Anda di halaman 1dari 64

HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DENGAN HIPERTENSI

PADA KELOMPOK OLAHRAGA USIA PRODUKTIF


KAMPUS 2 UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2009

Laporan Penelitian
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

OLEH:
MARWAN SUTIAWAN
106103003471

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DENGAN HIPERTENSI PADA
KELOMPOK OLAHRAGA USIA PRODUKTIF KAMPUS 2
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dokter

Oleh

N a m a : Marwan Sutiawan

NIM : 106103003471

Program Studi : Pendidikan Dokter

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, November 2009

Marwan Sutiawan
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Penelitian dengan judul

HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DENGAN HIPERTENSI PADA


KELOMPOK OLAH RAGA USIA PRODUKTIF KAMPUS 2 UIN

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

Telah disetujui dan diperiksa dihadapan Tim Penguji Penelitian

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, ................................

dr. Isa Multazam Noor, SpKJ

Pembimbing Penelitian
PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DENGAN


HIPERTENSI PADA KELOMPOK OLAH RAGA USIA PRODUKTIF DI
KAMPUS 2 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009, yang
diajukan oleh Marwan Sutiawan (NIM: 106103003471), telah diujikan dalam
sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 2 November 2009.
Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran (SKed) pada Program Studi Pendidikan Dokter.

Jakarta, 2 November 2009

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang

Dr. dr. Syariief Hasan Lutfie, SpRM

Pembimbing Penguji

dr. Isa Multazam Noor, SpKJ dr. Wisjnu W, SpPD

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FKIK UIN Kaprodi PSPD FKIK UIN

Prof. Dr(hc). dr. MK. Tadjudin, SpAnd Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM.
Nama : Marwan Sutiawan
NIM : 106103003471
Judul Penelitian : Hubungan antara insomnia dengan hipertensi pada kelompok
olahraga usia produktif kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2009

ABSTRAK

Latar belakang: Peningkatan pertumbuhan populasi usia produktif telah


menempatkan masalah usia produktif sebagai bagian penting dari persoalan
kesehatan jantung dan pembuluh darah di Indonesia. Hipertensi adalah persoalan
kesehatan jantung dan pembuluh darah yang seringkali ditemukan pada populasi
usia produktif dengan prevalensi sebesar 17-21%. Insomnia merupakan salah satu
faktor resiko untuk terjadinya hipertensi. Permasalahan tersebut kemudian
berimbas pada kelompok olahraga. Dimana pada kelompok olahraga yang
berusia produktif perlu dicari lebih lanjut tentang permasalahan antara insomnia
dengan hipertensi.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara insomnia dengan hipertensi pada
kelompok olahraga usia produktif di kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Metode: Desain penelitian adalah cross-sectional study deskriptif analitik.
Penelitian dilakukan di kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari 4 Oktober
sampai 10 Oktober 2009. Sampel penelitian diambil secara consecutive sampling
sesuai dengan perkiraan besar sampel. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner data pribadi, dan KSPBJ Insomnia Rating Scale. Data penelitian
dianalisis dengan chi-square dan uji fisher.
Hasil: Insomnia tidak menunjukan adanya hubungan yang bermakna dengan
hipertensi (X2 = 1,992; p>0,05; Uji Fisher = 0,222).
Kesimpulan: Hasil penelitian ini belum menunjukan adanya hubungan yang
bermakna antara insomnia dengan hipertensi sehingga perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut.

Kata Kunci: Insomnia-Hipertensi-Usia produktif-Kampus 2 UIN Syarif


Hidayatullah.
Name : Marwan Sutiawan
Reg. No. : 106103003471
Research title : The Relationship between Insomnia with Hypertension of
Sport Group in productive age in campus 2 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2009

ABSTRACT

Background: The increasing growth of productive age population has placed


productive age problem as an important part of heart and blood vassel issue in
Indonesia. Hypertension is heart and blood vassel problem which is frequently
found in productive age population with prevalence was 17-21%. Insomnia is one
of the risk factors involved in the occurrence of Hypertension. These problems
have induced of sport group. Where in group sport productive age need to about
between insomnia with hypertension problems.
Objectives: To know relationship between insomnia with hypertension of sport
group in productive age in campus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Methods: This is an analytical and descriptive cross-sectional study. The study
was conducted in campus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta from October 4 to
October 10 2009. The samples were collected by Consecutive Sampling
Technique according to the number of sample estimation. Data were collected by
personal questionnaire and KSPBJ Insomnia Rating Scale. Data were analyzed
using chi-square and fisher test.
Results: Insomnia hasnt showed significant relation with hypertension (X2 =
1,992; p>0,05; Fisher Test = 0,222).
Conclusion: The results of this research not yet showed that are signification
relation between insomnia with hypertension the result that need to more than
continued research.

Key Words: Insomnia-Hypertension-Productive age-Campus 2 UIN Syarif


Hidayatullah.
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

hanya dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian

yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi Pada

Kelompok Senam Usia Dewasa Di Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2009, dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan para

pengikutnya.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menghaturkan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya, kepada:

1. Yang terhormat dr. Isa Multazam Noor, Sp.KJ selaku pembimbing penelitian

yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

bimbingan, petunjuk dan saran serta motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan penelitian ini.

2. Yang terhormat dr.Syarif Sp.RM dan dr.Wisnu Sp.PD selaku penguji dalam

penelitian ini yang telah menyumbangkan ide dan pikiran sehingga laporan

penelitian ini menjadi lebih baik.

3. Para dosen pengajar di FKIK beserta seluruh staf akademik atas segala

bimbingan dan pengarahan yang bermanfaat selama penulis menimba ilmu di

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah hingga penulis meraih gelar sarjana kedokteran.

i
4. Yang terhormat Dr. Atiq Susilo dan Bpk. Anugerah yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan penelitian pada kelompok olahraga di

kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan, mendidik, dan

memberikan dorongan smangat serta doa yang tiada hentinya selama ini.

6. Danang andi raharjo, Rizky zulkarnaen, Rifky mubarak dan Aldilas reza

perdana yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

7. Widad m. syairozi, Desty aryani, Felorah febriyanti, Deny budiman, Khairil

anwar, Gita ruryatesa, semua pihak yang terlibat dan tidak dapat disebutkan

satu persatu, yang turut membantu memberikan saran, masukan dan

bantuannya.

Penulis selalu terbuka menerima kritik dan saran demi semakin baiknya

penelitian ini. Penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya

atas segala kekhilafan dan kesalahan yang telah dilakukan selama ini. Semoga

ilmu dan keterampilan yang penulis raih dapat bermanfaat bagi agama, nusa, dan

bangsa, diridhoi oleh Allah SWT, serta membawa berkah bagi kita semua. Amin.

