MIKROBIOLOGI UMUM
PEWARNAAN GRAM BAKTERI DAN PEWARNAAN
ENDOSPORA
Oleh:
Yuga Gumilang Pambudi Wijaya
135090101111009
Kelompok 4-A
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Abstrak
Yuga Gumilang Pambudi Wijaya
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam
Universitas Brawijaya
2015
Bakteri yaitu mikroorganisme kecil yang memilki sel prokariotik.
Bakteri banyak memainkan peran penting di biosferSalah satu cara
penentuan mikroba dalam ilmu taksonomi yaitu menggunakan teknik
pewarnaan gram (Gram main) yang dapat digunakan untuk memisahkan
domain bakteria dalam kelompok berdasarkan perbedaan dinding
selnya. Endospora mengandung DNA,RNA, protein, lipid, karbohidrat,
dan berbagai enzim dan mineral dengan kandungan air yang sedikit.
Untuk itu dilakukan praktikum pukul 11.30 15.00 WIB, hari Selasa,
17 Maret 2015 di Laboratoriom Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Tujuan
diadakannya praktikum ini adalah mempelajari teknik pembuatan
sediaan apus, mempelajari proses pewarnaan struktur sel bakteri;
bentuk-bentuk dan struktur sel bakteri, dan memahami pentingnya
setiap langkah dalam prosedur pewarnaan, serta mempelajari teknik
pewarnaan endospora. Maka didapatkan yaitu bakteri gram positif isolat
acuan yaitu Bacillus circulans dan Micrococcus lutius dan gram negatif
Eschericia coli. Didapatkan bakteri gram positif isolat kelas yaitu E1b1,
E2b1, F1b1, E1b2, E2b2, dan F2b2. Untuk gram negatif yaitu F2b1 dan
F1b2. Sehingga bakteri dan endospora yang terdapat pada isolat kelas
maupun acuan memiliki karakteristik yang berbeda karena
menunjukkan bakteri tersebut gram positif ataupun negatif. Dengan
menggunakan pewarnaan gram dan malakit hijau maka didapatkan
warna yang kontras terhadap bakteri dan endospora.
Kata kunci: Bakteri, Endospora, Pewarnaan Gram, Pewarnaan malakit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam
makhluk hidup, dari yang terkecil hingga terbesar. Makhluk hidup
kecil yang paling banyak dijumpai yaitu mikroba, mikroba yaitu
makhluk kecil yang hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
Mikroba meliputi bakteri, prion, virus, archae, jamur, protozoa, dan
alga.
Salah satu mikroorganisme bersel satu dan berprokariotik,
bakteri. Bakteri yaitu mikroorganisme kecil yang memilki sel
prokariotik. Bakteri banyak memainkan peran penting di biosfer,
salah satunya adalah daur ulang kimia. Salah satu cara penentuan
mikroba dalam ilmu taksonomi yaitu menggunakan teknik
pewarnaan gram (Gram main) yang dapat digunakan untuk
memisahkan domain bakteria dalam kelompok berdasarkan
perbedaan dinding selnya (Campbell, 2008).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum ini yaitu:
a. Bagaimana teknik pembuatan preparat bakteri yang benar?
b. Bagaimana teknik pewarnaan gram yang benar?
c. Apa saja reaksi kimia dalam prosedur pewarnaan gram?
d. Bagaimana bentuk dan struktur bakteri?
1.3 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah mempelajari teknik pembuatan
sediaan apus, mempelajari proses pewarnaan struktur sel bakteri;
bentuk-bentuk dan struktur sel bakteri, dan memahami pentingnya
setiap langkah dalam prosedur pewarnaan, serta mempelajari teknik
pewarnaan endospora.
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar dapat membedakan
antara bakteri gram positif dan negatif sehingga mengetahui obat
atau antibiotik yang dapat digunakan untuk melawan bakteri
tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri yaitu mikroorganisme kecil yang memilki sel
prokariotik. Bakteri banyak memainkan peran penting di biosfer, salah
satunya adalah daur ulang kimia, bakteri memilki kemampuan
menguraikan sampah organik maupun anorganik sehingga melepaskan
suplai karbon, nitrogen, dan unsur-unsur lain ke atmosfer.Selain itu,
bakteri memilki dampak berbahaya, salah satunya yaitu bakteri dapat
bersifat patogenik. Bakteri banyak digunakan sebagai penghasil biogas
karena sifatnya menguraikan, selain itu bakteri merupakan agen utama
dalam bioremediasi untuk menyingkirkan polutan tanah, udara, dan
air.Contohnya bakteri anaerob dan archae menguraikan zat organik
dalam limbah dan mengubah limbah tersebut menjadi material yang
dapat digunakan sebagai penambal lubang tanah atau pupuk setelah
sterilisasi kima (Campbell, 2008).
