Anda di halaman 1dari 7

Perubahan iklim global merupakan malapetaka yang akan datang!

Kita telah mengetahui


sebabnya - yaitu manusia yang terus menerus menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil
seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi.
Kita sudah mengetahui sebagian dari akibat pemanasan global ini - yaitu mencairnya tudung es
di kutub, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan, penyebaran wabah
penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, coral bleaching dan gelombang badai besar. Kita juga
telah mengetahui siapa yang akan terkena dampak paling besar - Negara pesisir pantai, Negara
kepulauan, dan daerah Negara yang kurang berkembang seperti Asia Tenggara.
Selama bertahun-tahun kita telah terus menerus melepaskan karbondioksida ke atmosfir dengan
menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batubara, gas bumi dan minyak bumi.
Hal ini telah menyebabkan meningkatnya selimut alami dunia, yang menuju kearah
meningkatnya suhu iklim dunia, dan perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi juga
mematikan. Greenpeace percaya bahwa hanya dengan langkah pengurangan emisi gas rumah
kaca yang sistematis dan radikal dapat mencegah perubahan iklim yang dapat mengakibatkan
kerusakan yang lebih parah kepada ekosistem dunia dan penduduk yang tinggal didalamnya.
Sebagai sebuah organisasi global berskala internasional, Greenpeace memusatkan perhatian
kepada mempengaruhi kedua pihak yaitu masyarakat dan para pemegang keputusan atas bahaya
dibalik penambangan dan penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil. Sebagai organisasi
regional, Greenpeace Asia Tenggara memusatkan perhatian sebagai saksi langsung atas akibat
dari perubahan iklim global, dan meningkatkan kesadaran publik tentang masalah yang sedang
berlangsung. Greenpeace SEA juga berusaha mengupayakan perubahan kebijakan penggunaan
energi di Asia Tenggara di masa depan - yaitu beranjak dari ketergantungan penggunaan bahan
bakar fosil kearah sumber-sumber energi yang terbarukan, bersih dan berkelanjutan.
Taktik Kampanye Iklim dan Energi adalah mengkonfrontasi tantangan yang dimiliki industri
berbahan bakar yang berasal dari fosil - terutama, pembangkit listrik pembakar-batubara dan
penghasil energi berbasis-nuklir - sementara, di waktu yang sama menyuarakan dan mendorong
solusi atas ketergantungan penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil. Sebagai contoh,
GreenpeaceSEA mempromosikan kebijakan dan proyek yang dapat menghasilkan energi murah
berasal dari angin dan energi matahari, dan advokasi terhadap efisiensi energi alternatif.

Selama 50 tahun terakhir kegiatan manusia khususnya dalam konsumsi bahan bakar yang
berasal dari fosil telah melepas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya dalam jumlah
yang cukup besar sehingga mempengaruhi iklim global. Konsentrasi karbon dioksida pada
atmosfer telah meningkat lebih dari 30% sejak masa pra-industri, menyaring banyak panas di
bagian bawah atmosfer. Perubahan iklim global membawa berbagai risiko terhadap kesehatan,
mulai dari kematian akibat suhu tinggi ekstrim sampai perubahan pola penyebaran dan infeksi
penyakit.
Dari kawasan tropis hingga ke Arktik, iklim dan cuaca berdampak besar baik langsung
maupun tidak langsung pada kehidupan manusia. Cuaca ekstrim seperti hujan deras, banjir, dan
bencana seperti Badai Katrina yang menghancurkan New Orleans, Amerika Serikat pada bulan
Agustus 2005 membahayakan kesehatan serta merusak harta benda dan mata pencaharian.

