The Diversity Type Nepenthes spp. In The Kerangas Forest Sejahtera Village
Kayong Utara Regency
Abstract
Nepenthes spp. are one of Indonesia's biodiversity and have a variety of benefits. Nepenthes spp.
are also carnivorous plant that are classified in the Nepenthaceae family. Nepenthes spp. are now
classified as protected plants. This research was conducted in the Kerangas Forest of Sejahtera
Village in North Kayong Regency. The purpose of this study was to obtain data on species
diversity of Nepenthes. The method used is a survey with a double plot technique measuring 5 m
x 5 m which opens 16 observation plots. The result showed that there were 3 types of Nepenthes
spp. found: N. reinwardtiana, N. rafflesiana and N. hirsuta. The level of diversity is low based on
index value of (0.32), value of dominance index of 0.359 and species abundance of (0.219). The
low level of diversity found is influenced by environmental factors that are disturbed due to human
activities in it which can threaten the sustainability of the Nepenthes spp. habitat such as forests,
logging which aims to open gardening and farming land for the local community.
Keywords: Habitat, Kerangas, Nepenthes, Type Diversity.
Abstrak
Nepenthes spp. merupakan salah satu keanekaragaman hayati Indonesia dan memiliki beragam
manfaat. Nepenthes spp. juga merupakan tumbuhan karnivora yang tergolong dalam famili
Nepenthaceae. Nepenthes spp. sekarang diklasifikasikan sebagai tanaman yang dilindungi.
Penelitian ini dilakukan di Hutan Kerangas Desa Sejahtera Kabupaten Kayong Utara. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data keanekaragaman jenis Nepenthes. Metode
yang digunakan survei dengan teknik petak ganda berukuran 5 m x 5 m berjumlah 16 petak
pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis Nepenthes spp. ditemukan:
N. reinwardtiana, N. rafflesiana dan N. hirsuta. Tingkat keanekaragaman tergolong rendah
berdasarkan nilai indeks (0,32), nilai indeks dominansi 0,359 dan kelimpahan spesies (0,219).
Rendahnya tingkat keanekaragaman jenis yang ditemukan diduga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan yang terganggu akibat adanya aktivitas manusia didalamnya yang dapat mengancam
kelestarian habitat kantong semar seperti pembakaran hutan, penebangan liar yang bertujuan
untuk pembukaan lahan berkebun dan bertani bagi masyarakat setempat.
Kata Kunci: Habitat, Keanekaragaman Jenis, Kerangas, Nepenthes,
395
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 395 – 404
mampu beradaptasi dengan kondisi ekstrim Sumatera yaitu sekitar 29 jenis kantong
tersebut, walaupun umumnya minim semar (Hariyadi 2013).
nutrisi dan memiliki Ph rendah. Salah satu Kawasan hutan kerangas di Desa
di antaranya tumbuhan yang mampu hidup Sejehtera Kabupaten Kayong Utara
pada hutan kerangas adalah kantong semar. terdapat beberapa jenis kantong semar yang
Kantong semar (Nepenthes spp.) juga tumbuh dan biasanya dimanfaatkan oleh
merupakan tumbuhan karnivora yang masyarakat saat adanya acara tertentu
digolongkan dalam famili Nepenthaceae. seperti pameran. Kegiatan manusia serta
Kebutuhan akan nutrisi yang tidak ketergantungan terhadap sumber daya
didapatkan di tanah tempat tumbuhnya hutan semakin hari semakin meningkat,
sebagian besar dipenuhi dari hewan yang sehingga sering kali menimbulkan dampak
terjebak dalam alat perangkapnya. Alat negatif terutama tergadap kelestarian
perangkap yang dimaksud adalah sumber daya hayati beserta ekosistemnya. .
modifikasi dari ujung daun yang Apalagi bila pemanfaatannya berlebihan
membentuk kantong. Kantong semar seperti pembukaan lahan untuk
mengandung cairan untuk menarik perkebunan, pertanian dan pembakaran
serangga datang, menjebak serangga dan lahan secara tidak langsung dapat merusak
binatang kecil lainnya ke dalam kantong habitat kantong semar yang tumbuh di
(Buch dkk. 2013) dan dilengkapi dengan hutan tersebut. Dikondisi seperti ini tingkat
kelenjar multiseluler untuk mendapatkan keanekaragaman kantong semar belum
nutrisi dari hewan yang terjebak di diketahui, sehingga penelitian ini perlu
dalamnya. dilakukan agar dapat memberikan data
Kantong semar merupakan salah satu keanekaragaman kantong semar, manfaat
keanekaragaman hayati yang menjadi dan potensi dari kantong semar itu sendiri.
kekayaan Indonesia. Kantong semar saat Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai
ini tergolong dalam tumbuhan yang tingkat keanekaragaman jenis kantong
dilindungi. Pemerintah memberikan status semar di hutan kerangas Desa Sejahtera
konservasi tanaman kantong semar Kabupaten Kayong Utara. Penelitian ini
termasuk tanaman yang dilindungi diharapkan memberikan manfaat bagi ilmu
berdasarkan Undang-Undang No. 5/1990 pengetahuan Ekologi Hutan dan sebagai
tentang Konservasi Sumber Daya Hayati informasi bagi masyarakat dan pemerintah
dan Ekosistemnya serta Peraturan untuk lebih memperhatikan maupun
Pemerintah No. 7/1999 tentang melestarikan kantong semar yang ada di
Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa hutan kerangas Desa Sejahtera Kabupaten
(CITES 2008). Menurut Mansur (2006) Kayong Utara.
terdapat sekitar 82 jenis kantong semar di METODE PENELITIAN
dunia, 64 jenis diantaranya terdapat di Penelitian ini dilaksanakan di hutan
Indonesia. Kalimantan memiliki sekitar 32 kerangas Desa Sejahtera Kabupaten
jenis kantong semar lebih banyak dari Kayong Utara, dengan waktu penelitian 25
November sampai 20 Desember 2019.
396
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 395 – 404
Objek dalam penelitian adalah semua jenis seluruhnya, yang biasanya dinyatakan
kantong semar yang terdapat di hutan dengan persen.
kerangas Desa Sejahtera Kabupaten Frekuensi
Kayong Utara. Penentuan petak jumlah petak ditemukannya suatu jenis
= jumlah petak seluruhnya
keanekaragaman jenis menggunakan
Frekuensi Relatif
metode survei dengan teknik petak ganda frekuensi suatu jenis
yang berukuran 5 m x 5 m sebanyak 16 = frekuensi seluruh jenis x 100
petak pengamatan, peletakan petak 2. Indeks dominansi (C)
pengamatan dilakukan secara purposive di Untuk menentukan dominasi suatu
tempat yang terdapat kantong semar. Jenis jenis yang terpusat dalam komunitas, dapat
kantong semar yang ditemukan di lapangan digunakan indek dominasi menurut
diidentifikasi menggunakan buku Simpson (1949) dalam Odum (1993)
identifikasi kantong semar, kemudian sebagai berikut:
mencatat jenis, jumlah jenis dan jumlah 𝑛
C = Ʃ ( 𝑁𝑖 )2
individu yang ditemukan dalam petak
di mana:
pengamatan. Data yang diperoleh
C = Indeks Dominansi
kemudian dianalisis secara kuantitatif
ni = Nilai Penting dari Indeks i
sebagai berilut:
N = Total Nilai Penting
1. Indeks nilai penting (INP)
Nilai C indeks dominasi jenis ini berkisar
Indeks nilai penting digunakan untuk
antara 0 - 1, jika nilai C mendekati 0 berarti
mentukan tingkat dominan suatu jenis
tidak ada jenis yang mendominasi dan
dalam lokasi penelitian, dapat dihitung
apabila nilai C mendekati 1 maka terdapat
menurut Odum (1993) dengan rumus
jenis yang mendominasi lainnya.
sebagai berikut:
3. Indeks keanekaragaman jenis (H)
INP = KR + FR
Indeks keanekaragaman jenis
di mana:
merupakan suatu keanekaragaman secara
KR = Kerapatan Relatif
keseluruhan dalam suatu komunitas atau
FR = Frekuensi Relatif
habitat, maka digunakan rumus Shannon
Kerapatan (K)
dan Wiener (1949) dalam Odum (1993)
Kerapatan menunjukan jumlah suatu jenis
dengan rumus sebagai berikut:
tumbuhan pada setiap petak contoh. 𝑛 𝑛
H = - Ʃ ( 𝑁𝑖 ) log ( 𝑁𝑖 )
Kerapatan
jumlah individu suatu jenis di mana:
= luas contoh H = Indeks Keanekaragaman Jenis
Kerapatan keseluruhan
kerapatan dari suatu jenis
= x 100% ni = Jumlah Individu
kerapatan seluruh jenis
Frekuensi (F) N = Jumlah Individu seluruh spesies
Frekuensi merupakan perbandingan Kriteria indeks keanekaragaman dibagi
banyaknya petak yang terisi oleh suatu dalam 3 katagori yaitu:
jumlah tumbuhan terhadap jumlah petak H< 1 : Keanekaragaman rendah
1<H ≤ 3 : Keanekaragaman sedang
397
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 395 – 404
Jenis kantong semar yang paling dengan jenis N.rafflsiana dan N. hirsuta
banyak ditemukan di lokasi penelitian diduga lebih menyukai tempat tumbuh
adalah N. reinwardtiana dengan jumlah yang lembap dan sedikit terkena
45 individu. Jenis ini hampir dua kali pencahayaan sinar matahari. Seperti
lipat jumlah individu jenis N. rafflesiana yang dikatakan oleh Pinantya (2005),
dan N. hirsute. Hal ini dikarenakan tanaman N. rafflesiana menyukai pH
kondisi hutan kerangas di lokasi yang sedikit asam. Berdasarkan hasil
penelitian hampir sebagian besar dari ketiga jenis kantong semar yang
tempatnya terkena langsung dari sinar ditemukan pada lokasi penelitian
matahari dan N. reinwardtiana suka memiliki perbedaan jenis dan jumlah
dengan tempat terbuka. Seperti yang individunya. Hal ini dikarenakan adanya
dikatakan Mansur (2007) N. faktor lingkungan seperti kerusakan
reinwardtiana, N. gracilis dan N. hutan akibat kebakaran, suhu dan
mirabilis tumbuh baik di tempat terbuka kelembapan. Ketiga Jenis kantong semar
dengan sinar matahari penuh. Berbeda yang ditemukan memiliki ciri morfologi
398
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 395 – 404
yang berbeda. Data lebih jelas dapat (Kusmana 1995). Sementara itu nilai
dilihat pada Tabel 4. Lampiran. INP secara lengkap di lokasi penelitian.
2. Indeks Nilai penting (INP) Posisi INP kantong semar menduduki
Indeks nilai penting dapat dijadikan peringkat kedua, keempat dan kelima
petunjuk untuk menentukan jenis yang diantara tumbuhan yang lain. Data lebih
mendominasi pada suatu tempat jelas dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Indeks Nilai Penting Kantong Semar Di Hutan Kerangas Desa Sejahtera
(Index of Importance of Nepenthes in the Kerangas Forest Sejahtera Village).
No. Jenis Tumbuhan INP %
1. Nepenthes reinwardtiana 39,142
2. Nepenthes rafflesiana 19,677
3. Nepenthes hirsuta 17,661
399
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 395 – 404
1
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 395 – 404
(1985), apabila suatu komunitas hanya dominasi masih kurang dari 1 (C < 1). Dari
terdiri dari sedikit jenis dan jumlah individu hasil tersebut menunjukkan kantong semar
tidak merata maka komunitas tersebut di lokasi penelitian tidak tumbuh secara
memiliki nilai indeks keanekaragaman mengelompok pada tempat-tempat tertentu
jenis yang rendah. dan masih dalam keadaan stabil atau tidak
Banyaknya N. reinwardtiana di lokasi terganggu. Hal ini sesuai dengan pendapat
penelitian menunjukan bahwa jenis ini Indriyanto (2006) yang menyatakan bahwa
dapat tumbuh dengan baik di tempat agak jika nilai indeks dominasi rendah
terbuka dan terkena langsung sinar mengindikasikan tidak terdapat spesies
matahari. Seperti yang dikatakan Mansur tumbuhan yang mendominasi pada daerah
(2007) bahwa N. gracilis, N. mirabilis dan tersebut. Pendapat lain yang serupa juga
N. reinwardtiana tumbuh baik di tempat- disampaikan oleh Mawazin dan Subiakto
tempat terbuka dengan sinar matahari (2013) jika nilai C tinggi maka dominasi
penuh. Kedua kantong semar lainnya yaitu dilakukan oleh jenis-jenis tertentu dan jika
N. rafflesiana dan N. hirsuta harus dominasi antar jenis relatif seimbang maka
memiliki adaptasi tinggi agar dapat tumbuh nilai C akan semakin rendah.
dengan baik dan diduga lebih menyukai 6. Indeks Kelimpahan Jenis (e)
tempat yang ternaungi tajuk. Indeks kelimpahan jenis digunakan
5. Indeks Dominansi (c) untuk melihat perbandingan nilai
Indeks dominansi digunakan untuk kelimpahan sebaran suatu jenis di suatu
menentukan dominasi suatu jenis yang kawasan, artinya semakin tinggi nilai
terpusat dalam komunitas. Menurut Odum kemerataan dan nilai kelimpahan jenis
(1993) indeks dominansi merupakan suatu maka penyebaran suatu jenis akan semakin
nilai yang menunjukan pola pemusatan merata dalam komunitas tersebut.
dominasi suatu jenis vegetasi pada suati Berdasarkan hasil perhitungan indeks
komunitas hutan, di mana semakin tinggi kelimpahan jenis nilai e = 0,219. Hasil
dominasi suatu jenis pada suatu kawasan tersebut menyatakan bahwa kelimpahan
menunjukan bahwa jenis tersebut jenis kantong semar di hutan kerangas pada
merupakan jenis yang paling banyak dalam lokasi penelitian tidak merata dikarenakan
suatu kawasan hutan. nilai kelimpahan jenisnya kurang dari 1.
Berdasarkan hasil perhitungan indeks Tidak meratanya kelimpahan jenis kantong
dominansi N. reinwardtiana menempati semar di lokasi penelitian nilai indeks
urutan tertinggi kedua dengan nilai C = kelimpahan jenis berbanding sama dengan
0,184, diikuti jenis N. rafflesiana keempat nilai indeks keanekaragaman jenis. Hal ini
dengan nilai C = 0,098 dan untuk N. hirsuta sesuai dengan pendapat Fachrul (2006)
diurutan keenam dengan nilai C = 0,077. yang menyatakan bahwa nilai indeks
Hasil tersebut menjelaskan bahwa hutan kemerataan 0 menunjukkan kemerataan
kerangas di lokasi penelitian tidak ada jenis antar spesies rendah dan jika nilai
kantong semar yang mendominasi. Hal ini kemerataan 1 maka kemerataan spesies
dikarenakan hasil dari perhitungan indeks tinggi. Mawazin dan Subiakto (2013)
401
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 395 – 404
402
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 395 – 404
403
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (3): 395 – 404
Lampiran
Tabel 4. Hasil Identifikasi Jenis Kantong Semar (Result of Identification of
Nepenthes).
No Dokumentasi Identifikasi Jenis Deskripsi
1 Kingdom: Plantae N. reinwardtiana adalah
a Divisi : Magnoliophyta tumbuhan menjalar atau
b Kelas : Choripetaleae memanjat, kantong atas
Ordo : Nepenthales berbentuk corong atau
Famili : Nepenthaceae terompet dan kantong tidak
c Genus : Nepenthes memiliki dua sayap, untuk
Spesies : Nepenthes bentuk kantong bawah tidak
Reinwardtiana jauh berbeda dengan kantong
Sumber: Mansur (2007) atas tetapi kantong bawah
memiliki dua sayap di badan
Keterangan: kantong, batangnya
d a. Penutup kantong berbrntuk segitiga, panjang
b. Bibir batang dapat mencapai lebih
e c. Sayap dari 16 meter. (Azwar dkk.
d. Kantung 2006).
e. Sulur
Kingdom: Plantae N. hirsuta memiliki batang
Divisi : Magnoliophyta berbentuk bulat, berwarna
Kelas : Choripetaleae coklat, merah atau hijau,
a Ordo : Nepenthales batang tumbuh memanjat
Famili : Nepenthaceae untuk kantong atas,
Genus : Nepenthes permukaan batang agak
Spesies : Nepenthes hirsuta kasar, batang memiliki
b Sumber: Mansur (2007) kisaran panjang mencapai 8 -
9 m dengan lebar 0,4 - 0,5
Keterangan: cm. Daun berbentuk lancet,
c a. Taji panjang daun memiliki
b. Sayap kisaran antara 13 - 14,4 cm
d c. Penutup kantong dengan lebar 3 - 3,6 cm.
d. Bibir Batang dan daunnya
e e. Sulur memiliki keunikan yang
f. Kantung tidak dimiliki kantong semar
lainnya yang berupa rambut -
rambut halus (Cheek dan
Jebb 2001).
404