Anda di halaman 1dari 9

FORUM 9 Keenam poin tersebut akan membantu manajemen dalam merancang dan

Mari berdiskusi.. mengevaluasi kontrol atas pemrosesan transaksi. Misalnya dalam pemrosesan
apa yang anda ketahu tentang enam poin aktivitas pengendalian internal transaksi pembelian, harus ada pemberian tanggung jawab yang jelas siapa yang
yang memandu kami dalam merancang dan mengevaluasi kontrol menentukan kebutuhan pembelian, siapa yang melakukan order ke supplier, siapa
pemrosesan transaksi? yang akan menerima barang, siapa yang akan mencatat, siapa yang akan
bertanggung jawab terhadap gudang penyimpanan, dsb.
Aktivitas pengendalian internal merupakan usaha untuk mengidentifikasi risiko
yang mungkin akan terjadi seperti risiko fraud. 6 poin aktivitas pengendalian
menurut COSO adalah: 6 poin aktivitas pengendalian internal dalam merancang dan mengevaluasi kontrol
pemrosesan transaksi, antara lain:
1.Pemberian tanggungjawab (estabilishment of responsibility) 1. Establishment of responsibility (pembentukan tanggung jawab). jawab
Pembagian tanggung jawab juga harus memperhatikan pemisahan tugas yang dengan memberikan otorisasi pada bagian pemeriksaan kredit, kebijakan
berisiko terjadi konflik kepentingan, misalnya pemisahan tugas penjaga gudang pengembalian, daftar pengiriman uang (cash prelist).
dengan petugas pencatat persediaan. Apabila 2 fungsi ini digabung maka 2. Segregation of duties (pemisahan tugas) dalam memproses transaksi secara
berpotensi menimbulkan kecurangan. keseluruhan dengan mempertimbangkan jumlah karyawan dan volume transaksi
2.Pemisahan tugas yang terjadi. Artinya ada pemisahan antara bagian yang memvalidasi transaksi,
Poin kedua adalah adanya pemisahan tugas dalam memproses transaksi secara bagian yang memproses transaksi, bagian yang mencatat AR.
keseluruhan dengan mempertimbangkan jumlah karyawan dan volume transaksi 3. Documentation procedures (prosedur dokumentasi) dokumen sumber,
yang terjadi. Artinya ada pemisahan antara bagian yang memvalidasi transaksi, jurnal dan buku besar dibentuk dalam sistem pemberian nomor dan penyusunan
bagian yang memproses transaksi, bagian yang mencatat AR. berkas sesuai dengan kronologi sehingga memudahkan ketelusuran dan membuat
3.Prosedur pendokumentasian jejak audit.
Pendokumentasian proses dari mulai order sampai barang diterima di gudang 4. Physical controls (pengendalian secara fisik) dengan pengendalian terkait
harus benar-benar tercatat dengan baik. dengan penjagaan aset meliputi tindakan pencegahan dan deteksi adanya akses
4.Pengendalian secara fisik yang tidak sah dan ilegal.
Pengendalian secara fisik bisa dilakukan dengan melakukan sampling 5. Independent internal verification (verifikasi internal yang independen)
pengecekan barang di gudang, apakah benar barang yang dipesan telah dengan melakukan verifikasi terkait dengan keakuratan dan kelengkapan tugas-
tersedia dan telah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. tugas pengecekan internal transaksi.
5.Verifikasi internal yang independen 6. Human resource controls (pengendalian sumber daya manusia) dengan
Verifikasi oleh auditor internal dilakukan dengan melakukan pemeriksaan secara pengendalian SDM yang meliputi proses rekrutmen calon karyawan perusahaan,
rutin terhadap tahap-tahap pemrosesan transaksi. pengawasan pekerjaan karyawan, rotasi pekerjaan karyawan, program training
6.Pengendalian SDM dan gathering serta perlakuan reward dan punishment bagi karyawan. Menurut
Dan yang terakhir yang tak kalah pentinganya adalah pengendalian SDM yang saya, poin ini merupakan poin yang menjadi perhatian utama dengan
melakukan pemrosesan transaksi pembelian. Misalnya dengan cara pertimbangan bahwa sebaik apapun sistem dirancang belum tentu juga akan ikut
rotasi/mutasi karyawan dan pemberian hak cuti. mengendalikan perilaku daripada karyawan itu sendiri. Dalam hal ini juga
berkaitan dengan berapa banyak jumlah karyawan yang akan dibentuk dalam
pemisahan tugas dan menghindari adanya jabatan dan penugasan yang rangkap.
KUIS 9 FORUM 10
Pengendalian akses mencegah dan mendeteksi akses tidak sah dan ilegal ke Mari berdiskusi mengenai tema kita minggu ini, yaitu sistem pembelian dan
aset perusahaan. Pengandalian yang dimaksud tentunya tidak hanya dalam pengeluaran kas.
bentuk pengendalian fisik. namun juga pengendalian jaringan sistem. dalam sebuah perusahaan transaksi pembelian dan pengelauran kas
jelaskan apa yang anda ketahui tentang hal ini. merupakan transaksi yang rawan kecurangan. sebagai seorang auditor anda
perlu menruh perhatian khusus pada transaksi semacam ini. jelaskan , (1)
Selamat malam Bu Erna, Bagian2/ departemen2 mana sajakah yang umumnya terkait dengan
Berikut adalah jawaban atas pertanyaan pada kuis ke 9 yang Ibu berikan transaksi ini? dan (2) jelaskan apa peran mereka?