Sekitar 600 000 kematian terjadi di seluruh dunia sebagai akibat bencana alam yang
berhubungan dengan cuaca pada 1990-an, dan sekitar 95% terjadi di negara-negara berkembang.
Fluktuasi temperatur jangka pendek tetapi besar sangat mempengaruhi kesehatan
menyebabkan tekanan panas (hyperthermia) atau dingin ekstrim (hipotermia) dan
menyebabkan angka kematian meningkat pada penderita sakit jantung dan penyakit pernapasan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rekor suhu tinggi di Eropa Barat pada musim panas 2003
berkaitan dengan lonjakan angka kematian lebih dari 70 000 orang, atau sudah menyamai angka
kematian pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pollen dan tingkat aeroallergen lainnya juga lebih tinggi pada suhu panas ekstrim. Ini dapat
memicu asma, yang mempengaruhi sekitar 300 juta orang. Kenaikan temperatur yang sedang
berlangsung diperkirakanh akan meningkatkan risiko tersebut.
Naiknya permukaan air laut akibat lain dari pemanasan global meningkatkan risiko banjir
pesisir, dan akan memaksa perpindahan penduduk. Lebih dari setengah populasi dunia sekarang
hidup pada lingkar 60 kilometer dari garis pantai. Floods can directly cause injury and death, and
increase risks of infection from water and vector-borne diseases. Banjir dapat menyebabkan
secara langsung cedera dan kematian, dan risiko infeksi meningkat akibat penyebaran air
pembawa penyakit. Perpindahan penduduk dapat meningkatkan ketegangan dan potensi risiko
konflik.
Pola yang berubah pada curah hujan membawa konsekuensi pada kondisi pasokan air tawar.
Secara global, kelangkaan air telah mempengaruhi hajat hidup empat dari setiap 10 orang.
Kurangnya air dan kualitas air yang buruk berdampak pada kondisi kebersihan dan kesehatan.
Hal ini meningkatkan risiko diare, yang membunuh sekitar 2,2 juta orang setiap tahun, serta
trachoma (infeksi mata yang dapat menyebabkan kebutaan) dan penyakit lainnya.
Kelangkaan air juga memaksa orang melakukan perjalanan jarak jauh untuk mendapatkannya
dan memaksa mereka memiliki stok di rumah. Hal ini dapat meningkatkan risiko kontaminasi air
rumah tangga, penyebab penyakit.
Kondisi iklim mempengaruhi penularan penyakit melalui air, dan melalui vektor seperti
nyamuk. Penyakit yang sensitif panas merupakan salah satu pembunuh global terbesar. Diare,
malaria, dan kekurangan energi dan protein menyebabkan lebih dari 3 juta kematian secara
global pada tahun 2004, dengan lebih dari sepertiga dari kematian ini terjadi di Afrika.
Malnutrisi menyebabkan jutaan kematian setiap tahun, baik dari kurangnya nutrisi yang
cukup untuk mempertahankan hidup dan kerentanan yang mengakibatkan penyakit menular
seperti malaria, diare, dan penyakit pernafasan. Peningkatan suhu di planet ini dan curah hujan
yang lebih tidak menentu akan mengurangi hasil panen di banyak negara berkembang di wilayah
tropis, di mana ketahanan pangan masih menjadi masalah.
Langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca atau mengurangi dampak
perubahan iklim pada kesehatan dapat memiliki efek positif. Misalnya, mempromosikan
penggunaan transportasi publik yang aman dan gerakan aktif seperti bersepeda atau berjalan
sebagai alternatif penggunaan kendaraan pribadi bisa mengurangi emisi karbon dioksida dan
meningkatkan kesehatan masyarakat. Hal itu tidak hanya bisa mengurangi kecelakaan lalu lintas,
tetapi juga mengurangi polusi udara yang terkait dengan keberadaan penyakit pernapasan dan
kardiovaskular. Peningkatan tingkat aktivitas fisik juga dapat menurunkan tingkat kematian
secara keseluruhan.

