Anda di halaman 1dari 6

Putri Priyatin 8105110005

Pendidikan Akuntansi Reguler 2011


Tugas Manajemen Manivestasi

Rahasia Kesuksesan Warren Buffett


Jakarta -Saham. Seberapa yakin Anda dengan investasi ini? Skeptis karena terkesan seperti
judi, spekulasi, dan sulit? Sama ... dulu saya juga seperti Anda. Saya merasa sangat skeptis dengan
investasi saham, skeptis dengan investasi jangka panjang dalam dunia saham. Namun keraguan saya
berbalik 180 derajat setelah saya mempelajari lebih dalam tentang strategi yang digunakan oleh
Warren Buffett, sang investor legendaris dunia yang masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia.
Apa sebenarnya rahasia sukses investasi Warren Buffett di pasar saham? Anda akan terkejut
apabila mengetahui bahwa rahasia kesuksesan investasi Warren Buffett sangat sederhana dan jauh
dari unsur spekulasi.
Buffet berinvestasi saham dengan mindset membeli bisnis, membeli perusahaan bukan
sekedar membeli saham. Setelah menganalisis dan mendapatkan saham incarannya, Buffett
menunggu timing yang tepat yaitu ketika nilai intrinsik perusahaan terdiskon besar-besaran, bukan
berdasar fluktuasi harga saham yang sementara sifatnya.
Ya, beliau adalah seorang Value Investor, itu sudah menjadi rahasia umum. Namun ada lagi
rahasia kesuksesan Buffett yang mungkin belum Anda ketahui, selain dari pemilihan saham yang
berfundamental bagus dan terdiskon secara valuasi.
Rahasia kesuksesan Warren Buffett terletak pada prinsip compounding. Prinsip compounding
alias bunga berbunga membuktikan, bahwa semakin lama rentang waktu berinvestasi, dan semakin
banyak yang diinvestasikan, maka hasilnya akan semakin luar biasa.
Warren Buffett tahu benar akan hal ini, sehingga ia rela menyimpan sahamnya dalam rentang
waktu puluhan tahun dan terus menambahkan investasinya dari pendapatan yang ia peroleh dari
perusahaan asuransinya Berkshire Hathaway Inc, sehingga ia memperoleh keuntungan investasi
ratusan ribu persen dalam investasi saham selema puluhan tahun.
Bagaimana jika konsep bunga berbunga diterapkan pada investasi saham atau pasar modal
yang rata-rata imbal hasilnya 20% per tahun?
Rumus untuk menghitung Compound Interest adalah :
Hasil investasi = Modal awal x (1 + imbal hasil per tahun)

Jika dalam setahun kita mendapat imbal hasil rata-rata sekitar 20% saja, maka berapa banyak
uang yang kita peroleh dalam beberapa tahun ke depan jika kita menginvestasikan Rp 1 juta ?
Contoh perhitungan: Hasil investasi = Rp1.000.000 x (1+ 0,2)
Tahun ke Uang Rp 1 juta menjadi
5th = Rp 2.488.320
10th = Rp 6.191.736
15th= Rp 15.407.021
20th= Rp 38.337.599
Hal ini berarti, jika Anda menghabiskan uang Rp 1 juta saat ini, berarti Anda sedang
membuang uang yang akan menjadi sebesar Rp 38.337.599,- jika Anda investasikan dengan imbal
hasil rata-rata 20% dalam 20 tahun.
Rumus Compound Interest ini juga menunjukkan pada kita bahwa waktu adalah teman baik
bagi investor, dan semakin dini kita mulai berinvestasi, hasilnya akan semakin optimal dalam
jangka panjang.
Semakin banyak Anda menginvestasikan uang Anda semakin banyak hasil yang Anda
peroleh. Semakin dini Anda berinvestasi semakin besar pula hasil yang akan Anda terima.
Kunci dari investasi compounding seperti ini adalah WAKTU. Jadi,semakin awal Anda mulai
berinvestasi,semakin bagus! Warren Buffet menikmati hasil 24,7% setiap tahun, dari usia 13 tahun,
selama 49 tahun ia baru menjadi raksasa!
Warren Buffett tidak hanya berinvestasi dalam instrumen saham dan berdiam diri, namun ia
terus menambahkan modal untuk investasi dari uang segar yang ia peroleh dari Berkshire
Hathaway, perusahaan asuransi miliknya.
Namun jangan lupa, sebelum memulai untuk investasi jangka panjang dan menerapkan
keajaiban compounding interest ini, pilih dahulu perusahaan berfundamental sehat, bukan sekedar
perusahaan abal-abal yang tidak mampu menghasilkan keuntungan konsisten. Jika perusahaan tak
mampu menghasilkan laba dengan konsisten, jangan harap nilai sahamnya akan mengalami
pertumbuhan dalam jangka panjang.