Pengendalian akses mencegah dan mendeteksi akses tidak sah dan ilegal Fungsi pembelian adalah untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara
terhadap aset perusahaan yang beresiko, dalam siklus pendapatan biasanya persediaan bahan dengan tingkat inventaris.
adalah kas (uang tunai) dan persediaan. Aktivitas pengendalian ini berupa dalam Prosesnya dimulai dari:
bentuk tindakan menjaga keamanan gudang, mendepositkan uang tunai ke bank - Divisi Gudang mengajukan permintaan pembelian bahan baku kepada Divisi
setiap hari, menggunakan brankas, mengunci laci kas dengan sistem keamanan Procurement dengan menggunakan Form Permintaan Pembelian (Purchase
dengan kode tertentu yang hanya diotorisasi oleh satu pihak, dan sebagainya. Requisition).
Selanjutnya pengendalian akses dalam bentuk tindakan fisik lainnya yaitu juga - Divisi Procurement mencari dan menentukan supplier, harga, jenis sesuai
membatasi akses terhadap dokumen sumber, jurnal, buku besar, dan file yang specifikasi standart perusahaan dengan menggunakan Form Perbandingan Harga
terkait dengan transaksi perusahaan. Berangkat dari pengendalian secara fisik, dan mengeluarkan PO kepada supplier yang diputuskan
perusahaan menjadikan hal tersebut untuk mengembangkan pengendalian ini - Divisi Penerimaan menerima barang dan menolak barang rusak atau tidak
dalam bentuk jaringan sistem. Oleh karenanya, dokumen sumber, jurnal dan sesuai specifikasi dan membuat Form Penerimaan Barang.
catatan lainnya digunakan sebagai informasi awal bagaimana sistem akan - Divisi AP menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen dan approval,
dibentuk. Dengan membentuk pengendalian jaringan sistem, perusahaan dapat meminta verifikasi Tax dan Accounting, malakukan pencatatan serta menerbitkan
memperkuat dan memperjelas pemisahan tugas melalui batas departemen yang voucher pembayaran
jelas (tehnik pemograman dan kata sandi kontrol dari pihak yang ditunjuk - Divisi Treasury meminta approval Direktur kemudian melakukan pembayaran,
otorisasinya). Maka dari itu, aktivitas pengendalian fisik merupakan komponen filling dokumen dan membuat laporan cash flow (vs budget).
dasar dari kerangka kerja untuk mengembangkan sistem pengendalian dengan Divisi lainnya yang tidak terlibat secara langsung prosesnya yaitu Audit Internal.
jaringan. Hal ini diyakini perusahaan demi meningkatkan efektifitas dan efisiensi Dan dengan catatan semua tindakan dari masing2 divisi tersebut harus sudah
dalam melaksanakan suatu fungsi dan tugas. mendapat persetujuan berdasarkan kebijakan perusahaan.
Di Group Sinarmas ada tambahan Divisi bernama President Staff dimana semua
Demikian jawaban dari saya, semoga berkenan. Treasury group Sinarmas membawa semua dokumen untuk diperiksa lagi sebelum
Terimakasih Bu Erna. dilakukan pembayaran, President Staff ini seperti audit tegas yang memiliki posisi
sangat kuat yang memeriksa secara menyeluruh dan merekam history semua
transaksi secara detail termasuk persentase progress, vendor, jenis, jumlah, pajak,
keaslian dokumen, kelengkapan approval, dll dan berhak menolak pembayaran
jika ditemukan kesalahan perhitungan, dokumen yang tidak asli, kekurangan tanda
tangan, indikasi kecurangan dsb.
Sinarmas memiliki sistem terbaik yg sdh terbentuk dalam pencegahan fraud 2. Saat berbelanja, bagian pembelian akan mencari barang dengan spesifikasi
pengeluaran kas. sesuai RFP dan melakukan negosiasi harga dengan vendor. Setelah harga
Bagian-bagian yang terkait dengan sistem pembelian setidaknya ada 4: disetujui oleh kedua belah pihak, maka transaksi jual beli pun terjadi. Vendor
1. Bagian Gudang, memberikan informasi stok persediaan dan menyampaikan akan menerima sejumlah uang misalnya 2 juta dan mengeluarkan invoice
permintaan pembelian atau kuitansi penerimaan uang bersama penyerahan barang.
2. Bagian Pembelian, yaitu bagian yg berhubungan dengan supplier atau 3. Karena tidak adanya sistem kontrol yang baik, maka bagian pembelian
menerima tawaran dari supplier dapat memalsukan invoice tsb dengan invoice yang lain dengan nilai yang
3. Bagian Penerimaan, menerima dan memeriksa barang yg diterima apakah lebih tinggi. Saat bagian pembelian melakukan pertanggungjawaban cash
sudah sesuai spesifikasi yg ditentukan advance dengan bagian keuangan, invoice palsu yang dilampirkan sehingga
4. Bagian Akuntansi yg bertugas mencatat transaksi perusahaan akan mengalami kerugian.

Sedangkan pada sistem pengeluaran kas, bagian2 yg terkait adalah:


1. Bagian yang memerlukan pengeluaran kas, yaitu bagian yg mengajukan cek
untuk pembayaran
2. Bagian pemegang kas, yg mengisi cek dan mengajukan otorisasi kepada
kepala fungsi yg berkaitan, dan juga melakukan pencairam atau pembayaran
3. Bagian akuntansi, yg bertugas untuk mencatat

Dalam bagian2 yg rawan tersebut perlu dibuat desain pengendalian internal yg


baik untuk meminimalkan fraud. Keberadaan auditor internal merupakan salah
satu upaya utk mencegah terjadinya fraud. Auditor internal harus melakukan
pengawasan secara terukur misalnya dg rutin melakukan sidak saldo kas,
mencocokkan catatan dg uang kas yang ada.

KUIS 10
Pada forum minggu ini, anda telah diminta untuk membahas mengenai
pihak-pihak yang terkiat dengan kegiatan pembelian dan pengeluaran kas.
Sekarang anda diminta untuk menjelaskan satu contoh kecurangan yang
terjadi sebagai akibat dari kelemahan sistem pembelian dan pengeluaran kas

Salah satu contoh kecurangan yang terjadi pada pembelian dan pengeluaran kas
adalah pemalsuan invoice. Kasus ini cukup mudah terjadi jika bagian pembelian
tidak dipisahkan dengan bagian pembayaran, ditambah dengan sistem
pembayaran dengan menggunakan uang tunai. Kronologinya kurang lebih adalah
sebagai berikut.
1. Bagian pembelian mendapat permintaan pembelian (RFP = Request For
Purchase) dari pengguna yang membutuhkannya. Dengan berbekal RFP
tsb, bagian pembelian mengajukan Cash Advance ke kasir atau ke bagian
keuangan untuk berbelanja secara tunai.
3. meminimalisir carrying cost dan ordering cost karena pembelian dan
FORUM 11 pemesanan bahan baku dengan jumlah yang pas sehingga tidak dilakukan
Mari berdiskusi... pembelian berulang-ulang
Pada modul telah dibahas tentang metode memanfaatkan EOQ untuk 4. meminimalisir waktu dan biaya produksi, mengingat proses produksi dilakukan
menentukan safety stock bahan baku, dan waktu order ulangnya. dengan biaya yang seefisien dan seefektif mungkin
Mari kita telaah lebih jauh, menurut anda apakah akibatnya jika perusahaan 5. membantu manajer persediaan untuk menentukan berapa jumlah bahan baku
salah menghitung EOQ atau bahkan tdk menggunakan EOQ dalam prosedur yang harus dipesan pada saat bahan baku akan dibeli kembali serta kapan
pengadaan bahan baku? pembelian kembali tersebut dilakukan tanpa menunggu persediaan bahan baku
habis secara keseluruhan
EOQ atau model kuantitas pemesanan ekonomis merupakan tehnik penghitungan 6. EOQ juga mengatasi ketidakpastian penggunaan persediaan pengaman (safety
seberapa besar jumlah pemesanan yang harus dilakukan yaitu penentuan jumlah stock)
pesanan yang paling ekonomis apabila persediaan bahan baku bergantung lebih
pada satu pemasok, sehingga harus mempertimbangkan jumlah pembelian sesuai Demikian jawabn dari saya, terimakasih.
kebutuhan proses produksi. hal ini berkaitan dengan cara meminimalisir biaya
penyimpanan dan biaya pemesanan. Jadi apabila salah dalam menentukan jumlah
EOQ, misalnya melakukan pemesanan diatas nilai EOQ maka akan menyebabkan
biaya penyimpanan lebih besar, namun jika perusahaan melakukan pemesanan
dibawah nilai EOQ juga akan berdampak pada biaya pemesanan yang lebih tinggi
karena harus melakukan proses pemesanan ke pemasok berulang-ulang. Bahkan
jika perusahaan tidak menerapkan EOQ akan menyebabkan penumpukkan
barang di gudang, meningkatnya biaya penyimpanan material, tidak ada
penjadwalan mutasi persediaan bahan baku, serta lemahnya pengendalian untuk
persediaan bahan baku yang secara otomatis berpotensi sebagai area produksi
yang rawan.

KUIS 11
Permasalahan apa sajakan yang dapat diselesaikan perusahaan manufaktur
dengan memanfaatkan Economic Order Quantity (EOQ) ?

Assalamualaykum Wr. Wb
Selamat malam Bu Erna

Manfaat EOQ bagi perusahaan manufaktur diantaranya sebagai berikut


1. membantu mengurangi penumpukkan persediaan bahan baku yang ada di
gudang
2. melakukan pembelian sesuai dengan kebutuhan proses produksi sehingga
mengurangi persediaan bahan baku yang masa berlakunya tidak lama
(kadaluarsa)
Menurut saya sistem penggajian meminimalkan kesalahan (fraud) penggajian
FORUM 12 karena perhitungan yang tidak dilakukan secara manual. Dengan sistem
Mari berdiskusi... penggajian, perubahan data karyawan dapat dilakukan secara real time melalui
Bagaimana pendapat anda mengenai otomatisasi sistem penggajian, apakah terminal, daftar penggajian yang online dari absensi dan menghasilkan catatan
menurut anda otomatisasi sistem penggajian dapat menurunkan risiko yang memadai untuk audit.
kecurangan?? Sistem penggajian juga memproses berbagai data yang terkait dengan personil
yaitu gaji dan tunjangan karyawan, ketrampilan karyawan dan tindakan personil
Menurut saya, sistem penggajian yang diotomatisasi dapat membantu perusahaan (tarif, potongan, dsb), sehingga tidak terjadi kesalahan perhitungan gaji.
dalam melakukan penggajian ke karyawan secara efektif dan efisien mengapa
demikian karena hal tersebut dilakukan dengan menciptakan sebuah cara modern KUIS 12
dalam perhitungan data gaji sesuai dengan data yang diinput oleh bagian hrd Anda diminta untuk memberikan contoh kecurangan penggajian yang anda
terkait catatan kinerja permasing-masing karyawan. Saya setuju bahwa ketahui
otomatisasi sistem penggajian ini dapat mengurangi risiko kecurangan namun kemudian anda juga perlu menjelaskan bagaiana cara mengatasi kecurangan
dalam tidak bisa menghilangkan resiko kecurangan tersebut. tersebut, agar tidak terjadi kembali

Tujuan utama otomatisasi adalah untuk memudahkan, mempercepat, dan Kasus kecurangan penggajian yang saya ambil terjadi disalah satu sekolah SMK
mengurangi resiko human error, seperti kesalahan menghitung, kesalahan input, Swasta didaerah bintaro, kecurangan tersebut dalam bentuk ketidak transparan
dll. rincian gaji yang diterima oleh tiap karyawan dan guru, hal ini diindikasikan dari
Dalam hal otomatisasi penggajian, resiko yang dapat dikurangi adalah seperti rekap absensi yang tidak diinput permasing-masing karyawan dan guru dengan
kesalahan penghitungan upah lembur, applicability tunjangan, kesalahan transfer, yang berada dibagian tata usaha. Akibatnya para karyawan dan guru disekolah
hingga penghitungan pajak karyawan. tersebut menerima gaji yang tidak sesuai dengan kinerja yang mereka lakukan.
Otomatisasi tidak serta merta menurunkan resiko kecurangan. Kunci terpenting Hal ini juga menjadi faktor utama para karyawan dan guru membuat rasa curiga
dalam menurunkan resiko kecurangan adalah dengan kontrol. Benar, otomatisasi dan menurunkan loyalitas para karyawannya. Dan hal ini diakui sebagai bentuk
dapat membantu kontrol yang kontinyu dan setiap saat, tetapi ada saat-saat kecurangan yang dilakukan oleh pihak yayasan dengan motif memperkaya pemilik
tertentu otomatisasi harus di-over ruled secara manual. yayasan.
Over rule secara manual seringkali dilakukan dalam absensi. Misalnya saat mesin
tidak dapat membaca data finger print karyawan, atau saat listrik mati, atau saat solusi atas masalah tersebut yaitu dengan menerapkan prinsip transparansi dan
karyawan tidak hadir dengan alasan yang dapat diperkenankan sebagai “hadir”, rekapitulasi yang real in time sesuai dengan kinerja para karyawan dan guru
dll. sekolah tersebut.
Kontrol terhadap over rule ini harus diatur dengan baik, seperti siapa yang punya
wewenang untuk memasukkan data ke dalam sistem, siapa yang harus terimakasih
menyetujui data tersebut sebelum dimasukkan ke dalam sistem, supporting
document apa yang diperlukan, dll. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan baik,
maka resiko kecurangan seringkali terjadi di sini.
FORUM 13 pihak yang sama, sehingga masing-masing pihak yang diberi tugas dapat saling
Berikut ini adalah tema yang perlu kita diskusikan kontrol untuk meminimalkan kecurangan.
Terdapat tiga panduan aturan dalam merancang sistem untuk pemisahan tugas ini,
Dalam menyusun sistem pengendalian dan pelaporan, anda diminta untuk yaitu:
mempertimbangkan tiga panduan aturan perancang sistem dalam rangka 1. Otorisasi transaksi harus terpisah dari pemrosesan transaksi. Dalam siklus
pemisahan tugas. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan tiga pembelian misalnya, departemen gudang, departemen pembelian, dan
panduan aturan perancang sistem tersebut? departemen yang mengotorisasi pembayaran harus dipisah. Hal ini akan
mengurangi potensi konflik kepentingan sehingga risiko fraud dapat diperkecil.
Pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi 2. Asset custody harus terpisah dari tugas pencatatan aset. Contohnya adalah
pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan menjalankan penjaga gudang tidak boleh merangkap sebagai pencatat persediaan, karena
tugas sehari-hari mereka. Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa seseorang dengan penggabungan fungsi seperti ini akan berpotensi untuk
tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak. Seorang pegawai menghilangkan aset persediaan secara fisik dan secara catatan akuntansi.
seharusnya tidak berada dalam posisi untuk melakukan penipuan dan 3. Organisasi harus terstruktur sedemikian rupa sehingga untuk bisa terjadi
menyembunyikan penipuan atau kesalahan yang tidak disengaja. fraud maka dibutuhkan kolusi antara dua atau lebih individu. Misalnya
Tiga panduannya seperti yang sudah dijelaskan oleh teman-teman saya adalah petugas pencatat persediaan bisa dengan sempurna melakukan kecurangan
sebagai berikut: dengan cara berkolusi dengan penjaga gudang.
1. Otorisasi transaksi harus terpisah dari pemrosesan transaksi
Contohnya sistem pembayaran vendor melalui ebanking dibuat ada maker dan KUIS 13 = FORUM 14
approval, sehingga mencegah kecurangan mentransfer ke rekening lain.
2. Asset custody harus terpisah dari tugas pencatatan aset
Seseorang dengan tanggung jawab gabungan dapat mencuri atau menghilangkan
inventaris dan menyesuaikan dengan pencatatan palsu.
3. Organisasi harus terstruktur sedemikian rupa sehingga tindakan penipuan
membutuhkan antara dua atau lebih individu
Kolusi yang melibatkan lebih banyak orang akan meningkatkan resiko deteksi
sehingga meminimakan kecurangan.

Pemisahan tugas atau fungsi dalam sistem pengendalian internal bertujuan untuk
memastikan tidak ada proses bisnis yang dilakukan dari hulu ke hilir oleh satu
Assalamualaykum Wr. Wb
FORUM 14 Selamat malam Bu Erna
Mari kita lanjutkan diskusi mengenai Economic Order Quantity (EOQ)…  Economical Order Quantity (EOQ) = √ (2 X R X S) : (P X I)
Sebuah perusahaan pada tahun 2018 memperkirakan membutuhkan bahan EOQ = √ (2 X 240.000 X 150.000) : (25% X 2.000)
baku sebanyak 240.000 Unit untuk produksi. Harga bahan baku per unit EOQ = √ 144.000.000 EOQ = 12.000
dibeli seharga Rp2.000. biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap kali  Jumlah bahan baku yang dibutuhkan setahun = 240.000 unit
melakukan pemesanan sebesar Rp150.000, sedangkan biaya penyimpanan  Frekuensi pemesanan dalam setahun ( 240.000 unit : 12.000 unit) = 20 kali
sebesar 25% dari nilai rata - rata persediaan.  Pemesanan dilakukan dalam (50 minggu : 20 kali) = 2,5 minggu
a. Apabila waktu yang dibutuhkan dari saat memesan sampai bahan baku  Reorder Point (ROP) = 2 X (12.000 : 2,5) = 9.600 Unit
tiba di perusahaan adalah 2 minggu, kapan perusahaan harus melakukan perusahaan harus memesan kembali saat persediaan di gudang hampir mencapai
pemesanan kembali (Reorder Point). Jika diasumsikan 1 tahun = 50 Minggu. 9.600 unit.
b. Setelah minggu lalu dan minggu ini anda mempelajari perhitungan
menggunakan metode EOQ, berikan pendapat mengenai apa kelebihan Kelebihan model EOQ:
menggunakan metode ini? 1. Jumlah persediaan bahan baku dapat diketahui guna dalam hal jumlah
pemesanan dan waktu pemesanannya
a.Titik Reorder Point 2. Meminimalisir resiko dari ketidakpastian permintaan dengan adanya
Jumlah pemesanan paling ekonomis (EOQ) : 12.000 unit persediaan safety stock.
Jumlah kebutuhan selama 1 tahun : 240.000 unit 3. Efisiensi dan efektivitas produksi terutama menekan biaya pemesanan berulang
Dalam setahun melakukan pemesananan sebanyak 240.000 : 12.000 = 20 kali kali dan biaya penyimpanan persediaan.
pesan
Dengan asumsi 1 tahun = 50 minggu, maka pemesanan dilakukan setiap 2,5 KUIS 14
minggu sekali. (50 : 20 = 2,5). Berikut ini adalah kasus yang perlu anda berikan jalan keluarnya.
Maka titik Reorder Point = Lt x Q = 2 x (12.000/2,5) = 9.600, persediaan akan terus Saat ini berbagai Negara mengalami perang dan kerusuhan yang memaksa
dipakai sehingga akan berkurang hingga ketika persediaan mencapai 9.600 maka penduduknya mengungsi. Untuk mengatasi ini, banyak bantuan
disitulah perusahaan saatnya melakukan pemesanan kembali. kemanusiaan dan bantuan yang digalang oleh sektor pemerintah, swasta,
dan nirlaba. Penelitian Jon et al. (2005) memperkirakan lembaga
b. Kelebihan menggunakan EOQ kemanusiaan bagi pengungsi di timur tengah berkontribusi sebesar USD250
- Dapat melakukan pemesanan secara efisien dan tepat waktu miliar hingga USD 1 triliun per tahun. Sementara itu, Obaidullah dan Shirazi
- menghemat biaya pemesanan dan penyimpanan (2015) menyatakan bahwa ada kelebihan sekitar USD600 miliar zakat dari
- dapat menentukan kapan saatnya harus order sehingga tingkat safety stock Organisasi Negara-negara anggota Islamic Cooperation (OIC), yang mungkin
dapat diketahui disebarluaskan setiap tahun untuk aksi kemanusiaan. Keterlibatan uang
- menghindari keterlambatan pemasokan bahan baku dalam jumlah besar ini akan terjadi akhirnya mengarah ke masalah dan
- menghindari kerusakan bahan baku akibat penyimpanan yang terlalu lama masalah, terutama di menangani proses pengumpulan, manajemen dan
distribusi. Keterlibatan uang dalam jumlah besar ini akan terjadi akhirnya
mengarah ke masalah dan masalah, terutama di menangani proses
pengumpulan, manajemen dan distribusi. Beberapa penelitian sebelumnya
(Greenlee dkk., 2007; Roslyn dkk., 2010; Siino, 2004; Vanderwarren, 2001)
telah mengidentifikasi banyak pelanggaran dan kesalahan pengelolaan dana
amal yang memberikan persepsi negatif, terutama kepada publik mengenai
nirlaba akuntabilitas organisasi. Karena itu donator perlu diyakinkan FORUM 15
mengenai praktik manajemen mereka, terutama dalam pengumpulan, proses Mari kita berdiskusi...
manajemen dan distribusi. Salah satu cara untuk memastikannya Berbagai lembaga amal di sekitar kita melakukan penggalangan dana untuk
manajemen dana amal yang baik adalah dengan memiliki praktik system kegiatan sosial. Pengelolaan lembaga amal yang baik sangat bermanfaat
informasi dan pengendalian internal yang baik. bagi masyarakat dan memberikan jaminan akuntabilitas pengelola pada
pendonor. Pada forum minggu ini, anda dminta untuk mengIdentifikasi
Anda diminta untuk : potensi kelemahan dalam system informasi dan pengendalian internal
1. Identifikasi potensi kelemahan dalam system informasi dan sebuah lembaga amal di sekitar anda.
pengendalian internal sebuah lembaga amal
2. Menjelaskan solusinya, bentuk system informasi dan pengendalian Potensi kelemahan dalam sistem informasi dan pengendalian internal sebuah
internal seperti apa sajakah yang perlu dibangun oleh sebuah lembaga amal. lembaga amal terutama pada arus penerimaan dana dan arus distribusi dana.
Diperlukan pemisahan fungsi antara petugas pencatat dan petugas pemegang
rekening/kas dan juga petugas yang memiliki otorisasi untuk menyalurkan
1. Potensi kelemahan yang muncul dalam sistem informasi dan pengendalian bantuan. Dalam beberapa kasus yang umum terjadi adalah penerimaan dana
internal sebuah lembaga amal yaitu sangat dimungkinkan bahwa para pegawai yang tidak transparan dan distribusi bantuan yang tidak tepat sasaran. Sehingga
lembaga amal mengalami job ganda, artinya yang menerima amal dan melakukan diperlukan mekanisme atau sistem informasi yang dapat mendukung transparansi
pencatatan amal hingga membuat laporan pertanggung jawabannya dilakukan penerimaan dan transparansi penyaluran.
oleh orang yang sama. Dari hal tersebut juga akan berpengaruh pada minimnya Beberapa potensi kelemahan yang lain diantaranya sebagai berikut:
penerapan job rotasi. Selain itu pegawai lembaga amal biasanya tidak fokus pada 1. Kurangnya akuntabilitas pelaporan. Lembaga amal yang baik harus memiliki
bagian dokumen penerimaan amal dan penyaluran amal, sehingga menghambat mekanisme pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel, tidak hanya
proses transparansi dan akuntanbilitas lembaga tersebut kepada masyarakat berdasarkan kepercayaan;
khususnya para donatur. 2. Pencatatan penerimaan bantuan/donasi baik berupa uang dan/atau barang
2. Solusi yang saya tawarkan untuk sistem informasi dan pengendalian yang kurang memadai;
internal sebuah lembaga amal yaitu dengan membangun sistem yang didalamnya 3. Mekanisme otorisasi yang belum dilakukan secara berjenjang, hal ini biasanya
terdapat bagian yang saling mendukung dengan prinsip jujur dan Lillahi Ta’ala, dan karena alasan keterbatasan SDM;
memperhatikan tujuan profesional, transparansi, dan akuntabilitas publik. Artinya 4. Masih ada rangkap tugas yang seharusnya dilakukan oleh orang yang berbeda;
ketika adanya penerimaan serta penyaluran amal harus diikuti oleh dokumen 5. Mekanisme atau prosedur penentuan penerima bantuan yang belum terstandar
transaksi amalnya, dicatat sesuai nominalnya dengan jujur dan bentuk sehingga memungkinkan faktor subyektifitas lebih mendominasi.
pertanggungjawabannya bukan hanya kepada manusia akan tetapi juga kepada Demikian Bu, terima kasih.
Alloh SWT. Kemudian melakukan audit baik audit internal dengan konsep GCG
COSO, dan audit eksternal melalui KAP. Setelahnya, lembaga amal tersebut wajib
menginformasikan laporan keuangan dan non keuangan kepada masyarakat
melalui berbagai media massa. Selain itu tidak luput untuk mendisiplinkan struktur
organisasi dan memastikan fungsi dari semua bagian sudah berjalan baik sesuai
dengan visi misi dan nilai budaya dari sebuah lembaga amal tersebut.
Saya mengidentifikasi dengan pendekatan 5 komponen pengendalian internal Alloh semata namun juga dengan menunjukkan sikap profesional dalam
COSO mengelola dana masyarakat agar tepat sasaran.
A. Lingkungan Pengendalian 2. Membentuk struktur dan fungsi pekerjaan yang jelas dan tegas untuk
Sebagian besar lembaga amal tidak memiliki aturan perilaku bagi pengelola menghindari adanya rangkap jabatan dan rangkap fungsi. Struktur dan fungsi
entitas, tidak ada/tidak kontinyu dilakukan pelatihan untuk meningkatkan tersebut harus dibentuk dengan kebutuhan SDM profesional yang diperlukan.
kemampuan dan pengetahuan pengelolanya dalam menjalankan kegiatan, struktur Juga dengan adanya pemisahan tugas dan pihak yang pemberi otoritas.
organisasi disusun tidak sesuai kebutuhan, prosedur pendelegasian wewenang 3. Membangun sistem dan SOP mulai dari penerima amal, pencatat amal,
tidak memadai, dan adanya peran SPI yang efektif. pengelola amal, serta penyalur amal yang disertakan oleh dokumen dan data yang
B. Penilaian Risiko terintegrasi dalam tiap pekerjaan. Hal ini untuk mempermudah sistem informasi
Tidak adanya penilaian dan pengendalian risiko atas kegiatan utama entitas dan pengendalian internal dari sebuah lembaga amal itu sendiri. Selain itu juga
sehingga saat risiko terjadi, entitas tidak bisa memitigasi. membantu dalam akuntabilitas dan tranparansi atas pelaporan keuangan yang
C. Kegiatan Pengendalian dibuat oleh pihak pengelola bagian akuntansinya.
Entitas tidak memiliki KPI yang jelas dan terarah pada tujuan, entitas tidak memiliki 4. Melakukan audit pengendalian internal untuk mengevaluasi sejauh mana
pengendalian atas pengelolaan sistem informasi antara lain mengatur pembatasan struktur dan fungsi sudah berjalan, mengukur efektivitas dari pekerjaan yang
akses juga penyimpanan server, Pengendalian fisik atas aset, aktiva, dan catatan sudah dilakukan, serta mengidentifikasi berbagai bentuk penyimpangan yang
tidak memadai, Pemisahan tugas dan fungsi yang belum memadai, Otorisisasi mungkin terjadi.
yang sesuai atas transaksi dan aktivitas, pencatatan yang tidak akurat dan tepat
waktu, penggunaan wewenang tidak tepat.
D. Komunikasi & Informasi
Informasi dari sumber internal dan eksternal yang disampaikan kepada pimpinan
entitas dan stakeholder tidak informatif, transparan, dan akuntabel
E. Monitoring
Entitas tidak menyediakan kebijakan dan melaksanakan umpan balik rutin,
pemantauan kinerja, dan pengendalikan pencapaian tujuan.
Demikian bu erna, jawaban diskusi saya.

KUIS 15
Pada Forum anda diminta membahas mengenai pengelolaan lembaga amal,
pada Quiz minggu ini anda diminta untuk menjelaskan solusinya, bentuk
system informasi dan pengendalian internal seperti apa sajakah yang perlu
dibangun oleh sebuah lembaga amal.

Bentuk sistem informasi dan pengendalian internal yang perlu dibangun oleh
sebuah lembaga amal yang saya usulkan adalah
1. membangun sumber daya manusia yang meliputi pihak pengelola dan
manajemennya terutama dalam hal pemberian pelatihan intensif serta peningkatan
pengetahuan akan ilmu akuntansi syariah dan ekonomi syariah hingga ke tahap
pelaporan keuangan ke masyarakat dan pemberi amal. Yang perlu dipahami
adalah pertanggungjawaban ketika bekerja di lembaga amal bukan hanya untuk

Anda mungkin juga menyukai