Anda di halaman 1dari 23

24 3 - 2014

Comment :

dr. Hendra (chief resident)


Cari cara penghitungan terapi cairan pada
penderita DHF
Perlukah memberikan antibiotik? Kapan diberikan
antobiotik pada penderita DHF?
pada terapi non farmakologis masukan juga
minum pasien dan tirah baring, jadi bukan hanya
asupan makanan saja
Hiponatremia juga salah satu masalah pada
pasien ini jadi sebaiknya di masukan ke daftar
masalah pasien.
Foto thorax tidak perlu dilakukan pada pasien ini
kecuali terdapat tanda-tanda efusi pleura.

REKAPITULASI PASIEN
Tn. A. 68 tahun (lantai 3)
CKD pro HD
Ny. R, 33 tahun ( lantai 5)
Sindrom dyspepsia, hipokalemi
Ny. W, 50 tahun (lantai 5)
Obs febris hari ke 5 ec. Susp DHF grade

II

IDENTITAS
No. RM : 433134
Nama : Ny. W
Umur
: 50 tahun
Alamat : Kebon kosong
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan

: ibu rumah tangga


Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah

anamnesis

Keluhan Utama :
Demam sejak 5 hari SMRS
Keluhan Tambahan :
Pusing,mual,muntah dan nafsu makan menurun

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan demam sejak
5 hari SMRS. Keluhan demam yang dirasakan
naik turun, demam dirasakan meninggi pada
saat sore menjelang malam hari. Demam
disertai rasa menggigil dan pegal-pegal
diseluruh tubuh.

Pasien mengatakan, 5 hari SMRS, pasien

sempat dibawa ke klinik dan mendapatkan


obat.
Pasien mendapatkan obat penurun panas
dan mual, tetapi tidak ada perbaikan.
Pasien juga mengeluh pusing,mual,muntah
dan nafsu makan menurun.
Mimisan,muntah darah, batuk, pilek, BAB
berdarah ataupun gusi berdarah disangkal.
Pasien juga menyangkal pergi ke daerah
endemis malaria.
pasien juga mengeluh nyeri epigastrium,
bab dan bak normal
Pasien juga menyangkal suka makan
sembarangan, dan menjaga kebersihan
dirinya.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Diabetes Mellitus disangkal
Hipertensi disangkal
Asma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada

Pemeriksaan fisik
Kesadaran

: Compos Mentis
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
BB / TB

: 55kg/165 cm

Vital Sign
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Pernafasan

:
:
:
:
:

130/110 mmHg
80 x/menit
36,5 C
20 x/menit

Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal, distribusi
rambut
merata
Mata
: Konjungtiva pucat (-/-),
sklera ikterik (-/-)
THT
: perdarahan (-), lendir (-),
faring hiperemis (-)
Mulut
: Mukosa basah, papil lidah
atrofi (-)

Leher
Jantung

: JVP 5 + 0 cmH20
:

Iktus kordis tidak terlihat


Iktus kordis teraba 3 jari medial dari LMCS ICS

5, thrill (-)
Batas jantung kanan 1 jari dari linea sternalis
dextra, batas jantung kiri 4 jari medial dari
LMCS
Bunyi jantung 1-2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru

: Suara vesikuler kedua lapang paru,


wheezing (-)/(-), ronkii (-)/(-)

Abdomen

Datar,lunak. Bising usus (+) normal,

nyeri tekan epigastrium (+), hepar


dan lien tidak teraba

Ekstremitas

: akral hangat (+),


CRT < 2
detik, edema
-/- . Petechiae
(+) pada
regio antebrachii
sinistra.

Pemeriksaan penunjang
Hb
Ht
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC

: 15.1
: 43

:
:
:
:

: 5.4
: 5600
51000
81
28
35

Albumin

: 4.5
: 134

Natrium
Kalium
Klorida

: 4.8
: 100

EKG :
Irama sinus
Rate 75 x/menit
Normoaxis
Gelombang P normal
PR interval 0,12 detik
Durasi QRS kompleks 0,04 detik
Tidak ada perubahan segmen ST
T inverted pada Lead V2 V6

ringkasan
Wanita inisial W 50 tahun datang ke IGD
RSPAD datang dengan keluhan demam.
Demam yang dirasakan naik turun. Demam
disertai pusing, menggigil, pegal-pegal, mual
, muntah, dan penurunan nafsu makan.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien
kompos mentis tampak sakit sedang
tekanan darah 130/110 mmHg. Status
generalis dalam batas normal. Pada
ektremitas superior sinistra terdapat
petechiae.
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
trombositopenia dan hiponatremia.

Daftar masalah
Febris hari -5 ec. Suspek demam

berdarah dengue gr. II dd/ tifoid

penatalaksanaan
Terapi farmakologis :
IVFD asering 35 tpm
Paracetamol 3 x 500 mg (p.o.)
Omeprazole 1 x 40 mg IV
Ondancentron 3 x 4 mg IV

Terapi Non farmakologis :


Diet 1700 kkal/hari

rencana
Darah lengkap / 12 jam, elektrolit,

ureum, kreatinin, SGOT, SGPT,


urinalisa
Cek IgM dan IgG antidengue

Prognosis
Quo ad vitam

:ad bonam

Quo ad functionam :dubia ad


bonam
Quo ad sanationam : dubia ad
bonam

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai