Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS DIVERSITAS BENTOS DI PERAIRAN BEDENGAN, MALANG

Kelompok 1.1A : Mochammad Shobirin, Yuga Gumilang Pambudi Wijaya, dan Jerry Fahmi Prasetyo
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Kelompok 1.1A : Mochammad Shobirin, Yuga Gumilang Pambudi Wijaya, dan Jerry Fahmi Prasetyo
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya

HALAMAN PERNYATAAN

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa


Laporan berjudul Analisis Diversitas Vertebrata di Taman Hutan Raya R. Soeryo Cangar
ini adalah asli hasil kerja kelompok 1.1A dan tidak mengandung sedikitpun unsur plagiarism (menyalin dari kelompok/subkelompok lain)

Adapun pembagian tugas adalah sebagai berikut :


Moch. Shobirin

Jerry Fahmi Prasetyo

Yuga Gumilang P.W.

: Pembahasan, kesimpulan

Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, tidak terpaksa namun dengan kesadaran anggota tim;
Mochammad Shobirin, Yuga Gumilang Pambudi Wijaya, dan Jerry Fahmi Prasetyo
Malang, 29 Maret 2015

DAFTAR PUSTAKA

Mason, C. F. 1981. Biology of Freshwater Pollution. Longman. New York.


Wolf, L., 1992, Ekologi Umum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

LATAR BELAKANG
TUJUAN
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Cara Kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN
Struktur komunitas di Bedengan, Malang diamati
dengan mengumpulkan spesies menggunakan jaring surber
dan handnet. Jaring surber berukuran besar sedangkan handnet
berukuran kecil.

Gambar 3. Grafik Indeks Keanekaragaman komunitas bentos


di bedengan
Organisme yang hidup dalam suatu wilayah memiliki
keanekaragaman spesies yang dapat diukur menggunakan
indeks keanekaragaman (H). Dari grafik tersebut, dapat
diketahui bahwa pada daerah sungai bagian tengah memiliki
nilai indeks keanekaragaman tertinggi dengan nilai 2,37. Pada
daerah hulu dengan nilai 2,02 dan daerah hilir dengan nilai
2,05. Menurut Masson (1981) bahwa nilai H' 1 termasuk
keanekaragaman rendah dan nilai 1 H' 3 termasuk
keanekaragaman sedang dan kestabilan komunitas sedang.
Dari data tersebut, nilai indeks menunjukkan bahwa
keanekaragaman di ketiga tempat tersebut sedang dan
kestabilan komunitas sedang.

Gambar 1. Grafik Indeks Keseragaman komunitas bentos di


bedengan
Bentos yang berada di bedengan memiliki
keberagaman, diantara keberagaman tersebut terdapat
keseragaman. Dari grafik tersebut, dapat diketahui bahwa
indeks keseragaman (E) pada sungai daerah tengah lebih
tinggi diantara bagian sungai lainnya dengan nilai 0,75. Pada
daerah hulu dengan nilai 0,74 dan daerah hilir dengan nilai
0,73. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa di ketiga
daerah tersebut memiliki nilai keseragaman (E) lebih dari 0,6
yang berarti keseragaman tinggi. Itu berarti pada ketiga daerah
tersebut tidak ada spesies yang mendominasi.

Gambar 2. Grafik Indeks Nilai Penting komunitas bentos di


bedengan
Keanekaragaman hayati menunjukkan adanya
berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat
yang terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis dan
tingkat ekosistem (Wolf, 1992).
Gambar 2. Grafik Indeks Dominansi komunitas bentos di
bedengan
Organisme yang beragam di suatu wilayah memiliki
beberapa spesies yang mendominasi. Dari grafik tersebut,
dapat diketahui bahwa di daerah hilir memiliki nilai Indeks
Dominansi Simpson yang lebih tinggi dari kedua daerah
dengan nilai 0,31. Pada daerah hulu dengan nilai 0,30 dan
daerah tengah dengan nilai 0,26. Dari data tersebut, nilai
indeks menunjukkan bahwa indeks dominansi kurang dari 0,4
yang berarti dominansi parsial rendah.

Bentos di daerah bedengan sangat beragam, hal


tersebut dapat diketahui dari grafik di atas. Dari 17 spesies
yang ditemukan di sungai, 4 spesies mendominasi. Grafik di
atas menunjukkan bahwa pada daerah hulu, spesies yang
mendominasi yaitu Baetis sp. Pada daerah tengah, spesies
yang mendominasi yaitu Caenis sp., sedangkan pada daerah
hilir spesies yang mendominasi yaitu Caenis sp. Dari data
tersebut, spesies yang mendominasi di ketiga daerah tersebut
yaitu Baetis sp. dan Caenis sp.
Kesimpulan
Adapun hasil yang diperoleh, bentos-bentos di
wilayah Bedengan yang ditemukan di perairan tersebut lebih
cenderung untuk menyebar sehingga dominansinya parsial
rendah dan spesies yang lebih dominan adalah Baetis sp. dan

Caenis sp . Keanekaragaman bentos di wilayah tersebut


sedang dengan tingkat kestabilan komunitas yang sedang.

Anda mungkin juga menyukai