Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara
independen, saling bergantung satu sama lainnya. Pada umumnya pertumbuhan
berhubungan dengan faktor jasmaniah sedangkan perkembangan adalah
perubahan baik jasmani maupun rohani yang berhubungan dengan mental
manusia yang menghasilkan tingkah laku yang hanya bisa diamati tanpa bisa
diukur berlangsung dari lahir sampai akhir hayat dan menuju kearah yang lebih
maju dan sempurna serta bersifat kontinyu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan pada anak?
3. Faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan psikologi pada anak?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah supaya mahasiswa mengetahui pengertian
pertumbuhan dan perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan psikologi pada anak.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
2. Mahasiswa

dapat

mengetahui

dan

memahami

faktor-faktor

yang

memahami

faktor-faktor

yang

mempengaruhi pertumbuhan pada anak.


3. Mahasiswa

dapat

mengetahui

dan

mempengaruhi perkembangan psikologi pada anak.

BAB II
1

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat, dalam passage (peredaran waktu) tertentu. Pertumbuhan dapat diartikan pula
sebagai: proses transmisi dari konstitusi fisik (resam tubuh, keadaan jasmaniah) yang
herediter/turun temurun dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Hasil
pertumbuhan antara lain berwujud bertambah panjangnya badan anak, tubuh
bertambah berat, tulang-tulang jadi lebih panjang-berat-kuat, perubahan dalam sistem
persyarafan; dan perubahan-perubahan pada struktur jasmaniah lainnya. Dengan
begitu, pertumbuhan bisa disebutkan pula sebagai proses perubahan dan proses
pematangan fisik.
Perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak ditunjang oleh faktor lingkungan
dan proses belajar dalam passage waktu tertentu, menuju kedewasaan. Perkembangan
dapat diartikan pula sebagai: proses transmisi dari konstitusi psiko fisik yang
herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan dalam
perwujudan proses aktif menjadi secara kontinu.
Ada pula pendapat dari pakar psikologi Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa
Perkembangan merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.
Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagao proses belajar untuk menyesuaikan
diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi
satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
Setiap fenomena/gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerja
sama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor
lingkungan. Jelasnya perkembangan merupakan produk dari:
a. Pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik.
b. Pematangan fungsi-fungsi psikis, dan
c. Usaha belajar oleh subjek atau anak, dalam mencobakan segenap
potensialitas rohani dan jasmaninya.
Perkembangan anak ini sering kali diibaratkan dengan mekar berkembangnya
kuncup bunga yang belum ada gunanya; yang kemudian mekar membesar menjadi
sekuntum bunga, harum baunya dan berwarna indah. Sekarang bunga berubah
2

menjadi berguna, dan mempunyai daya tarik bagi binatang-binatang serangga tertentu.
Tidak lama kemudian bunga ini menjadi benih. Maka sesuai dengan pendapat diatas,
seorang bayi itu belum mempunyai daya dan belum berguna (belum mempunyai nilai
pragmatis). Lama-kelamaan ia menjadi anak muda dan menjadi dewasa, dan berdaya
dan dapat melaksanakan sesuatu usaha. Juga menjadi berguna, sebab bisa bekerja dan
mendatangkan hasil atau mata pencaharian.
2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan organis ini ada bermacammacam yaitu:
a. Faktor-faktor sebelum lahir. Umpama peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu
dan janin. Janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan;
terkena infeksi oleh bakteri sifilis, terkena penyakit Gabag, TBC, kolera,
tyfhus, gondok, sakit gula (deabetes militus), dll.
b. Faktor ketika lahir. Hal ini diantaranya intrakranial haemorhagic atau
perdarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari dinding
rahim ibu sewaktu ia dilahirkan. Dan oleh defek pada susunan syaraf pusat,
karena kelahiran bayi dengan bantuan tang (tangferlossing).
c. Faktor sesudah lahir. Hal ini diantaranya pengalaman traumatik (luka-luka)
pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena bayi jatuh; kepala terpukul,
atau mengalami serangan sinar matahari (zonnesteek). Infeksi pada otak atau
selaput otak misanya oleh penyakit serebral meningitis, gabag, malaria
tropika, dyptheria, radang kuping bernanah, dll. Kekurangan nutrisi atau zat
makanan

dan

gizi.

