Vol. 11 (1): 63 – 74
(Analysis Of Mangrove Forest Vegetation on Over Log Area of IUPHHK-HA PT. PT. BINA
OVIVIPARI SEMESTA in 2016, 2017 And 2018 Year)
Abstract
PT. BIOS Batu Ampar is one of the private companies in Kubu Raya Regency that utilizes
mangrove forests by implementing a seed tree silviculture system so that later the area
can still maintain its sustainability. The purpose of the study was to determine the number
of species and the diversity and dominance of mangrove forest vegetation types in block
logging in 2016, 2017 and 2018. The study used a survey method with a sampling
technique in a line with a tide. On each observation plot, data collection of types of
seedlings, stakes, and trees was carried out. The data obtained are then analyzed by the
Diversity Index, Dominance Index and Evenness Index. The results showed that the
seedling-level type diversity index in the three cutting years was 0.000- 1.250, and the
stake rate was 0.000-1.073. The Dominance Index of the seedling level in all three cutting
years is 0.415-1.000, and the stake rate is 0.316-1.000. Keme Index of the seedling level
in all three cutting years is 0.000-0.773, and the stake rate is 0.000-0.902.
Keywords: diversity, dominance, evenness, Mangrove Forest.
Abstrak
PT. BIOS Batu Ampar adalah salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Kubu Raya
yang memanfaatkan hutan mangrove dengan penerapan sistem silvikultur pohon induk
(Seed Tree Method) agar nantinya kawasan tersebut tetap dapat mempertahankan
kelestariannya. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan jumlah spesies dan
keanekaragaman serta dominasi jenis vegetasi hutan mangrove pada penebangan blok
pada tahun 2016, 2017 dan 2018. Penelitian menggunakan metode survei dengan teknik
pengambilan sampel secara garis berpetak. Pada setiap plot pengamatan dilakukan
pengumpulan data jenis semai, pancang, dan pohon. Data yang deperoleh kemudian di
analisis Indeks Keanekaragaman, Indeks Dominasi dan Indeks Kemerataan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman jenis tingkat semai pada ketiga
tahun tebang adalah 0,000- 1,250, dan tingkat pancang adalah 0,000-1,073. Indeks
Dominasi tingkat semai pada ketiga tahun tebang adalah 0,415-1,000, dan tingkat
pancang adalah 0,316-1,000. Indeks Kemerataan tingkat semai pada ketiga tahun tebang
adalah 0,000-0,773, dan tingkat pancang adalah 0,000-0,902.
Kata Kunci: Keanekaragaman, dominasi, kemerataan, Hutan mangrove
63
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
64
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
65
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
Odum (1996), nilai kemerataan ≥ bekas tebangan 2016, 2017 dan 2018 di
0,75 penyebaran jenis merata, nilai areal IUPHHK-HA PT. BIOS tersusun
kemerataan ≥ 0,50 sampai mendekati ≤ atas lima jenis mangrove yang terdiri
0,75 penyebaran jenis cukup merata, dari blukap (R. apiculata), tumu (B.
nilai kemerataan ≤ 0,50 penyebaran jenis gymnorrhiza), bakau kurap (R.
tidak merata. mucronata), Bakau (R. stylosa) dan
HASIL DAN PEMBAHASAN tancang putih (B. cylindrical) yang
Jumlah Jenis termasuk dalam 1 famil.
Hasil pada Tabel 1 menunjukan
bahwa ekosistem mangrove pada areal
Tabel 1. Jumlah spesies di kawasan bekas penebangan pada tahun 2016, 2017 dan
2018 PT. Bina Ovivipari Semesta, Kabupaten Kubu Raya (The number of
species in the former logging area in 2016, 2017 and 2018 PT. Bina
Ovivipari Semesta, Kubu Raya Regency).
