PENGERTIAN
FAKTOR RESIKO
Sirosis Hati
Sirosis Hati (SH) faktor resiko utama HCC di
dunia. Setiap tahun tiga lima persen dari
pasien SH akan menderita HCC dan HCC
merupakan penyebab utama kematian pada
SH.
Prediktor utama HCC pada SH adalah jenis
kelamin laki-laki, peningkatan kadar alfa feto
protein (AFP) serum, beratnya penyakit dan
tingginya aktivitas proliferasi sel hati.
Aflatoksin
Aflatoksin B1 (AFB1) mikotoksin yang
diproduksi oleh jamur Aspergillus. Dari
percobaan binatang diketahui bahwa AFB1
bersifat karsinogen. Metabolit AFBI yaitu AFB
1-2-3-epoksid karsinogen utama dari
kelompok aflatoksin dari yang mampu
membentuk ikatan dengan DNA maupun RNA.
Obesitas
Suatu penelitian kohort prospektif pada lebih
dari 900ribu individu di AS dengan masa
pengamatan selama 16 tahun mendapatkan
terjadinya peningkatan angka mortalitas
sebesar lima kali akibat kanker hati pada
kelompok individu dengan berat badan
tertinggi dibandingkan dengan kelompok
individu yang IMT-nya normal
Alkohol
Meskipun alkohol tidak memiliki kemampuan
mutagenik, peminum berat alkohol berisiko
untuk menderita HCC melalui sirosis hati
alkoholik. Hanya sedikit bukti adanya efek
karsinogenik langsung dari alkohol.
Alkoholisme juga meningkatkan risiko
terjadinya sirosis hati dan HCC pada pengidap
infeksi HBV atau HCV.
PATOLOGI
Trabekular (sinusoidal)
Pseudoglandular (asiner)
Kompak (padat)
Sirous
PENYEBARAN
KARAKTERISTIK KLINIS
PEMERIKSAAN PENYARING
Penanda Tumor
Ultrasonografi abdomen
Strategi skrining dan surveilans
DIAGNOSIS
Kriteria Diagnostik HCC menurut Barcelona EASL Conference
Kriteria Sito- Histologis
Kriteria Non- Invasif (khusus untuk pasien sirosi hati)
Kriteria Radiologis : Koinsidensi 2 cara imaging (USG/CTSpiral/MRI/angiografi)
Diagnosis Histologis diperlukan bila tidak ada kontraindikasi (untuk
lesi berdiameter >2cm) dan diagnosis pasti diperlukan untuk
menetapkan pilihan terapi
Untuk tumor berdiameter kurang dari 2 cm sulit menegakkan
diagnosis secara non invasif karena berisiko tinggi terjadinya
diagnosis negatif palsu akibat matangnya vaskularisasi arterial pada
nodul.
Bila dengan cara imaging dan biopsi tidak diperoleh diagnosis
definitif sebaiknya ditindaklanjuti dengan pemeriksaan imaging
serial setiap 3 bulan sampai diagnosis dapat ditegakkan
SISTEM STAGING
TERAPI
Reseksi Hepatik
Transplantasi Hati
Ablasi Tumor Perkutan
Terapi Paliatif
KESIMPULAN
TERIMA KASIH