Anda di halaman 1dari 7

ASEJ 10 (1) (2021)

Automotive Science and Education Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej

PENGARUH VARIASI JENIS CAT PRIMER DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU KOROSI
PADA PENGECATAN MENGGUNAKAN OVEN

Syaiful Rifai, Suwahyo

Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai laju korosi pada specimen dan
Diterima Maret 2021 jenis cat primer yang paling efektif untuk mengendalikan laju korosi. dan meng-
Disetujui Juni 2021 etahui temperatur oven yang paling berpengaruh terhadap pengendalian laju ko-
Dipublikasikan Oktober 2021
rosi. Desain penelitian yang digunakan yaitu eksperimen One Step Case Study karena
Keywords: dalam penelitian ditunjukan untuk mengetahui pengaruh variasi jenis cat primer
Corrosion, dan temperatur terhadap laju korosi. Pada penelitian ini jenis cat primer yang
Temperature, akan diaplikasikan pada spesimen divariasikan temperatur pengeringan
Paint, catnya menggunakan oven (spray booth) dengan variasi suhu 400C dan 600C. Hasil
Spray penelitian menunjukan bahwa cat primer jenis epoxy primer merupakan cat primer
yang paling efektif dalam mengendalikan laju korosi dengan nilai laju korosi pal-
ing rendah dibandingkan dengan cat primer jenis lain yaitu sebesar 8,4 mpy untuk
suhu oven 400C dan untuk suhu oven 600C dengan nilai laju korosi 7,8 mpy, sedan-
gkan specimen yang mempunyai ketahanan terhadap karat paling buruk adalah
specimen yang dilindungi oleh cat wash primer dengan nilai laju korosi 34,2 mpy
untuk suhu oven 400C dan untuk suhu oven 600C dengan nilai laju korosi 26,8 mpy.

Abstract

This study aims to determine the value of the corrosion rate on the specimens and
which type of primer is the most effective in controlling the corrosion rate. and
knowing which oven temperature has an effect on controlling the corrosion rate. The
research design used was the One Step Case Study experiment because the study was
shown to determine the effect of variations in the type of primary paint and tempe-
rature on the corrosion rate. In this study, the types of primary paint to be applied to
the specimens were varied by using an oven (spray booth) with a temperature
variation of 40 0C and 60 0C. The results showed that the epoxy primer type was the
most effective primer in controlling the corrosion rate with the lowest corrosion rate
compared to other primary paints, which was 8.4 mpy for an oven temperature of
40 0C and for an oven temperature of 60 0C with the corrosion rate value is 7.8 mpy,
while the specimens that have the worst corrosion resistance are those protected by
paint wash primer with a corrosion rate of 34.2 mpy for an oven temperature of 40
0
C and for an oven temperature of 60 0C with a corrosion rate of 26, 8 mpy.


Alamat korespondensi:
Gedung E9 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: syaifulrifai09@gmail.com
Syaiful Rifai dkk. / Automotive Science and Education Journal 10 (1) (2021)

