Anda di halaman 1dari 10

Vol.3 No.

10 Maret 2023 7787


……………………………………………………………………………………………………...
KEANEKARAGAMAN JENIS LIANA (KELAS MAGNOLIOPSIDA) DI HUTAN
MONDU KABUPATEN SUMBA TIMUR

Oleh
Ribka Kareri Hara1), Anita Tamu Ina2)
1,2
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Kristen Wira Wacana Sumba
Jl. R Suprapto No.35, Waingapu, (0387) 62302, 62393
Email: 1ikahara2907@gmail.com, 2anitamuina@unkriswina.ac.d

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan keanekaragaman tumbuhan liana
(kelas Magnoliopsida) di hutan Mondu Kabupaten Sumba Timur. Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan metode garis transek yaitu dengan cara membentangkan tali raffia
sepanjang 100 meter pada 3 jalur transek. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan pendekatan
deskriptif kuantitatif dengan rumus indeks keanekaragaman Shanon Wiener. Sampel tumbuhan
yang diproleh dari hasil pembuatan plot pada masing-masing transek penelitian sebanyak 5 plot
dengan ukuran 20x20 meter. Penentuan transek berdasarkan bentuk dan ukuran pertumbuhan
tumbuhan. Faktor lingkungan yang diukur yaitu pH tanah, kelembapan dan suhu udara.
Pengukuran dilakukan pada tiap titik pengamatan. Hasil penelitian yaitu ditemukan 20 jenis
spesies tumbuhan liana dari 10 famili yang tergolong dalam kelas Magnoliopsida dengan jumlah
376 individu. Indeks keanekaragaman tergolong dalam kategori sedang dengan nilai adalah Hʼ=
2,918.
Kata Kunci: Keanekaragaman, Tumbuhan liana, Hutan Mondu

PENDAHULUAN Sumba Timur dengan luas wilayah 410.20 Ha,


Indonesia merupakan salah satu negara dengan kondisi geografis yang meliputi,
tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman ketinggian tanah dari permukaan laut 10-100
baik flora maupun fauna yang tinggi. Indonesia mdl (meter dari laut) dan suhu rata-rata harian
juga merupakan negara yang memiliki luas 29-32ºC (Profil Desa Mondu, 2019:4) yang
wilayah sekitar 750 juta hektar dengan luas memiliki berbagai jenis tumbuhan salah
daratan 197 juta hektar (24,7%) menurut [1]. satunya yaitu tumbuhan liana/merambat.
Salah satu pulau paling selatan di Indonesia Tumbuhan liana (kelas Magnoliopsida)
yang terletak di Nusa Tenggara Timur yaitu merupakan tumbuhan yang pertumbuhannya
pulau sumba dengan daratan pulau seluas sangat bergantung pada tumbuhan yang lebih
11.854 km² menurut [2]. Pulau sumba juga tinggi agar mendapatkan cahaya matahari.
merupakan pulau yang kaya akan sumber daya Tumbuhan liana juga biasanya bukan
alam, salah satu sumber daya alamnya adalah merupakan tumbuhan parasit, tetapi liana dapat
hutan. Hutan merupakan salah satu sumber membuat tumbuhan lain yang manjadi
daya alam yang sangat bermanfaat bagi penyangganya semakin lemah karena
kelangsungan hidup manusia yang harus dijaga berkompetisi mendapatkan cahaya matahari
dan dikelola dengan baik agar tetap terjaga dan bukan makanan menurut [3]. Tumbuhan ini
berkelanjutan juga termasuk tumbuhan yang hidup di setiap
Hutan Mondu merupakan salah satu tipe kawasan hutan yang keberadaannya
hutan yang berada di Sumba. Hutan Mondu berpengaruh penting bagi keseimbangan
juga merupakan hutan yang terletak di Desa ekosistem hutan.
Mondu Kecamatan Kanatang Kabupaten

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7788 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………
Tumbuhan liana (kelas Magnoliopsida) dari jenis-jenis liana di hutan tersebut yang
memiliki banyak peranan bagi manusia, yaitu dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan
sebagai bahan pangan (sayuran), sebagai bahan hidup.
kerajinan tangan, bahan pupuk organik, sebagai Penelitian terdahulu yaitu [5] dengan
tanaman hias dan sebagai tumbuhan obat judul Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis
menurut [4]. Tumbuhan liana memiliki fungsi Liana pada Hutan Alam di Hutan Pendidikan
ekologi yang sangat penting didalam ekosistem Universitas Hasanuddin. Hasil penelitian yang
hutan seperti beberapa jenis liana menjadi inang ditemukan di Hutan Pendidikan Unhas
dari beberapa tumbuhan parasit yang langka Sebanyak 81 jenis, dengan jumlah individu
contohnya bunga rafflesia. Liana memiliki sebanyak 764 individu. Jenis liana yang
peranan mencegah tumbangnya pohon akibat memiliki penyebaran tertnggi adalah Smilax sp.
