UMUM
1. Saya sudah download file dokumen yang ada di milis. Saya sudah UnZip tetapi tidak bisa
dibaca/dibuka. Bagaimana caranya membuka file tersebut?
Jawab:
File tersebut dibuat dalam format pdf yang harus dibuka menggunakan program Adobe
Acrobat Reader. Program Acrobat Reader bisa di download dari http://www.adobe.com atau
lebih mudahnya membeli CD yang berisi program tersebut. Kita tinggal bilang nama
program tersebut dan pasti tempat yang jual CD tahu karena Acrobat Reader ini merupakan
program standar. Pada CD program yang dibagikan ke P.T. sudah disertakan program ini
pada folder Adobe.
3. Saya sudah install program mengikuti petunjuk yang ada. Tetapi saya tidak lagi
menemukan file dbf-kosong. Apa ada yang salah?
Jawab:
Mulai versi 6.1 Anda tidak perlu lagi install dbf-kosong karena semua file database akan
secara otomatis dibuat oleh program. Jalankan saja dikti.com dan Anda bisa lihat hasilnya.
4. Saya ada usul bagaimana nantinya dikembangkan aplikasi pelaporan ps yang web based
misal dengan java programming, ASP dll. sehingga transfer data langsung ke database
di server kopertis dan akan mengurangi proses upload dan download files.
Jawab:
Program untuk mengisi Laporan tidak mungkin menggunakan web-based karena akan
merepotkan P.T. ketika mengisi data harus selalu on-line ke Internet. Berapa biaya pulsa
yang harus ditanggung P.T.?
Untuk pengiriman data laporan dari P.T. ke Kopertis/Dikti idealnya juga bisa melalui
Internet. Kita harapkan hal ini bisa direalisasikan dalam waktu tidak terlalu lama apabila
infrastruktur dari Internet kita sudah memadai.
Dengan kondisi bandwidth yang masih belum memadai, untuk upload sebuah file dengan
ukuran 1-MB paling kurang dibutuhkan waktu 15 menit, kalau jalur tidak terputus. Makin
“besar” P.T. maka ukuran file makin besar lagi sehingga kami khawatir malahan
menimbulkan masalah, khususnya di pihak Kopertis/Dikti yang secara total jumlah dan
ukuran file yang diterima akan menjadi sangat besar.
Lagipula, proses Validasi data dari P.T. harus dilakukan langsung bersama operator dari
Kopertis (Dikti untuk PTN) sehinga bila ada masalah data yang belum valid dapat dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya dengan bantuan operator Kopertis (Dikti untuk PTN).
Oleh karenya, penyerahan Laporan harus dilakukan langsung ke Kopertis (Dikti untuk PTN).
faq-2007-03-30.wpd 1
5. Database yang dikirim ke Kopertis per Program Studi atau jadi satu per PT?
Jawab:
Database yang dikirimkan ke Kopertis hanya SATU, per Perguruan Tinggi, jadi, sudah
merupakan penggabungan data dari setiap Program Studi.
6. Bagaimana kita melaporkan semester pendek/padat? Kode semester yang ada hanya 1
untuk semester ganjil dan 2 untuk semester genap.
Jawab:
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada SK-232 Bab I, Pasal I, ayat 13 bahwa
“Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau
kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu
kegiatan penilaian”.
Oleh karenanya pelaporan hanya untuk semester ganjil dan genap saja. Semester
pendek/padat TIDAK dilaporkan.
7. Apabila semester pendek/padat tidak dilaporkan bagaimana kita memasukkan sks yang
diambil oleh mahasiswa pada semester pendek/padat tersebut dan juga bagaimana
dengan perhitungan IPK-nya? Bukankah malahan sks dan IPK-nya tidak tercatat?
Jawab:
Anda tidak perlu melaporkan semester pendek/padat karena informasi tersebut sudah
“terserap” pada laporan TRAKM semester berikutnya. Penjelasannya sebagai berikut:
SKS SKS
Semester Keterangan IPS IPK
Sem Diperoleh
Pada contoh di atas, ketika kami melakukan verifikasi, terdapat “lonjakan” perolehan sks
dari 36 (pada semester 2002/2) menjadi 60 (pada semester 2003/1) padahal sks diambil
pada semester 2003/1 hanya 18, sehingga seharusnya menjadi 54 bukan 60.
Kesimpulannya pada program studi tersebut diselenggarakan semester pendek.
Untuk contoh yang lebih terinci dapat dilihat contoh pada halaman berikutnya.
faq-2007-03-30.wpd 2
MSPST - MASTER PROGRAM STUDI
1. Pada modul Program Studi dan Kegiatan Kuliah ada isian Jumlah Minggu Kuliah yang
tidak termasuk masa UAS, yang ingin saya tanyakan adalah: Bagaimana dengan masa
UTS dan masa libur Hari Raya yang kadang-kadang bisa mencakup waktu mingguan ?
Saya kira semua perhitungan harus jelas, supaya tidak merugikan P.T. yang jujur
menghitung masa kuliahnya, dan tidak menguntungkan P.T. yang licik mengakali masa
UTS dan masa liburannya, mohon petunjuk.
Jawab:
Betul, oleh karena itu isikan tanggal awal kuliah (hari pertama kuliah) dan tanggal akhir
kuliah (hari terakhir kuliah).
Kemudian disebutkan berapa jumlah minggu tatap muka, misalnya 14, 15, atau 16. TANPA
masa UAS dan UTS.
Yang PASTI, kami TIDAK akan mengurangi tanggal akhir - tanggal awal lalu dihitung
minggunya. Hal ini sulit untuk menghitung jumlah minggu tatap muka karena umumnya
ditengah-tengah terjadi libur nasional maupun libur lokal.
PERCAYALAH, tanggal kegiatan kuliah BUKAN untuk menghitung skor tetapi untuk
keperluan lain yaitu memperoleh gambaran bagaimana realitas kegiatan perkuliahan yang
kemudian akan digunakan untuk suatu kegiatan penelitian.
So, jangan khawatir dan tetaplah kita pada kesepakatan "Culture Trust".
faq-2007-03-30.wpd 3
Masa studi dihitung berdasarkan rumus:
Total sks Lulus − Total sks Diakui
Total sks Lulus
Jumlah semester maksimal
Contoh:
Total sks lulus = 148, Total sks diakui = 60, Jumlah semester maksimal S-1 = 14
148 − 60
Masa studi = = 8,3 semester
148
14
Silahkan ditentukan masa studi akan menjadi 8 semester atau dibulatkan ke atas menjadi
9 semester. Hal ini sepenuhnya menjadi kebijakan masing-masing P.T.
2. Bila ada dosen yang keluar, meninggal, pensiun, apakah datanya boleh dihapus?
Jawab:
Tidak boleh!!! Pada program (mulai) versi 6.0 telah ditambahkan status aktivitas dosen.
Anda tinggal mengisi TRLSD - Transaksi Dosen Keluar/Studi/Cuti, setiap semester apabila
ada perubahan status aktivitas dosen pada masing-masing program studi.
Dengan adanya Transaksi ini maka program bisa mengetahui sejak kapan dosen keluar
sehingga ketika menghitung semester sebelumnya dosen tersebut masih “ikut” terhitung.
3. Ketika dosen akftif kembali mengajar apakah bagaimana caranya mengubah status aktif
mengajar dosen tersebut?
Jawab:
Update status aktif mengajar dosen langsung di MSDOS.
4. Pada perguruan tinggi kami, bidang seni, terdapat dosen yang tidak memiliki pendidikan
akademik formal namun mengajar untuk bidang tertentu seperti misalnya pelukis,
pemahat, dan sejenisnya. Bagaimana kami mengisi pendidikan tertingginya dan
bagaimana dengan pengisian Riwayat Pendidikan Dosennya?
Jawab:
Pada kode untuk Pendidikan Tertinggi, mulai versi 6.1 dan sesudahnya, telah ditambahkan
pilihan “X”. Silahkan dicoba lagi dan bila pilihan tersebut belum ada maka anda harus
download file Tabel-tabel yang terakhir dari website evaluasi.
faq-2007-03-30.wpd 4
Demikian pula untuk riwayat pendidikan dosen tetap harus diisi dan pada jenjang juga
diisi “X” dan kemudian kursor akan “loncat” ke Bidang Ilmu.
7. Apakah dengan memasukkan NIDN akan mengupdate data pada semester-semester yang
lalu..?
Jawab:
YA..!!! Seluruh nomor dosen yang ada pada file MSDOS, TBKMK, TRAKD, TRLSD, TRPUD
akan diupdate dengan NIDN.
Jadi ..... anda hanya perlu mengisi NIDN pada MSDOS maka seluruhnya akan diupdate
oleh program sejak semester 2002/1 s.d. yang terakhir.
Untuk selanjutnya pengisian Nomor dosen harnya bisa diisi dengan NIDN.
9. Bagaimana solusinya seandainya kami tidak bisa mendapatkan fotokopi dari beberapa
dosen yang biasanya “sulit”...?
Jawab:
Download TBDOS dari website dan cari melalui F1; kemungkinan nama dosen yang “sulit”
tadi sudah ada di TBDOS karena sudah didaftarkan oleh PT lain. Bila tidak/belum ada,
anda bisa menggunakan fotokopi Ijazah, SIM, S.K. pengangkatan, Riwayat Hidup Dosen
yang ada tempat dan tanggal lahirnya.
faq-2007-03-30.wpd 5
10. Apakah seorang dosen bisa didaftarkan oleh lebih dari satu PT sehingga bisa memiliki
lebih dari satu NIDN..?
Jawab:
Tidak bisa...!!! Satu dosen HANYA bisa memiliki satu NIDN. Oleh karenanya pembuatan
NIDN harus menggunakan KTP
2. Ketika validasi TBKMK tertulis “Anda belum memasukkan semua matakuliah pada Tabel
Kurikulum ...” Padahal saya sudah mendatakan seluruh matakuliah yang terjadwal pada
semester tersebut.
Jawab:
Konsep Tabel Kurikulum adalah berisi KURIKULUM dan BUKAN matakuliah yang
disajikan pada semester pelaporan.
Bila anda hanya mengisi sesuai dengan matakuliah yang ditawarkan pada semester
pelaporan maka akan tampil pesan seperti yang anda sebutkan di atas.
Oleh karena itu, datakan SELURUH matakuliah yang tercantum di Kurikulum Program
Studi P.T. anda.
3. Saya lagi bingung, karena laporan SK 034 yang versi baru isiannya makin mendetail, saya
ingin tanyakan kalau seluruh kode mata kuliah diganti, bagaimana menanganinya ?
Apakah daftar MK yang lama tinggalkan saja, dan hanya diisikan yang baru saja ? atau
lama baru tetap harus ada ?
Jawab:
TBKMK sekarang berisi kurikulum yang berlaku. Jadi, contohnya, misalkan saya ilustrasi
sebagai berikut:
# Pada semester 2003/2 dan sebelumnya memakai kurikulum versi lama, yang terdiri
dari 55 m.k. dengan kode A01 s.d. A55. Maka TBKMK pada semester 2003/2 dan
sebelumnya berisi kode A01 s.d. A55;
# Kemudian mulai 2004/1 kurikulum berubah baru (semua) dan bernomor B01 s.d.
B62;
faq-2007-03-30.wpd 6
# Maka pada TBKMK di 2004/1 berisi matakuliah bernomor B01 s.d. B62, yang A01
s.d. A55 TIDAK USAH diisikan karena sudah tidak berlaku.
Contoh Kasus yang lain:
! Pada semester 2003/2 dan sebelumnya memakai kurikulum versi lama, yang terdiri
dari 55 m.k. dengan kode A01 s.d. A55. Maka TBKMK pada semester 2003/2 dan
sebelumnya berisi kode A01 s.d. A55;
! Pada semester 2004/1 ada penambahan matakuliah baru A56 s.d. A60 dan
matakuliah A12, A17, A20, A21, A25 tidak disajikan lagi;
! Maka pada TBKMK di 2004/1 ditambahkan matakuliah baru A56 s.d. A60 dan
matakuliah A12, A17, A20, A21, A25 diberi status “H”apus, TIDAK BOLEH di Delete
dengan F-9.
4. Di tempat saya ada beberapa matakuliah yang diajar oleh lebih dari satu dosen.
Bagaimana saya mengisikan dosen pengampunya karena cuma bisa diisi satu dosen saja.
Jawab:
Dosen pengampu adalah BUKAN dosen yang mengajar. Dosen pengampu adalah dosen
yang diberi wewenang sebagai penanggung jawab matakuliah tersebut sesuai dengan
kompetensi kewenangan akademiknya.
Ketika masih “jaman ujian negara” bukankah untuk setiap matakuliah yang diuji negara
harus ada dosen pengampu yang bertanggung jawab terhadap matakuliah tersebut dan
salah satu syaratnya adalah sesuai bidang ilmu dan memiliki jabatan akademik tertentu.
Dalam hal ini, untuk dosen pengampu TIDAK/BELUM dikaitkan dengan persyaratan
jabatan akademiknya.
Jadi, satu orang dosen BISA mengampu lebih dari satu matakuliah tetapi satu matakuliah
tidak bisa diampu oleh lebih dari satu orang dosen (satu kapal hanya ada satu kapten).
5. Di tempat kami ada satu matakuliah yang diajar oleh 2 oran dosen. Bagaimana mengisi
dosen pengampu karena cuma tersedia untuk satu dosen ..?
Jawab:
Pengertian dosen pengampu adalah BUKAN dosen pengajar.
Dosen pengampu adalah dosen koordinator mata kuliah sehingga bial satu matakuliah
diajar oleh 2 atau 3 orang dosen maka tentunya salah satunya akan menjadi koordinator
dari para dosen yang mengajar matakuliah tersebut.
Seorang dosen boleh mengampu lebih dari satu matakuliah, sesuai dengan
kompetensinya.
Dosen pengampu tidak harus mengajar matakuliah tersebut. Dosen pengampu biasanya
ditetapkan oleh Ketua Program Studi.
2. Di tempat kami penilaian menggunakan notasi A-, A, B+, .... dst. Bagaimana kami
faq-2007-03-30.wpd 7
memasukkannya karena untuk memasukkan nilai hanya diberi satu digit saja sehingga
tidak bisa didatakan tanda +/- nya.
Jawab:
Untuk saat ini sudah difasilitasi pengisian nilai dengan 2 digit.
3. Bila ada mahasiswa yang hanya mengambil skripsi dan ternyata pada semester tersebut
skripsinya belum selesai, bagaimana kami mengisi di TRAKM?
Jawab:
Diisi sebagai berikut:
# SKS Semester : 6 (sebesar sks skripsi)
# IPS : 0 (nol)
# SKS Total : 138 (asumsi total sks lulus 144 dikurangi 6 sks skripsi)
# IPK : sesuai dengan IPK dari 138 sks yang telah diperolehnya
4. Bila mahasiswa yang mengambil skripsi ternyata tidak selesai pada semester tersebut
apakah harus didatakan pada TRAKM pada semester berikutnya?
Jawab:
Ya, dan recordnya tetap ada di TRAKM sampai dia selesai/lulus.
2. Setahu saya nilai-nilai dan mata kuliah membawa tahun semester. Terus bagaimana cara
mengisi nilai konversi untuk mahasiswa lanjutan/tranfer, nilai yang tertunda (kode T) pada
saat nilai sudah ada, apakah diisi pada saat semester yang berjalan?? Bagaimana
pengaruhnya terhadap IP dan jumlah sks mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa
bersangkutan pada saat semester tersebut, bisa-bisa jumlah maksimal pengambilan sks
mata kuliah terlampaui.
Jawab:
Misalkan pada saat anda menyerahkan Laporan 2004-2 pada tanggal 15 Oktober 2005
masih ada beberapa nilai dari dosen belum masuk sehingga anda beri nilai T.
Setelah nilai dari dosen masuk, maka anda harus mengubah laporan 2004-2 yaitu nilai
T diubah menjadi nilai yang sebenarnya. Kemudian anda kirim lagi laporan 2004-2 ke
Kopertis/Dikti dengan penjelasan untuk memperbaiki nilai T.
Tentunya perbaikan sudah HARUS SELESAI SEBELUM anda menyerahkan Laporan 2005-1.
Bila ternyata sampai laporan 2005-1 nilai T dari Semester 2004-2 masih belum juga ada
nilainya, sebaiknya diusulkan dosen tersebut tidak mengajar lagi (maaf ..., habis mau
bagaimana lagi ...? Satu semester belum cukup untuk memeriksa berkas ujian mahasiswa
...?)
faq-2007-03-30.wpd 8
3. Bagaimana kalau nilai T ini adalah nilai skripsi yang memang belum selesai dalam jangka
waktu satu semester, atau bahkan ada yang baru selesai setelah 5 semester..?
Jawab:
Nilai semester pengendaliannya berbeda. Contoh konkrit sebagai berikut:
Mahasiswa A mengambil skripsi pada 2004-1, belum selesai mendapat nilai T. Pada
semester 2004-2 masih berstatus skripsi dan belum selesai, nilainya T lagi. Demikian pula
pada 2005-1 juga ada skripsi dan belum selesai maka nilai T. Akhirnya skripsi selesai
pada 2005-2 dan nilainya (misalkan) B.
Nilai T pada semester 2004-1, 2004-2, 2005-1 TETAP DIBIARKAN T karena skripsinya kan
memang baru selesai pada 2005-2.
Mungkin timbul pertanyaan, bagaimana program membedakan antara matakuliah biasa
dan skripsi..? MUDAH sekali asalkan anda mengisi TBKMK dengan benar karena anda
sudah memberikan kode “S” untuk matakkuliah skripsi. Baca Buku Petunjuk ... bahkan di
layar pada pendataan TBKMK pun sudah terpampang petunjuknya.
faq-2007-03-30.wpd 9
AKTIVITAS KULIAH MAHASISWA
Definisi:
1. sks semester: adalah total sks dari matakuliah yang diambil oleh mahasiswa pada
semester ybs.;
2. sks diperoleh: adalah total sks dari seluruh matakuliah, dengan nilai tertinggi, yang
telah diambil sejak semester pertama hingga semester terakhir;
3. IPS: indeks prestasi semester
4. IPK: indeks prestasi kumulatif (matakuliah yang diulang hanya dihitung satu kali dan
diambil yang nilainya lebih tinggi)
Contoh Kasus 1:
MK-01 3 A 12 3 3 3
MK-02 3 B 9 3 3 3
MK-03 3 C 6 3 3 3
12 27 12
Hasil Semester 1: sks Semester = 12, IPS = 27/12 = 2,25 sks diperoleh = 12 IPK = 27/12 = 2,25
MK-05 3 B 9 3 3
MK-06 3 C 6 3 3
MK-07 3 B 9 3 3
MK-08 3 C 6 3 3
12 30 24
Hasil Semester 2: sks Semester = 12, IPS = 30/12 = 2,5 sks diperoleh = 24 IPK = 57/24 = 2,38
MK-04 3 B 9 3
MK-00 3 C 6 3
MK-10 3 C 6 3
MK-11 3 B 9 3
12 30 33
Hasil Semester 3: sks Semester = 12, IPS = 30/12 = 2,5 sks diperoleh = 33 IPK = 87/33 = 2,64
faq-2007-03-30.wpd 10
Contoh Kasus 2
12 0 12
MK-05 3 E 0 3 3
MK-06 3 E 0 3 3
MK-07 3 E 0 3 3
MK-08 3 E 0 3 3
12 0 24
MK-01 3 B 9 3
MK-02 3 B 9 3
MK-03 3 B 9 3
MK-04 3 B 9 3
12 36 24
Hasil Semester 3: sks Semester = 12, IPS = 36/12 = 3 sks diperoleh = 24 IPK = 36/24 = 1,50
Keterangan:
1. Pada kasus 2 ini sering dipertanyakan mengapa “sks diperoleh” pada semester 1 = 12 dan
semester 2 = 24? Apakah bukannya 0 (nol)?
2. Pada definisi dikatakan bahwa “sks diperoleh adalah total sks dari seluruh matakuliah,
dengan nilai tertinggi, yang telah diambil sejak semester pertama hingga sekarang”.
Dengan demikian jelas bahwa:
a. Pada semester 1 dia TELAH memperoleh nilai dari 12 sks dan (kebetulan) nilai
tertingginya E semua yang berakibat menghasilkan NxK = 0, sehingga IPS dan IPK
menjadi 0 (nol);
b. Pada semester 2 dia mendapat tambahan nilai dari 12 sks lagi, sehingga total yang
diperoleh menjadi 24 sks (tidak ada yang mengulang) dan (kebetulan) nilai
tertingginya masih E semua yang berakibat menghasilkan NxK = 0, sehingga IPS dan
IPK menjadi 0 (nol) lagi.
faq-2007-03-30.wpd 11
3. Untuk menghitung total sks diperoleh dihitung dari total sks dari matakuliah yang sudah
diambil, bila ada matakuliah yang diulang maka diambil salah satu yang memiliki nilai
tertinggi;
4. Untuk menghitung total sks diperoleh TIDAK BOLEH dikaitkan dengan “status” matakuliah
tersebut sudah lulus (nilai A, B, C) atau tidak (D, E);
5. Total sks yang diperoleh TIDAK (selalu) SAMA PENGERTIANNYA dengan total sks yang
lulus. Bila ada matakuliah yang belum lulus maka total sks yang lulus akan < total sks
yang diperoleh. Seperti pada contoh kasus 2 mahasiswa tersebut hingga semester 2 telah
memperoleh 24 sks tetapi total sks lulus masih 0 (nol). Baru pada semester 3 total sks
lulusnya menjadi 12 dari 36 total sks yang telah diperolehnya;
6. Dapat dikatakan dengan cara lain: mahasiswa pada Kasus 2 telah memperoleh 12 sks
yang terdiri dari 4 matakuliah, masing-masing berbobot 3 kredit, dan nilainya masing-
masing E.
Indeks Prestasi =
∑ NxK
∑K
Untuk menghitung:
# Indeks Prestasi Semester (IPs): 3K adalah total sks yang diambil pada semester yang
bersangkutan;
# Indeks Prestasi Kumulatif (IPk): 3K adalah total sks dari seluruh matakuliah, dengan
nilai tertinggi, yang telah diperoleh sejak semester pertama hingga semester terakhir.
faq-2007-03-30.wpd 12
RERATA BEBAN MENGAJAR DOSEN
1020 MK-01 3 A 16 16
1029 MK-03 3 A 16 15
1029 MK-03 3 B 16 14
1029 MK-04 2 A 16 15
1074 MK-11 3 A 16 15
1074 MK-23 3 A 16 15
1080 MK-23 3 B 16 15
1121 MK-23 3 C 16 16
1124 MK-23 3 D 16 14
26 144 135
Jumlah dosen yang mengajar: 6 orang (1020, 1029, 1074. 1080, 1121, 1124)
Jumlah sks : 26
faq-2007-03-30.wpd 13
LAMA STUDI MAHASISWA
Lama studi per semester: dihitung dari data yang ada di TRLSM pada semester yang
pelaporan
Lama studi kumulatif: dihitung dari MSMHS untuk seluruh mahasiswa yang berstatus Lulus
faq-2007-03-30.wpd 14