Salah satu cara penentuan mikroba dalam ilmu taksonomi yaitu
menggunakan teknik pewarnaan gram (Gram main) yang dapat
digunakan untuk memisahkan domain bakteria dalam kelompok
berdasarkan perbedaan dinding selnya. Perbedaan dinding selnya
terletak pada perbedaan struktur dan senyawa yang terkandung di
dalamnya. Bakteri gram-posistif memilki dinding sel yang lebih
sederhana dengan jumlah peptidoglikan yang relatif banyak. Dinding sel
bakteri gram-negatif memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan
secara struktural lebih kompleks, membran bagian luar pada dinding
selnya mengandung lipopolisakarida yaitu karbohidrat yang terikat pada
lipid. Bakteri patogen yang menyebabkan penyakit, bakteri dari gramnegatif lebih berbahaya dibandingkan dengan bakteri dari gram-positif.
Lipopolisakarida yang terdapat pada dinding sel bakteri gram-negatif
sering bersifat toksik (racun), dan membran bagian luar membantu
melindungi bakteri patogen melawan sistem pertahanan inangnya
(Campbell, 2008).
Pewarnaan gram, pemberian nama ini didasarkan oleh peneliti
sekaligus penemu metode ini, Hans Christian Gram, dokter Denmark
yang mengembangkan suatu teknik pada akhir tahun 1800-an, untuk
membedakan antara dua dinding sel bakteri yang berbeda. Bakteri
diwarnai dengan zat warna violet dan odium, dibilas dengan alkohol,
dan diwarnai sekali lagi dengan zat warna merah. Bakteri gram-positif
yang sebagian besar dinding selnya mengandung peptidoglikan akan
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pukul 11.30 15.00 WIB, hari
Selasa, 17 Maret 2015 di Laboratoriom Mikrobiologi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Brawijaya
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Persiapan Sediaan Apusan
a. Sumber biakan koloni mikroba langsung dari sampel
Bahan disentrifuge dahulu, kemudian endapannya
dibuat preparat. Bahan yang berupa endapan (pelet) hasil
sentrifuge diambil dengan ose steril dan digoreskan pada gelas
obyek setipis mungkin. Gelas obyek dan gelas penutup
sebelumnya dibersihkan dengan alkohol 70% sampai gelas
bebas dari lemak. Panaskan gelas obyek di atas bunsen sambil
diayunkan secukupnya (jaraknya kira-kira 20 cm)., sampai
preparat tersebut kering. Setelah kering, jika diperlukan
teteskan formalin 1% dan selanjutnya tunggu selama 5 menit
dan keringkan sekali lagi. Setelah betul-betul kering, preparat
siap dicat.
b. Bahan dari biakan cair
Ambil gelas obyek yang bersih dan steril, bebaskan dari
lemak dengan membersihkannya dengan alkohol selanjutnya
dipanaskan di atas bunsen. Ambil biakan cair dengan ose
steril, ratakan pada gelas obyek sehingga membentuk diameter
kira-kira 1-2 cm. Preparat yang sudah dibuat kemudian
dikeringkan dan atau ditetesi formalin.
c. Bahan dari media pertumbuhan padat
Ambil gelas obyek yang bersih dan steril, bebaskan dari
lemak dengan memanaskan di atas bunsen. Teteskan satu ose
kaldu atau larutan garam fisiologis atau air steril pada gelas
obyek tersebut. Dengan ose steril, ambil satu koloni biakan
dan ratakan pada gelas obyek sehingga membentuk diameter
1-2 cm, campur dengan kaldu tadi sampai homogen kemudian
tipiskan.
3.2.2 Teknik Pewarnaan Gram
BAB IV
PEMBAHASAN
Tabel 1. Pewarnaan bakteri dan Endospora
Bentuk
No
Isolat
Gram
Sel
B.circula
Positi
1
Batang
ns
f
Positi
2
M.lutius
Batang
f
Nega
3
E.coli
Batang
tif
Positi
4
E1b1
Batang
f
Positi
5
E2b1
Bulat
f
Positi
6
F1b1
Bulat
f
Nega
7
F2b1
Batang
tif
Positi
8
E1b2
Batang
f
Positi
9
E2b2
Batang
f
Nega
10
F1b2
Batang
tif
Positi
11
F2b2
Batang
f
Uji
KOH
Negati
f
Negati
f
Endospo
ra
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negati
f
Negati
f
Negati
f
Negatif
Positif
Negatif
Negati
f
Negati
f
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negati
f
Positif
bakteri gram positif. Isolat ini tidak membentuk endospora karena tidak
memiliki seperti bakteri gram positif.
1. Carbol Fuschin
Basic Fuschin
1gram
Absolute ethyl alcohol
10 mL
Kristal fenol
5 gram
Air suling
100 mL
Basic fuchsin diencerkan di dalam ethyl alcohol dan fenol
dalam air. Lalu campur dua laruten tersebut. Kemudian disaring
sebelum digunakan
2. Acid-alcohol
1% asam hydrochloric dalam 70% alkohol
3. Malakit hijau
1% larutan methylen biru atau 0,5% larutan malakit hijau
Prosedur
Siapkan alat dan bahan. Kemudian slide glass ditetesi
dengan carbol fuschin. Panaskan dari bagian bawah slide glass.
Panaskan kembali dalam tiga interval selama masing-masing 5
menit. Lalu, cuci dengan air mengalir. Kemudian warna
dilunturkan dengan meneteskan 1% asam alkohol hingga menjadi
warna pink keputihan. Setelah itu cuci dengan air mengalir.
Warnai kembali dengan 1% metilen biru atau 0,5% malakit hijau
selama 20-30 detik. Kemudian dicuci dengan air. Kemudian
didehidrasi, bersihkan dan dimounting dengan balsam atau DPX
Hasil
Basilus asam: merah
Sel dan nukleus
: biru atau hijau
Bakteri lain : biru atau hijau
Sel darah merah
: Merah kecoklatan
b. Pewarnaan FiteFaraco-Wade untuk basilus asam
Pada metode ini, lilin/parafin dihilangkan dari pemotongan
dengan campuran minyak parafin (petrolum cair) dan gas avasi.
Metode
Hilangkan parafin dengan mengoleskan slide glass dengan
campuran salah satu bagian minyak parafin. Lalu dikeringanginkan
dan dicelupkan dalam air hingga siap diwarnai. Kemudian, diwarnai
dengan carbol fuchsin selama 20-3 menit pada suhu ruang. Lalu,
diwarnai kembali dengan 0,5% metilen biru selama 10-15 detik.
Setelah itu, dicuci dengan air dan dikeringanginkan. Lalu,
dimounting dengan medium sintetik.
Hasil
Basilus acid fast
:merah
Latar
:biru
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bakteri dan endospora yang terdapat pada isolat kelas maupun
acuan memiliki karakteristik yang berbeda karena menunjukkan
bakteri tersebut gram positif ataupun negatif. Dengan menggunakan
pewarnaan gram dan malakit hijau maka didapatkan warna yang
kontras terhadap bakteri dan endospora. Pewarnaan gram sangat
penting apabila digunakan dalam berbagai bidang salah satunya
kesehatan, tanpa adanya hal tersebut maka tidak akan diketahui jenis
bakteri yang menginfeksi penderita.
5.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan agar tidak berbicara terlalu
banyak saat praktikum agar tidak terjadi kontan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2000. Biologi Jilid Pertama. Erlangga. Jakarta
Campbell, Neil A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid Kedua. Erlangga.
Jakarta.
Madigan, Martinko, Stahl, Clark. 2012. Brock
Microorganism. Pearson Education. San Fransisco
Biology
of
Ochei J. Dan H.Kolhatkar. 2000. Medical Laboratory Science. McGraw Hill Company.
Saxena, N.P. dan D.K. Awasthi. 2003. Microbiology. Khrisna Prakhasan
Media Ltd. New Delhi.
Strohl, William A, Rouse,H, Fisher, BD, 2001, Lippincotts Illustrated
Reviews: Microbiology, Lippincott William & Wilkins. USA
Sumbali, G. dan R.S. Mehrotta. 2009. Principles of Microbiology. McGraw Hill Private Limited. New Delhi.