Hubungan paraoxonase 1 (PON1) Polimorfisme Gen dan Kegiatan

Fungsional Dengan Stres oksidatif sistemik dan Risiko

Kardiovaskular

Konteks paraoxonase 1 (PON1) dilaporkan memiliki antioksidan dan sifat kardioprotektif.

Hubungan antara PON1 genotipe dan aktivitas fungsional dengan langkah-langkah sistemik stres
oksidatif dan penyakit kardiovaskular (CVD) risiko pada manusia belum diselidiki secara
sistematis.
Tujuan Untuk menyelidiki hubungan determinan genetik dan biokimia PON1 kegiatan dengan
langkah-langkah sistemik stres oksidatif dan risiko CVD pada manusia.
Desain, Setting, dan Peserta Hubungan antara langkah-langkah kegiatan PON1 sistemik dan
polimorfisme fungsional (Q192R) mengakibatkan aktivitas PON1 tinggi dengan prevalensi CVD
dan peristiwa besar di masa depan yang merugikan jantung (infark miokard, stroke, atau
kematian) dievaluasi pada 1399 pasien menyetujui berurutan menjalani angiografi koroner
diagnostik antara September 2002 dan November 2003 di Klinik Cleveland. Pasien
ditindaklanjuti sampai dengan Desember 2006. Tingkat sistemik dari beberapa produk oksidasi
asam lemak didefinisikan secara struktural juga diukur dengan spektrometri massa di 150 pasien
usia, jenis kelamin, dan ras-cocok dan dibandingkan berkenaan dengan PON1 genotipe dan
aktivitas.
Tindakan Hasil utama Hubungan antara fungsional PON1 polimorfisme dan PON1 aktivitas
dengan indeks global stres oksidatif sistemik dan risiko CVD.
Hasil PON1 genotipe menunjukkan hubungan dosis-tergantung signifikan (QQ192> QR192>
RR192) dengan tingkat penurunan aktivitas serum PON1 dan dengan peningkatan tingkat indeks
sistemik stres oksidatif. Dibandingkan dengan peserta dengan baik PON1 RR192 atau QR192
genotipe, peserta dengan genotipe QQ192 menunjukkan peningkatan risiko semua penyebab
kematian (43/681 kematian [6,75%] pada RR192 dan QR192 dan 62/584 kematian [11,1%] di
QQ192 , rasio hazard yang disesuaikan, 2,05, 95% confidence interval [CI], 1,32-3,18) dan
Major Adverse Cardiac Events (88/681 peristiwa [13,6%] pada RR192 dan QR192 dan 102/584
peristiwa [18,0%] di QQ192; rasio hazard yang disesuaikan, 1,48, 95% CI, 1,09-2,03, P = .01).
Insiden kejadian besar jantung buruk secara signifikan lebih rendah pada peserta dalam aktivitas
tertinggi PON1 kuartil (23/315 [7,3%]) dan 235/324 [7,7%] untuk paraoxonase dan arylesterase,
masing-masing) dibandingkan dengan mereka dalam kegiatan kuartil terendah (78/311 [25,1%]
dan 75/319 [23,5%], P <.001 untuk paraoxonase dan arylesterase, masing-masing). , Rasio
hazard untuk kejadian besar jantung buruk antara tertinggi dan terendah PON1 kuartil aktivitas

yang, untuk paraoxonase, 3,4 (95% CI, 2,1-5,5, P <.001) dan arylesterase, 2,9 (95% CI, 1,8-4,7 ,
P <.001) dan tetap independen dalam analisis multivariat.
Kesimpulan Studi ini memberikan bukti langsung untuk link mekanistik antara faktor genetik
dan aktivitas PON1 dengan stres oksidatif sistemik dan calon risiko kardiovaskular,
menunjukkan mekanisme potensial untuk fungsi atheroprotective dari PON1