Ellyawan S. Arbintarso1
1
Jurusan Teknik Mesin FTI – Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Masuk: 27 Maret 2009, revisi masuk: 15 Juli 2009, diterima: 19 Juli 2009
ABSTRACT
Effect of plate joint on automobile body which susceptible to corrosion has been
investigated also corrosion rate on automobile plate when the coating has impacted. Rain
and sea water was used as corossion medium as normally affected on automobile plate.
Low carbon steel has been choosed as standart plate. The forming of plate as a joint
which folding and welding used a standart manufacture of automobile industry. The re-
sults have shown the losses weight of plate faster on the sea water environment. After
immersed in the sea water for 627 hours the corrosion rate of folding plate joint has
0.000806 mpy, although it was at a standstill outstanding level. Coating paint can decrea-
sed 20% corrosion rate, but still need attention to care if the automobile body was impac-
ted.
Keywords: Corrosion Rate, Plate Joint, Low Carbon Steel, Automobile Body
INTISARI
Pengaruh model penyambungan pada plat bodi mobil yang rentan terhadap
korosi telah dteliti begitu juga dengan laju tingkat korosi yang terjadi pada plat bodi mobil
apabila lapisan pelindung terkena regangan (benturan). Media korosi yang digunakan
adalah air hujan dan air laut yang diasumsikan sering terpaparkan pada plat bodi mobil.
Baja karbon rendah dipilih sesuai standard bahan plat untuk bodi mobil sedangkan
proses pembentukan sambungan menggunakan lipatan dan las yang digunakan pada
industri karoseri mobil. Dari hasil pengujian tampak bahwa plat mengalami penurunan
berat yang lebih tajam pada lingkungan air laut. Penurunan berat plat setelah direndam
selama 672 jam yaitu diperoleh laju korosi plat dalam MPY (mils per year) terendah pada
sambungan plat tipe lipatan yaitu 0,000806 mpy, namun secara umum masih dalam
batas tahan korosi (Outstanding level). Cat pelindung mampu menurunkan laju korosi
sebesar 20%, namun perlu diberi perhatian khusus bila terjadi regangan (benturan) yang
dapat menjadi pemicu sel korosi.
Kata Kunci : Laju Korosi, Sambungan Plat, Baja Karbon Rendah, Bodi Mobil
62
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 2 No. 1 Agustus 2009
ngalami SCC khususnya pada media belum mencapai umur yang diharapkan
asam klorida, seperti yang diutarakan o- untuk struktur keseluruhan.
leh Huang (2002), sehingga perlu dilaku- Metode pelindungan logam ter-
kan pemberian inhibitor untuk mengu- hadap serangan korosi adalah dengan
rangi laju korosi yang terjadi. Inhibitor pelapisan. Prinsip umum dari pelapisan
akan mempengaruhi efek proses anodik yaitu melapiskan logam induk dengan
yang terjadi. Yamane dkk. (2006) mela- suatu bahan atau material pelindung.
kukan penelitian tentang korosi titik mau- Jenis-jenis pelapisan sebagai pelindung
pun korosi seragam terhadap baja yang proses korosi dapat diba-gi secara umum
dipres maupun ditekuk dalam lingkungan tiga bagian yaitu pelapisan organik , non
air laut, mendapatkan bahwa tegangan organik dan logam.
sisa pada baja tersebut memicu kenaikan Pelapisan logam dan non organik
laju korosi yang pada kedua permukaan yaitu pelapisan dengan ketebalan terten-
baik yang mengalami tegangan tarik a- tu material logam dan non organik dapat
taupun tekan. mem-berikan pembatas antara logam
Sambungan las, pada pemakai- dan lingkungannya. Metode pelapisan
annya akan selalu mendapat tegangan dengan logam :
baik dari beratnya sendiri ataupun gaya- − Electroplating (Penyepuhan listrik):
gaya luar yang bekerja. Suatu ciri retak dengan cara komponen yang akan
korosi tegangan akibat gabungan te- dilapis dan batangan atau pelat logam
gangan tarik statik dan lingkungan bia- direndam dalam suatu larutan elektro-
sanya terjadi secara mendadak tanpa a- lit yang mengandung garam-garam
danya gejala awal serta tidak dapat di- logam bahan penyepuh. Kemudian
duga (Trethewey, dkk., 19-91) suatu potensial diberikan ke dalam sel
Pada kebanyakan struktur engi- sehingga komponen sebagai katoda
neering, titik paling lemah adalah kurang- dan batangan logam penyepuh men-
nya perhatian pada pengendalian korosi jadi anoda, ion-ion logam penyepuh
selama tahapan perancangan. Memang dari larutan akan mengendap ke per-
tidaklah ekonomis bila umur sebagian mukaan komponen sementara dari a-
komponen pabrik mempunyai umur jauh noda ion-ion terlarut.
lebih panjang dibanding umur pabrik − Hot dipping (Pencelupan panas): de-
secara keseluruhan. Memasang knalpot ngan cara komponen dicelupkan ke
dari baja nirkarat mungkin tidak efektif dalam wadah besar berisi logam pela-
dari segi biaya apabila umur knalpot itu pis yang meleleh (dalam kedaan cair).
akan jauh lebih panjang dibanding umur Antara logam pelapis dan logam yang
kendaraannya sendiri. Sebaliknya, kalau dilindungi terbentuk ikatan secara me-
knalpot terbuat dari baja lunak yang ha- talurgi yang baik karena terjadinya
nya akan bertahan dua atau tiga tahun, proses perpaduan antarmuka (inter-
hal ini menimbulkan korosi .Sehingga face alloying).