Tahun No Nama Jenis Jumlah individu
Pohon Pancang Semai
2016 1 Bruguiera cylindrical - 5 7
2 Bruguiera gymnorrhiza - 7 5
3 Rhizophora stylosa - 15 15
4 Rhizophora mucronata - - 4
5 Rhizophora apiculata - 20 47
Total - 47 78
2017 1 Bruguiera gymnorrhiza - - 7
2 Rhizophora stylosa - - 39
3 Rhizophora mucronata - - 16
4 Rhizophora apiculata - 45 80
Total - 45 142
2018 1 Rhizophora apiculata 10 27 205
Total 10 27 205
Sumber: Hasil Analisa 2021
Hasil analisis yang didapat pada Tabel terdiri dari pohon sebanyak 10, pancang 27
1 menunjukan bahwa, pada blok tebangan dan semai 205 batang. Secara keseluruhan
tahun 2016 tidak tedapat tingkat pohon. pada blok tebangan tahun 2016, 2017 dan
Pada blok ini ditemukan 4 jenis pada 1018 ditemukan 5 jenis mangrove dengan
tingkat pancang (47 batang) serta tingkat jumlah individu sebanyak 554 batang.
semai sebanyak 5 jenis sebanyak (78 Jenis R. apiculata merupakan yang
batang) dengan jumlah. 125 batang. Pada terbanyak pada areal bekas tebangan tahun
blok tebangan 2017 juga tidak ditemukan 2016, 2017 dan 2018. Jenis lain dengan
tingkat pohon dan pancang hanya satu jenis jumlah yang sedikit ditemukan adalah
(45 batang) serta semai sebanyak 4 jenis blukap (R. apiculata), tumu (B.
(142 batang) dengan jumlah individu 187 gymnorrhiza), bakau (R. stylosa), dan bakau
batang. Blok tebangan tahun 2018 hanya kurap (R. mucronata). Hasil penelitian ada
terdapat 1 jenis jenis R. apiculata yang kesamaan dengan Selfiani, (2018) yang
66
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
menemukan bahwa jenis yang sama yakni dan daratan yang meupakan daerah transisi.
R. apiculata dan R. mucronata di areal Rahmadhani (2021), mengemukakan
bekas tebangan tahun 2012, 2014 dan 2016. bahwa Jenis R. apiculata hidup pada daerah
Empat jenis yakni blukap (R. apiculata), transisi. Menurut Mughofar et al., (2018),
tumu (B. gymnorrhiza), dan bakau kurap hutan mangrove yang dimulai dari arah laut
(R. mucronata), lenggadai (B. parviflora), kearah daratan yang disebut dengan zonasi
termasuk dalam kelompok mangrove mangrove. Zonasi hutan mangrove terdiri
mayor pada vegetasi hutan mangrove. dari tiga bagian zonasi yakni dekat dengan
Menurut Tomlinson, (1986) dalam Selfiani, laut, zonasi antara laut dan darat, zonasi
(2018), mangrove mayor merupakan dekat dengan darat. Vegetasi Rhizophora
tumbuhan yang sepenuhnya hidup pada sp dan Bruguiera sp merupakan jenis
ekosistem mangrove di pasang surut dan vegetasi berada di tengah zonasi mangrove
tidak tumbuh di ekosistem lain, serta (Putri et al., 2019). Jumlah jenis yang
beradaptasi secara morfologi dan fisiologi sedikit ini menunjukkan bahwa jenis
untuk hidup dalam lingkungan mangrove. tanaman mangrove memiliki habitat
Pada Tabel 1 tersebut dapat diketahui khsusus untuk pertumbuhannya. Hal ini
bahwa pada blok tebangan 2016 sampai sesuai dengan peryataan Matondang,
2018 pada PT. BIOS hanya ditemukan satu (1979), bahwa habitat hutan mangrove
famili yakni rhizophoraceae yang terdiri bersifat khusus terutama tipe tanah,
dari dua genus dan lima spesies. Hal ini di salinitas, dan pengaruh pasang surut air
karenakan posisi lokasi penelitian laut.
dilakukan berada pada bagian antara pantai
Table 2. Nilai Rata-Rata Faktor Lingkungan Abiotik yang diperoleh oleh masing-
masing Blok Penebangan di Hutan Mangrove PT. BIOS Batu Ampar
Kabupaten Kubu Raya (The Average Value of Abiotic Environmental
Factors obtained by each Logging Block in the PT. Mangrove Forest. BIOS
Batu Ampar Kubu Raya Regency).
No Faktor Lingkungan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Kelembapan Udara (%) 88 84 79
2 Salinitas (‰) 0,89 0, 90 0,93
3 Suhu Udara (°C) 28,2 28,7 30,1
Sumbar: Analisis Data 2021
Hasil dari pengukuran kelembapan ditemukan pada blok tebangan tahun 2018
udara yang dilakukan pada setiap blok kerna pada blok tebangan ini tegakan yang
penebangan tahun 2016, 2017 dan 2018 terbentuk masih berupa semai yang
memiliki kisaran antara 88%-79%. mendominasi pada areal ini.
Kelembapan tertinggi ditemukan pada blok Pengukuran salinitas dilakukan
tebangan ahun 2016 karena pada blok disetiap blok tebangan tahun 2016, 2017
tebangan ini tegakan mangrove yang dan 2018 memiliki kisaran antara 0,89%-
terbentuk suda membentuk rimbunan yang 0,93%, salinitas tertinggi ditemukan pada
lebat. Sedangkan kelembapan yang rendah blok tebangan tahun 2018 dan salinitas
67
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
terendah terdapat pada blok tebangan tahun tebangan tahun 2016. Kisaran nilai rata-rata
2016, pada ketiga blok tebangan ini suhu masih tergolong baik bagi
menunjukan tidak adanya perbedaan yang pertumbuhan vegetasi mangrove, hal ini
siknifikan antara blok tebangan tahun 2018, berkaitan dengan yang di katakan Odum,
2017 dan 2016 karena pada zona ini terletak (1993). Tipe substrat yang ada di hutan
pada zona tengah. ini sesuai dengan mangrove PT. BIOS Desa Batu Ampar
pendapat Hastuti & Budihastuti, (2016), Kabupaten Kubu Raya adalah berlumpur.
yang mengatakan bahwa kondisi salinitas Pada ketiga jalaur tersebut memiliki
secara siknifikan mempengaruhi kehidupan substrat berlumpur yang sangat baik karena
mangrove, dimana tanaman mangrove selalu tergenang pada saat air pasang.
dapat hidup dan tumbuh pada kondisi Indekas Nilai Penting (INP)
lingkungan air payau dengan kondisi Indeks Nilai Penting (INP) adalah
salinitas yang beragam. parameter kuantitatif yang dapat dipakai
Pengukuran suhu udara dilakukan untuk menyatakan tingkat dominansi
pada semua blok tebangan penelitian tahun spesies-spesies dalam suatu komunitas
2016, 2017 dan 2018, berkisaran antara tumbuhan. Hasil perhitungan INP tingkat
30,1%- 28,2%. Suhu udara tinggi semai, pancang dan pohon pada areal
ditemukan pada blok tebangan tahun 2018 bekas tebangan tahun 2016, 2017 dan
dan suhu terendah terdapat pada blok 2018 disajikan pada Tabel 3.
Table 3. Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Bibit, Pasak dan Pohon di Daerah
Bekas Penebangan pada tahun 2016, 2017 dan 2018 PT. BIOS (Important
Value Index (INP) of Seedling, Stake and Tree Levels in Former Logging
Areas in 2016, 2017 and 2018 PT. BIOS).
Tahun Tingkat Nama local Nama ilmiah KR FR DR INP
tebang pertumbuhan (%) (%) (%) (%)
2016 Semai Blukap Rhizophora apiculata 60.3 49.0 - 109.3
Tancang Bruguiera cylindrical 9.0 9.8 - 18.8
Tumuk Bruguiera gymnorrhiza 6.4 5.9 - 12.3
Bakau Rhizophora stylosa 19.2 29.4 - 48.6
Bakau kurap Rhizophora mucronata 5.1 5.9 - 11.0
Pancang Blukap Rhizophora apiculata 42.6 45.5 100 88.0
Tancang putih Bruguiera cylindrical 10.6 13.6 100 24.3
Tumuk Bruguiera gymnorrhiza 14.9 18.2 100 33.1
Bakau kurap Rhizophora mucronata 31.9 22.7 100 54.6
Pohon - - - - -
2017 Semai Blukap Rhizophora apiculata 56.3 44.4 - 100.7
Bakau Rhizophora stylosa 27.5 22.2 - 49.7
Bakau kurap Rhizophora mucronata 11.3 22.2 - 33.5
Tumuk Bruguiera gymnorrhiza 4.9 11.1 - 16.0
Pancang Blukap Rhizophora apiculata 100 100 100 300
Pohon - - - - -
2018 Semai Blukap Rhizophora apiculata 95.3 100 - 195.3
Pancang Blukap Rhizophora apiculata 100 100 100 300
Pohon Blukap Rhizophora apiculata 100 100 100 300
Sumber: Hasil Analisa 2021
68
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
Hasil analisis pada Tabel 3 tengah, jenis yang paling banyak hidup
menunjukan bahwa jenis vetetasi merupakan famili Rhizophoraceae. Pada
mangrove yang dominan pada tingkat zone tengah selain R. apiculata, juga
semai dan pancang di blok tebangan dijumpai Bruguiera spp. Dan
2016 dan 2017 adalah blukap (R. Xylocarpus spp. Umumnya pada tapak
apiculata). Pada blok tebangan 2018 hutan mengrove zone tengah didominasi
hanya ditemukan satu spesies yakni jenis oleh R. apiculata, dan Brugueira sp
R. apiculata mulai dari tingkat semai (Noor & Suryadiputra, 1999 dalam
sampai pohon dengan nilai INP yang Bengen, 2001). Mangrove tengah
sama yang berarti tidak ada yang menurut Dinas Lingungan Hidup
dominan pada areal bekas tebangan Surabaya (2019), zona ini terletak
tersebut. Nilai INP penelitian ini dibelakang zona terbuka, umumnya
menunjukkan bahwa R. apiculata didominasi oleh Rhizophora namun
merupakan jenis yang medominasi Bruguiera juga sering tumbuh pada zona
hampir diseluruh tingkat pertumbuhan ini. Mangrove yang berada pada zone
pada areal bekas tebangan tahun 2016, tengah kondisi habitatnya berlupur dan
2017 dan 2018. Hasil penelitian Seftiani dipengaruhi ombak yang tenang.
(2018), yang dilakukan pada tahun 2016 Menurut Kasang et al., (2016), kondisi
di lokasi yang sama menunjukkan bahwa habitat jenis mangrove R. mucronata dan
R. apiculata juga medominasi pada R. apiculata ini tumbuh pada areal yang
tahun tebang 2012, 2014, namun pada berlumpur dalam dan ombak tenang
tahun tebang 2016 tanaman yang memiliki pertumbuhan paling bagus.
mendominasi selain R. apiculata juga Indeks Keanekaragaman, dominansi
terdapat B. gymnorrhiza. Dominannya dan kemerataan jenis mangrove
jenis Rhizophora sp, dikarenakan areal Hasil perhitungan Indeks
bekas tebangan tahun 2016, 2017 dan keanekaragaman (H), dominansi (C) dan
2018 PT. BIOS berada pada zona tengah kemerataan (E) pada areal bekas
atau peralihan antara pantai dan darat. tebangan hutan mangrove tahun 2016,
Menurut Noor et al., (2006), pada zone 2017 dan 2018 disajikan pada Tabel 4
Table 4. Indeks Keanekaragaman, Dominasi dan Pemerataan Spesies Mangrove
Tahun 2016, 2017 Dan 2018 (Diversity Index, Dominance and Evenness
Of Mangrove Species In 2016, 2017 And 2018).
Tahun Tingkatan hidup Keanekaragaman Dominansi Kemerataan
2016 Semai 1.167 0.415 0.724
Pancang 1.250 0.316 0.902
Pohon - - -
2017 Semai 1.073 0.408 0.773
Pancang 0.000 1.000 0.000
Pohon - - -
2018 Semai 0.000 1.000 0.000
Pancang 0.000 1.000 0.000
Pohon 0.000 1.000 0.000
Sumber: Hasil Analisa 2021
69
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
70
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
71
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
rendah dikarenakan bekas blok tebangan jenis sehingga di lokasi tersebut tidak
lebih muda yang menyebabkan hanya ditumbuhi hanya jenis vegetasi
penyebaran jenis belum merata. mangrove.
KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH
Kesimpulan penelitian adalah, pada Penulis juga mengucapkan
areal bekas tebangan hutan mangrove terimakasih kepada PT. Bina Ovivipari
PT. BIOS pada tahun 2016 dan 2017 Semesta yang telah membantu selama
terdapat jumlah jenis vegetasi mangrove kegiatan penelitian selama di lapangan.
yang sama hanya ada tingkat semai dan
pancang, sedangkan pada blok tebangan DAFTAR PUSTAKA
2018 hanya ditemukan satu jenis Diba F, Sofwan MA, Harawatiningsih R.
vegetasi mangrove mulai tingkat semai (2020). Flora dan Fauna Hutan
sampai pohon. Secara keseluruhan pada Mangrove Kalimantan Barat.
areal bekas tebangan 2016, 2017 dan Untan press.
Fachrul MF. 2007. Metode Sampling
2018 hanya ditemukan sebanyak 5 jenis
Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
vegetasi mangrove yaitu blukap Farista B, dan Virgota A. (2021). The
(Rhizophora apiculata), tumu Assessment of Mangrove
(Bruguiera gymnorrhiza), bakau kurap Community Based on Vegetation
(Rhizophora mucronata), bakau Structure at Cendi Manik,
(Rhizophora stylosa) dan tancang putih Sekotong District, West Lombok,
(Bruguiera cylindrical). Ketiga blok West Nusa Tenggara. Jurnal
Biologi Tropis. 21 (3): 1022-1029.
tersebut didominasi oleh Rhizphora
Doi:http://dx.doi.org/10.14710/jbt
apiculata mulai dari tingkat semai .3.2.47-56.
sampai pada pohon. Hasil analisis Hastuti ED, Budihastuti E. 2016.
keanekaragaman jenis menunjukkan Potential of mangrove seedlings
pada blok tebangan 2016 tingkat semai for utilization in the maintenance
dan pancang memiliki keanekaragaman of environmrntel quality within
jenis tinggi, Pada blok tebangan 2017 silvofishery ponds. Biotropia.
2(1): 58–63.
keanekaragaman tingkat semai tinggi,
Doi:https://doi.org/10.11598/btb.2
namun pancang sangat rendah. 016.23.1.606.
Keanekaragaman jenis pada Pada blok Indriyanto. (2015). Ekologi Hutan.
tebangan 2018 tingkat semai, pancang Jakarta: Bumi Aksara.
dan pohon sangat rendah, karena hanya Ismi N, Fahrizal, H Prayogo. (2018).
terdapat satu jenis yakni Rhizophora Analisa Komposisi Dan
Keanekaragaman Jenis Tegakan
apiculata.
Penyusun Hutan Tembawang
Saran dari hasil analisis vegetasi Jelomuk Di Desa Meta Bersatu
hutan mangrove pada tiga blok tebangan, Kecamatan Sayan Kabupaten
untuk melakukan pembinaan areal bekas Melawi. Jurnal Hutan Lestari. 6
tebangan, terutama blok tebang tahun (1): 137 - 146. Doi:
2018 dengan melakukan pengkayaan http://dx.doi.org/10.26418/jhl.v9i
3.
72
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
73
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (1): 63 – 74
74