Perubahan iklim bermula pada efek rumah kaca. Efek ini terjadi akibat adanya emisi dari karbon
dioksida. Pada mulanya, karbon dioksida dianggap bukan sebagai sumber pencemar udara
karena Karbon dioksida ,erupakan senyawa normal yang ada di atmosfir sebagai hasil dari siklus
karbon dan oksigen. Akan tetapi, karena semakin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil dan
adanya intervensi manusia dalam siklus karbon dan oksigen mengakibatkan produksi karbon
dioksida lebih cepat dari pada siklus normal sehingga trejadi kepincangan, sebagai akibatnya
konsentrasi rata-rata karbon dioksida di atmosfir meningkat.
Semenjak tahun 1860, sebagai akibat dari mulai digunakannya batu bara dan efek tersebut
semakin meningkat dengan cepat sejak tahun 1958, sebagai akibat meningkatnya penggunaan
bahan bakar minyak dan gas alam mengakibatkan peningkatan rata-rata temperatur atmosfir
bumi secara gradual yang selanjutnya dapat mengubah pola iklim global.
Efek rumah kaca tak hanya disebabkan oleh karbon dioksida, tapi juga disebabkan oleh radiasi
sinar matahari. Radiasi yang datang dari matahari dapat melalui atmosfir dan menembus
permukaan bumi. Radiasi yang datang ini diserap oleh tanah dan air, kemudian dipantulkan
kembali sebagai radiasi infra merah yang mempunyai panjang gelombang lebih besar dan energi
panas, tetapi tak semua panas infra merah ini kembali ke udara, beberapa diantaranya diserap
oleh gas CO2 dan H20, yang kemudian dipantulkan kembali ke permukaan bumi sehingga
mengakibatkan atmosfir Bumi menjadi lebih panas. Jika tidak ada efek rumah kaca maka di
Bumi tak akan kehidupan. Ironisnya, malah panas yang dihasilkan oleh efek rumah kaca ini yang
menyebabkan perubahan iklim global dan mengancam kehidupan manusia di Bumi.
Pemanasan global ini menyebabkan perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi memiliki
dampak-dampak buruk bagi manusia, dampak itu antara lain:
1. Perubahan penyebaran curah hujan dan turunnya salju di sebagian besar permukaan bumi
sehingga mengakibatkan tanah menjadi tidak subur dan tidak produktif.
2. Mencairnya bongkahan es di daerah kutub mengakibatkan permukaan laut naik 2,4 KM
pada tahun 2100 sehingga memungkinkan terjadinya banjir pada kota-kota tepi pantai
dan daerah industri.
3. Peningkatan penguapan
4. peningkatan badai tropis
Dampak-dampak yang ditulis diatas belum termasuk dampak-dampak kesehatan yang
ditimbulkan oleh pemanasan global. Dampak-dampak kesehatan yang timbul akibat pemanasan
global antara lain dampak tidak langsung pada penyakit penyebaran vektor, cuaca ekstrim, dan
dampak langsung pada kesehatan. Dampak tidak langsung pada penyakit penyebaran vektor bisa
dilihat dari penyebaran penyakit malaria yang berubah bionomiknya, berubah (misalnya biting
rate meningkat, kopulasi, beringas dll), populasi nyamuk meningkat , parasit cepat matang ,
adaptasi yang cepat. Dampak yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim misalnya banjir membawa
lepstospirosis, kholera, dysentri, typhoid fever, menyebarnya spora anthrax, diare, typhoid dan
air laut pasang (rob) membawa Hanta virus, leptospirosis, kholera (zooplankton, phytoplankton).
Sedangkan dampak langsung pemanasan global bagi kesehatan manusia adalah kanker kulit yang
diakibatkan oleh peningkatan ultraviolet.

Pemanasan global ini tak mungkin akan kita biarkan sehingga akan menyebabkan kerusakan di
muka bumi. Kita harus mengendalikan pemanasan global ini, beberapa langkah pengendalian
pemanasan global antara lain:
1. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil khususnya batu bara pada 50 tahun ke depan,
mulai melakukan konservasi energi, menggunakan energi yang dapat diperbaharui seperti
matahari, angin, arus laut dan energi geothermal.
2. Menggunakan scrubber (penyaring) untuk menangkap C02 dari industri, kendaran
bermotor supaya tak lepas ke atmosfir.
3. Menanam pohon-pohon untuk mengurangi efek rumah kaca melalui proses fotosintesis
4. Menggalakkan konservasi tanah untuk mengurangi erosi tanag yang dapat melepaskan
CO2 ke atmosfir.
Sedangkan langkah-langkah untuk mengendalikan penyakit akibat pemanasan global dapat
dilakukan dengan cara manajemen penyakit berbasis wilayah (MPBW). Cara ini digunakan
untuk mengendalikan penyakit dengan cara melihat prioritas masalah. Wilayah yang akan
diterapakan MPBW haruslah wilayah yang memang menderita penyakit yang cukup tinggi jika
dibandingkan daerah lainnya. Wilayah ini dapat dilihat dari peringkatnya dalam riskesdas yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan. Selain MPBW, terdapat berbagai upaya strategis lainnya
untuk mengendalikan efek kesehatan akibat pemanasan global, yaitu:

Indonesia Sehat 2020


Intensifikasi kegiatan pengendalian faktor risiko yang kini sedang dijalankan: STBM,
WSLIC dll

Networking (clearing house)

R n D (termasuk ke arifan lokal)

Pedoman-Guidelines

Health Promotion berbasis (knowledge dan evidences)

Tentu semua orang tak ingin hal seperti di film The day after tomorrow terjadi Global warming
bukanlah sesuatu hal yang pasti terjadi, melainkan sesuatu hal yang masih akan terjadi.
Global warming masing bisa dikendalikan bahkan dihentikan apabila kita bekerja sama satu
sama lain.
Perubahan iklim atau yang lebih popular dengan istilah climate change mungkin bagi sebagian
orang merupakan hal krusial yang sedang menjadi buah bibir di dunia. Secara tidak langsung
mau tidak mau kita harus menyumbangkan kepedulian kita tentang tajuk rencana ini. Walaupun
belum bisa memberikan suatu sumbangan nyata yang besar, tapi dengan membaca artikel ini
semoga pembaca dapat lebih mengerti dan berpikir lalu selanjutnya bisa menjadi orang yang
peduli terhadap bumi kita tercinta yang sekarang sudah mulai rusak.

Pada awalnya bumi dan alam ini memang stabil, namun bumi selalu mengalami perubahan baik
secara alami maupun tidak. Tapi apakah yang kita rasakan sekarang? Jika mungkin masih ada
yang belum bisa merasakan bahwa bumi kita sedang sakit maka penulis akan berbagi cerita
melalui artikel ini.
Yang pertama kali penulis ketehui tentang efek dari perubahan iklim ini adalah kutub utara akan
mencair dan airnya akan mengalir ke samudera-samudera sehingga mengakibatkan permukaan
laut akan naik dan daratan yang selama ini menjadi tempat tinggal kita akan terendam oleh air.
Tidak hanya itu, nantinya bumi kita akan kehabisan sumber daya alam karena sulitnya dilakukan
adptasi. Lalu apakah yang akan kita akan amati? Teori yang sederhana dan sangat mudah kita
pahami tapi memang begitulah ceritanya kurang lebih.
Menurut penelitian para ahli dibidang ini, perubahan iklim yang kita alami sekarang ini sudah
berlangsung sejak abad ke-19. Cuaca sekarang sudah sangat sulit untuk diprediksi. Dulu dengan
mudah bagi kita untuk menentukan musim hujan yang biasanya terjadi pada bulan OktoberFebruari. Tapi untuk akhir-akhir ini yang penulis alami adalah prediksi seperti itu sudah tidaklah
tepat lagi. Apakah pembaca merasa bahwa udara sekarang sudah sangat panas dan musim
kemarau pun lebih terasa panjang? Tentunya kejadian seperti itu akan menimbulkan dampak di
berbagai bidang cotohnya kesehatan.
Apabila berbicara tentang perubahan cuaca maka sangat erat hubungannya dengan global
warming tentu saja karena yang penulis ketahui bahwa perubahan cuaca diakibatkan oleh global
warming. Global warming atau pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata
permukaan Bumi dan laut akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer.
Gas rumah kaca adalah faktor utama yang menyebabkan pemanasan global ini terjadi.
Selanjutnya adalah gas CO2 sisa pembakaran, contohnya saja pembakaran yang tidak sempurna
yang menghasilkan gas CO2. Dan yang ketiga adalah efek dari gas metan yang banyak dihasilkan
oleh aktivitas persawahan, peternakan, dan pembuangan sampah.
Dampak perubahan iklim ini sangat berkaitan dengan kesehatan oleh karena itu kita tidak boleh
menganggap sepele hal ini. Menurut artikel yang penulis baca, 3 hal yang menjadi dasar untuk
kesehatan adalah makanan, air dan udara, tentunya pembaca paham bukan keterkaitan perubahan
cuaca ini terhadap ketiga hal tersebut? Berikut akan dijelaskan uraian mengenai dampak dari
perubahan iklim yang tidak menentu :
1. Dengan naiknya permukaan air laut maka akan terjadi banjir di wilayah pesisir dengan
kondisi iklim kita yang menjadikan intensitas curah hujan semakin meningkat. Apabila
sudah terjadi banjir, maka akan banyak sekali penyakit yang akan menghampiri kita,
sehingga kesehatan kita pun akan terganggu.
2. Sebaliknya, musim kemarau akan lebih lama berlangsung, ini menyebabkan kekeringan
pun akan terjadi. Dan yang akan kita terima adalah gagal panen. Bila itu terjadi tentu saja
ancaman mendapatkan konsumsi makanan akan sulit dan akibatnya adalah GIZI
BURUK.
3. Musim yang sudah tidak dapat diprediksi sehingga terjadinya musim pancaroba yang tak
menentu. Peralihan musim tersebut biasanya banyak menyebabkan kesehatan kita