Semua

penyebab

tersebut

diatas

menyebabkan

pertumbuhan bayi dan anak sangat terganggu. Bayi-bayi yang dilahirkan oleh
ibu-ibu dari golongan sosial ekonomi yang rendah pada umumnya tubuhnya
lebih kecil daripada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dari kelas
menengah dan tinggi. Hal ini disebabkan antara lain oleh kekurangan gizi dan
kurang sempurnanya perawatan kesehatan.
d. Faktor psikologis. Hal ini diantaranya bayi ditinggalkan ibu, ayah atau kedua
orang tuanya. Sebab lain ialah anak-anak dititipkan dalam suatu institusional
(rumah sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dan lain-lain),
sehingga mereka kurang sekali mendapatkan perawatan jasmaniah dan cinta
kasih. Anak-anak tersebut mengalami innanitie psikis (kehampaan psikis,
3

kering

dari

perasaan),

sehingga

mengakibatkan

retradasi/kelambatan

pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah. Juga ada hambatan fungsi


rohaniah, terutama sekali pada perkembangan intelegensi dan emosi.
2.3

FAKTOR-FAKTOR

YANG

MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN

PSIKOLOGI PADA ANAK


Perkembangan manusia tidak tetap kadang naik dan kadang turun
perkembangan setiap anak mengalami dua masa pancaroba atau krisis disebut trotz.
Terbagi menjadi dua priode :
a. Trotz periode pertama terjadi pada usia 2 3 th dengan ciri utama anak
menjadi egois, selalu bersikap dan bertingkah laku mendahulukan
kepentingan sendiri
b. Trotz periode kedua, terjadi umur 14 17 th dimana anak sering
membantah orang tuanya dalam mencapai identitas diri.
Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis. Sebab
perkembangan tersebut sangat bergantung dari beberapa faktor secara stimulan yaitu:
a. Faktor herediter (warisan sejak lahir, bawaan). Merupakan suatu kondisi yang
'terberi' sejak lahir seperti potensi kecerdasan, bakat, minat dan kecenderungan
atau sifat yang diturunkan dari orang tua.
b. Faktor lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan. Merupakan
suatu kondisi yang dialami anak sepanjang kehidupannya baik di rumah,
sekolah maupun lingkungan pergaulan di luar rumah. Setiap anak
mengembangkan pola perilaku yang unik sesuai dengan pengalamannya yang
berbeda-beda dalam pemenuhan dan pengembangan kebutuhannya.
c. Pematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis.
d. Aktifitas anak sebagai subjek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi,
bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diir
sendiri.

Fase- fase dan tugas perkembangan :


Macam-macam dan tugas perkembangan:
1. Fase dan tugas perkembangan menurut Hurlock
Masa Prenatal (masa dalam kandungan ibu)
Masa Natal dibagi menjadi 3
o Infancy (dari lahir- 14 hari)
o Masa bayi ( antara 2 minggu - 2 tahun)
o Masa anak (2- 10/ 11 tahun)
Masa Remaja
o Pra remaja : pada fase ini remaja banyak melakukan hal negatif dan
mulai melawan orangtua, mereka lebih sering mengeluarkan argumenargumen sendiri, tanpa dia tahu benar atau tidak argumen tersebut.
o Remaja awal : pada masa ini remaja mengalami perubahan fisik secara
cepat dan juga perubahan dari segi psikis dan sudah mulai tertarik
dengan lawan jenis.
o Remaja lanjut : pada masa ini remaja mulai mempunyai jalan fikiran dan
idealis-idealis yang menjadi prinsip- prinsip dalam hidupnya,
mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu dan mereka
selalu ingin jadi pusat perhatian.
o Dewasa
Dewasa awal : masa penyesuaian terhadap hal- hal yang baru dengan
pola pemikiran yang sudah sedikit stabil
Dewasa menengah : Masa untuk penyesuaian kembali untuk
mencapai equilibrium
5