PENDAHULUAN Karat muncul disebabkan permukaan besi/bagi-


Banjir pasang surut atau rob sering terjadi an yang mengandung unsur logam bersentuhan
di wilayah pantai utara. Air laut memiliki kan- langsung dengan air yang mengandung asam
dungan garam sebesar 3- 4% yang setara dengan sehingga mengalami proses oksidasi oleh udara.
salinitas 30-40 %0. Sedangkan suhu permukannya Semakin dibiarkan air dan kotoran menempel
berkisar antara 0 – 300C. Banjir rob air laut dapat pada besi semakin banyak pula zat asam bereaksi
berdampak negatif pada kegiatan sehari-hari, terhadap besi yang menjadikannya korosi.
baik pekerjaan hingga transportasi. Lingkungan Proses pengendalian korosi merupakan
laut lebih korosi jika dibandingkan dengan da- suatu upaya yang bertujuan untuk memper-
ratan. Korosi pada air laut sangat rumit kare- panjang umur logam. Salah satu upaya pen-
na banyak faktor lingkungan berperan, seperti gendalian korosi dapat dilakukan dengan cara
temperatur, kadar garam, oksigen yang larut, pelapisan cat primer. Di bengkel pengecatan
pH, gaya pukulan ombak dan arus, serta pence- non resmi kebanyakan tidak menggunakan cat
maran biologi. Air laut yang naik ke jalanan san- primer, mereka beralasan demi meminimalisir
gat mengganggu bahkan merusak komponen biaya agar lebih ekonomis dan mempercepat
kendaraan khususnya pada mobil. Komponen proses pengecatan sehingga mampu menarik
bodi mobil kebanyakan menggunakan bahan lo- konsumen sebanyak mungkin. Namun hal ter-
gam tipis dengan ketebalan plat berkisar 0,8-1,0 sebut justru membuat kualitas hasil cat yang me-
mm yang mudah korosi ketika terlalu sering reka kerjakan menjadi tidak maksimal dan
terkena air laut, sehingga mengurangi estetika cenderung memperpendek umur cat karena
atau keindahan tampilan mobil. Memperpen- mudah berkorosi sehingga cat menggelembung
dek umur logam dan merusak cat mobil se- dan mengelupas.
hingga cat akan bergelembung bahkan terkelu- Cat primer merupakan cat paling dasar
pas hingga terlihat plat besi yang terkorosi. yang berfungsi melapisi bodi setelah diamp-
Pembentukan bodi kendaraan dengan las untuk mencegah karat dan menambah daya
proses press tentunya banyak terjadi bengko- lekat (adesi) antara metal dasar dengan lapisan
kan-bengkokan dengan jari-jari tertentu sesuai cat berikutnya. Cat primer mempunyai 4 jenis
desain dari perusahaan masing- masing. Bengko- yaitu: wash primer, lacquer primer, urethane primer,
kan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dan epoxy primer. Setiap jenis cat primer mempu-
struktur mikro dan tegangan sisa, dimana pada nyai keistimewaan dan kualitas sendiri terhadap
akhirnya berpengaruh terhadap sifat mekanis ketahanan terhadap korosi.
dan laju korosi. Kendaraan memiliki resiko Terdapat 2 macam metode yang digu-
karat cukup besar. Kelembaban udara, cipratan nakan saat proses pengeringan pengecatan.
air hujan, lumpur, benturan atau gesekan den- Pertama adalah metode pengeringan oven di-
gan benda lain yang menyebabkan lapisan pe- mana terdapat ruangan khusus (tertutup) yang
lindung terkelupas. Rusaknya pelindung metal dilengkapi dengan pemanas (oven) untuk mem-
akan mempercepat proses korosi dan menjalar- percepat pengeringan. Temperatur di dalam oven
nya karat. Karat timbul akibat reaksi oksidasi stabil (±300C - 600C) dan dapat diatur sesuai kebu-
antara material logam dengan oksigen. Selama tuhan dan waktu pengeringan dapat ditentukan.
material logam terlindungi oleh cat atau lapi- Metode pengeringan yang kedua ialah metode
san di atasnya, maka proses oksidasi akan sulit pengeringan non-oven atau menggunakan suhu
terjadi. Seluruh produsen mobil telah melapisi udara luar (±250C - 300C). Metode pengeringan
produknya dengan cairan anti karat dan cat. non-oven biasanya dilakukan dalam ruangan
Pemicu timbulnya karat ini biasanya terjadi (terbuka) dengan sirkulasi udara yang baik. (Her-
akibat kesalahan pemilik dalam merawat, se- mianto & Utama, 2018).
perti ketika mencuci mobil yang mengakibatkan Menurut Henry Okta Faznur adalah seo-
adanya sisa air ini yang tidak terlihat sehingga rang pemodif sepeda motor. Pekerjaannya mulai
mengendap lama dibagian bodi mobil dan mem- dari perbaikan mesin sepeda motor, modifikasi
biarkan terlalu lama mobil dalam keadaan kotor sepeda motor dan juga menerima jasa pengeca-
setelah terkena hujan. Bagian yang sulit dilaku- tan sepeda motor. Pengecatan sepeda motor yang
kan pengecekkan adalah pada bagian body yang dilakukan masih menggunakan energi panas dari
tertutupi karet atau karpet, seperti celah body, matahari sebagai media pengeringnya, sangat ku-
bagian bawah, lantai, engsel pintu dan rang efektif karena panas yang didapatkan dari
jika mobil menggunakan roof rack, bagian bodi sinar matahari tersebut tidak stabil. Suhu udara
mobil yang tertutupi atau dijepit pemegangnya yang berubah-ubah dan kelembaban udara ti-
juga menjadi titik yang rawan terkena karat. dak konstan, sehingga menyebabkan pro-

