DEPOK 2020
BAB I
Pembuatan Sampel
I. Tujuan
Pada praktikum metalografi yang diadakan di Lab Material UI tanggal 16
September 2020, objek yang diamati merupakan hasil las, dimana tujuan
akhirnya diharapkan para peserta pelatihan WI dapat mengamati struktur
khas dari Weld metal, HAZ dan Base Metal dari material yang dilas.
V. Flowchart Proses
BAB 2
Preparasi Sampel
I. Tujuan
Mempersiapkan sampel percobaan metallografi untuk hasil pengelasan
dengan tepat dan sesuai kebutuhan, mempelajari pentingnya beberapa
macam tahapan dalam persiapan sampel percobaan metallografi, dapat
mengerti mengapa membutuhkan tahapan polishing, dan etching dalam
mempersiapkan sampel, dan lalu mengidentifikasi struktur mikro yang
dimiliki oleh logam dan paduan serta menghubungkannya dengan
mechanical properties logam dan paduan tersebut.
Dibawah ini adalah daerah lingkup ukuran mikro struktur logam yang
umumnya diamati menggunakan mikroskop:
Berdasarkan gambar diatas, pengamatan struktur mikro berkisar antara 10 -6
cm.
a. Pemilihan sampel
Pemilihan sampel merupakan hal yang krusial dikarenakan. Pemilihan
sampel ini harus memperlihatkan hasil las yang paling sempurna
diantara keseluruhan benda kerja yang dilakukan penglelasan
b. Grinding (Mengamplas)
Akibat proses sebelumnya, permukaan sampel menjadi tidak rata,
terkorosi, dan adanya gesekan. Untuk menghilangkan semua itu,
dilakukanlah tahap grinding atau pengamplasan. Pengamplasan
dilakukan dengan dua tahap, yaitu amplas kasar dan amplas halus
dengan ukuran grit yang berbeda. Pengamplasan ini dilakukan pada
mesin amplas atau mesin grinding yang sebelumnya piringannya itu
ditambahkan air dengan alasan untuk mengurangi terjadinya kerusakan
karena panas yang timbul. Ukuran grit yang digunakan untuk amplas
kasar adalah 240 mesh, sedangkan untuk amplas halus adalah 1000
mesh. Posisi pengamplasan harus diubah dengan besar sudut 45 atau
90 dari posisi sebelumnya.
c. Polishing (Memoles)
Polishing dilakukan dengan mesin poles dengan tujuan untuk
mendapatkan permukaan sampel yang mengkilap dan halus, layaknya
kaca. Polishing dilakukan dengan memutar kain poles dengan mesin
poles. Kertas yang digunakan memiliki ukuran grit 1500 mesh. Poles
yang dilakukan menggunakan partikel alumina TiO2.
d. Etching (Pengetsaan)
Etsa digunakan untuk mempelihatkan karakteristik struktur logam
tertentu. Hal ini penting untuk dilakukan karena struktur karakteristik
yang tidak terlihat. Cara kerjanya adalah dengan pengikisan batas butir
secara selektif dengan mencelupkan sampel yang akan diuji ke dalam
larutan zat kimia. Pada percobaan kali ini menggunakan etsa kimia
hydrofluoric acid (HF).
V. Flowchart Proses
Pemilihan ukuran sampel yang tepat dari suatu benda uji
studi mikroskopik (umumnya berkisar antara 5-30 mm)
V. Flowchart Proses
I. Tujuan
Tujuannya dilakukan polishing atau memoles adalah untuk
menghasilkan permukaan yang datar, bebas dari goresan, dan mengkilat
seperti kaca. Permukaan dengan sifat yang demikian dibutuhkan agar
dalam meneliti struktur mikro suatu material menjadi lebih akurat.
V. Flowchart Proses
Melakukan pemolesan
BAB 5
Etching (Etsa)
I. Tujuan
Metallografi etching bertujuan untuk memperlihatkan karakteristik
khusus pada logam. Hal demikian menjadi penting karena ada beberapa
karakteristik yang tidak dapat terlihat walaupun permukaan spesimen telah
halus layaknya permukaan cermin.
Membersihkan sampel
BAB 6
Analisa Sampel
I. Tujuan
Spesimen yang telah melwati tahap pengetsaan, lalu diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran 50x. Selanjutnya hal yang dilakukan adalah
dengan mengambil atau memotret foto metallografi. Pengambilan foto
dipilih gambar yang bagus dan fokus untuk mempermudah pengamatan.
Berikut adalah hasil pengujian dengan mikroskop:
Base Metal