Sesungguhnya sesudah kesusahan ada kemudahan. Maka bila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan

yang lain. Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q. S. Al-

Insyirah: 6-7)

Jakarta, Oktober 2009

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 2

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 2

1. Bagi Kelompok Olahraga ........................................................... 2

2. Bagi Masyarakat ......................................................................... 3

3. Bagi Fakultas .............................................................................. 3

4. Bagi Peneliti Sendiri ................................................................... 3

5. Bagi Peneliti Lain ....................................................................... 4

E. Ruang Lingkup ................................................................................. 4

BAB II. LANDASAN TEORI ...........................................................................5

A. Usia Produktif .................................................................................. 5

B. Kelompok Olahraga ......................................................................... 5

C. Hipertensi ......................................................................................... 6

1. Pengertian Hipertensi ..................................................................6

2. Kriteria Hipertensi Pada Usia Produktif ..................................... 6

iii
3. Patofisiologi Hipertensi .............................................................. 7

4. Faktor Resiko Hipertensi ............................................................ 7

5. Gejala Hipertensi ........................................................................ 8

6. Hubungan Aktivitas Olahraga dengan Hipertensi ...................... 8

D. Insomnia ...........................................................................................9

1. Definisi Insomnia ........................................................................9

2. Klasifikasi Insomnia ................................................................... 10

3. Patofisiologi Insomnia ................................................................ 10

4. Gejala Insomnia .......................................................................... 12

5. Hubungan Insomnia dengan Hipertensi ......................................12

D. Kerangka Konsep .............................................................................13

E. Hipotesis ........................................................................................... 13

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 14

A. Definisi Operasional ........................................................................ 14

B. Desain Penelitian ..............................................................................18

C. Kriteria Inklusi dan Ekslusi ..............................................................18

D. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 19

E. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 19

1. Populasi .......................................................................................19

2. Sampel .........................................................................................19

3. Perhitungan Besar Sampel .......................................................... 20

F. Instrumen Penelitian ......................................................................... 21

G. Analisa Data .....................................................................................22

iv
BAB IV. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 23

A. Deskripsi Data ................................................................................. 23

B. Analisis Bivariat Hubungan antara Insomnia dengan Hipertensi .... 25

C. Analisis Chi-square antara Faktor-faktor Bebas Lain yang

Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi ..................................... 26

D. Pembahasan ..................................................................................... 27

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 29

A. Kesimpulan ..................................................................................... 29

B. Saran ............................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 31

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 35

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... 49

v
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2-1 Kategori untuk tingkat tekanan darah pada usia produktif .........6
Tabel 3-1 Definisi Operasional ...................................................................14
Tabel 4-1 Karakteristik Data Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian ....... 23
Tabel 4-2 Analisis Bivariat antara Variabel Insomnia dengan Hipertensi
....................................................................................................................... 25
Tabel 4-3 Analisis Chi-square antara Faktor-faktor Bebas Lain yang
Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi .................................................. 26

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2-1 Kerangka Teori ....................................................................... 11
Gambar 2-2 Kerangka Konsep ....................................................................13

vii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Identitas

2. Surat Izin Penelitian

3. KSPBJ IINSOMNIA RATING SCALE

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proyeksi Data Statistik Indonesia (2009), jumlah penduduk Indonesia

pada tahun 2009 sekitar 463 juta jiwa dengan jumlah usia produktif sekitar 157

juta jiwa atau sekitar 33% dari total penduduk indonesia (Data Statistik

Indonesia, 2009c).

Peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler pada setiap tahunnya

menjadi masalah utama di setiap negara, yaitu sekitar 50% dari penyakit

kardiovaskuler tersebut disebabkan oleh karena hipertensi (Anggraini, et al,

2009). Hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Prevalensi hipertensi di Indonesia diperkirakan mencapai angka 17-21% dari total

populasi Indonesia (Depkes, 2008a).

Olahraga merupakan aktifitas fisik untuk mencapai gaya hidup sehat

(Depkes, 2008b). Dari hasil studi yang dilakukan oleh Werdhani (2009) di

Indonesia, menunjukkan bahwa melakukan olahraga dua kali per minggu selama

lebih dari delapan minggu berturut-turut berpengaruh terhadap penurunan

tekanan darah (Werdhani, 2009).

Penelitian oleh Redline (2008) di USA, menunjukan bahwa gangguan

tidur dianggap sebagai salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi pada pasien

usia produktif (Redline, 2008). Berdasarkan Survei National Sleep Foundation

(NSF) di Amerika tahun 2002 menemukan bahwa 23% sampai 35% responden

mengalami insomnia (NSF, 2002). Penelitian oleh Vgontzas (2009) di USA

1
2

bahwa 8% hingga 10% dari penduduk USA beresiko tekanan darah tinggi yang

berhubungan dengan insomnia (Vgontzas, 2009). Prevalensi insomnia di

Indonesia (2007) sendiri adalah sekitar 10% dari total jumlah penduduk

Indonesia (Anonim, 2007a).

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

mengenai hubungan antara insomnia dengan hipertensi pada kelompok olahraga

usia produktif Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai

berikut: Apakah terdapat hubungan antara insomnia dengan hipertensi pada

kelompok olahraga usia produktif kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2009?

C. Tujuan Penelitian

Dari penelitian ini dapat diketahui hubungan antara insomnia dengan

hipertensi pada kelompok olahraga usia produktif di Kampus 2 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2009

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Kelompok Olahraga Usia Produktif di Kampus 2 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Memberikan informasi dan gambaran mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi hipertensi pada kelompok olahraga sehingga dapat


3

melakukan pencegahan dini dan membuat olahraga menjadi lebih

berkualitas.

2. Bagi Masyarakat Sekitar Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi

masyarakat agar memulai pola hidup yang sehat demi terhindar dari

kejadian peningkatan tekanan darah (hipertensi) dan Insomnia. Serta

untuk menunjang usaha pembangunan kesehatan dalam mewujudkan

program Indonesia Sehat 2010

3. Bagi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif

Hidayatullah

Menambah daftar referensi hasil penelitian untuk perpustakaan

FKIK UIN Syarif Hidayatullah.

4. Bagi Peneliti Sendiri

Merupakan pengalaman berharga dan wadah latihan untuk

memperoleh wawasan dan pengetahuan dalam rangka penerapan ilmu

pengetahuan yang telah diterima selama dalam perkuliahan. Hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan kepada

masyarakat tentang manfaat olahraga dalam mencegah kejadian hipertensi

dan edukasi tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian

hipertensi.
4

5. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi

untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hipertensi pada

kelompok olahraga usia produktif.

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara insomnia

dengan hipertensi pada kelompok olahraga usia produktif. Penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang menggunakan

data primer berupa data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner

KSPBJ insomnia rating scale. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di Kampus

2 UIN Syarif hidayatullah Jakarta.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Usia Produktif

Penduduk usia produktif disebut penduduk usia pekerja pada kelompok

populasi dengan usia tertentu. Standar untuk mengukur usia penduduk produktif

tersebut berbeda bagi setiap negara. Standar minimal di sebagian besar negara

berkisar 14-15 tahun (KBS World, 2008). Penduduk usia produktif di Indonesia

berusia antara 15-64 tahun (Menkokesra, 2000).

B. Kelompok Olahraga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Olahraga adalah gerak

badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh, misalnya senam, fitness dan

jogging (KBBI, 2008).

Senam adalah gerakan-gerakan yang luas atau menyeluruh dari latihan

tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan

secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara

harmonis (KONI, 2007). Fitnes merupakan salah satu aktivitas untuk

meningkatkan kemampuan tubuh agar tubuh dapat berfungsi secara efisien dan

efektif dalam bekerja (Wikipedia, 2009). Jogging merupakan suatu gerakan yang

dilakukan secara konstan dengan mengayunkan tiap-tiap langkah sampai masing-

masing kaki terangkat dari tanah secara bergantian dan cepat (Anonim, 2009).

5
6

C. Hipertensi

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi (silent killer) mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi.

Hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah arteri menjadi naik

karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan

nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang

membutuhkannya (Sustrani, et al 2004; Soeharto, 2001).

2. Kriteria Hipertensi Pada Usia Produktif

Berdasarkan data dari The Seventh Report of the Joint National

Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood

Pressure (2006), tekanan darah pada usia produktif dikatakan hipertensi bila

tekanan sistolik lebih dari 139 mmHg atau tekanan diastolik lebih dari 89 mmHg.

Sebagaimana yang terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2-1 Kategori untuk tingkat tekanan darah pada usia produktif

(dalam mmHg)

Kategori Sistolik Diastolik

Normal < 120 Dan < 80

Pre-hipertensi 120139 Atau 8089

Tekanan Darah Tinggi

Tingkat 1 140159 Atau 9099

Tingkat 2 160 atau lebih Atau 100 atau lebih

(JNC 7, 2008)
7

3. Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin

II dari angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). Angiotensin II

inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua

aksi utama. Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik

(ADH) dan rasa haus. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang

diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi

osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan

ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya,

volume darah meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.

Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.

Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi

ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya

konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume

cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan

darah (Guyton dan Hall, 2007; Sherwood, 2001).

4. Faktor Resiko Hipertensi

Faktor resiko terjadinya hipertensi menurut National Heart Lung and

Blood Institute (NHLBI) 2008 dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita

(PJNHK) 2008, antara lain:


8

1. Usia

Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada

laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita

meningkat pada usia lebih dari 55 tahun.

2. Ras/etnik

Hipertensi bisa mengenai siapa saja. Bagaimanapun, biasa sering muncul

pada etnik Afrika Amerika dewasa daripada Kaukasia atau Amerika

Hispanik.

3. Jenis Kelamin

Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi daripada

wanita.

4. Kebiasaan Gaya Hidup tidak Sehat

Gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan hipertensi, antara lain

minum minuman beralkohol, kurang berolahraga, dan merokok.

5. Faktor resiko lain

Riwayat keluarga dan stress pekerjaan yang berkepanjangan dapat pula

sebagai faktor resiko untuk hipertensi.

5. Gejala Hipertensi

Adapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya

berupa pusing kepala, mudah marah, sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di

tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang (PJNHK, 2008).


9

6. Hubungan Aktivitas Olahraga dengan Hipertensi

Olahraga mengatur akitivitas sistem saraf otonom, menurunkan stress,

meningkatkan produksi nitrit oksida di sel endothelial dan bioavailabilitas

untuk sel otot polos pembuluh darah, menurunkan tahanan perifer, dan juga

mengatur enzim antioksidan. Olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang

sangat cocok untuk pasien dengan hipertensi (Anonim, 2007b; Manfredini et al,

2008). Olahraga minimum yang dianjurkan untuk pasien penderita hipertensi

adalah lima hari dalam seminggu dengan olahraga campuran dari aktivitas

ringan sampai aerobik (Sharman and Stowwaser, 2009). Penelitian oleh

Williams (2008) di Amerika Serikat bahwa orang yang melakukan fitness giat

diketahui menurunkan resiko hipertensi (Williams, 2008). Penelitian oleh Park

(2008) di Russia bahwa berjalan selama 30 menit atau jogging dapat

menurunkan tekanan darah pada prehipertensi maupun hipertensi (Park et al,

2008).

D. Insomnia

1. Definisi Insomnia

Insomnia adalah ketidakmampuan untuk memulai tidur, sulit

mempertahankan keadaan tidur, sulit tertidur pada malam hari atau gangguan

tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun

yang diakibatkan oleh satu atau multifaktor (Lumbantobing, 2004; Mai dan

Buysse, 2009).
10

2. Klasifikasi Insomnia

Insomnia dimasukkan dalam golongan DIMS (Disorder of Iniating and

Maintaining Sleep) yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok insomnia

primer dan insomnia sekunder (Lanywati, 2001).

3. Patofisiologi Insomnia

Tidur merupakan aktivitas susunan saraf pusat yang berperan sebagai

lonceng biologik. (Biologic clock) yang seirama dengan rotasi bola dunia,

dinamakan irama sirkadian. (circadian rhythm) (Mardjono dan Sidharta,

2008). Pola tidur normal diatur oleh pusat-pusat yang saling berhubungan di

bagian atas batang otak, daerah diencephalon dan basal forebrain yang

bertanggungjawab terhadap inisiasi dan pengaturan tidur. Keadaan tidur sendiri

dapat mempunyai efek yang bermakna pada penyakit tertentu, dalam beberapa

hal ia mengurangi gejala, sedangkan pada keadaan lainnya ia memperberat

gejala. Nukleus suprakhiasmatik di hypothalamus merupakan lokasi jam yang

berpengaruh besar. Nukleus ini mempunyai hubungan-hubungan yang luas

dengan bangunan hypothalamus, thalamus dan mesensefalon yang mungkin

berperan dalam tidur (Lumbantobing, 2004).

Proses tidur dan bangun diatur oleh sistem bangun (aurosal system) dan

sistem tidur (hypnagonic system) yang terdapat dalam otak. Kedua sistem bangun

dan tidur bersama-sama bekerja untuk mencapai keseimbangan. Tetapi pada

beberapa individu yang sistem bangun lebih peka atau sistem hipnogonik yang

kurang sempurna terdapat kecenderungan untuk mengalami insomnia

(Caturwulan, 2008).
11

Pada orang yang insomnia lebih mudah terjadi peningkatan laju metabolik

rata-rata dibandingkan orang yang tidur normal. Keadaan insomnia menunjukan

peningkatan metabolisme glukosa serebral. Sedangkan pada EEG menunjukan

peningkatan aktivitas gelombang beta dan penurunan aktivitas gelombang delta.

Dari sudut pandang endokrin, terjadi pelepasan corticotropin realesing factor

(CRF) yang kemudian menimbulkan gangguan poros HPA (hypothalamic-

putuitary-adrenal) (Mai dan Buysse, 2009). Peningkatan aktivitas aksis HPA

dapat meningkatkan sekresi adenocorticotropin (ACTH) yang kemudian terjadi

pelepasan kortisol dari korteks adrenal (Caturwulan, 2008). Kelebihan kortisol

dapat menyebabkan hipertensi melalui stimulasi renin pada sistem renin

angiotensin. Oleh karena itu kualitas dan kuantitas tidur mempengaruhi proses

hemostasis tubuh dan apabila proses ini terganggu, dapat menjadi salah satu

faktor meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular (Redline, 2008).

Gambar 2-1 Kerangka Teori


12

4. Gejala Insomnia

Gejala-gejala insomnia meliputi: sulit untuk tidur nyenyak, berulang kali

terbangun saat malam hari, sulit untuk kembali tidur, bangun terlalu awal pada

pagi hari, kualitas tidur yang kurang baik (unrefreshing sleep), mengantuk di

siang hari, sulit untuk konsentrasi, dan sifat lekas marah (National Sleep

Foundation, 2009).

5. Hubungan Insomnia dan Hipertensi

Dengan adanya tidur, maka manusia dapat memelihara kesegaran,

kebutuhan dan metabolisme seluruh tubuhnya sepanjang masa. Orang dewasa

cukup tidur 7 jam sehari, bergantung pada kebiasaan yang membekas semasa

perkembangan menjelang dewasa (Mardjono dan Sidharta, 2008). Insomnia

dengan durasi tidur yang pendek berhubungan erat dengan peningkatan resiko

hipertensi. Tingginya resiko hipertensi pada insomnia ditemukan pada kelompok

yang tidur dengan durasi tidur yang pendek yaitu kurang dari 5 jam (Vgontzas, et

al, 2009).
13

D. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian teori diatas maka kerangka konsep yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2-1 Kerangka Konsep

E. Hipotesis

Terdapat hubungan antara insomnia dengan hipertensi pada kelompok

olahraga usia produktif Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Tabel 3-1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skor Skala

Operasional Ukur

Dependen

1. Hipertensi Suatu Pengukuran dilakukan Tensimeter 1) Ya, Nominal

Pada Usia keadaan di di lengan kanan. Pasien dan apabila

Produktif mana duduk dengan tenang stetoskop TD

tekanan dan santai. Manset sistolik

darah dilingkarkan pada > 139

menjadi naik lengan atas di atas fosa mmHg

karena antekubiti. Tekanan atau TD

gangguan dinaikan sampai + 20 diastolik

pada mmHg diatas tekanan > 89

pembuluh sistolik dugaan sambil mmHg

darah. melakukan palpasi pada (JNC

(Sustrani, et arteri radialis. Stetoskop VII,

al 2004; diletakan pada fosa 2006).

Soeharto, antekubiti diatas arteri 2) Tidak

2001). brakialis dan bunyi nadi

14
15

korotkoff terdengar pada

waktu tekanan dalam

manset dengan

perlahan-lahan

diturunkan (dengan

kecepatan 2-3 mm untuk

tiap satu denyut nadi).

Yang disebut sebagai

tekanan sistolik adalah

bunyi pertama yang

terdengar (korotkoff I),

yang disebut sebagai

tekanan diastolik adalah

saat bunyi hilang

(korotkoff V).

(Abdurrahman,et al,

2007)

Independen

1. Insomnia kesulitan untuk Menyebarkan KSPBJ (1) Ya, Nominal

tidur atau kuesioner insomnia apabila

kesulitan untuk mengenai gejala- rating scale nilai lebih

tetap tertidur, gejala insomnia dari 10

atau gangguan (2) Tidak

tidur yang
16

membuat

penderita

merasa belum

cukup tidur

pada saat

terbangun

(Lumbantobing

, 2004; Mai

dan Buysse,

2009)

Perancu

1 Usia Usia pekerja pada Menyebarkan Kuesioner (1) Usia Nominal

. Produktif kelompok populasi kuesioner data produktif di

dengan usia identitas bawah usia 40

tertentu yaitu 15- tahun

64 tahun (KBS (2) Usia

World, 2008; produktif di

Menkokesra, atas 41 tahun

2000)

2 Jenis Karakteristik Menyebarkan Kuesioner (1) Laki-laki Nominal

. Kelamin kelompok senam kuesioner data (2) Perempuan

usia produktif identitas

yang terdiri dari

Pria dan Wanita


17

2 Suku Karakteristik luar Menyebarkan Kuesioner (1) Jawa Nominal

Bangsa yang diturunkan kuesioner data (2) Non-Jawa

secara genetik dan identitas

membedakan satu

kelompok dari

kelompok lainnya

3 Status Ikatan batin antara Menyebarkan Kuesioner (1) Ya Nominal

. pernikahan pria dengan wanita kuesioner data (2) Tidak

sebagai suami identitas

isteri dengan

tujuan membentuk

suatu rumah

tangga

(Data Statistik

Indonesia, 2009a)

4 Tingkat Penduduk yang Menyebarkan Kuesioner (1) Sarjana Nominal

. Pendidikan masih sekolah kuesioner data (2) Non-

ataupun tidak identitas Sarjana

sekolah menurut

pendidikan

tertinggi yang

telah ditamatkan.

(Data Statistik

Indonesia, 2009b)
18

5 Status Seseorang yang Menyebarkan Kuesioner (1) Ya Nominal

. Pekerjaan bekerja pada suatu kuesioner data (2) Tidak

instansi untuk identitas

mendapatkan

penghasilan

6 Merokok Kebiasaan Menyebarkan Kuesioner (1) Ya Nominal

. menghisap rokok pertanyaan (2) Tidak

pada data

identitas

7 Konsumsi Kebiasaan Menyebarkan Kuesioner (1) Ya Nominal

. Alkohol mengkonsumsi pertanyaan (2) Tidak

minuman keras pada data

atau beralkohol identitas

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi potong lintang (cross sectional). Penelitian

potong lintang merupakan jenis penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya

dilakukan hanya satu kali pada satu waktu.

C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria pemilihan terdiri dari kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
19

*Kriteria inklusi:

1. Usia produktif yang berolah raga (Senam, fitness, jogging) di kampus 2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

*Kriteria Eksklusi:

1. Bukan Usia Produktif.

2. Sedang menggunakan obat antihipertensi.

3. Usia Produktif yang menolak ikut dalam penelitian.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada bulan Oktober 2009.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok

olahraga di Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sampel

Sampel yang diambil adalah anggota kelompok olahraga usia

produktif di Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memenuhi

kriteria inklusi.
20

3. Perhitungan Besar Sampel

Rumus yang digunakan:

n = jumlah sampel yang dibutuhkan

Z = nilai baku distribusi normal pada atau tertentu

= derajat kepercayaan 95% Z = 1,96

= nilai uji kekuatan 80% Z = 0,84

P1 = 0,5

Q1 = 1-P1 = 1-0,5 = 0,5

P2 = 0,18 (proporsi hipertensi di Indonesia tahun 2008 (Depkes, 2008a)

Q2 = 1-P2 = 1-0,18=0,82

P = (P1+P2) /2= (0,5+0,18) /2 = 0,34

Q = 1-P = 1-0,34 = 0,66

n = (1,96 + 0,84 )2

(0,5-0,18)2

n = (1,96 + 0,84 )2

(0,32)2

n = (1,96 *0,67 + 0,84*0,631)2

0,1024
21

n = (1,3132 + 0,53004)2

0,1024

n = 33,17904

n = 33

Berdasarkan perhitungan besar sampel diatas, didapatkan jumlah

sampel sebesar 33 orang (Dahlan, 2009). Untuk menghindari terjadinya

drop out atau missing dari responden maka perlu ditambahkan 10% dari

besar sampel yang di dapat:

n = 33 x 10% = 3,3

n total = n + n = 33 + 3,3 = 36,3 ~ 36 orang

Maka besar sampel minimal yang didapatkan adalah 36 orang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner KSPBJ

insomnia rating scale,dan kuesioner data pribadi.

1. KSPBJ insomnia rating scale

KSPBJ insomnia rating scale meliputi pertanyaan gejala insomnia. Dan

terdapat delapan pertanyaan. Di katakan insomnia jika Skor >10


22

2. Kuesioner data pribadi

Kuesioner data pribadi meliputi identitas pasien, riwayat merokok,

mengkonsumsi alkohol, dan hasil pengukuran tekanan darah. Identitas

pasien terdiri dari nama, usia, jenis kelamin, aktivitas olahraga, tingkat

pendidikan, suku, status pernikahan, dan status pekerjaan.

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara insomnia

dengan hipertensi dengan uji statistik menggunakan metode chi-square. Data

dianalisis dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service

Solutions) versi 16.


BAB IV

DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam studi ini, sampel diambil di Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang dilakukan pada kelompok olahraga antara lain senam, fitness, dan

jogging. Setelah dilakukan penyesuaian dengan kriteria inklusi terhadap data

tersebut, diperoleh jumlah sampel sebanyak 56 orang. Dari total sampel tersebut

18 orang dilakukan eksklusi karena berbagai alasan, yaitu usia non-produktif,

sedang menjalani pengobatan dengan antihipertensi dan menolak untuk

mengikuti penelitian. Jumlah subyek penelitian yang dianalisis kemudian menjadi

38 orang, seperti terlihat pada tabel 4-1.

Tabel 4-1 Karaktersitik Data Distribusi Frekuensi subyek Penelitian pada 38

Usia Produktif yang Berolah Raga di Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2009

No Variabel Jumlah (%)


1 Usia
Usia produktif 40 tahun ke bawah 31 (81,6%)
Usia produktif 41 tahun ke atas 7 (18,4%)
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 33 (86,8%)
Perempuan 5 (13,2%)
3 Olahraga
Senam 9 (23,7%)
Fitnes 19 (50%)
Jogging 10 (26,3%)
4 Pendidikan
Sarjana 16 (42,1%)
Non-sarjana 22 (57,9%)
5 Suku
Jawa 31 (81,6%)
Non-jawa 7 (18,4%)

23
24

6 Status Pernikahan
Menikah 14 (36,8%)
Belum menikah 24 (63,2%)
7 Status Pekerjaan
Bekerja 21 (55,3%)
Tidak bekerja 17 (44,7%)
8 Merokok
Ya 13 (34,2%)
Tidak 25 (65,8%)
9 Konsumsi Alkohol
Ya 5 (13,2%)
Tidak 33 (86,8%)
10 Hipertensi
Ya 20 (52,6%)
Tidak 18 (47,4%)
11 Insomnia
Ya 7 (18,4%)
Tidak 31 (81,6%)

Setelah dilakukan analisis pada 38 orang subyek penelitian, diperoleh

uraian data distribusi frekuensi sebagai berikut: Sebagian besar subyek penelitian

berada pada kelompok usia produktif di bawah 40 tahun yaitu sebanyak 81,6%.

jenis kelamin terdiri dari laki-laki 33 orang (86,8%) dan perempuan 5 orang

(13,2%). Sebagian besar subyek penelitian yang berolah raga berada pada

kelompok fitness yaitu sebanyak 50%. Tingkat pendidikan subyek penelitian

sebagian besar adalah non-sarjana sebanyak 57,9%. Sebagian besar subyek

penelitian adalah kelompok suku jawa yaitu sebanyak 81,6%. Pada status

pernikahan , menunjukkan bahwa sebagian besar subyek yang statusnya belum

menikah sebanyak 63,2%. Subyek penelitian lebih banyak yang bekerja yaitu

sebanyak 55,3%. Sebagian besar subyek penelitian yang tidak merokok sebanyak

65,8%. Sebagian besar subyek penelitian yang tidak mengkonsumsi alkohol

sebanyak 86,8%.
25

B. Analisis Bivariat Hubungan antara Insomnia dengan Hipertensi

Pada analisis variabel insomnia, diperoleh data sebanyak 7 orang (18,4%)

yang mengalami insomnia dan 31 orang (81,6%) yang tidak insomnia.

Analisis data pada variabel tergantung, yaitu hipertensi (HT) menunjukan

bahwa responden yang mengalami hipertensi sebanyak 20 orang (52,6%) dan

yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 18 orang (47,4%).

Hasil analisis bivariat hubungan antara insomnia dengan hipertensi

terlihat pada tabel 4-2.

Tabel 4-2. Analisis Bivariat Hubungan antara Insomnia dengan Hipertensi

pada Kelompok Olahraga Usia Produktif Kampus 2 UIN syarif

Hidayatullah Jakarta 2009

Variabel HT 20 Tidak HT Nilai p Uji Rasio


(52,6%) 18 (47,4%) X2 Fisher Preva-
lensi
Insomnia Ya 2 5 1,992 0,158 0,222 0,49
Tidak 18 13

Insomnia dari responden yang diteliti tidak menunjukan adanya hubungan

yang bermakna dengan hipertensi (X2 = 1,992; p = 0,158; Uji Fisher = 0,222).

Insomnia menunjukan angka rasio prevalensi < 1, sehingga hal tersebut secara

statistik dapat menjadi faktor protektif bagi kelompok olahraga usia produktif

terhadap kejadian hipertensi. Dengan demikian, variabel insomnia merupakan

faktor yang mengurangi kejadian hipertensi pada kelompok olahraga usia

produktif.
26

C. Analisis Chi-square antara Faktor-faktor Bebas Lain yang Berhubungan

dengan Kejadian Hipertensi pada Kelompok Olahraga Usia Produktif di

Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009

Hasil analisis chi-square antara faktor-faktor bebas lain yang

berhubungan dengan kejadian hipertensi pada kelompok olahraga usia produktif

kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009 terlihat dalam tabel 4-3.

Tabel 4-3. Analisis Chi-square antara Faktor-faktor Bebas Lain yang

Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Kelompok Olahraga Usia

Produktif di Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009.

Variabel HT 20 Tidak Nilai P Rasio Uji


(52,6% HT 18 X2 Pre- Fisher
) (47,4%) valensi
Usia Di bawah 40 14 17 3,767 0,562 0,52 0,093
thn
Di atas 41 thn 6 1
Jenis Laki-laki 16 17 1,730 0,188 0,6 0,344
Kelamin Perempuan 4 1
Olahraga Senam+jogging 10 9 0,000 1 1 -
Fitnes 10 9
Pernikahan Menikah 10 4 3,142 0,076 1,69 -
Belum Menikah 10 14
Suku Jawa 17 14 0,329 0,556 1,28 0,687
Non-Jawa 3 4
Pendidikan Sarjana 8 8 0,077 0,782 0,92 -
Non-Sarjana 12 10
Pekerjaan Ya 10 11 0,473 0,492 0,81 -
Tidak 10 7
Merokok Ya 7 6 0,012 0,914 1,04 -
Tidak 13 12
Alkohol Ya 4 1 1,730 0,188 1,65 0,344
Tidak 16 17
27

Jenis kelamin tidak menunjukan hubungan yang bermakna dengan

kejadian hipertensi (0,344). Olahraga tidak menunjukan hubungan yang

bermakna dengan kejadian hipertensi (1). Pendidikan tidak menunjukan

hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi (0,782). Pekerjaan tidak

menunjukan hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi (0,492).

Merokok tidak menunjukan hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi

(0,914). Konsumsi alkohol tidak menunjukan hubungan yang bermakna dengan

kejadian hipertensi (0,188).

Tidak ada variabel yang menunjukan angka rasio prevalensi >1, sehingga

hal tersebut secara statistik tidak ada faktor yang dapat berkontribusi terhadap

timbulnya kejadian hipertensi pada kelompok olahraga usia produktif. Olahraga

menunjukan angka rasio prevalensi = 1, yang berarti olahraga bukan merupakan

faktor resiko terhadap timbulnya kejadian hipertensi pada kelompok olahraga

usia produktif. Sedangkan Usia dan jenis kelamin menunjukan angka rasio

prevalensi <1, sehingga hal tersebut secara statistik menjadi faktor yang justru

dapat mengurangi kejadian hipertensi pada kelompok olahraga usia produktif.

D. Pembahasan

Berdasarkan penelitian ini, prevalensi hipertensi pada kelompok olahraga

usia produktif di kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009 adalah sebesar

52,6%. Hasil tersebut lebih tinggi dengan angka prevalensi yang dilaporkan oleh

Depkes (2008) yaitu sebesar 17-21% dari total penduduk Indonesia (Depkes,

2008a). Prevalensi insomnia pada kelompok olahraga usia produktif di kampus 2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009 adalah sebesar 18,4%. Hasil tersebut juga

lebih tinggi dengan angka prevalensi yang dilaporkan oleh cureresearch yaitu
28

sebesar 10% (Anonim, 2007a). Perbedaan tersebut dapat diakibatkan karena

penelitian ini sendiri dilakukan di kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang tentunya memiliki karakteristik populasi usia produktif yang berbeda baik

secara sosio-eko-budaya serta gaya hidup.

Insomnia tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian

hipertensi pada kelompok olahraga usia produktif. Hasil tersebut tidak sesuai oleh

penelitian Vgontaz tahun 2009 yang menunjukan bahwa insomnia berhubungan

dengan kejadian hipertensi. Perbedaan tersebut dapat diakibatkan oleh karena

perbedaan dari subyek penelitian dan sampel yang diteliti adalah kelompok

olahraga sebagaimana sesuai dengan penelitian oleh Williams (2008) di Amerika

Serikat yang menunjukan bahwa olahraga dapat menurunkan resiko hipertensi.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini belum dapat membuktikan hipotesis yang diajukan,

yaitu hubungan antara insomnia dengan hipertensi pada kelompok olahraga usia

produktif di kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. Pada penelitian ini

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor bebas lain yang

perlu diteliti antara lain:

1. Obat-obatan; insomnia sering diakibatkan oleh penggunaan zat atau obat

tertentu seperti kopi, alkohol, obat-obat lain seperti antidepresi, obat

penurun berat badan, dan lain-lain. Pada penelitian ini perlu diteliti lebih

lanjut mengenai hubungan variabel ini dengan insomnia.

2. Faktor Usia; Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada

usia lanjut. Pada penelitian ini telah diteliti hubungan antara faktor usia

dengan insomnia, tetapi tidak ada pemerataan distribusi data pada saat

pengambilan sampel.

3. Faktor Pekerjaan; Kelelahan dan insomnia adalah keluhan yang umum

bagi para pekerja shift. Hal ini dikarenakan oleh terganggunya circadian

rhythm. Para pekerja shift mengalami beban fisik yang dapat mengarah

kepada beban mental, sehingga mereka rentan terhadap stress. Pada

penelitian ini perlu diteliti lebih lanjut mengenai hubungan variabel ini

dengan insomnia.

29
30

B. Saran

Dari hasil kesimpulan penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat

dijadikan rekomendasi kepada kelompok olahraga di kampus 2 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yaitu:

1. Perubahan pola hidup menuju sehat perlu di tingkatkan sebagai modalitas

perlindungan usia produktif terhadap peningkatan angka kejadian hipertensi

dan insomnia.

2. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tentang hubungan insomnia

dengan hipertensi pada kelompok olahraga dianjurkan untuk melakukan

penelitian yang lebih luas dengan sampel yang lebih besar.

Dengan hasil studi ini, maka peneliti memberikan saran seyogyanya

penelitian lain dilakukan secara lebih lanjut agar hasil penelitian ini dapat

direkomendasikan secara nasional atau bahkan global.


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, et al. Penuntun anamnesis dan pemeriksaan fisis. editor:


Markum,HMS. Jakarta: FKUI.2007.hlm:49;54

Anggraini A.D, Waren A, Situmorang E, Asputra H, Siahaan SS. Faktor-Faktor


Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang
Berobat Di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari
Sampai Juni 2008, Faculty of Medicine-University of Riau, Pekanbaru,
Riau, 2009, diakses 15 September 2009
(http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/02/files-of-drsmed-faktor-
yang-berhubungan-dengan-kejadian-hipertensi.pdf)

Anonim. Running (jogging), 2009, diakses 23 Oktober 2009


(http://www.medicinenet.com/running/article.htm)

Anonim. Statistics by Country for Insomnia, September 7, 2007a, diakses 15


September 2009 (http://www.cureresearch.com/i/insomnia/stats-
country.htm)

Anonim. Faktor Resiko Terjadinya Hipertensi, Juli 11, 2007b, diakses 22


Oktober 2009 (http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/87-
faktor-risiko-terjadinya-hipertensi)

Braunwald E, Zipes DP, Libby P. Heart disease: A textbook of cardiovascular


medicine.8th edition. WB Saunders Company, 2007

Caturwulan, DFM. Aspek neurobiologi insomnia pada depresi. Jogjakarta:


FKUGM. 2008.

Dahlan, M.S. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian
kedokteran dan kesehatan. ed2. Jakarta: Salemba Medika. 2009.

Data Statistik Indonesia. Konsep dan Definisi Perkawinan Menurut UU, 2009a,
diakses 10 September 2009 (http://www.datastatistik-
indonesia.com/content/view/500/500/1/1/)

Data Statistik Indonesia. Pendidikan Tertinggi, 2009b, diakses 10 September


2009 (http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/720/720/)

Data Statistik Indonesia. Proyeksi Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin


Tahun 2008-2009, 2009c, diakses 18 Oktober 2009
(http://demografi.bps.go.id/versi2/index.php?option=com_proyeksi&task
=show&Itemid=100018)

31
Departemen Kesehatan. 2008a. Kendalikan Stress dan Hipertensi, Raih
Produktifitas, Juli 03, 2008, diakses 08 September 2009
(http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid
=3145)

Departemen Kesehatan. 2008b. Menkes Lakukan Senam Bersama Masyarakat,


Desember 24, 2008, diakses 08 September 2009
(http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid
=326)

Departemen Kesehatan. Hipertensi Faktor Risiko Utama Penyakit


Kardiovaskular, Maret 06, 2009, diakses 25 Juli 2009
(http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid
=3348)

Department of Health and Human Services. The Fundamentals of Mental Health


and Mental Illness, 1999, 10 September 2009
(http://www.surgeongeneral.gov/library/mentalhealth/pdfs/c2.pdf)

Guyton,AC. Hall,JE. Buku ajar fisiologi kedokteran .Jakarta: EGC. 2007.