Warren Buffett adalah investor tersukses yang pernah ada di jagat raya dengan perkiraan
kekayaan sebesar US$64 milyar. Pada tahun 1962, ketika dia memulai membeli saham Bershire
Hathaway, harga saham per lembarnya adalah US$7.5. Sekarang, pada umur 84 tahun, dia
adalah CEO serta chairman dari Bershire Hathaway dengan harga saham per lembarnya
US$209,222. Ingin tau apa saja rahasia Warren Buffett? Inilah 10 rahasia kesuksesan Warren
Buffett dalam berinvestasi dan bagaimana caranya anda dapat menggunakan rahasia-rahasia
tersebut.
1. Investasikan Kembali Keuntungan Anda
Ketika mendapatkan keuntungan pertama kalinya dari pasar modal, orang-orang biasanya
akan tergoda untuk menghabiskannya. Janganlah lakukan itu!! Anda harus menginvestasikan
kembali keuntungan tersebut. Warren Buffett mempelajari hal ini pada saat dia masih SMA.
Dia dan seorang sahabat dekatnya membeli sebuah mesin pinball untuk dimainkan di sebuah
salon. Dengan keuntungan yang didapatkan, Warren Buffet menggunakannya untuk membeli
lebih banyak lagi mesin pinball, yang sampai akhirnya mereka memiliki 8 mesin pinball di
beberapa salon. Ketika mereka memutuskan untuk menjual mesin-mesin pinball tersebut,
Warren buffet menggunakan keuntungannya untuk menanam saham di pasar modal dan
memulai

bisnis

kecil

lainnya.

Pada

saat

berumur

26

Tahun,

dia

sudah

mengumpulkan keuntungan sebesar US$174,000.


2. Berani Untuk Menjadi Seseorang Yang Berbeda
Janganlah mengambil keputusan-keputusan berdasarkan apa yang dikatakan maupun
dilakukan oleh orang lain. Pada saat Warren Buffett memulai mengelola uang para
investor yang bernilai US$100,000 di tahun 1956, dia disebut sebagai seseorang yang sangat
eksentrik karena dia tidak mengikuti cara-cara manajer-manajer pengelola keuangan pada
umumnya. Daripada mengikuti orang banyak, dia mencari perusahaan yang undervalue dan
pada akhirnya setelah 14 tahun, modal tersebut berkembang menjadi US$100 juta. Dia selalu
diramalkan oleh orang-orang bahwa dia akan gagal namun pada kenyataannya dia selalu
mengalahkan pasar secara rata-rata di setiap tahunnya. Bagi Warren Buffett, seseorang yang
hanya mengikuti khalayak ramai, hanya akan mendapatkan hasil yang begitu-begitu saja
(rata-rata). Untuk mendapatkan hasil yang diatas rata-rata, anda perlu mengukur diri sendiri
dengan menggunakan Score Card pribadi yang berdasarkan standar anda sendiri, bukan
standar yang berasal dari khalayak ramai.
3. Janganlah Mengisap Jempol!

Kumpulkanlah terlebih dahulu informasi-informasi yang anda butuhkan untuk membuat


keputusan sehingga anda tidak membuang-buang waktu anda. Maksud dari mengisap jempol
disini adalah dengan berasumsi, mengira-ngira, ataupun menebak-nebak kemungkinan yang
akan terjadi tanpa ada bukti atau catatan yang nyata. Sehingga, tidak akan menghasilkan
keputusan yang berkualitas. Warren Buffet pernah ditawari sebuah bisnis atau investasi oleh
orang banyak, dan satu hal yang selalu dibicarakan adalah Berapa harganya? Saya tidak akan
berbicara kecuali mereka memberi tahu harganya. Dia cukup to the point, tidak mau
membuang-buang waktu untuk mengira-ngira dan menebak-nebak, ini adalah salah satu cara
untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan mempertanyakan secara langsung.
4. Telili Terlebih Dahulu Apa Kesepakatannya Sebelum Memulai Pekerjaan
Kesempatan untuk menawar hanya ada pada saat sebelum memulai pekerjaan anda, yaitu
pada saat anda memiliki sesuatu untuk ditawarkan dan pihak lain menginginkannya. Warren
Buffett mempelajari ini pada saat masih kecil. Kakek Warren Buffett memiliki toko makanan
dan bersedia membayar dia dan temannya untuk menggali salju yang ada di depan
toko setelah badai salju. Dia dan temannya menghabiskan 5 jam menyekop salju-salju
tersebut sampai tangan terasa membeku dan tidak bisa meluruskan tangan. Setelah selesai,
Kakek Warren Buffett memberi sekitar 90 cent untuk dibagi dua. Secara dasyhat dia merasa
sangatlah kecewa karena dia sudah melakukan pekerjaan yang sangat melelahkan namun
hanya mendapatkan uang yang tidak sepadan. Maka itulah, selalu teliti betul secara spesifik
apa saja kesepakatan-kesepakatannya di muka (bahkan dengan teman maupun saudara).
5. Perhatikan Pengeluaran-pengeluaran Kecil
Warrenn Buffett berinvestasi di dalam bisnis-bisnis yang dikelola oleh manajer yang menteliti
betul pengeluaran-pengeluaran sekecil apapun. Dia pernah berinvestasi di sebuah perusahaan
yang pemiliknya selalu menghitung jumlah lembaran tissue toilet yang berjumlah 500 lembar
untuk mengetahui apakah dia dicurangi atau tidak (ternyata dia dicurangi, setelah dihitung
lembaran tissue toilet kurang dari 500 lembar). Warren Buffett juga mengagumi seorang
teman yang hanya mengecat sebagian gedung kantornya yang hanya berhadapan ke jalan
raya. Dengan waspada atas setiap biaya sekecil apapun dapat membuat keuntungan anda atau
gaji anda menjadi lebih besar.
6. Batasi Uang Yang Anda Pinjam
Hidup dengan kartu kredit tidak akan membuat anda kaya. Warren Buffet tidak pernah
meminjam uang untuk berinvestasi maupun untuk membeli rumah. Dia melihat banyak orang
yang berpikir bisa mengatur peminjaman mereka dengan baik, namun lama-kelamaan terjerat
dalam hutang. Bagi orang yang ingin keluar dari masalah ini, nasihat Warren Buffet adalah
dengan bernegosiasi dengan kreditor untuk membayar perlahan-lahan dengan apa yang anda

punyai. Kemudian, setelah anda bebas dari hutang, mulailah menyimpan uang untuk
digunakan sebagai investasi.
7. Jadilah Seseorang Yang Gigih
Dengan kegigihan dan kcerdikan, anda dapat mengalahkan pesaing yang lebih mapan. Warren
Buffett mengakuisisi Nebraska Furniture Mart pada tahun 1983 karena dia menyukai
bagaimana pemiliknya, yaitu Rose Blumkin, mengatur bisnis tersebut. Rose Blumkin adalah
seorang imigran yang berasal dari Rusia, dia membangun sebuah toko dari toko penggadaian
sampai menjadi toko furnitur terbesar di Amerika Utara. Strategi yang dijalankan adalah
dengan menjual barang-barang hasil penggadaian dibawah harga pasar, dan dia adalah
negosiator yang sangat lihai. Bagi Warren Buffett, Rose memperlihatkan kegigihan yang tidak
tergoyahkan.
8. Mengetahui Kapan Saatnya Untuk Berhenti
Ada suatu di saat masa mudanya, Warren Buffet pergi ke sebuah balapan kuda. Dia bertaruh
sekali, dan kalah. Supaya balik modal, dia berlanjut untuk bertaruh lagi. Namun, dia kalah
lagi sampai hampir tidak punya uang. Pendapatan selama seminggu pun hilang begitu saja.
Warren Buffett tidak pernah mengulangi kesalahan itu. Anda harus tahu kapan harus berhenti
dari kerugian dan jangan membiarkan nafsu dan kecemasan menipu anda untuk mencoba lagi.
9. Menilai Resiko Yang Ada
Pada tahun 1995, orang yang memperkerjakan anak Warren Buffet, Howie, dituduh oleh FBI
atas harga yang dianggap dipermainkan di sebuah perusahaan. Warren Buffett memberi
nasihat kepada Howie untuk menimbang apa hal terburuk dan terbaik yang akan terjadi jika
dia tetap tinggal di perusahaan tersebut. Howie langsung menyadari bahwa resiko jika dia
tetap bekerja di perusahaan tersebut sangatlah besar dibandingkan keuntungan yang
didapatkannya, Howie pun langsung keluar sehari setelah itu. Anda harus selalu bertanya,
Selanjutnya apa yang akan terjadi?. Itu akan membantu anda untuk melihat apa saja
konsekuensi yang harus ditanggung setelah anda membuat keputusan.
10. Mengetahui Apa Arti Sukes Yang Sebenarnya
Alih alih kekayaan yang dimiliki Warren Buffet, dia menilai kesuksesan bukan dari jumlah
uang yang dimilikinya. Pada tahun 2006, dia memberikan hampir seluruh kekayaannya untuk
beramal, terutama pada Bill dan Melinda Gates Foundation. Dia bersikeras untuk tidak
membangun apapun atas nama dirinya sendiri seperti monumen, bangunan, maupun hall.
Saya tahu orang-orang yang memiliki banyak uang dan mereka mendapatkan testimonial
dinner, bangunan rumah sakit dan apapun itu atas nama mereka. Tetapi kenyataannya, tidak
seorangpun yang menyukai mereka. Ketika anda mencapai umur seperti saya, anda akan

mengukur kesuksesan hidup dari berapa banyak orang yang menyukai dan mencintai anda.
Itulah ujian akhir dari hidup ini, seperti yang dikatakan Warren Buffet dengan bijaknya,
hidup ini bukanlah untuk uang semata, orang-orang disekitar anda memiliki nilai lebih diatas
segala-galanya.
Sumber :
http://www.sahabatinvestor.com/sssst-inilah-rahasia-sukses-warren-buffett/#sthash.Wu7GLgp0.dpu
*) Ellen May. Trader, investor saham, pendiri Ellen May Institute, penulis buku Smart Traders Not Gamblers
dan buku Smart Trader Rich Investor: The Baby Steps, @pakarsaham.

Anda mungkin juga menyukai