Jika a,b, dan c bilangan bulat maka berlaku a(b+c)= ab+ac. Sifat distribusi ini dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan operasi perkalian pada bentuk aljabar. Perkalian suku dua (ax+b) dengan scalar/bilangan k dinyatakan sebagai berikut: k(ax+b)= kax + kb b. Perkalian antara bentuk aljabar dan bentuk aljabar Perkalian antara bilangan scalar k dengan suku dua (ax+b) adalah k(ax+b)=kax+kb. Dengan memanfaatkan sifat distribusi pula, perkalian antar bentuk aljabar suku dua (ax+b) dengan suku dua (ax + d) diperoleh sebagai berikut. (ax+b)(cx+d) = ax(cx + d) + b(cx+d) =ax(cx) + ax(d) + b(cx)+bd =acx2 + (ad+bc)x + bd Sifat distributif dapat pula digunakan pada perkalian suku dua dan suku tiga. (ax+b)(cx2+dx+e) = ax(cx2) + ax(dx) + ax(e) + b(cx2) + b(dx) + b(e) = acx3 + adx2 + aex + bcx2 + bdx + be = acx3 + (ad + bc)x2 + (ae + bd)x + be Selanjutnya, kita akan membahas mengenai hasil perkalian (ax + b)(ax + b), (ax + b)(ax b), (ax b)(ax b), dan (ax2 + bx + c)2. Pelajari uraian berikut ini, 1. (ax + b)2 = (ax + b) (ax + b) = ax(ax + b) + b(ax +b) = ax(ax) + ax(b) + b(ax) b2 = a2x2 + abx + abx + b2 = a2x2 + 2abx + b2 2. (ax + b)(ax b) = ax(ax b) + b((ax b) = ax(ax) abc + abx b2 = a2x2 b2 2 3. (ax b) = (ax b)(ax b) = ax(ax b) +(-b)(ax b) = ax(ax) + ax(-b) + (-b)(ax) + (-b)(-b) = a2x2 - abx abx + b2 = a2x2 2abx + b2
Dari bentuk ax + ay = a(x + y), a dan (x + y) merupakan faktor-faktor dari ax + ay.
Proses menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian factor-faktornya disebut
pemaktoran atau faktorisasi.
Pemaktoran atau faktorisasi bentuk aljabar adalah menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian dari bentuk aljabar tersebut. Bentuk selisih dua kuadrat x2 y2 Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku dan merupakan selisih dua kuadrat dapat dijabarkan sebagai berikut. x2 y2 = x2 + (xy xy) y2 = (x2 + xy) (xy + y2) = x(x + y) y(x + y) = (x y)(x +y) Dengan demikian, bentuk selisih dua kuadrat x2 y2 dapat dinyatakan sebagai berikut. x2 y2 = (x y)(x y).
Bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1
Pada pembahasan sebelumnya telah dipelajari mengenai perkalian antara suku dua dan suku dua sebagai berikut. (x + 2)(x + 3) = x2 + 3x + 2x + 6 = x2 + 5x + 6 Sebaliknya, bentuk suku tiga x2 + 5x + 6 apabila difaktorka menjadi x2 + 5x + 6 = (x + 2)(x + 3) Perhatikan bahwa bentuk aljabar x2 + 5x + 6 memenuhi bentuk x2 + bx + c.
Berdasarkan pengerjaan di atas, ternyata untuk memfaktorkan bentuk x2 + bx + c dilakukan
dengan cara mencari dua bilangan real yang hasil kalinya sama dengan c dan jumlahnya sama dengan b. Misalkan x2 + bx + c sama dengan (x + m)(x + n). x2 + bx + c = (x + m)(x + n) = x2 + mx + nx + mn = x2 (m + n)x + mn x2 + bx + c = (x + m)(x + n) dengan m x n = c dan m + n = b
Bentuk ax2 + bx + c dengan a 1, a 0
Kalian telah mempelajari perkalian antara suku dua dengan suku dua menjadi bentuk penjumlahan seperti berikut. 12 x 6 = 72 9 x 8 = 72 9 + 8 = 17 (3x + 2)(4x + 3) = 12x2 + 9x + 8x + 6 = 12x2 + 17x + 6 Perhatikan bahwa (9 + 8) = 17 dan 9 x 8= 12 x 6. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa bentuk ax2 + bx + c = ax2 + px + qx + c dengan p x q = a x c, p + q=b. Selain dengan menggunakan sifat distributif, terdapat rumus yang dapat digunakan untuk memfaktorkan bentuk aljabar ax2 + bx + c dengan a 1. Perhatikan uraian berikut Misalkan ax2 + bx + c = 1/a (ax + m)(ax + n).
ax2 + bx + c = ((ax + m)(ax + n))/ a
a(ax2 + bx + c) =a2x2 + amx + anx + m a2x2 + abx + ac = a2x2 + a(m + n)x +mn Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa m x n = a x c dan m + n=b. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua cara untuk memfaktorkan bentuk aljabar ax2 + bx + c dengan a 1 sebagai berikut. a. Menggunakan sifat distrubutif ax2 + bx + c = ax2 px + qx + c ,dengan p x q = a x c dan p + q =b b. Menggunakan rumus ax2 + bx + c = 1/a (ax + m)(ax + n) , dengan m x n = a x c dan m + n = b