Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JUNAL

MATA KULIAH EKOLOGI PERAIRAN TROPIS

OLEH :
RAMIZARD RAFSANJANI
(22001061047)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2023
Judul Keanekaragaman Vegetasi Riparian Sungai Tabir Desa Sungai Tabir
Kecamatan Tabir Barat
Nama Jurnal BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains
Penulis Pitri Handayani
Tahun Terbit 2018
Volume Vol. 1 No. 1, Juni 2018. Hal: 21-27
Reviwer Ramizard Rafsanjani
Pendahuluan Keberadaan vegetasi riparian berdampak penting secara ekologis bagi
sungai. Vegetasi riparian berfungsi antara lain untuk menjaga kualitas
air sungai melalui pengaturan suhu air (Mitsch dan Gosselink 1993),
pemasok serasah (Jones et al. 1999) dan penyerapan pencemar dari
daratan (Tourbier 1994). Selain itu vegetasi riparian berperan penting
dalam menjaga produktivitas perikanan sungai yaitu sebagai tempat
bagi hewan-hewan sungai untuk mencari perlindungan, pemasok
nutrient, kawin dan memijah (Mitsch dan Gosselink 1993; Sparks 1995;
Jones et al. 1999). Pemanfaatan wilayah riparian yang tidak
mempertimbangkan aspek ekologis telah berdampak pada rusaknya
vegetasi riparian di kecamatan Tabir Barat. Kecamatan yang berada di
Kabupaten Merangin ini berada di sepanjang sungai Tabir. Salah satu
vegetasi riparian yang umum ditemukan adalah vegetasi pohon. Pohon
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok umur yaitu pancang, tiang, dan
pohon. Keberadaan pancang, tiang, dan pohon di suatu vegetasi akan
memberikan gambaran sejauh mana komponen pohon sudah
membentuk struktur komunitas tumbuhan (Rasnovi, 2006).

MATERI DAN Tempat dan Waktu


METODOLOGI Waktu penelitian dilaksanakan selama 1 (satu) bulan dari tanggal 20
Januari -20 Februari 2018. Tempat penelitian dilaksanakan di Tepian
Sungai desa Sungai Tabir Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin
Provinsi Jambi.
Metode Pengumpulan Data
Metode purposive sampling digunakan dalam penentuan lokasi
penelitian dari hulu (Stasiun I), tengah (Stasiun II) dan hilir (Stasiun III)
Sungai Tabir, dengan asumsi petak contoh tersebut dapat mewakili
kondisi vegetasi riparian Kecamatan tabir Barat. Data struktur dan
komposisi vegetasi riparian diperoleh melalui analisis vegetasi. Metode
yang digunakan dalam melakukan analisis vegetasi yaitu metode garis
berpetak (Soerianegara dan Indrawan 2008). Analisis vegetasi
dilakukan pada tingkatan pohon. pembuatan petak contoh yang dibuat
pada sisi kiri dan kanan sungai sebanyak 6 transek dan masing-masing
transek sebanyak 3 plot/petak sehingga total plot sebanyak 18
plot/petak. Ukuran petak ditentukan dengan menggunakan kategori
pengelompokan Istomo dan Kusmana (1997) yaitu 5 m x 5 m
(pancang), 10 m x10 m (tiang), 20m x 20 m (pohon). Sampel vegetasi
riparian dikoleksi dan diawetkan dengan alkohol 96%. Selanjutnya,
vegetasi dikeringkan dalam oven pada suhu 40-50ºC selama sekitar 48
jam di Laboratorium Biologi STKIP YPM Bangko. Identifikasi
dilakukan dengan menggunakan buku buku identifikasi
Metode Analisis Data
1. Analisi kualitatif
2. Analisis kuantitatif
• Nilai Penting
• Indeks Keanekaragaman Jenis (H’)
HASIL DAN Indek keanekaragaman tingkat pohon dapat dikatakan sedang.
PEMBAHASAN Hal ini terlihat dari nilai indeks keanekaragamannya yaitu H’ = 2,39.
Penggolongan ini berdasarkan kriteria yang ditetapkan Shannon-
Wiener, yaitu bila H’ > 3 menunjukan bahwa keanekaragaman jenis
tinggi, bila nilai H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 menunjukan bahwa keanekaragaman
jenis sedang dan bila Nilai H’ < 1 menunjukan bahwa keanekaragaman
jenis rendah atau sedikit. Spesies yang mendominasi yaitu Hevea
brasilensis. Sedangkan famili yang mendominasi adalah euphorbiaceae,
arecaceae , myrtaceae dan sapindaceae.
Indeks keanekaragamn tingkat tiang dapat dikatakan sedang. Hal
ini dikarenakan memiliki nilai keanekaragaman H’=. 2,87. Untuk
pohon tingkat tiang, ditemukan 20 jenis tanaman yang tersebar ke dalam
14 famili (tabel 3). Nilai INP dan H’ tertinggi yaitu Hevea brasiliensis
dengan INP 27 dan H’ 0,22. Selanjutnya diikuti oleh Areca catechu
dengan INP 19,90 dan H’ 0,18 dan Peronema canescens (sungkai)
dengan INP 19,86 dan H’ 0,18. Kelompok terendah yaitu Pometia
pinnata (kasai) dengan INP 5, 59 dan H’ 0,07. Spesies yang
mendominasi adalah Musa paradisiaca dan Hevea brasilliensis.
Sedangkan famili yang mendominasi adalah myrtaceae, arecaceae,
musaceae, fabaceae dan euphorbiaceae. Indeks keanekaragamn tingkat
tiang dapat dikatakan sedang. Hal ini dikarenakan memiliki nilai
keanekaragaman H’=. 2,87.
Untuk pohon tingkat tiang, ditemukan 20 jenis tanaman yang
tersebar ke dalam 14 famili (tabel 3). Nilai INP dan H’ tertinggi yaitu
Hevea brasiliensis dengan INP 27 dan H’ 0,22. Selanjutnya diikuti oleh
Areca catechu dengan INP 19,90 dan H’ 0,18 dan Peronema canescens
(sungkai) dengan INP 19,86 dan H’ 0,18. Kelompok terendah yaitu
Pometia pinnata (kasai) dengan INP 5, 59 dan H’ 0,07. Spesies yang
mendominasi adalah Musa paradisiaca dan Hevea brasilliensis.
Sedangkan famili yang mendominasi adalah myrtaceae, arecaceae,
musaceae, fabaceae dan euphorbiaceae. adalah Clidemia hirta,
Bambusa sp, dan Hevea brasiliensis. Jenis-jenis pohon yang ditemukan
di sepanjang pinggir sungai Tabir beberapa merupakan jenis komersil
diantaranya, Hevea brasiliensis (karet), Durio Zibethinus (durian),
Lansium domesticum (duku), Archidendron jiringa (jengkol), Parkia
speciosa (petai), Nephelium lappaceum (rambutan), Areca catechu
(pinang), Arenga pinnata (aren). Namun dari kesemua jenis menjadi
sumber pendapat utama masyarakat adalah Hevea brasiliensis (karet).
Hal ini dikarenakan komodi utama propinsi jambi dibidang perkebunan
adalah karet
KESIMPULAN Vegetasi riparian yang ditemukan di Sungai total keseluruhan untuk
tingkat pohon, tiang dan pancang adalah 32 spesies, yang tersebar
dalam 17 famili. Keanekaragaman vegetasi riparian Sungai Tabir
tergolong sedang untuk tingkat pohon (2,39), Tiang (2,87) dan Pancang
(2,34).

Anda mungkin juga menyukai