12
Syaiful Rifai dkk. / Automotive Science and Education Journal 10 (1) (2021)

ses pengeringan cat membutuhkan waktu yang Tabel 2. Spesimen suhu oven 600C
relatif lama, disamping itu rendahnya kualitas
udara sekitar obyek dapat mempengaruhi proses
pengeringan cat tersebut. Akibat suhu dan tem-
peratur yang tidak stabil membutuhkan waktu
antara 1-2 hari untuk sekali proses pengeringan
cat dan hasilnya kurang maksimal. Selain itu
proses pengeringan yang dilakukan di ruang
terbuka memanfaatkan sinar matahari akan
memudahkan angin mempengaruhi dalam pro-
ses pengeringan tersebut. Oleh karena itu akan
membuat hasil dari proses pengeringan menjadi
tidak merata serta debu akan mudah menem- Obyek Penelitian
pel pada permukaan yang dicat. Proses pen- Plat besi (Fe), sebagai media untuk di-
geringan cat yang bagus dan waktu yang relatif lakukan pengecatan primer dan pengujian pen-
singkat akan didapatkan kualitas yang maksimal, elitian, dengan ukuran sebagai berikut:
oleh sebab itu dibutuhkan alat khusus untuk me-
lakukan proses pengeringan cat, pada alat ini
suhu dan temperatur harus bisa diatur dengan
menggunakan sebuah alat pemanas, sedangkan
untuk mendapatkan hasil cat yang bagus dan ce-
pat maka temperatur harus bisa stabil yaitu anta-
ra 30- 600C, karena pada temperatur tersebut cat
akan mudah cepat kering yaitu antara 2- 4 jam Gambar 1. Obyek Penelitian
dan hasilnya pun bagus cat tidak mudah pecah-
pecah (Henry Okta F, Singosari Malang). Variabel Penelitian
Variabel Bebas
METODE Variabel bebas adalah variabel yang
Pada penelitian ini desain penelitian yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab peru-
digunakan yaitu eksperimen One Step Case Study bahannya atau timbulnya variabel dependen (te-
karena dalam penelitian ditunjukan untuk men- rikat) (Sugiyono, 2017:39). Variabel bebas dalam
getahui pengaruh variasi jenis cat primer dan penelitian ini adalah jenis-jenis cat primer seba-
temperatur terhadap laju korosi. Pembuatan spe- nyak 3 variasi , yaitu: wash primer,lacquer primer,
simen dilakukan sesuai dengan jumlah variasi urethane primer, dan epoxy primer Dengan tempera-
jenis cat primer dan temperatur yang akan di uji tur oven 400C dan 600C Setiap jenis variasi cat pri-
laju korosinya pada setiap spesimen. Pada pene- mer diaplikasikan pada sepesimen sebanyak satu
litian ini jenis cat primer yang akan diaplikasikan kali dimasing-masing sepesimen. Perbandingan
pada spesimen divariasikan temperatur pengerin- setiap jenis cat primer dengan thiner adalah 1:1.
gan catnya menggunakan oven (spray booth) den- Variabel Terikat
gan variasi suhu 400C dan 600C. Variabel terikat adalah variabel yang dipen-
garuhi atau yang menjadi akibat karena adanya
Tabel 1. Spesimen suhu oven 400C variabel bebas (Sugiyono, 2017:39). Variabel teri-
kat dalam penelitian ini adalah laju korosi. Laju
korosi diperoleh dari selisih berat spesimen
awal dikurangi berat sepesimen setelah berkorosi
kemudian dimasukan ke rumus sehingga dida-
patkan nilai korosi dengan satuan mpy (konstan-
ta 3,45 x 104) atau mmpy (konstanta 2,87 x 104).
Hasil yang didapat dari perhitungan kemudian
dianalisis dan ditarik kesimpulan.
Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang di-
kendalikan atau dibuat konstan sehingga pen-
garuh variabel independen terhadap dependen
tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak di-
teliti (Sugiyono, 2017:41). Variabel kontrol dalam

13
Syaiful Rifai dkk. / Automotive Science and Education Journal 10 (1) (2021)

penelitian ini yaitu: 4. Persiapkan kompresor dan selangnya


1. Material logam yang digunakan sama, 5. Persiapan ruang oven, bersihkan koto-
yaitu plat besi (Fe) dengan ketebalan ran di lantai dan dinding oven dan be-
1mm rikutnya nyalakan lampu penerangan
2. Zat pemicu timbulnya korosi yang di- dan blower untuk memulai awal pen-
gunakan sama, yaitu larutan cuka dan gecatan dengan suhu awal ruangan
pemutih pakaian dengan merk bayclin sekitar 300C
dengan perbandingan campuran 1:1 6. Pencampuran cat primer jenis wash
3. Penelitian dilakukan dengan pengece- primer,lacquer primer, urethane primer,
tan di dalam oven yang bertemperatur dan epoxy primer dengan thiner yang
400C dan 600C berbeda-beda, untuk epoxy primer
4. Ketebalan lapisan cat primer menggunakan thiner PU, untuk uret-
5. Pelapisan cat primer sebanyak 3 lapis hane primer menggunakan thiner PU,
6. Lama perendamann cat selama 10 untuk lacquer primer menggunakan
hari thiner ND, dan untuk wash primer
7. Tempat penyimpanan perendaman , menggunakan thiner Super dengan
disimpan di ruangan tanpa terpapar perbandingan 4:1:4 (cat : hardener :
sinar matahari secara langsung. thiner) menggunakan ukuran timban-
Tahapan Penelitian gan digital, untuk jenis lacquer primer
Alat Penelitian tidak menggunakan hardener
Alat yang digunakan dalam penelitian yai- 7. Mengaplikasikan cat primer:
tu: Bersihkan permukaan spesimen dengan
1. Ruang Oven (spray booth) kain lap yang dibasahi dengan thinner (pem-
2. Alat Tulis, buku dan pulpen bersih minyak atau kotoran yang me-
3. Kompresor nempel pada permukaan). Letakan spesimen
4. Spraygun, ITALCO w-80 pada meja pengecatan di dalam ruang oven (spray
5. Selang Angin Tekiro panjang 5 m booth). Ukur jarak spray-gun dengan plat spesimen
6. Batang Pengaduk menggunakan penggaris besi dengan jarak 15 cm
7. Wadah Campuran agar pengaplikasian cat dapat ideal dan sama
8. Sarung Tangan pada setiap spesimen. Campuran cat primer yang
9. Masker 3M Anti Polusi pertama kemudian diaplikasikan pada plat spesi-
10. Amplas kertas men bagian atas dari sisi kiri ke kanan kemudian
11. Timbangan Digital bagian bawah dari sisi kanan ke kiri secara mera-
Bahan penelitian ta tunggu 5 menit kemudian aplikasikan kembali
Bahan penelitian yang digunakan dalam hingga 3 lapis cat, diamkan selama 10 menit
penelitian adalah: kemudian lakukan pengaplikasian cat pada per-
1. Cat primer jenis wash primer, lacquer mukaan sebaliknya menggunakan spray-gun dan
primer, urethane primer dan epoxy primer kompresor. dengan tekanan angin 26 psi (Pounds
2. Thiner Super, Thiner ND, dan Thiner per Square Inch). Setelah selesai pengecatan spe-
PU (Polyurethane) simen yang pertama, ganti campuran cat primer
3. Plat besi (Fe) yang kedua dan aplikasikan kembali dan sete-
4. Wadah plastik ukuran 20 cm x 10 cm rusya sampai ke empat jenis cat primer. Plat spe-
x 4 cm cimen yang sudah dilapisi cat primer kemudian
Prosedur Penelitian dikeringkan menggunakan oven dengan variasi
Adapun tahap penelitian ini sebagai beri- suhu yang pertama yaitu 400C. Dengan menghi-
kut: dupkan saklar otomatis pada pengatur suhu pada
1. Mempersiapkan alat dan bahan oven, atur suhu di angka 40 jika suhu mencapai
2. Persiapan permukaan logam plat besi 400C pemanas ruang akan mati dan jika pada ren-
(Fe). Memotong spesimen 100 mm tang waktu kurang 10C atau 390C pemanas ruang
x 50 mm, membersihkan spesimen akan hidup kembali dan untuk waktu pengerin-
menggunakan amplas kemudian dicu- gan dimulai dari suhu yang mencapai 400C baru
ci dan dikeringkan selanjutnya di timer selama 20 menit. Dan selan-
3. Timbang berat spesimen awal meng- jutnya lagi pengecatan keempat jenis cat primer
gunakan timbangan digital (neraca dengan variasi suhu 600C, untuk prosedurnya
analitik) dengan tingkat ketelitian sama dengan yang di atas. Jadi untuk specimen
0,0001 gram atau 0,1 miligram terbagi menjadi 2 bagian yang berjumlah 8 biji

14
Syaiful Rifai dkk. / Automotive Science and Education Journal 10 (1) (2021)

karena setiap keempat variasi jenis cat primer Tabel 3. Ketebalan cat specimen suhu oven 400C
dikeringkan menggunakan oven dengan variasi
suhu 400C dan 600C.
8. Pengukuran ketebalan cat di masing-
masing spesimen
9. Membuat cacat gores sepanjang 50
mm, sebanyak satu goresan pada
masing-masing spesimen menggu-
nakan penggaris dan cutter
10. Merendam spesimen pada zat pe- Tabel 3. menunjukan hasil uji ketebalan
micu korosi (larutan cuka dan cat dengan suhu oven 400C pada specimen pene-
pemutih pakaian/bayclin dengan per- litian ini adalah 63,3 – 90,3 mikron.
bandingan 1:1) selama 10 hari dalam
kotak berukuran 20 cm x 10 cm x 4 Tabel 4. Ketebalan cat specimen suhu oven 600C
cm. Jadi untuk 1 spesimen untuk 1 ko-
tak supaya hasil lebih akurat
11. Setelah berkorosi, bersihkan ko-
rosi dan cat yang melekat pada
spesimen menggunakan remover cat
kemudian bersihkan cat dan korosi
yang menempel menggunakan sikat
dan amplas 2000
12. Timbang kembali spesimen meng-
gunakan timbangan digital (nera- Tabel 4. menunjukan hasil uji ketebalan
ca analitik) dengan tingkat ketelitian cat primer dengan suhu oven 600C pada specimen
0,0001 gram atau 0,1 miligram untuk penelitian ini adalah 69.3- 95,3 mikron.
mengetahui selisih berat awal dengan Analisis data Hasil dari Pengaruh Variasi Jenis
berat setelah berkorosi Cat Primer dan Temperatur
13. Menghitung laju korosi Hasil pengujian laju korosi disajikan da-
Setelah spesimen selesai dilakukan pelapi- lam bentuk tabel dan diagram untuk menun-
san cat primer dan pengeringan menggunakan jukkan adanya perbedaan laju korosi antar jenis
oven selanjutnya pengujian laju korosi dihi- cat primer.
tung berdasarkan kehilangan berat spesimen. Tabel 5. Laju korosi jenis cat primer dengan suhu
Dalam data desain penelitian tertulis berat oven 400C
awal sebelum proses perendaman dan berat akhir
setelah proses perendaman. Zat pemicu laju ko-
rosi menggunakan larutan cuka dan pemutih
pakaian/bayclin dengan perbandingan 1:1 sela-
ma 10 hari dalam kotak. Selisih antara berat awal
dengan berat akhir digunakan untuk menghitung
laju korosi spesimen. Setiap hasil dari pengujian
spesimen di hitung berdasarkan rumus persa-
maan laju korosi dan hasilnya ditarik kesimpu-
lan. Tabel 6. Laju korosi jenis cat primer dengan suhu
HASIL DAN PEMBAHASAN oven 600C

Data Hasil Pengujian Ketebalan Cat


Penelitian laju korosi ini menggunakan
variabel kontrol ketebalan cat. Uji ketebalan cat
dilakukan guna mengetahui ketebalan cat pada
masing-masing specimen mempunyai ketebalan
cat yang sama dengan variasi suhu pengeringan
oven 400C dan 600C . Hasil pengujian ketebalan
cat disajikan dalam bentuk tabel 3.

15
Syaiful Rifai dkk. / Automotive Science and Education Journal 10 (1) (2021)

Data pada laju korosi jenis cat primer me-


rupakan laju korosi berdasarkan kehilangan be-
rat specimen. Dalam data tersebut tertulis berat
awal sebelum proses perendaman dan berat akhir
setelah proses perendaman. Selisih antara berat
awal dengan berat akhir digunakan untuk meng-
hitung laju korosi specimen. Laju korosi dihitung
berdasarkan rumus laju korosi. Rumus perhitun-
gan yang digunakan yaitu sesuai dengan standar
(ASTM G, 1999) untuk menghitung laju korosi.

(Sumber: Mannual Book Of ASTM Standard) Gambar 3. Grafik laju korosi jenis cat primer
Keterangan : dengan suhu oven 600C
CR = Laju Korosi (mpy)
K = Konstanta (3,45 x 106) Pembahasan
W = Pengurangan berat (g) = W0 – W1 Gambar 2 dan 3 menunjukan pengaruh
D = Density specimen (gr/cm3) variasi jenis cat primer dan temperatur terhadap
A = Luas permukaan (cm2) laju korosi pada pengecatan menggunakan oven
T = Waktu (jam). dengan variasi suhu 400C dan 600C pada speci-
Hasil dari perhitungan laju korosi jenis cat men penelitian. Cat primer bertindak sebagai zat
primer dengan suhu oven 400C menunjukan laju pengendali korosi dimana setiap jenis cat primer
korosi pada specimen yang direndam dalam la- mempunyai ketahanan terhadap korosi yang
rutan cuka dan pemutih pakaian merek Bayclin berbeda-beda. Specimen yang mempunyai ke-
dengan perbandingan campuran 1:1 yaitu: Epoxy tahanan karat paling baik adalah specimen yang
primer sebesar 8,4 mpy, Lacquer Primer sebesar dilindungi oleh cat epoxy primer dengan nilai laju
27,9 mpy, Urethane Primer sebesar 9,3 mpy, dan korosi 8,4 mpy untuk suhu oven 400C dan untuk
Wash Primer sebesar 34,2 mpy. suhu oven 600C dengan nilai laju korosi 7,8 mpy.
Sedangkan specimen yang mempunyai ketaha-
nan terhadap karat paling buruk adalah specimen
yang dilindungi oleh cat wash primer dengan nilai
laju korosi 34,2 mpy untuk suhu oven 400C dan
untuk suhu oven 600C dengan nilai laju korosi
26,8 mpy. Cat primer bertindak sebagai metode
pengendalian korosi sehingga korosi yang terjadi
pada specimen bisa dicegah. Untuk suhu penge-
ringan oven yang paling efektif dalam penelitian
ini yaitu variasi suhu 600C dikarenakan pengerin-
gan suhu di 600C selama 20 menit cat yang diha-
silkan langsung kering tekan ketika dikeluarkan
Gambar 2. Grafik laju korosi jenis cat primer dari dalam spray booth, berbeda dengan penge-
dengan suhu oven 400C ringan di suhu 400C selama 20 menit, cat yang
dihasilkan masih membekas tangan ketika di
Hasil dari perhitungan laju korosi jenis cat tekan dan belum kering sempurna. Perbedaan
primer dengan suhu oven 600C menujukan laju pengeringan menggunakan oven dan sinar ma-
korosi pada specimen yang direndam dalam la- tahari adalah waktu yang diperoleh lebih efektif
rutan cuka dan pemutih pakaian merek Bayclin dibanding dengan pengeringan menggunakan si-
dengan perbandingan campuran 1:1 yaitu: Epoxy nar matahari dan hasil pengecatan bersih bebas
primer sebesar 7,8 mpy, Lacquer Primer sebesar debu dikarenakan oven dilengkapi dengan blo-
24,9 mpy, Urethane Primer sebesar 8,1 mpy, dan wer penghisap sisa-sisa pengecatan. Jadi penga-
Wash Primer sebesar 26,8 mpy. ruh variasi jenis cat primer dan variasi tempera-
tur pada oven yang mempunyai ketahanan karat
yang paling baik yaitu dengan nilai laju korosi 7,8
mpy pada suhu oven 600C yaitu jenis epoxy primer.
Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis
cat primer manakah yang paling efektif dalam

16
Syaiful Rifai dkk. / Automotive Science and Education Journal 10 (1) (2021)

mengendalikan laju korosi. Delapan specimen karat paling baik adalah specimen yang di-
yang berupa besi (Fe) dengan ukuran 100 mm x lindungi oleh cat epoxy primer dengan nilai laju
50 mm dan tebal 0.8 mm yang telah di lapisi cat korosi 8,4 mpy untuk suhu oven 400C dan untuk
primer dengan variasi suhu oven 400C dan 600C suhu oven 600C dengan nilai laju korosi 7,8 mpy.
pada masing-masing specimen. Kemudian dila- Satuan mpy atau mils per year yang berarti nilai
kukan treatment metode cacat gores. Data laju ko- laju korosi pada spesimen tersebut selama satu
rosi didapat melalui selisih berat awal specimen tahun. Semakin kecil nilai laju korosi pada spesi-
sebelum perendaman dengan berat akhir speci- men berarti semakin baik pengendalian laju koro-
men setelah perendaman. Perendaman dilakukan si dengan perlindungan cat primer tersebut. Cat
selama 10 hari menggunakan larutan cuka dan primer bertindak sebagai metode pengendalian
pemutih pakaian (Bayclin) dengan perbandingan korosi sehingga korosi yang terjadi pada speci-
1: 1. men bisa dicegah. Sehingga dapat disimpulkan
Data hasil penelitian menunjukan cat jenis nilai laju korosi pada specimen yang dilindungi
epoxy primer merupakan pengendali korosi yang dengan cat primer jenis epoxy primer sebesar
paling efektif dibandingkan dengan variabel yang 7,8 mili per tahun dengan suhu oven 600C. Nilai
lain dengan nilai laju korosi 8,4 mpy untuk suhu tersebut merupakan nilai laju korosi paling kecil
oven 400C dan untuk suhu oven 600C dengan dibanding dengan spesimen lain, yang artinya cat
nilai laju korosi 7,8 mpy, sedangkan specimen primer jenis epoxy primer dengan suhu oven 600C
yang dilapisi cat wash primer mempunyai nilai merupakan cat primer yang paling efektif untuk
laju korosi 34,2 mpy untuk suhu oven 400C dan mengendalikan laju korosi.
untuk suhu oven 600C dengan nilai laju korosinya
26,8 mpy dengan kata lain cat primer jenis ini DAFTAR PUSTAKA
adalah jenis cat primer yang paling rentan ter- ASTM G1. 1999. Standard Practice for Preparing,
Cleaning, and Evaluating Corrosion Test
hadap karat. Hal tersebut terjadi karena adanya
Specimens: In American Society for Testing
perbedaan komposisi yang terdapat dalam cat and Materials.
tersebut. Gapsari, F. 2017. Pengantar Korosi. Malang: UB Press.
Jadi hasil dari pembahasan pengaruh va- Hariyanto. 2016. Modul Pelatihan Guru Mask-
riasi jenis cat primer dan variasi temperatur pada ing dan Pengecatan. Malang: PPPPTK VEDC.
oven yang mempunyai ketahanan karat yang pa- J.,Trethewey, KR. 1991.Korosi, PT Gramedia
ling baik yaitu dengan nilai laju korosi 7,8 mpy Pustaka Utama, Jakarta.
pada suhu oven 600C yaitu jenis epoxy primer dan Muhammad, MM., Agung, P., Hosta, A. 2015. Pen-
nilai laju korosi 8,4 mpy pada suhu oven 400C garuh Komposisi Pelarut dan Ketebalan Cat
Epoksi Terhadap Daya Lekat dan Tingkat
yaitu jenis epoxy primer.
Pelepuhan (Blistering) pada Lingkungan NaCl
SIMPULAN yang Diaplikasikan pada Baja Karbon. Prosid-
Berdasarkan deskrispsi data hasil pen- ing Seminar Nasional Material dan Metalurgi:
elitian, dan pembahasan dapat disimpulkan 144-149.
bahwa Nilai laju korosi pada specimen dengan Said, SR. 2011. Pengaruh Jenis Cat dan Jenis Wahan
terhadap Daya Lekat, Kekerasan dan Elastisi-
perlindungan jenis cat primer pada suhu pen-
tas Cat. JPTK. 20 (1): 118-140.
geringan oven 400C yaitu: pada specimen den- Schweitzer, P. A. 2004. Ecncyclopedia of Corrosion
gan perlindungan Epoxy primer sebesar 8,4 mpy, Technology. New York: Marcel Dekker Inc.
pada specimen dengan perlindungan Lacquer Pri- Setyarini, P. H., & Sulistyo, E. 2011. Pengaruh Waktu
mer sebesar 27,9 mpy, pada specimen dengan per- Dan Sudut Penyemprotan Pada Proses Sand
lindungan Urethane Primer sebesar 9,3 mpy, dan Blasting Terhadap Laju Korosi Hasil Penge-
pada specimen dengan perlindungan Wash Primer catan Baja AISI 430. Rekayasa Mesin, 2(3):
sebesar 34,2 mpy. 205-208.
Nilai laju korosi pada specimen dengan Sistem Perkapalan. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. ASCOATINDO.
perlindungan jenis cat primer pada suhu pen-
2007. Coating Inspektor Muda. Bandung: Corrosion
geringan oven 600C yaitu: pada specimen den- Care Indonesia.
gan perlindungan Epoxy primer sebesar 7,8 mpy, Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kuali-
pada specimen dengan perlindungan Lacquer Pri- tatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
mer sebesar 24,9 mpy, pada specimen dengan per-
lindungan Urethane Primer sebesar 8,1 mpy, dan
pada specimen dengan perlindungan Wash Primer
sebesar 26,8 mpy.
Specimen yang mempunyai ketahanan

17

Anda mungkin juga menyukai