2. Fase dan tugas perkembangan menurut Buhler


Fase pertama (0- 1 tahun)
Masa menghayati berbagai objek diluar diri khususnya fungsi motorik
Fase kedua (2- 4 tahun)
Masa pengenalan diri pada dunia luar berdasarkan keadaan batinnya bukan
berdasarkan penglihatan objektif
Fase ketiga (5- 8 tahun)
Masa sosialisasi anak pada dunia luar secara objektif.terjadi interaksi sosial
dengan lingkungannya yang membedakan kemampuan anak dalam
mengemukakan suatu pendapat.
Fase keempat (9- 11 tahun)
Masa ketika rasa keingintahuan yang tinggi yang diwujudkan dengan
bereksperimen banyak bertanya dan melihat sesuatu hal dari segi
pandangnya sendiri.
Fase kelima (14- 19 tahun)
Pada fase ini Anak mulai mencari jati dirinya,melihat suatu hal dari segi
subjektifitas selain dari objektifitas. Dan sudah mulai belajar menghadapi
masalahnya sendiri.
3. Fase dan tugas perkembangan menurut Erikson
1. Masa bayi (0 1 th)
Pada masa ini semua kebutuhan harus tercukupi, masa penanaman
kepercayaan bahwa dunia ini adalah tempat yang baik baginya, masa
yang penuh dengna pembelajaran tentang hal-hal baru yang tak akan
dapatkan pada masa selanjutnya.
6

2. Masa Toddler (1 - 3 th)


Masa ketika anak mulai memisahkan diri dari lingkungan mulai
menguasai diri lingkungan dan masyarakat. Tetapi tentunya dengan
bantuan-bantuan yang diberikan dari orang tuanya.
3. Awal masa kanak-kanak (4 7 th)
Masa dimana tindakan orang tua akan ditiru oleh anak-anak. Anak mulai
belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman sepermainanya.
4. Akhir masa kanak-kanak (8 11 th)
Pada masa ini anak mulai berkelompok dan memilih teman bermain
berdasarkan kehendak hati, pada masa inilah anak harus dikenalkan pada
rumah, pekerjaan rumah, disini orang tua bertugas membimbing anaknya,
mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.
5. Akhir masa remaja (12 15 th)
Masa transisi dari anak-anak menjadi remaja dimana pada masa ini. Masa
mulai pencarian jati diri dengan melakukan hal-hal sesuai dengan
kehendak orang tua. Pada masa ini, orang tua sangat berperan penting
untuk kebaikan anak, kebaikan dimasa akan datang
6. Masa remaja yang sejati (16 18 th)
Masa-masa transisi berkurang, disini remaja sudah mulai menemukan jati
dirinya. Mulai menghadapi pilihan yang akan menentukan masa
depannya.
7. Awal masa dewasa (19 25 th)
Anak mulai hidup mandiri, dan sudah mulai berfikir untuk masa
depannya, dan juga tidak tergantung pada orang tua.
8. Kedewasaan dan masa tua (25 th ke atas)
7

Seseorang sudah mulai suka terhadap anak-anak dan sifat keibuan mulai
muncul.
Sehingga karakteristik untuk perkembangan psikologi pada anak terdiri dari :
Balita (0-5 thn)

egosentris

daya khayal tinggi

daya konsentrasi terbatas

rasa ingin tahu besar

hubungan sosial terbatas pada orang yang sering ditemui saja

Anak Kecil (6 - 8 tahun)

aktif melakukan kegiatan fisik

suka bekerjasama

dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan

rasa ingin tahu semakin besar

hubungan sosial meluas

Anak Sedang (9 - 11 tahun)

fisik semakin berkembang

sulit mengembangkan hubungan sosial dengan lawan jenis yang seusia

menyukai persaingan

menyukai kegiatan yang menantang

memuja tokoh pahlawan

bisa menerima tugas dan tanggung jawab

Perkembangan Psikologi Anak Dalam Kehidupan Sosial


Perbedaan fase perkembangan status sosial di dunia anak-anak dalam persahabatan
dan mendapatkan kawan bermain di lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
sekolah, berbeda dengan pengertian persahabatan yang terjadi pada orang dewasa,
untuk orang dewasa persahabatan adalah suatu ikatan relasi dengan orang lain, di
8

mana kepercayaan, pengertian, pengorbanan dan saling membantu satu sama lainnya
akan terjalin dalam periode yang lama, sedangkan di dunia anak-anak tidak seperti
halnya yang terjadi pada orang dewasa, di dunia anak-anak persahabatan terjalin tidak
untuk waktu yang lama, terkadang bila terjadi masalah yang kecil saja, jalinan
persahabatan tersebut akan terputus.

Fase-fase perkembangan psikologi anak dalam kehidupan sosial adalah:


a. Fase Pertama
- Teman untuk bermain (usia anak antara 5 sampai 7 tahun.)
Bagi mereka, teman adalah seseorang yang mempunyai mainan yang menarik yang
tempat tinggalnya dekat di sekitar mereka, dan mereka mempunyai ketertarikkan yang
sama. Kepribadian dari teman tersebut tidak menjadi masalah, yang terpenting bagi
mereka adalah kegiatan dan mainan apa yang mereka miliki, persahabatan mereka
akan terputus apabila salah seorang dari anak tersebut tidak mau bermain lagi dengan
anak lainnya karena kejenuhan dan kebosanan, persahabatan mereka akan secepat
mungkin terputus dan terbina kembali begitu saja.
b. Fase Kedua
- Teman untuk bersama (usia anak antara 8 sampai 10 tahun.)
Dalam usia mereka ini, pengertian teman sedikit lebih luas dari pada fase pertama,
karena arti teman bagi mereka sudah melangkah ke perasaan saling percaya, saling
membutuhkan dan saling mengunjungi. Dalam fase ini seorang anak untuk
mendapatkan teman tidak segampang anak pada fase pertama, karena mereka harus
ada kemauan berteman dari kedua belah pihak.
Mereka tidak akan mau berteman lagi setelah di antara mereka timbul masalah,
seperti ;
- Salah seorang di antara mereka ada yang melanggar janji ;

- Salah seorang di antara mereka ada yang terkena gosip ;


- Salah seorang di antara mereka tidak mau membantu, disaat temannya tersebut
membutuhkan pertolongan.
Dalam fase ini, seorang anak tidak mudah menjalin persahabatan, biasanya
persahabatan tersebut terjadi setelah beberapa saat mereka saling mengenal baik baru
mereka akan menjalinnya, kadang persahabatan mereka bisa sampai usia dewasa,
kadang juga terputus tergantung factor apa yang terjadi selama persahabatan mereka.
c. Fase Ketiga
- Persahabatan yang penuh dengan saling pengertian
Terjadi pada anak usia 11 sampai 15 tahun, bagi mereka arti teman tidak hanya
sekedar untuk bermain saja, di sini seorang teman harus juga bisa berfungsi sebagai
tempat berbagi pikiran, perasaan dan pengertian.
Pada fase ini persahabatan memasuki stadium yang sangat pribadi, karena pada
umumnya mereka sedang mengalami masa puber dengan permasalahan psikologis
seperti ; depresi, rasa takut, problem di rumah, atau problem keuangan yang terjadi
pada mereka, biasanya mereka lebih tahu permasalahan psikologis tersebut
dibandingkan dengan orang tua mereka sendiri.
Persahabatan pada fase ini bisa berubah seiring dengan berjalannya usia mereka, dari
sekedar teman bermain, kemudian berkembang menjadi teman berbagi kepercayaan
dan teman berbagi emosi.
Persahabatan tersebut biasanya terputus karena salah seorang dari mereka pindah
rumah atau melanjutkan sekolah di kota lain.

10

BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal
yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak
yang sehat, dalam passage (peredaran waktu) tertentu. Perkembangan ialah
perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
psikis dan fisik pada anak ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam
passage waktu tertentu, menuju kedewasaan.
Pada umumnya pertumbuhan berhubungan dengsn faktor jasmaniah
sedangkan perkembangan adalah perubahan baik jasmani maupun rohani yang
berhubungan dengan mental manusia yang menghasilkan tingkah laku yang hanya
bisa diamati tanpa bisa diukur berlangsung dari lahir sampai akhir hayat dan menuju
kearah yang lebih maju dan sempurna serta bersifat kontinyu.
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya,anak manusia bisa berkembang dan
mengalami banyak perubahan dalam kehidupanya baik secara fisik maupun
psikis.pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa ada 2 faktor dominan yang
mempengaruhi perkembangan yaitu:(1)faktor hereditas yang bersifat alamiah (nature)
dan merupakan sesuatu yang diwariskan dari orang tua.(2) faktor lingkungan sebagai
kondisi /pengalaman-pengalaman interaksional yang memungkinkan berlangsungnya
proses perkembangan.

11

DAFTAR PUSTAKA
Suryani,Eko, dkk. 2010. Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya.
Kartono, Kartini. 2006. Psikologi Wanita Mengenal Gadis Remaja & Wanita Dewasa.
Bandung: Mandar Maju.
http://asmbektim.tripod.com/renung/renungGSM02c.htm
http://atpsikologi.blogspot.com/2010/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/pertumbuhan-perkembangan-anak-danfaktor-yang-mempengaruhi-dalam-lintasan-psikologis/

12

13

Anda mungkin juga menyukai

  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Dokumen12 halaman
    Dermatitis Venenata
    David Christian
    100% (3)
  • Orthopedi
    Orthopedi
    Dokumen22 halaman
    Orthopedi
    Panji Suarcana Gama
    100% (2)
  • VOLPARU
    VOLPARU
    Dokumen3 halaman
    VOLPARU
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Buku Diagnosis Fisik
    Ringkasan Buku Diagnosis Fisik
    Dokumen6 halaman
    Ringkasan Buku Diagnosis Fisik
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Vitamin b6
    Vitamin b6
    Dokumen4 halaman
    Vitamin b6
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Enzim Penyandi Karbon
    Enzim Penyandi Karbon
    Dokumen3 halaman
    Enzim Penyandi Karbon
    aditya_permana77
    Belum ada peringkat
  • Dra - Andrie Ortho
    Dra - Andrie Ortho
    Dokumen4 halaman
    Dra - Andrie Ortho
    Wira Sentanu
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Oxidative
    Ringkasan Oxidative
    Dokumen2 halaman
    Ringkasan Oxidative
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ix
    Bab Ix
    Dokumen1 halaman
    Bab Ix
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Siklus Menstruasi
    Siklus Menstruasi
    Dokumen1 halaman
    Siklus Menstruasi
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen22 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Makalah Psikologi (Puber)
    Makalah Psikologi (Puber)
    Dokumen13 halaman
    Makalah Psikologi (Puber)
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab X
    Bab X
    Dokumen1 halaman
    Bab X
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • PBL
    PBL
    Dokumen18 halaman
    PBL
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Gambaran Pengetahuan Pasien Mengenai Hipertensi Pada Lansia Di RSU DR
    Gambaran Pengetahuan Pasien Mengenai Hipertensi Pada Lansia Di RSU DR
    Dokumen17 halaman
    Gambaran Pengetahuan Pasien Mengenai Hipertensi Pada Lansia Di RSU DR
    Erni Izza Huraiyah
    Belum ada peringkat
  • BAB VIII - Docx PBL 3
    BAB VIII - Docx PBL 3
    Dokumen1 halaman
    BAB VIII - Docx PBL 3
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Mikrobiologi
    Mikrobiologi
    Dokumen2 halaman
    Mikrobiologi
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Oxidative
    Ringkasan Oxidative
    Dokumen2 halaman
    Ringkasan Oxidative
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Meningitis Bakterial
    Meningitis Bakterial
    Dokumen10 halaman
    Meningitis Bakterial
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • BAB X PBL
    BAB X PBL
    Dokumen2 halaman
    BAB X PBL
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab v. Vi. Vii
    Bab v. Vi. Vii
    Dokumen9 halaman
    Bab v. Vi. Vii
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • 0121
    0121
    Dokumen7 halaman
    0121
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Trigger
    Trigger
    Dokumen1 halaman
    Trigger
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Saraf Kranial
    Saraf Kranial
    Dokumen1 halaman
    Saraf Kranial
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
     Vitamin
    Dokumen12 halaman
    Vitamin
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Trigger
    Trigger
    Dokumen1 halaman
    Trigger
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Demam
    Patofisiologi Demam
    Dokumen18 halaman
    Patofisiologi Demam
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat