Anda di halaman 1dari 4

Cara Mengisi JJM Kurikulum KTSP Pada Dapodik 3.

02

Cara Mengisi JJM Kurikulum KTSP


Pada Dapodik 3.02
Informasi tentang pengisian JJM Kurikulum KTSP pada aplikasi Dapodikdas 3.02 ini
semoga bermanfaat. Seperti yang kita ketahui, pelaksanaan KBM semester 2 tahun ajaran
2014/2015, mayoritas sekolah menggunakan kurikulum KTSP 2006, dimana pada
semester 1, kita menggunakan Kurikulum 2013. Jadi, pada semester ini, untuk pertama
kalinya di Indonesia, 2 kurikulum berjalan bersama.
Sehingga sejumlah dampak juga timbul akibat kebijakan ini. Salah satunya pada updating
data aplikasi Dapodikdas 3.02. Salah satu perubahannya adalah pada pengisian jumlah
jam mengajar kurikulum KTSP 2006, dimana pada semester 1 kemarin kita mengisi JJM
sesuai kurikumul 2013.
Untuk sekedar mengingatkan, bisa dibaca kembali Cara Mengisi JJM Kurikulum
KTSP Pada Dapodik 3.02 :
1. Kenormalan rombel hanya dipengaruhi dari pemetaan jumlah jam mengajar pada
mata pelajaran wajib dan mata pelajaran wajib (tambaahan jam).
2. Suatu Rombel bisa dikatakan NORMAL, bila jjm pada matpel wajib
sebanyak 32 jam untuk KTSP dan 34 JAM untuk KURTILAS, serta JJM
PADA MATPEL WAJIB (TAMBAHAN JAM) MAKSIMAL 4 JAM.
3. Untuk Kelas rendah di SD (Kelas 1, 2, 3) JJM Maksimal Rombel yang dianggap
NORMAL oleh P2TK adalah Maksimal 32 jam. Sedang untuk kelas tinggi
maksimal JJM Rombel adalah 36 jam dengan mengacu pada ketentuan poin
2. Sementara untuk Kurtilas Kelas 1 = 32 jam, Kelas 2 = 34 jam, sedang Kelas 4
dan 5 = 38 jam (Sudah termasuk didalamnya Muatan Lokal Bahasa Daerah )
dengan mengacu pada ketentuan poin 2.
4. Jam tiap Mapel pada Matpel Wajib harus diisi sesuai jam max yang tertera pada
aplikasi dibagian kanan tiap mapelnya. Contoh Cara Maping untuk SD pada
kelompok Matpel Wajib,
5. Jam MATPEL TAMBAHAN TIDAK MEMPENGARUHI KENORMALAN
ROMBEL dan tidak termasuk yang terakumulasi pada kewajiban JJM Maksimal
Rombel 36 jam untuk KTSP dan 38 jam untuk KURTILAS.
UNTUK KTSP :
- YANG BENAR : GK=24jam, PJOK=4jam, PAI=3jam (1 JAM FREE BIARKAN)
- YANG SALAH : GK=24jam, PJOK=4jam, PAI=2jam, Mulok Potensi Daerah=2jam.
UNTUK KURTILAS :
- YANG BENAR : GK = 24 jam , PJOK = 4jam , PAI = 4 jam, MLPD = 2 jam.
- YANG SALAH : GK = 22 jam , PJOK = 4jam , PAI = 4 jam, MLPD = 2 jam.
Syarat diakuinya Mata pelajaran Muatan Lokal

1. Muatan Lokal yang diajarkan merupakan Muatan Lokal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah masing masing melalui Perda/SK Gubernur/Bupati atau Walikota.
2. SK tersebut harus diserahkan kepada P2TK Dikdas selambat lambatnya tanggal 15 September
2014.
3. Sudah ada Rekomendasi dari Pusbangprodik mengenai Mulok yang diakui dan Guru dengan
Bidang Studi Sertifikasi apa saja yang dapat mengajar Matapelajaran Muatan Lokal tersebut.
4. Nama Mata Pelajaran Mulok harus diisi benar benar sesuai dengan Penulisan Nama Mapel
Mulok pada SK Gubernur/Bupati/Walikota.
Contoh : Misal tertulis pada SK : Bahasa Sunda, maka Penulisan pada aplikasi Dapodik harus :
Bahasa Sunda. Tidak boleh B. Sunda atau Bhs Sunda
Pengisian Mulok (Muatan Lokal) pada aplikasi Dapodikdas 2014 :
1. Kurikulum KTSP SD (32 jam) : Mulok menjadi salah satu pelajaran Guru Kelas, jika mulok
diajarkan oleh guru khusus maka termasuk jam wajib tambahan.
2. Kurikulum 2013 SD (36 jam) : Mulok menjadi salah satu pelajaran Guru Kelas, jika mulok
diajarkan oleh guru khusus dapat dimasukkan dalam jam wajib atau jam wajib tambahan
(otomatis masuk ke jam wajib jika jam wajib belum mencapai 36 jam).
3. Kurikulum KTSP SMP (32 jam) : Jam wajib Mulok : 2 jam. Jika ada 2 mapel Mulok, salah satu
harus masuk jam wajib tambahan.
4. Kurikulum 2013 SMP (38 jam) : Mulok dapat merupakan salah satu pelajaran dari pelajaran
berikut : Seni dan Budaya, Keterampilan, dan PJOK. Mapel Mulok dapat diisi pada salah satu
pelajaran tersebut atau mapel tersendiri (Muatan Lokal) dengan menuliskan Nama Mapel Mulok
sesuai dengan SK Gubernur Walikota. Contoh :
Nama Mata pelajaran : Seni dan Budaya
Nama Mulok : Pendidikan Seni dan Budaya Jakarta

Hal Penting Dan Cara Pengisian Dapodikdas V.3.0.2 Untuk Dana BOS
2015
Sahabat Operator Sekolah yang berbahagia Sehubungan dengan adanya pengambilan data
dari Dapodik untuk penerimaan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tahun Anggaran
2015. Maka dalam proses input data serta bagian-bagian mana saja yang perlu diperhatikan
untuk diisi dengan benar. Berikut beberapa poin penting yang perlu kita cermati dalam proses
entry data di aplikasi Dapodikdas v.3.0.2 yang terkait dengan alokasi dana BOS 2015, sebagai
berikut:
1. Pastikan data yang terkait dengan data bank untuk penerimaan BOS yang tertera pada tab
Sekolah Data Pelengkap pada kolom isian telah terisi lengkap dan benar (Nomor
Rekening BOS, Nama Bank, Cabang KCP/Unit, dan Rekening Atas Nama).

2. Pastikan pilihan menerima dana BOS "Bersedia", kalau diisi menolak, dipastikan tidak ada dalam
list alokasi dana BOS (lihat pada gambar di atas).
3. Data yang dihitung adalah data siswa yang masuk ke dalam Rombel semester 2 (genap) tahun
pelajaran 2014/2015.

4. Selalu pantau portal dapo.dikdas.kemdikbud di progress pengiriman sekolah Anda, kesesuaian


data siswanya, karena di situlah yang akan diambil datanya yang merupakan hasil dari
sinkronisasi (kirim data) dari aplikasi Dapodikdas oleh operator sekolah.
Dan pastikan kepala sekolah mengetahui hasil pekerjaan OPS, Karena Kebenaran Data
Merupakan Tanggungjawa Ks

Anda mungkin juga menyukai