Diagram fase untuk sistem tiga paduan lebih
terbatas dan agak sulit diinterpretasi.
Yang lebih umum tersedia adalah potongan/irisan dari diagram fase tiga
paduan yang menghasilkan diagram fase dengan dua paduan bervariasi tetapi satu
paduan tetap.
Dari diagram fase, dapat diketahui fase logam pada berbagai temperature
dan % kadar paduan yang dimiliki. Diagram fase untuk sistem paduan Cu-Zn dan
Al-Mn masing-masing ditunjukkan pada gambar 4.2 dan 4.3
Gambar 4.2 Diagram Fase Cu-Zn
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
HASIL PERCOBAAN
1. Alumunium
2. Tembaga
3. Baja ST 42
4. Baja ST 60
5. Kuningan
BAB VI
PENGOLAHAN DATA
ST 60 memenuhi persyaratan BKI ditinjau dari kekuatan tarik (706,47 Mpa) dan
komposisi materialnya C (0,473%),(sumber dari internet)
Keterangan =
BAB VIII
KESIMPULAN
Struktur mikro pada tiap material berbeda-beda. Tetapi dalam tiap struktur
mikro pasti terdapat beberapa hal yang sama, seperti batas butiran, daerah perlit
dan ferit, dan adanya pengotor (impurities). Hal tersebut dipengaruhi oleh kadar
zat yang ada didalam masing-masing material.
BAB IX
PERTANYAAN JAWABAN
1. Ukuran butir mempengaruhi kekuatan pada material. Semakin kecil
ukuran butirnya maka semakin meningkat kekuatan dan kekerasan
material.
2. Dalam setiap struktur mikro impurities. Hal ini dapat diketahui dari
gambar struktur mikro. Warna hitam yang menonjol pada gambar struktur
mikro merupakan impurities.
3. Impurities berpengaruh terhadap kekerasan, keuletan, dan ketangguhan
material.