harus meranncang struktur yang bias − Flame spraying (Penyemprotan de-
mengantisipasi hal tersebut. ngan semburan api): Logam pelapis
Sesudah menetapkan umur yang berbentuk kawat diumpankan pada
diharapkan untuk sebuah komponen atau bagian depan penyembur api dan me-
struktur, umur ini harus diperbandingkan leleh kemudian segera dihembuskan
dengan umur sistem pengendalian korosi dengan tekanan yang tinggi menjadi
yang akan digunakan. Jika umur sistem butiran-butiran halus. Butiran-butiran
pengendalian lebih pendek dari umur halus dengan kecepatan 100-150 m/s
struktur, maka metode pembaharuan ha- menjadi pipih saat menumbuk permu-
rus sudah dipikirkan sejak tahapan pe- kaan logam dan melekat.
rancangan, dan perancang harus meren- − Cladding: Lapisan dari logam tahan
canakan akses khusus yang akan diper- korosi dilapiskan ke logam lain yang
lukan untuk pemeriksaan, perawatan, tidak mempunyai ketahan korosi ter-
dan penggantian. Seandainya sistem pe- hadap lingkungan kerja yang kurang
ngendalian di suatu bagian struktur ga- baik namun dari segi sifat mekanik,
gal karena sesuatu yang belum jelas se- dan fisik cukup baik.
63
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 2 No. 1 Agustus 2009
64
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 2 No. 1 Agustus 2009
65
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 2 No. 1 Agustus 2009
66
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 2 No. 1 Agustus 2009
67
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 2 No. 1 Agustus 2009
68
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 2 No. 1 Agustus 2009
perlakuan pengerjaan dingin pada benda Huang, Y., 2002, Stress Corrosion Crac-
uji yaitu mendapat perlakuan bending king Of AISI 321 Stainless Steel
sebesar 1800 ini menyebabkan terjadinya In Acidic Chloride Solution, Bull.
keretakan. Selain itu pada proses pe- Mater. Sci., Vol. 25, No. 1, Feb-
nyambungan terjadi pemanasan pada ruary 2002.
logam yang dapat menyebabkan efek Jones, DA., 1992, Principles and Pre-
korosi yang semakin cepat. Temperatur vention of Corrosion, Macmillan
pemanasan dan media pengkorosi me- Publishing Company, New York,
miliki interaksi yang nyata terhadap laju USA.
korosi. Hal ini ditunjukkan pada nilai laju Kalpakjian, S., 2001, Manufacturing Engi-
korosi pada benda uji yang tidak men- neering and Technology. Pren-
dapat perlakuan tanpa cat cukup tinggi tice-hall, inc, New Jersey
mencapai 0,0008 mpy. Kirk, D. Render, PE., 2001, Effects of
Pengunaan cat cukup efektif me- Peening on Stress Corrosion
nurunkan laju korosi berkisar 20%. Na- Cracking in Carbon Steel, Inter-
mun perlu diingat apabila terdapat kere- national Conference Of Shot Pe-
takan pada lapisan pelindung maka akan ening 7th, Institute Precision Me-
rentan terhadap korosi jenis konsentrasi chanics Warsaw Poland, 142-
(setempat) yang biasanya mempunyai 147.
penetrasi lebih dalam. Mursid, M., 1994, Pengaruh Arah Roll
Secara umum, ketahanan korosi Dan Jari-jari Kelengkungan Pada
sambungan ini masuk dalam kategori Proses Press (Bodi Kijang) Ter-
Out-standing yang berarti tahan korosi. hadap Sifat Mekanis Dan Laju
Korosi, Skripsi S1, Jurusan Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Bahan, Universitas Indonesia
Afolabi, A.S., and Borode, J.O., 2007, (tidak dipublikasikan).
Stress Corrosion Cracking Sus- Suriadi, I.G.A.K. dan Suarsana, I.K.,
ceptibility of Medium Carbon 2007, Prediksi Laju Korosi de-
Steel in Caustic and Potash Me- ngan Perubahan Besar Derajat
dia, AU J.T. 10(3):165-170 (Jan. Deformasi Plastis dan Media Pe-
2007) ngkorosi pada Material Baja Kar-
Avery, SE., Lamb, S., Powell, CA., Tut- bon. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin
hill, AH., 1999, Stainless Steel for Cakram Vol 1 No. 1 Desem-ber
Portable Water Treatment Plants, 2007 hal. 1-8.
http:// Threthewey, KR., dan Chamberlain., J.,
www.stainlesswater.org/index.cf 1991, Korosi Untuk Mahasiswa
m/ci_id/11841.htm dan Rekayasawan, Penerjemah
Badaruddin M, dan Sugiyanto, 2005, Alex Tri kantjono Widodo, Gra-
Efek Shot Peening Terhadap Ko- media Pustaka Utama, Jakarta.
rosi Retak Tegang (Scc) Baja Yamane, M., Tanaka, K., Matsuda, B.,
Karbon Rendah Yang Di Milling Fuji-kubo, M., Yanagihara, D.,
Dan Tempering Dalam Lingku- and Iwao, N., 2006, Residual
ngan Air Laut, Jurnal Teknik Me- Strength Evaluation of Corroded
sin Univ. Kristen Petra Surabaya, Steel Members in Marine Envi-
11-14. ronments, Proceedings of the
Fontana, M. G., 1987, Corrosion Engi- Sixteenth (2006) International
neering, 3rd edition, McGraw-Hil Offshore and Polar Engineering
Inc., Si-ngapore. Conference San Francisco, Cali-
Frizt, D.J., Ronald. J. Gerlock, 2001, J. fornia, USA, May 28-June 2, 20-
Desalination, 13/5, 93-97. 06, ISBN 1-880653-66-4.
69