JNC 7. JNC 7 Complete Report: The Science Behind the New Guidelines, 2004,
diakses 07 November 2009
(http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.pdf)

KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia;olahraga, 2008, diakses 22 Oktober 2009


(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)

KBS World. Penduduk Usia Produktif, Februari 19, 2008, diakses 10 September
2009
(http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_zoom_detail.htm?No=3976
)

KONI. Senam, 2007, diakses 16 September 2009


(http://www.koni.or.id/index.php/section/sports/sport/Senam/sportid/GY)

Lanywati,E. Insomnia gangguan sulit tidur. Yogyakarta: Kanisius. 2001

Lumbantobing. Neurogeriatri. Jakarta:FKUI.2004.hlm:55-7

Mai, E. Buysse, DJ. Insomnia: Prevalence, Impact, Pathogenesis, Differential


Diagnosis, and Evaluation, Januari 01, 2009, diakses 5 Agustus 2009
(http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2504337&to
ol=pmcentrez)

32
Manfrendini, et al. Sport therapy for hypertension: why, how, and how much?,
April 2009, diakses 23 Oktober 2009
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18796453)

Mardjono,M. Sidharta,P. Neurologi klinis dasar.ed12. Jakarta: Dian Rakyat.2008

Menkokesra. Pembangunan Bidang Kesra, 2000, diakses 10 September 2009


(http://www.menkokesra.go.id/content/view/61/)

National Heart Lung and Blood Institute. What Is High Blood Pressure?,
November, 2008, diakses 27 Juli 2009
(http://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/Hbp/HBP_WhatIs.html)

National Sleep Foundation. Insomnia and sleep, 2009, diakses 27 Juli 2009
(http://www.sleepfoundation.org/article/sleep-related-problems/insomnia-
and-sleep)

Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK). Hipertensi: Faktor risiko dan
Penatalaksanaannya, Januari 24, 2008, diakses 10 November 2009
(http://www.pjnhk.go.id/content/view/788/31/)

Redline,S. Kualitas tidur yang buruk meningkatkan tekanan darah pada remaja,
Oktober 06, 2008, diakses 25 Juli 2009
(http://www.kalbe.co.id/print_version.php?mn=news&detail=19764)

Ridwan,A. Insomnia dan obat tidur, September 7, 2009, diakses 19 Oktober 2009
(http://inovassi.com/article_detail.php?aid=708&tid=Health)

Sari, AW. Abstrak Penelitian Kesehatan Seri 25, Februari 20, 2008, diakses 29
Agustus 2009
(http://digilib.litbang.depkes.go.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jk
pkbppk-gdl-res-2008-asriwerdha-2487&newlang=indonesian)

Sharman JE, Stowasser M. Australian association for exercise and sports science
position statement on exercise and hypertension, Maret 2009, diakses 23
Oktober 2009 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19147407)

Sherwood, L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. ed 2. Jakarta: EGC. 2001.

Soeharto,I. Kolesterol dan lemak Jahat, kolesterol dan lemak baik, dan proses
terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama. 2001

Sudoyo, A.W. et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, cetakan
kedua, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2007, halaman 1921-2

33
Sustrani,L, et al. Hipertensi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2004

Vgontzas AN, Liao D, Bixler EO, Chrousos GP, Vela-Bueno A. Insomnia with
objective short sleep duration is associated with a high risk for
hypertension, April 01, 2009, diakses 26 Juli 2009
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19413143?ordinalpos=9&itool=En
trezSystem2.PEntrez.Pubmed.Pubmed_ResultsPanel.Pubmed_DefaultRep
ortPanel.Pubmed_RVDocSum)

Werdhani,RA. Frekuensi Keteraturan Senam dan Penurunan Tekanan Darah


Anggota Klub Jantung Sehat Pondalisa, 2009, diakses 29 Agustus 2009
(http://www.fkm.ui.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id
=149&Itemid=69)

Wikipedia. Physical fitness, October 21, 2009, diakses: 22 Oktober 2009


(http://en.wikipedia.org/wiki/Physical_fitness)

Williams,PT. Vigorous exercise, fitness and incident hypertension, high


cholesterol, and diabetes, Juni 2008, diakses 23 Oktober 2009
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18461008)

34
Lampiran 1

IDENTITAS

1. Nama :

2. Usia :

3. Tempat dan Tanggal Lahir :

4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

5. Alamat Lengkap :

6. Tingkat Pendidikan : 1. Tamat SD 3. Tamat SMA

2. Tamat SMP 4. Sarjana

7. Suku : 1. Jawa 2. Non-Jawa

8. Status Pernikahan : 1. Menikah 2. Belum Menikah

9. Status Pekerjaan : 1. Ya 2. Tidak

10. Merokok : 1. Ya 2. Tidak

11. Konsumsi Alkohol : 1. Ya 2. Tidak

Tekanan Darah

12. = ................ / .............. mmHg 1. Tinggi 2. Normal

35
Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN IKUT DALAM PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat:

Setelah mendapat penjelasan yang terperinci mengenai penelitian Faktor-faktor


Yang Mempengaruhi Hipertensi Pada Kelompok Olahraga Usia Produktif Di
Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009, maka saya secara
sukarela dan tanpa paksaan, bersedia ikut serta dalam penelitian ini.

Jakarta, ..................2009

Mengetahui

.......................... .............................

(Nama Jelas) (Nama Pemeriksa)

36
Lampiran 3

KSPBJ IINSOMNIA RATING SCALE

I. Lamanya tidur. Berapa jam anda tidur dalam sehari?

0=lebih dari 6,5 jam


1=antara 5 jam 30 min-6 jam 29 min
2=antara 4 jam 30 min-5 jam 29 min
3=kurang dari 4 jam 30 min
II. Mimpi-mimpi

0=Tidak bermimpi
1=Kadang-kadang terdapat mimpi (atau mimpi yang menyenangkan)
2=Selalu bermimpi (mimpi yang mengganggu)
3=Mimpi buruk
III. Kualitas dari tidur

0=Tidur dalam, sulit dibangunkan


1=Tidur sedang, tetapi sulit terbangun
2=Tidur sedang, tetapi mudah terbangun
3=Tidur dangkal dan mudah terbangun
IV. Masuk tidur

0=kurang dari 5 min


1=antara 6-15 min
2=antara 16-28 min
3=antara 29-44 min
4=antara 45-60 min
5=lebih dari 60 min
V. Bangun malam hari. Berapa kali anda terbangun dalam semalam?

0=Tidak terbangun
1=Terbangun 1-2 kali
3=Terbangun 3-4 kali
4=Lebih dari 4 kali
VI. Waktu untuk tidur kembali setelah terbangun malam hari

0=kurang dari 5 min


1=antara 6-15 min
2=antara 16-60 min
3=lebih dari 60 min
VII. Bangun dini hari. Pagi hari apakah anda terbangun:

0=Tidak terdapat bangun dini hari/bangun pada saat terbiasa bangun


1=Setengah jam bangun lebih awal, dan tidak dapat tidur lagi
2=1 jam bangun lebih awal, dan tidak dapat tidur lagi
3=lebih dari 1 jam bangun lebih awal, dan tidak dapat tidur lagi
VIII. Perasaan segar di waktu bangun

0=Perasaan segar
1=Tidak begitu segar
2=Perasaan tidak segar

37
Insomnia*Hipertensi
Crosstab
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Insomnia * Hipertensi 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Insomnia * Hipertensi Crosstabulation

Hipertensi

Ya Tidak Total

Insomnia Ya Count 2 5 7

Expected Count 3.7 3.3 7.0

Tidak Count 18 13 31

Expected Count 16.3 14.7 31.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 1.992a 1 .158

Continuity Correctionb .985 1 .321

Likelihood Ratio 2.033 1 .154

Fisher's Exact Test .222 .161

Linear-by-Linear Association 1.940 1 .164


b
N of Valid Cases 38

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.32.

b. Computed only for a 2x2 table

38
Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia_1 * Hipertensi 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Jenis Kelamin Responden *


38 100.0% 0 .0% 38 100.0%
Hipertensi

OR2 * Hipertensi 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Pendidikan Terakhir *
38 100.0% 0 .0% 38 100.0%
Hipertensi

Suku * Hipertensi 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Status Pernikahan * Hipertensi 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Status Pekerjaan * Hipertensi 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Merokok * Hipertensi 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Konsumsi Alkohol * Hipertensi 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

39
Usia_1*Hipertensi
Usia_1 * Hipertensi Crosstabulation

Hipertensi

Ya Tidak Total

Usia_1 40 tahun ke bawah Count 14 17 31

Expected Count 16.3 14.7 31.0

41 tahun ke atas Count 6 1 7

Expected Count 3.7 3.3 7.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 3.767a 1 .052

Continuity Correctionb 2.316 1 .128

Likelihood Ratio 4.148 1 .042

Fisher's Exact Test .093 .061

Linear-by-Linear Association 3.668 1 .055

N of Valid Casesb 38

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.32.

b. Computed only for a 2x2 table

40
Jenis Kelamin Responden * Hipertensi
Crosstab

Hipertensi

Ya Tidak Total

Jenis Kelamin Responden Laki-laki Count 16 17 33

Expected Count 17.4 15.6 33.0

Perempuan Count 4 1 5

Expected Count 2.6 2.4 5.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 1.730a 1 .188


b
Continuity Correction .697 1 .404

Likelihood Ratio 1.852 1 .173

Fisher's Exact Test .344 .205

Linear-by-Linear Association 1.684 1 .194


b
N of Valid Cases 38

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.37.

b. Computed only for a 2x2 table

41
OR_2*Hipertensi
Crosstab

Hipertensi

Ya Tidak Total

OR2 Senam+Jogging Count 10 9 19

Expected Count 10.0 9.0 19.0

Fitness Count 10 9 19

Expected Count 10.0 9.0 19.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .000a 1 1.000

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .000 1 1.000

Fisher's Exact Test 1.000 .627

Linear-by-Linear Association .000 1 1.000

N of Valid Casesb 38

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.00.

b. Computed only for a 2x2 table

42
Pendidikan*Hipertensi
Crosstab

Hipertensi

Ya Tidak Total

Pendidikan Terakhir Sarjana Count 8 8 16

Expected Count 8.4 7.6 16.0

Non-Sarjana Count 12 10 22

Expected Count 11.6 10.4 22.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .077a 1 .782


b
Continuity Correction .000 1 1.000

Likelihood Ratio .077 1 .782

Fisher's Exact Test 1.000 .520

Linear-by-Linear Association .075 1 .785


b
N of Valid Cases 38

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.58.

b. Computed only for a 2x2 table

43
Suku*Hipertensi
Crosstab

Hipertensi

Ya Tidak Total

Suku Jawa Count 17 14 31

Expected Count 16.3 14.7 31.0

Non-Jawa Count 3 4 7

Expected Count 3.7 3.3 7.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .329a 1 .566


b
Continuity Correction .024 1 .877

Likelihood Ratio .329 1 .566

Fisher's Exact Test .687 .437

Linear-by-Linear Association .320 1 .572


b
N of Valid Cases 38

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.32.

b. Computed only for a 2x2 table

44
Status Pernikahan*Hipertensi
Crosstab

Hipertensi

Ya Tidak Total

Status Pernikahan Menikah Count 10 4 14

Expected Count 7.4 6.6 14.0

Belum Menikah Count 10 14 24

Expected Count 12.6 11.4 24.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value Df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 3.142a 1 .076


b
Continuity Correction 2.061 1 .151

Likelihood Ratio 3.221 1 .073

Fisher's Exact Test .101 .075

Linear-by-Linear Association 3.059 1 .080


b
N of Valid Cases 38

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.63.

b. Computed only for a 2x2 table

45
Status Pekerjaan*Hipertensi
Crosstab

Hipertensi

Ya Tidak Total

Status Pekerjaan Ya Count 10 11 21

Expected Count 11.1 9.9 21.0

Tidak Count 10 7 17

Expected Count 8.9 8.1 17.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .473a 1 .492


b
Continuity Correction .130 1 .718

Likelihood Ratio .475 1 .491

Fisher's Exact Test .532 .360

Linear-by-Linear Association .461 1 .497


b
N of Valid Cases 38

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.05.

b. Computed only for a 2x2 table

46
Merokok*Hipertensi
Crosstab

Hipertensi

Ya Tidak Total

Merokok Ya Count 7 6 13

Expected Count 6.8 6.2 13.0

Tidak Count 13 12 25

Expected Count 13.2 11.8 25.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .012a 1 .914


b
Continuity Correction .000 1 1.000

Likelihood Ratio .012 1 .914

Fisher's Exact Test 1.000 .593

Linear-by-Linear Association .011 1 .915


b
N of Valid Cases 38

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.16.

b. Computed only for a 2x2 table

47
Konsumsi Alkohol*Hipertensi
Crosstab

Hipertensi

Ya Tidak Total

Konsumsi Alkohol Ya Count 4 1 5

Expected Count 2.6 2.4 5.0

Tidak Count 16 17 33

Expected Count 17.4 15.6 33.0

Total Count 20 18 38

Expected Count 20.0 18.0 38.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 1.730a 1 .188


b
Continuity Correction .697 1 .404

Likelihood Ratio 1.852 1 .173

Fisher's Exact Test .344 .205

Linear-by-Linear Association 1.684 1 .194


b
N of Valid Cases 38

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.37.

b. Computed only for a 2x2 table

48
Daftar Riwayat Hidup

Nama : Marwan Sutiawan

Tempat Tanggal Lahir : Tangerang 18 maret 1988

Alamat : Jl. Ry Kosambi Timur no 01/06 Tangerang

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Telp/Hand Phone : 085695565531

E-mail : wa2n_dr06@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

1992-1994 : TK Pertiwi Kosambi Tangerang

1994-2000 : SDN 1 Kosambi Tangerang

2000-2003 : SLTPN 1 Kosambi Tangerang

2003-2006 : SMA YADIKA 2 Jakbar

2006-Sekarang : FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

49

Anda mungkin juga menyukai