MANAJEMEN STRATEGI
OLEH :
MANAJEMEN F (PAGI)
MANAJEMEN2018/2019
METODE PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini pelaku usaha mikro dan kecil, yaitu nasabah bank perkreditan
rakyat yag tergabung dalam perhimpunan Bank perkreditan rakyat yang bergabung dalam
Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Metode penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling) diterapkan dalam penelitian
ini. Dari lebih-kurang 300 set kuesener yang disebar , diperoleh lebih-kurang 160 kuesener yang
kembali-dalam artian diisi penuh, dari 160 kuesener tersebut , yang memenuhi persyaratan untuk
dapat dianalisis lebih lanjut adalah 113. Responden terdiri dari pelaku usaha mikro dan kecil di
sektor manufaktur, jasa/perdagangan, dan agribisnis.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar adalah metode kuantitatif ,
yaitu sebagai berikut
Data statistik menunjukkan tentang pentingnya peranan usaha mikro dan kecil di Indonesia yang
mengindikasikan bahwa jumlah usaha mikro dan kecil di Indonesia pada 2009 tercatata tidak
kurang dari 25 juta unit usaha (99,92%),. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha mikro
dan kecil teercatat lebih dari 93 juta orang (94,59%) namun demikian , kontribusi usaha mikro
dan kecil terhadap kegiataan ekspor masih relative kecil, yaitu sebesar , berturut-turut , 5,38% .
sementra konstribusi pengusaha menengah dan besar tercatat sebesar, berturut-turut, 11,65%
85,98% . sumbangan usaha mikro kecil bagi PDB juga masih kecil (43,06%) dibandingkan
dengan usaha menengah dan besar (56,94%) (Kemenkop dan UKM, 2010).
Secara umum masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini terbagi ke dalam empat bagian
besar. Pertama, seberapa besar komprehensivitas strategi bisnis yang disususn dan
diplementasikan pelaku usaha mikro dan kecil dipengaruhi olehvariabel eksogen , yaitu tingkat
pengetahuan umum teknologi informasi dan kominikasi (PUTIK), intensitas ataau frekuensi
pemanfaatan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (FPTIK), persepsi tentang
tingkatkepentingan informasi binis (TKIB), dan intensitas atau frekuensi pemindaian
lingkungaan bisnis (FPLB). Kedua, seberapa besar komprehensivitas strategi teknologi informasi
dan komunikasi yang diusun dan diplementasikan pelaku usaha mikro dan kecil dipengaruhi oleh
variable oksogen, yaitu PUTIK, FPTIK, TKIB dan FPLB. Ketiga , seberapa besar tingkat
keselarasan antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi dan komunikasi (KSBSTIK)
yang disusun dan diplementasikan pelaku usaha mikro dan kecil dipengaruhi oleh variable
eksogen , yaitu PUTIK, FPTIK, TKIB, dan FPLB. Keempat seberapa bsar kinerja usaha (KU)
usaha mikro dan kecil dipengaruhi oleh komprehensivitas strategi bisbis dan komprehensivitas
strategi teknologi informasi serta keselarasan antaaraa kedua strategi tersebut ( pengaruh
interaksi antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi dan komunikasi).
HASIL PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini mengindikasikan pemahaman pelaku usaha mikro dan kecil, secara umum ,
dapat dikategorikan relafit rendah. Lebih dari 30 persen pelaku usaha mikro dan kecil , seperti
dapat dilihat dalam tabel peringkat TKIB , memandang informs bisnis tidak begitu penting atau
tidak ada hubungannay dengan usaha yang mereka kelola.
MAKALAH
MANAJEMEN STRATEGI
OLEH :
MANAJEMEN F PAGI
Dan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data primer dan datasekunder. Data primer
dalam penulisan ini didapat hasil wawancara penulis
dengan pihak perusahaan, sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang telah diolah berupa
data laporan penjualan CV. Turangga Mas Motor dan pesaingnya yaitu PT.Bajaj Andalan Sakti
selama periode tahun 2007 dan tahun 2008. Matrik BCGdilakukan berdasarkan laporan
penjualan CV. Turangga Mas Motor pada tahun 2007dan tahun 2008 yang dibandingkan dengan
laporan penjualan pesaing yaitu PT. BajajAndalan Sakti untuk mengetahui pertumbuhan pasar
dan pangsa pasar.Analisis data menggunakan Matrik BCG yang digunakan untuk
mengetahui posisi tingkat pertumbuhan pasar pada CV. Turangga Mas Motor berdasarkan
marketshare.
LATAR BELAKANG PEMBAHASAN
Matrik BCG adalah model yang membagi sebuah daerah dengan dua garisyaitu vertikal dan
horizontal menjadi empat kuadran, yaitu stars, question mark, cashcow dan dogs. Metode matrik
BCG digunakan untuk mengetahui posisi tingkat pertumbuhan pasar pada CV. Turangga
Mas Motor berdasarkan market share. MatrikBCG dapat ditentukan oleh dua faktor yaitu (1)
market growth rate, persentase pertumbuhan pasar yang ditujukan pada sumbu vertikal, (2)
relative market share, kekuatanpangsa pasar yang ditujukan pada sumbu horizontal.