terganggu karena air bersih akan sulit kita dapat dan udara pun akan semakin tercemar
dan bisa mengganggu pernafasan kita.
4. Perubahan iklim di Indonesia ini sudah mulai terasa dengan ditandainya kenaikan
permukaan laut yang menyebabkan rusaknya ekosistem laut seperti terumbu karang.
Yang penulis ketahui perubahan iklim ini mempunya efek terhadap terumbu karang
karena panas yang meninggi maka terumbu karang akan mengalami bleching atau
pemutihan yang menyebabkan daerah tempat hewan lain mencari makan, memijah
ataupun tempat berlindung akan hilang perlahan. Dampaknya adalah kita akan sulit
mengkonsumsi makanan laut padahal makanan laut bernilai gizi yang tinggi. Tentu saja
itu akan berpengaruh pada kesehatan kita.
5. Kenaikan suhu tidak saja menimbulkan efek bagi kehidupan laut, di darat pun akan
mengalami perubahan. Jika di laut tadi terjadi penurunan ekosistem terumbu karang maka
di darat kita akan merasakan penungkatan populasi jumlah nyamuk. Tentu saja itu
berbahaya karena hewan yang meskipun kecil ini akan membawa banyak penyakit untuk
tubuh kita. Contohnya penyakit malaria, demam berdarah, kaki gajah dan lain-lain.
Uraian di atas adalah efek yang akan terjadi akibat adanya pemanasan global. Daerah-daerah
yang sangat rentan terkena dampak tersebut adalah daerah pesisir dan daerah pegunungan. Hal
tersebut disebabkan karena daerah itu merupakan daerah yang dekat dengan sumber bencana
tersebut. Dikarenakan daerah yang terisolir jauh dari peradaban kota dan keterpencilan yang
berakibat keterbelakangan. Ditambah lagi dengan keadaan miskin yang mereka miliki itu akan
menyebabkan mereka akan memiliki keterbatasan apabila menghadapi bencana seperti di atas.
Perubahan iklim sekarang ini sudah tidak bisa dihindari tapi kita harus melakukan mitigasi dan
adaptasi untuk menghadapi bahaya akibat perubahan iklim tersebut. Untuk melakukan sebuah
perubahan ke arah yang lebih baik memang akan terasa sulit apalagi jika tidak ada dukungan dari
orang banyak.
Beberapa mitigasi yang berguna kita kerjakan untuk mengatasi perubahan iklim ialah:
1. Hemat air, hemat energi dan tentunya hemat sumber daya alam. Kita bisa memulai hidup
hemat karena yang di takuti ketiga hal tersebut akan langka di masa mendatang.
2. Menanam pohon disekitar tempat tinggal kita akansangat bermanfaat untuk kesehatan
bumi kita. Karena pohon itu berguna sebagai penyerap CO2 yang merupakan salah satu
faktor utama penyebab gas rumah kaca. Pohon akan memecah CO2 itu melalui
fotosintesis dan menyimpan dalam kayunya. Atau usaha ini sering kita sama seperti
penghijauan kembali hutan.
3. Dalam sector pertanian mungkin kita bisa mulai dari memperbaikim manejemen lahan
dan menggunakan pupuk secara efisien.
4. Menanam mangrove untuk kawasan pesisir sehingga akan mencegah terjadinya erosi
yang bisa menyebabkan naiknya permukaan laut.
5. Penekanan terhadap sumber sumber emisi gas rumah kaca yang bisa merupakan faktor
dari perubahan iklim.

Mungkin masih banyak yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan bumi kita ini dari
kehancuran, namun tentu saja harus dilakukan upaya yang lebih besar lagi serta dibutuhkan andil
semua komponen yang terlibat untuk kesembuhan bumi kita.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Orthopedi
    Orthopedi
    Dokumen22 halaman
    Orthopedi
    Panji Suarcana Gama
    100% (2)
  • Vitamin b6
    Vitamin b6
    Dokumen4 halaman
    Vitamin b6
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Makalah Psikologi (Puber)
    Makalah Psikologi (Puber)
    Dokumen13 halaman
    Makalah Psikologi (Puber)
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Enzim Thiolase
    Enzim Thiolase
    Dokumen3 halaman
    Enzim Thiolase
    aditya_permana77
    Belum ada peringkat
  • Pengukuran Volume Paru
    Pengukuran Volume Paru
    Dokumen3 halaman
    Pengukuran Volume Paru
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ix
    Bab Ix
    Dokumen1 halaman
    Bab Ix
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Oxidative
    Ringkasan Oxidative
    Dokumen2 halaman
    Ringkasan Oxidative
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Dra - Andrie Ortho
    Dra - Andrie Ortho
    Dokumen4 halaman
    Dra - Andrie Ortho
    Wira Sentanu
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Buku Diagnosis Fisik
    Ringkasan Buku Diagnosis Fisik
    Dokumen6 halaman
    Ringkasan Buku Diagnosis Fisik
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen22 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Siklus Menstruasi
    Siklus Menstruasi
    Dokumen1 halaman
    Siklus Menstruasi
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • BAB X PBL
    BAB X PBL
    Dokumen2 halaman
    BAB X PBL
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Makalah Psiko (Anak)
    Makalah Psiko (Anak)
    Dokumen13 halaman
    Makalah Psiko (Anak)
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • PBL
    PBL
    Dokumen18 halaman
    PBL
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Gambaran Pengetahuan Pasien Mengenai Hipertensi Pada Lansia Di RSU DR
    Gambaran Pengetahuan Pasien Mengenai Hipertensi Pada Lansia Di RSU DR
    Dokumen17 halaman
    Gambaran Pengetahuan Pasien Mengenai Hipertensi Pada Lansia Di RSU DR
    Erni Izza Huraiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab v. Vi. Vii
    Bab v. Vi. Vii
    Dokumen9 halaman
    Bab v. Vi. Vii
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Mikrobiologi
    Mikrobiologi
    Dokumen2 halaman
    Mikrobiologi
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
     Vitamin
    Dokumen12 halaman
    Vitamin
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Bab X
    Bab X
    Dokumen1 halaman
    Bab X
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • BAB VIII - Docx PBL 3
    BAB VIII - Docx PBL 3
    Dokumen1 halaman
    BAB VIII - Docx PBL 3
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Dokumen12 halaman
    Dermatitis Venenata
    David Christian
    100% (3)
  • Meningitis Bakterial
    Meningitis Bakterial
    Dokumen10 halaman
    Meningitis Bakterial
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Oxidative
    Ringkasan Oxidative
    Dokumen2 halaman
    Ringkasan Oxidative
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Demam
    Patofisiologi Demam
    Dokumen18 halaman
    Patofisiologi Demam
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Trigger
    Trigger
    Dokumen1 halaman
    Trigger
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Trigger
    Trigger
    Dokumen1 halaman
    Trigger
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • 0121
    0121
    Dokumen7 halaman
    0121
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Saraf Kranial
    Saraf Kranial
    Dokumen1 halaman
    Saraf Kranial
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Panji Suarcana Gama
    Belum ada peringkat