angin kencang, karena pertumbuhannya yang Jenis inang yang paling banyak disukai oleh
menjalar secara hirizontal diantara pohon- liana dihutan Unhas adalah Toona sureni,
pohon dalam hutan dan sebagai alat untuk Buchanania arboreschense dan flacortia rucam.
berpindah tempat bagi binatang hutan untuk Penelitian kedua [6] dengan judul
melintasi pohon satu dengan pohon yang lain. Keragaman dan Kerapatan Tumbuhan Liana
Disamping itu berperan sebagai sumber plasma yang Terdapat Di Daerah Aliran Sungai Randi
nutfah yang berpotensi sebagai sumber pangan. yang Mengaliri Desa Tanjung Agung
Jadi dapat disimpulkan bahwa keberadaan dan Kecamatan Karang Kabupaten Musi Rawas
kelestarian liana sangat penting untuk dijaga Utara. Metode yang digunakan adalah metode
dan dipertahankan. survey. Indeks keanekaagaman yaitu 1,257
Berdasarkan hasil observasi dan termasuk kategori sedang. Penelitian yang
wawancara dengan beberapa masyarakat desa dilakukan oleh [7] dengan judul Studi
Mondu, ditemukan beberapa masalah terkait Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Liana
tumbuhan liana seperti: (1) Habitat tumbuhan di Sebagai Sumber Pakan Primata Di Stasiun
bersihkan dengan cara memangkas/memotong Penelitian Cabang Panti Taman Nasional
yang kemudian dibakar untuk dijadikan tempat Gunung Palung. Hasil penelitian yang
berkebun dan membakar hutan secara liar yang dilakukan pada 5 tipe habitat yang berbeda
mengakibatkan merusak keberadaan tumbuhan telah dijumpai tumbuhan liana sebanyak 286
liana, (2) Aktifitas pengembalaan ternak juga individu yang terdiri dari 21 genus.
merupakan salah satu aktivitas masyarakat Keanekaragaman jenis tumbuhan liana
yang merusak habitat tumbuhan liana, (3) tertinggi terdapat pada tipe habitat tanah
Masyarakat memanfaatkan tumbuhan liana alluvial dengan nilai 1,01.
dalam hal ini seperti sirih hutan, panetang, rotan Berdasarkan permasalahan yang
dan lain-lain. Tumbuhan sirih hutan digunakan dipaparkan di atas, maka penelitian terkait
untuk menyembuhkan luka memar, keputihan Keanekaragaman Jenis Liana (Magnoliopsida)
dan mimisan. Selain itu, rotan dan tali panetang Di Hutan Mondu, Kabupaten Sumba Timur
dapat dijadikan sebagai barang kerajinan yang perlu untuk dilakukan karena dapat
bernilai ekonomi contohnya dapat dibuat memberikan nilai guna atau manfaat dari aspek
menjadi tas, bakul, keranjang, kursi, meja dan ilmu pengetahuan dan akan banyak diketahui
tali pengikat. Pemanfaatan tumbuhan secara spesies-spesies tumbuhan yang berhabitus liana
terus menerus tanpa memperhatikan dan spesies yang mendominasi di kawasan
keberadaanya menyebabkan hilangnya tersebut. Liana ini banyak memiliki manfaat
kelestarian tumbuhan tersebut. Hal ini juga untuk semua makhluk di permukaan bumi,
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang maka dari itu seharusnya masyarakat sekitar
dimiliki oleh masyarakat mengenai keberadaan
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.10 Maret 2023 7789
……………………………………………………………………………………………………...
harus mengerti tentang keanekaragaman jenis mampu berbiak dengan individu-individu dari
tumbuhan liana spesies lain [9]. Keanekaragaman gen adalah
individu-individu di dalam populasi yang
LANDASAN TEORI memiliki perbedaan gen antara satu dengan
Keanekaragaman merupakan istilah yang yang lainnya. Keanekaragaman sifat genetik
seringkali dipergunakan oleh para ahli biologi pada suatu organisme dikendalikan oleh gen-
konservasi. World Wildife Fund (WWF) gen yang terdapat kromosom yang dimilikinya.
mengartikan keanekaragaman sebagai berbagai Kromosom tersebut diperoleh dari kedua
macam tumbuhan, hewan dan mikroorganisme induknya dari pewarisan sifat. Namun
termasuk gen yang terdapat didalamnya serta demikian ekspresi gen suatu organisme juga
ekosistem yang saling bergantungan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat
membantu menjadi lingkungan hidup menurut hidupnya. Menurut [8] menjelaskan bahwa
[8]. Biodiversita juga dapat dinyatakan sebagai keanekaragaman gen pada organisme dalam
keanekaragaman kehidupan dalam semua satu spesies disebut varietas atau ras.
bentuknya dan pada semua level organisme Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena
mencakup tumbuhan, hewan, jamur dan berbagai kelompok spesies menyesuaikan diri
organisme lain [9]. dengan lingkungannya, kemudian terjadi
Menurut [10] keanekaragaman hayati hubungan yang saling mempengaruhi antara
atau keanekaragaman kehidupan adalah total satu spesies dengan spesies lain, dan juga antara
atau keseluruhan keragaman genetika, jenis dan spesies dengan lingkungan abiotik tempat
ekosistem di suatu wilayah. Jadi dapat hidupnya, misalnya: suhu, udara, air, tanah,
disimpulkan bahwa keanekaragaman adalah kelembaban, cahaya matahari dan mineral
keanekaragaman di antara makhuk hidup dari didukung oleh pendapat [9]. Keanekaragaman
semua sumber termasuk diantaranya daratan, ekosistem di suatu wilayah ditentukan oleh
lautan dan ekosistem akuantik lain serta berbagai faktor, antara lain posisi tempat
kompleks-kompleks ekologi yang merupakan berdasarkan garis lintang, ketinggian tempat,
bagian-bagian dari keanekaragamannya. iklim, cahaya matahari, kelembapan, suhu dan
Keanekaragaman juga dapat dibedakan kondisi tanah [8]. Ketiga tingkatan
menjadi 3 yaitu keanekaragaman spesies, keanekaragaman tersebut diperlukan untuk
keanekaragaman genetik dan keanekaragaman kelangsungan hidup di bumi sehingga segala
komunitas. Ketiga tingkatan keanekaragaman bentuk keanekaragaman patut dijaga dan
tersebut diperlukan untuk kelangsungan hidup dilestarikan demi keberlanjutan kehidupan.
di bumi sehingga segala bentuk
keanekaragaman patut dijaga dan dilestarikan METODE PENELITIAN
demi keberlanjutan kehidupan [8]. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Keanekaraaman jenis atau spesies dapat deskriptif kuantitatif. Adapun jenis penelitian
didefinisikan dengan dua cara yaitu secara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
morfologi dan biologis. Secara morfologis, jenis penelitian ekologi. Penelitian ini
keanekaragaman dapat diartikan sebagai dilaksanakan di Hutan Mondu Kecamatan
kelompok individu yang menunjukkan Kanatang Kabupaten Sumba Timur. Waktu
karakteristik penting berbeda dengan pelaksaan April 2022. Populasi dalam
kelompok-kelompok lain, baik secara penelitian ini adalah semua jenis tumbuhan
morfologi, fisiologi atau biokimia. Secara liana (Kelas Magnoliopsida) yang terdapat di
biologis dapat diartikan sebagai kelompok Hutan Mondu Kabupaten Sumba Timur.
individu-individu yang berpotensi untuk Sampel dalam penelitian ini yaitu semua jenis
berbiak dengan sesamanya di alam dan tidak tumbuhan liana (Kelas Magnoliopsida) yang

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7790 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………
masuk dalam plot penelitian. Pengambilan Keterangan:
sampel di wilayah penelitian ini dilakukan INP = Indeks nilai penting
dengan menggunakan teknik purposive KR = Kerapatan relatif
sampling (sampel bertujuan) yaitu pengambilan FR = Frekuensi relative
sampel hanya berdasarkan tujuan penelitian b. Indeks Dominansi
atau permasalahan dalam penelitian [12]. Indeks dominansi merupakan parameter
Adapun alasan penggunaan teknik purposive untuk melihat tingkat terpusatnya penguasaan
sampling adalah karena tidak semua memiliki (dominan) spesies dalam suatu komunitas
kriteria yang sesuai dengan fenomena yang tumbuhan. Dominansi berkisar 0 sampai 1.
diteliti. Apabila mendekati 0, maka tidak adanya
Alat dan Bahan Penelitian individu dominan sementara dominansi
Alat yang digunakan dalam penelitian ini mendekati 1 artinya ada satu spesies dominan
yaitu plastik, tali raffia, meter roll, alat tulis, [15].
kertas label, cutter/pisau, kayu patok, camera 𝒊
digital, termometer, soiltester, hygrometer. 𝑰𝑫 = ∑(𝒏. )²
𝑵
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu tumbuhan liana dengan buku Keterangan:
literatur/panduan. Penelitian menggunakan ID = ideks dominansi
metode garis transek yaitu dengan cara n.i = nilai penting tiap spesies ke-i
membentangkan tali raffia sepanjang 100 meter N = Total nilai penting
pada 3 jalur transek. Pembuatan plot pada c. Indeks Keanekaragaman Shannon-
masing-masing transek penelitian sebanyak 5 Wienner
plot dengan ukuran 20x20 meter. Penentuan Indeks keanekaragaman merupakan
transek berdasarkan bentuk dan ukuran parameter untuk memperkirakan
pertumbuhan tumbuhan. keanekaragaman spesies salah satunya indeks
Tumbuhan liana yang terdapat dalam Shannon.
semua plot pengamatan dihitung jumlah
jenisnya difoto dan diambil sampel Ĥ = − ∑ 𝑷𝒊 𝑳𝒏 𝑷𝒊
tumbuhannya, selanjutnya dibawa untuk diteliti
lebih lanjut menggunakan literatur buku Flora Keterangan:
oleh [13]. Selanjutnya pencatatan parameter Ĥ = indeks Shannon
abiotik seperti suhu, kelembaban dan pH tanah p.i = ni/N, nilai penting dari setiap spesies
dilakukan menggunakan hydrometer dan N = Total nilai penting
soiltester. Dengan kriteria indeks keanekaragaman
Teknik Analisis Data Shannon-Winner adalah sebagai berikut:
Teknik analisis data yang digunakan Jika Ĥ= ≤ 1 keanekaragaman rendah
dalam penelitian ini yaitu Indeks Nilai Penting, Jika Ĥ=1-3 keanekaragaman sedang
indeka dominansi dan Indeks keanekaragaman Jika Ĥ= ≥ 3 keanekaragaman tinggi
Shannon-Wienner.
a. Indeks Nilai Penting HASIL DAN PEMBAHASAN
Indeks nilai penting adalah parameter Hasil penelitian menunjukan bahwa di
kuantitatif yang dapat dipakai untuk Hutan Mondu Kabupaten Sumba Timur di
menyatakan tingkat dominasi spesies-spesies temukan 20 jenis tumbuhan liana kelas
dalam suatu komunitas tumbuhan [14]. (Magnoliopsida), berikut disajikan dalam tabel
Tabel 1. Jenis dan jumlah tumbuhan liana yang
INP: KR + FR ditemukan di Hutan Mondu

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.10 Maret 2023 7791
……………………………………………………………………………………………………...
No Nama Famili Transek Jumla sebanyak 10 individu, Melothria pendula
. Spesies h
1 2 3 sebanyak 12 individu, Momordica balsamina
1. Alternanther Amaranthacea 7 3 3 13 sebanyak 16 individu, Cocculus carolinus L.
a caracasana e
2. Bennicasa Cucurbitaceae 5 7 7 19 sebanyak 16 individu, Desmodium triflorum L.
hispida sebanyak 16 individu dan Cyclea barbata Miers
3. Baugannivill Nytaginaceae 7 3 3 13
ea spinosa sebanyak 15 individu. Jadi total individu yang
4. Endata Mimosaceae 4 1 4 9 ditemukan pada lokasi penelitian sebanyak 376
phaseoloides
5. Paederia Rubiaceae 7 8 5 20 spesies.
scandens L. Adapun diagram perbandingan individu
6. Vitis Vitaceae 6 5 7 18
quadrangular dalam setiap transek pada gambar 1. Yang
7. Piper Piperaceae 1 1 8 36 merupakan diagram presentase seluruh spesies
amalago L. 3 5
8. Piper nigrum Piperaceae 8 1 7 28 tumbuhan liana kelas magnoliopsida yang
L. 3 ditemukan pada lokasi pengambilan sampel.
9. Cucumis Cucurbitaceae 5 2 1 17
sativus L. 0 Spesies yang paling banyak ditemukan adalah
10. Ipomoea Convolvulacea 1 7 1 27 spesies Piper amalago L. dengan presentase
purpurae e 0 0
11. Cannavalia Fabaceae 9 2 5 16 10% dan spesies yang paling sedikit ditemukan
rosea yaitu Entada phaseoloides dengan presentase
12. Gelsemium Loganiaceae 6 6 7 19
sempervirens 2%.
13. Ipomoea pes- Convolvulacea 6 1 1 34
4% 3% Alternanthera
14.
caprea
Diplocyclos
e
Cucurbitaceae 1
0
3
8
9 22
4% 4% caracasan
palmatus 0 3% 4% 5% 3% Bennicasa hispida
15. Coccinia Cucurbitaceae 2 1 7 10 2%
grandis 3% Bougannivillea
5%
16. Melothria Cucurbitaceae 2 2 8 12 spinosa
pendula 5% Entada phaseoloides
17. Momordica Cucurbitaceae 4 9 3 16 6%
balsamina 10%
18. Cocculus Menispermace 1 7 8 16 Paederia scandens L.
9%
carolinus L. ae 7%
19. Desmodium Fabaceae 1 8 7 16 5% 4% 7% 5% Vitis quadrangula
triflorum
20. Cyclea Menispermace 4 5 6 15 Piper amalago L.
barbata L. ae
Total 376 Piper nigrum L.
Berdasarkan tabel 1. Jumlah tumbuhan
liana kelas magnoliopsida pada lokasi
Gambar 4.1 Diagram perbandingan individu
penelitian ada 20 spesies yaitu Alternanthrera
tumbuhan liana
caracasana.sebanyak 13 individu, Bennicasa
Kondisi lingkungan yang mencakup
hispida sebanyak 19 individu, Baugannivillea
suhu, pH dan kelembaban sangat
spinosa sebanyak 13 individu, , Entada
mempengaruhi kehidupan tumbuhan liana
phaseoloides sebanyak 9 individu, Paederia
kelas Magnoliopsida di hutan Mondu
scandens L. sebanyak 20 individu, Vitis
Kabupaten Sumba Timur. Data pengukuran
quadrangula sebanyak 18 individu, Piper
disajikan pada tabel 2. Berikut.
amalago L. sebanyak 36 individu, Piper nigrum
Tabel 2. Farameter faktor-faktor lingkungandi
L. sebanyak 28 individu, Cucumis sativus L.
Hutan Mondu
sebanyak 17 individu, Ipomoea purpurae No. Faktor Stasiun
sebanyak 27 individu, Cannavalia rosea Lingkungan
sebanyak 16 individu, Gelsemium sempervirens 1 2 3
sebanyak 19 individu, Ipomoea pes-caprea 1. Suhu
sebanyak 34 individu, Diplocyclos palmatus Hari-1 34 30 34
sebanyak 22 individu, Coccinia grandis
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7792 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………
Hari-2 34 34 34 13 Ipomoea 0,08 0,09 0,533 0,06 0,15 0,0
. pes- 5 042 333 280 322 76
Hari-3 30 30 29 caprae
2. Ph 14 Diplocyc 0,05 0,05 0,866 0,03 0,12 0,0
Hari-1 7,0 7,0 7,5 . los 5 851 666 381 131 60
palmatus
Hari-2 7,0 7,0 7,0 15 Coccinia 0,02 0,02 0,466 0,03 0,06 0,0
. grandis 5 659 666 381 041 30
Hari-3 7,5 7,0 6,5 16 Melothri 0,03 0,03 0,333 0,02 0,05 0,0
. a 191 333 415 606 28
3. Kelembapan pendula
Hari-1 90% 85% 82% 17 Momordi 0,04 0,04 0,666 0,04 0,09 0,0
. ca 255 666 830 086 45
Hari-2 85% 77% 70%
balsamin
Hari-3 85% 85% 60% a
18 Cocculus 0,04 0,04 0,666 0,04 0,09 0,0
Hasil pengukuran faktor lingkungan di . carolinus 255 666 830 086 45
L.
lokasi penelitian. Hasil pengukuran suku pada 19 Desmodi 0,04 0,04 0,666 0,04 0,09 0,0
hari pertama sampai hari ketiga berkisar mulai . um 255 666 830 086 45
triflorum
29-34ºC dengan tiga kali pengulangan setiap 20 Cyclea 0,03 0,03 0,8 0,05 0,09 0,0
harinya. Sedangkan hasil pengukuran pH pada . barbata 75 989 797 786 48
hari pertama hingga hari terakhir yaitu 6,5-7,5 Keterangan: K= Kerapatan, KR= Kerapatan
dengan tiga kali pengulangan setiap harinya. Relatif, F= Frekuensi, FR= Frekuensi Relatif,
Hasil pengukuran kelembapan pada hari INP= Indeks Nilai Penting, ID= Indeks
pertama sampai hari terakhir berkisar mulai 63- Dominansi
90%. Indeks Nilai Penting
Tabel 3. Indikator dan indeks ekologi Hasil analisis indeks nilai penting
N Nama K KR F FR INP ID terhadap tumbuhan liana di Hutan Mondu
o. Spesies
1. Alternant 0,03 0,03 0,533 0,03 0,07 0,0 Kabupaten Sumba Timur diketahui jenis
hera 25 457 333 864 322 36 tumbuhan liana yang memiliki indeks nilai
caracasa
na penting tertinggi adalah Piper amalago L.
2 Benincas 0,04 0,05 0,733 0,05 0,10 0,0 dengan nilai INP = 0,16820 sebanyak 36
a hispida 75 053 333 314 367 51
3. Bouganvi 0,03 0,03 0,6 0,04 0,07 0,0 individu sedangkan Entada phaseoloides
llea 25 457 347 805 39 merupakan tumbuhan liana yang memiliki nilai
spinosa
4. Entada 0,02 0,02 0,333 0,02 0,04 0,0 penting paling rendah yaitu 0,02415. Piper
phaseolo 25 393 333 415 809 24 amalago L. ditemukan dalam jumlah banyak
ides
5. Paederia 0,05 0,05 0,8 0,05 0,11 0,0 karena berada pada kondisi lingkungan yang
scandens 319 797 116 55 cocok untuk pertumbuhan yakni suhu 20ºC-
L
6. Vitis 0,04 0,04 0,733 0,05 0,10 0,0 30ºC (Silva dkk, 2014) sementara suhu terukur
qudrang 5 787 333 314 101 50 pada lokasi penelitian 29ºC-34ºC.
ula
7. Piper 0,09 0,09 1 0,07 0,16 0,0 Indeks Dominansi
amalago 574 246 820 84 Menurut [16] Indeks dominansi
L.
8. Piper 0,07 0,07 0,8 0,05 0,13 0,0 merupakan luas area dasar pohon setiap spesies
nigrum 446 797 243 66 yang ditemukan dalam suatu plot Indeks
L.
9. Cucumis 0,04 0,04 0,666 0,04 0,09 0,0 dominansi pada lokasi penelitian tergolong
sativus L. 25 521 666 830 352 46 rendah yaitu 0,057282. Hal ini didukung
10 Ipomoea 0,06 0,07 0,933 0,06 0,13 0,0
. purpurea 75 180 333 763 944 69 pernyataan [15]. Bahwa tinggi jika 0,75˂ D ≤
11 Cannavil 0,04 0,04 0,533 0,03 0,08 0,0 1,00; sedang jika 0,50˂ D ≤ 0,75 dan rendah
. ia rosea 255 333 847 120 40
12 Gelsemiu 0,04 0,05 0,8 0,05 0,10 0,0 jika 0˂ D ≤ 0,50. Spesies yang mendominasi
. m 75 053 797 850 54 adalah Piper amalago L. spesies ini memiliki
sempervi
reus persebaran yang sangat luas mulai dari hutan
yang tertutup, stengah tertutup hingga terbuka
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.10 Maret 2023 7793
……………………………………………………………………………………………………...
atau terkena matahari dan substat berbatu serta penelitian masih terjaga. pH tanah 6,5-7,5, pH
tumbuhan ini mudah beradaptasi dengan yang optimum untuk tumbuhan pH 5,0-8,0
lingkungan tumbuhnya. Indeks dominansinya artinya tumbuhan liana masih dapat hidup pada
rendah karena tidak adanya spesies yang kisaran tersebut. Pengaruh kelembapan pada
mendominasi di setiap stasiun pengamatan. Hal tumbuhan berbeda-beda, tanah dan udara yang
ini dikarenakan bahwa beberapa tumbuhan lembab baik bagi tumbuhan.
liana hidup bersamaan di suatu tempat yang Berdasarkan hal di atas, dapat
sama yang menunjukan bahwa komunitas disimpulkan bahwa terdapat pengaruh faktor
tumbuhan liana dalam keadaan stabil lingkungan pada lokasi penelitian. Namun,
ditunjukan hasil faktor lingkungan disajikan faktor lingkungan terukur masih berada pada
pada tabel 4.4 dengan nilai rata-rata batas toleransi untuk tumbuhan liana. Adapun
kelembaban 85%, pH tanah 7,0 dan suhu rata- faktor lingkungan lainnya yang mempengaruhi
rata 34ºC. Hal ini didukung oleh [17] bahwa persebaran tumbuhan yaitu: 1) faktor edafik
adanya indeks dominansi terendah dengan (tanah), yang merupakan media tumbuh dan
sebaran spesies tidak merata dalam suatu bekembangnya tumbuhan serta tingkat
komunitas. Rendahnya dominansi ini kesuburan tanah merupakan faktor utama yang
dipengaruhi oleh tidak meratanya individu yang berpengaruh pada persebaran tumbuhan. Hal
hidup pada setiap stasiun dan ternyata juda ini dikerenakan unsur hara, air dan udara yang
tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. merupakan kebutuhan utama berasal dari tanah.
Namun, dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat. Selain itu, tekstur dan struktur tanah juga
Indeks Keanekaragaman mempengaruhi pertumbuhan, tanah dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang tekstur dominan pasir memiliki daya ikat air
dilkakukan tumbuhan liana (kelas dan unsur hara kecil serta mudah melepas unsur
Magnoliopsida) yang memiliki individu paling hara yang dibutuhkan sehingga pertumbuhan
banyak yaitu Piper amalago L. sebanyak 36 tanaman akan terganggu karena sulit
individu. Spesies ini ditemukan pada stasiun I, mendapatkan unsur hara dan tanah yang
II dan III karena habitat yang sesuai dari berpasir juga sangat permeabel pada air, udara
tumbuhan tersebut. Hal ini didukung oleh cara serta rendahnya kemampuan menahan air dan
hidup yang suka pada tempat tertutup hingga rendahnya ketersediaan unsur hara. Struktur
pada tempat terbuka atau tidak bernaungan dari tanah yang tegolong baik jika memiliki bahan
pepohonan [18]. Indeks keanekaragaman organik yang cukup, pori-pori tanah yang baik
tumbuhan liana (kelas magnoliopsida) di Hutan serta serta mikroorganisme yang saling
Mondu tergolong sedang dengan nilai Hʼ= menguntungkan sehingga dapat terjadi aerasi
2,918 artinya persebaran spesies yang (pertukaran CO2, O2 dan gas lain dalam tanah)
ditemukan di lokasi penelitian tidak tersebar dan dapat mencukupi kebutuhan tumbuhan. 2)
merata dikarenakan kondisi iklim dan tanah Faktor biotik (manusia), manusia berperan
dipermukaan bumi sangat beragam. dalam keberadaan tumbuhan, baik yang
Menurut [19] Kisaran suhu pada tiga sifatnya menjaga maupun merusak kehidupan
stasiun adalah 29-34ºC. Tumbuhan umumnya tumbuhan agar dapat memenuhi kebutuhan
tumbuh pada kisaran suhu 10ºC-38ºC. hidupnya. Aktivitas manusia di lokasi
Toleransi tiap tumbuhan liana berbeda-beda penelitian antara lain, pengambilan tanaman
karena syarat tumbuh tumbuhan berbeda-beda. obat, daerah pesisir dijadikan wilayah
Tetapi kondisi dengan suhu demikian, pemukiman penduduk, penebangan pohon, dan
tumbuhan liana masih berada pada toleransi pengambilan tanaman Piper amalago L., Piper
yang normal sehingga kehidupan tumbuhan nigrum L.,untuk dijadikan bahan makan sirih
liana kelas Magnoliopsida pada lokasi pinang dan sebagai obat tradisional serta

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7794 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………
tumbuhan Ipomoea pes-caprae untuk dijadikan Nasional Gunung Merbabu, Jawa
tali pengikat. Oleh karena itu, dapat Tengah. Jurnal Biologi, volume 6 No 2,
disimpulkan bahwa aktivitas 2017. Hal 1-6
manusia/masyarakat setempat yang [5] Simamora, T. T. H., Indriyanto dan Afif
memanfaatkan tumbuhan liana secara terus Bintaro. (2015). Identifikasi Jenis Liana
menerus yang tidak memperhatikan dan Tumbuhan Penopangnya di Blok
keberadaannya akan berdampak pula pada Perlindungan Taman Hutan Raya Wan
kelestarian tumbuhan liana. Abdul Rachman, Jurnal Silva Lestari.
Vol. 3, No,2. (31-42).
PENUTUP [6] Arsiany, Merian, & Oka, N. 2008
Kesimpulan Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis
Pada penelitian ini ditemukan sebanyak Liana pada Hutan Alam di Hutan
20 jenis spesies tumbuhan liana dari 10 famili Pendidikan Universitas Hasanuddin.
yang tergolong dalam kelas Magnoliopsida Jurnal Perennial, 5(1), 23-30.
dengan jumlah 376 individu. Indek nilai [7] Riduwan., Hari Prayogo., Lolyta Sisillia
penting yaitu Piper amalago L. dengan nilai (2019:303). Studi Keanekaragaman Jenis
INP= 0,1820 sebanyak 36 individu sedangkan Tumbuhan Liana Sebagai Sumber Pakan
indeks nilai penting terendah yaitu Entada Primata di Stasiun Penelitian Cabang
phaseoloides dengan nilai INP= 0,02415. Panti Taman Nasional Gunung Palung.
Indeks dominansi tergolong rendah yaitu Jurna Hutan Lestari. Vol.7(1) :296-304.
ID=0,057282. Keanekaragaman Tumbuhan [8] Indrawan, R, Yaniawati, P. 2016.
Liana (kelas Magnoliopsida) Di Hutan Mondu Metodologi Penelitian. Bandung: PT.
secara umum dapat dikategorikan sedang yaitu Refika Aditama.hal.15
sebesar Hʼ= 2,918 yang artinya persebaran [9] Iskandar, Johan. 2015. Keanekaragaman
spesies pada lokasi penelitian tidak tersebar Hayati Jenis Binatang. Manfaat Ekologi
merata karena kondisi iklim dan tanah yang Bagi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
sangat beragam serta adanya aktivitas manusia [10] Retina, Ayu. 2019. Identifikasi
yang memanfaatkan tumbuhan liana tanpa Tumbuhan Paku Di Kawasan Air Terjun
memperhatikan kelestariannya. Parangkikis Pogerwojo Tulungagung
Sebagai Sumber Belajar
DAFTAR PUSTAKA Keanekaragaman Hayati. Jurusan Tardis
[1] Suraida (2013). Keanekaragaman Biologi. Hal 14
Tumbuhan Paku (pteridophyta)Di Taman [11] Irnaningstyas. 2013. BIOLOGI untuk
Hutan Kenali Kota Jambi. Semitara SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit
FMIPA Uniersitas Lampung. Erlangga.
[2] Mulyatin, Tri. (2016). Identifikadi [12] Sugiyono, 2016. Metodologi Penelitian
Tumbuhan Paku-Pakuan (pteridophyta) Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
di Kawasan Pulau Sumba Nusa Tenggara Bandung: CV Alfabeta
Timur Sebagai Sumber Belajar Biologi. [13] C. G. G. J. Van Steenis. (2013:13). Flora.
Universitas Muhamadiyah Malang, hal 1 Terjemahan oleh Ir. Moeso Surjowinoto,
[3] Setia, dkk. 2009. Peran Liana Dalam dkk. (1972). Yogyakarta: PT Balai
Kehidupan Orang utan. Jurnal Vis Pustaka (Persero).
Vistalis. Vol.2(1):55-61. [14] Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. Jakarta.
[4] Astuti, Kusuma (2017). Keanekaragaman Penerbit PT Bumi Aksara. Hal 144-145.
Jenis Tumbuhan Paku (Pteridophya) di [15] Kusumaningsari, S. D., Hendrarto, B.,
Jalur Pendakian Selo Kawasan Taman Ruswahyuni. (2015). Kelimpahan hewan
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.10 Maret 2023 7795
……………………………………………………………………………………………………...
makrobentos pada dua umur tanam
Rhizophora Sp. Di Kelurahan
Mangunharjo, Semarang. Diponegoro
Journal Of Maquares. 4 (2), 48-64.
Retrived from http://ejournal-
sl.undip.ac.id/indeks. php/maquares.
[16] Hidayat dkk, (2016). Analisis Vegetasi
dan Keanekaragaman Tumbuhan di
Kawasan Manifestasi Geoternal Ie Suum
Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh
Besar. Jurnal biotik. Vol. 5:2 hal 114-124.
ISSN:2337-9812.
[17] Munandar, A. dan M, Sorong Ali. Dan
Sofyatuddin Karina. (2015:335). Struktur
Komunitas Makrozoobentos Di Estuari
Kuala Rigaih District Of Setia Bakti Aceh
Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan
dan Perikanan Unssyiah. Vol 1 No.
3:331-336. ISSN.2527-6395.
[18] Hasan, Rusdi., Anggi Yiniarti.,
Kasmiruddin. (2018). Keanekaragaman
Liana Di Hutan Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Bengkulu, Kabupaten
Bengkulu Tengah. Jurnal Sains
Teknologi dan Lingkungan. Vol. 4 No. 1
pp:1-11. ISSN : 2477-0329, e-
ISSN:2477-0310.
[19] Wisnuwati., & Nugroho, C. (2018).
Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan dan Hewan. Modul
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan. Kementrian dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan. Hal 1-144.

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7796 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai