Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN VOLUME PARU, KPM DAN FEV

I. VOLUME PARU
Yang dimaksud dengan volume paru adalah volume udara yang mengisi petak-petak
ruangan udara di dalam paru. Ada beberapa macam volume paru yaitu:
1. Tidal Volume (TV) = Volume Pasang Surut
Yaitu jumlah udara yang keluar masuk paru saat kita bernapas biasa (keadaan tenang).
Besarnta Volume Tidal pada dewasa muda sehat rata-rata adalah 500 ml. Volume Tidal
dapat dihitung dengan cara orang coba bernapas ke dalam spirometer s/d 5 kali atau lebih,
kemudian diambil rata-ratanya.
2. Inspiratory Reserve Volume (IRV) = Volume Cadangan Hisap
Yaitu jumlah udara yang masih dapat dihisap secara maksimal setelah menghisap udara
pada pernapasan biasa. Besarnya IRV pada dewasa muda sehat rata-rata 3000 ml.
3. Expiratory Reserve Volume (ERV) = Volume Cadangan Hembus
Yaitu jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
menghembuskan udara pada pernapasan biasa. Besarnya ERV pada dewasa muda sehat
rata-rata 1100 ml.
4. Residual Volume (RV) = Volume Residu, Volume Sisa
Yaitu jumlah udara yang masih tersisa di dalam paru meskipun udar telah dihembuskan
secara maksimal. Besarnya RV pada dewasa muda sehat rata-rata 1200 ml.
Tidak semua volume paru dapat diukur memakai spirometer dengan metode biasa,
sebagai contoh Volume Residu yang tidak dapat dikeluarkan dari paru hanya dapat diukur
dengan cara:
a. Metode Terbuka

: Menggunakan spirometer terbuka dengan metode dilusi

b. Metode Tertutup

: Menggunakan Douglas Bag

C. Menggunakan Body Plethysmograph

II. KAPASITAS PARU


Kapasitas paru adalah penjumlahan dua volume paru atau lebih. Ada beberapa macam
kapasitas paru:
1. Inspiratory Capacity (IC) = Kapasitas Hisap
Kapasitas hisap diperoleh dari penjumlahan TV + IRV, yaitu jumlah udara yang dapat
dihisap sebanyak-banyaknya setelah menghembuskan udara pada pernapasan biasa.

2. Fungtional Residual Capacity (FRC) = Kapasitas Sisa Fungsional


FRC diperoleh dari penjumlahan ERV + RV, yaitu jumlah udara di dalam paru setelah
menghembuskan udara pada pernapasan biasa (tenang). Seperti yang diketahui bahwa RV
tidak dapat diukur dengan spirometer yang digunakan pada praktikum, maka FRC yang
merupakan penjumlahan RV + ERV juga tidak dapat diukur pada praktikum ini.
3. Vital Capacity (VC) = Kapasitas Vital (KV)
Merupakan penjumlahan dari ERV + TV + IRV, yaitu jumlah udara sebanyak-banyaknya
yang bisa dihisap atau dihembuskan. Ada dua cara untuk mengukur besarnya Kapasitas
Vital:
a. Cara One Stage:
Setelah menghembuskan napas biasa, orang coba menghisap udara (inspirasi)
semaksimal mungkin, kemudian langsung menghembuskan napas (ekspirasi)
semaksimal mungkin.
b. Cara Two Stage:
Setelah menghembuskan napas biasa, orang coba menghisap udara (inspirasi)
semaksimal mungkin, lalu menghembuskan napas biasa (dengan relaks), disusul
dengan bernapas tenang beberapa kali, baru setelah itu menghembuskan napas
(ekspirasi) semaksimal mungkin.
4. Total Lung Capacity (TLC) = Kapasitas Paru Total
Yaitu jumlah udara sebanyak-banyaknya yang ada di dalam paru, jadi merupakan
penjumlahan dari semua volume paru (IRV + TV + ERV + RV), dengan demikian TLC
juga tidak dapat diukur pada praktikum saat ini.
Semua harga yang diperoleh dari percobaan ini masih berada dalam keadaan ATPS
(Ambient Temperature Pressure Saturated) dan masih harus diubah ke dalam keadaan
BTPS (Body Temperature Pressure Saturated).

PENGUKURAN KAPASITAS VITAL PAKSAAN = FORCED VITAL CAPACITY (FVC)


FVC adalah kapasitas vital yang diperoleh dengan usaha semaksimal mungkin dengan
bantuan kontraksi sekuat-kuatnya dari otot-otot pernapasan utama dan otot-otot pernapasan
tambahan. Jumlah udara yang dihembuskan secara maksimal pada kapasitas vital paksaan ini
dapat diukur pada saat detik pertama (FEV1), kedua (FEV2), dan ketiga (FEV3).

PENGUKURAN KAPASITAS PERNAPASAN MAKSIMAL (KPM)


KPM adalah jumlah udara yang dapat dihisap atau dihembuskan secara maksimal
selama satu menit. Bila ada hambatan dari jalan napas, maka harga KPM ini akan turun.
KPM harus dibedakan dengan:
1. Menit Volume: yaitu jumlah udara yang dihisap ataupun dikeluarkan dalam waktu satu
menit = TV x frekuensi napas/menit
2. Alveolar Ventilation: yaitu jumlah udara yang mengadakan pertukaran gas dengan kapiler
alveoli dalam waktu satu menit = (TV dead space) x frekuensi napas/menit

HARGA NORMAL
Harga normal FEV1 tergantung pada metoda dan negara mana yang dipakai sebagai
acuan. Kali ini dtampilkan dua acuan yang dipakai, pertama acuan dari Amerika Serikat atau
negara barat, dan yang kedua acuan Indonesia yang merupakan hasil penelitian bersama
Universitas Airlangga yang diwakili oleh Fakultas Kedokteran Unair dalam hal ini
Laboratorium Ilmu Penyakit Paru, Laboratorium Ilmu Faal dan Ilmu Kesehatan Masyarkat
dengan Universitas Indonesia yang diwakili oleh Fakultas Kedokteran UI antara lain oleh
Laboratorium Penyakit Paru, Fakultas Kedokteran Masyarakat oleh Laboratorium Biostatistik
dan FETP (Field Epidemiology Training Program)
Harga Normal Barat dan Batasannya
FEV1 dengan harga relatifnya yaitu perbandingan harga FEV 1 dan FVC sebesar 83%
dengan ketentuan bila harga itu kurang dari 75% maka hasil tersebut menunjukan adanya
kelainan obstruksi (obstructive disease)
Harga Normal Indonesia
FEV1 mempunyai dua harga, pertama harga absolut dengan satuan liter dan harga
relatif dengan satuan persen. Untuk harga absolut maka harganya ditentukan oleh rumus
tertentu dimana FEV1 tergantung pada tinggi badan dan umur orang coba.

Anda mungkin juga menyukai

  • Orthopedi
    Orthopedi
    Dokumen22 halaman
    Orthopedi
    Panji Suarcana Gama
    100% (2)
  • Vitamin b6
    Vitamin b6
    Dokumen4 halaman
    Vitamin b6
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Makalah Psikologi (Puber)
    Makalah Psikologi (Puber)
    Dokumen13 halaman
    Makalah Psikologi (Puber)
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Enzim Thiolase
    Enzim Thiolase
    Dokumen3 halaman
    Enzim Thiolase
    aditya_permana77
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Buku Diagnosis Fisik
    Ringkasan Buku Diagnosis Fisik
    Dokumen6 halaman
    Ringkasan Buku Diagnosis Fisik
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Dra - Andrie Ortho
    Dra - Andrie Ortho
    Dokumen4 halaman
    Dra - Andrie Ortho
    Wira Sentanu
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Oxidative
    Ringkasan Oxidative
    Dokumen2 halaman
    Ringkasan Oxidative
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ix
    Bab Ix
    Dokumen1 halaman
    Bab Ix
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Siklus Menstruasi
    Siklus Menstruasi
    Dokumen1 halaman
    Siklus Menstruasi
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen22 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Makalah Psiko (Anak)
    Makalah Psiko (Anak)
    Dokumen13 halaman
    Makalah Psiko (Anak)
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab X
    Bab X
    Dokumen1 halaman
    Bab X
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • PBL
    PBL
    Dokumen18 halaman
    PBL
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Gambaran Pengetahuan Pasien Mengenai Hipertensi Pada Lansia Di RSU DR
    Gambaran Pengetahuan Pasien Mengenai Hipertensi Pada Lansia Di RSU DR
    Dokumen17 halaman
    Gambaran Pengetahuan Pasien Mengenai Hipertensi Pada Lansia Di RSU DR
    Erni Izza Huraiyah
    Belum ada peringkat
  • BAB VIII - Docx PBL 3
    BAB VIII - Docx PBL 3
    Dokumen1 halaman
    BAB VIII - Docx PBL 3
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Dokumen12 halaman
    Dermatitis Venenata
    David Christian
    100% (3)
  • Mikrobiologi
    Mikrobiologi
    Dokumen2 halaman
    Mikrobiologi
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Oxidative
    Ringkasan Oxidative
    Dokumen2 halaman
    Ringkasan Oxidative
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Meningitis Bakterial
    Meningitis Bakterial
    Dokumen10 halaman
    Meningitis Bakterial
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • BAB X PBL
    BAB X PBL
    Dokumen2 halaman
    BAB X PBL
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab v. Vi. Vii
    Bab v. Vi. Vii
    Dokumen9 halaman
    Bab v. Vi. Vii
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • 0121
    0121
    Dokumen7 halaman
    0121
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Trigger
    Trigger
    Dokumen1 halaman
    Trigger
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Saraf Kranial
    Saraf Kranial
    Dokumen1 halaman
    Saraf Kranial
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
     Vitamin
    Dokumen12 halaman
    Vitamin
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Trigger
    Trigger
    Dokumen1 halaman
    Trigger
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Demam
    Patofisiologi Demam
    Dokumen18 halaman
    Patofisiologi Demam
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat