DISUSUN OLEH:
ZULKARNAIN BANCIN
030905042
DEPARTEMEN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
ABSTRAKSI
Kajian ini berkenaan dengan suatu trend olahraga di Kota Medan, Sumatera Utara.
Kajian ini juga menfokuskan kepada kecenderungan anak muda Kota Medan untuk bermain
futsal. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan keberadaan para anak muda
Kota Medan yang gemar bermain futsal. Dengan demikian mereka tentunya membentuk
suatu komunitas yang berbasiskan futsal, yaitu tim futsal. Yang menjadi pertanyaan di sini
adalah mengapa mereka tertarik untuk bermain futsal, apa pandangan mereka terhadap
futsal itu sendiri, setelah bermain futsal apa yang mereka peroleh, dan mengapa futsal
dianggap penting dalam kehidupan mereka? Untuk menjawab hal tersebut, maka
penelitian ini dilakukan.
Adapun hasil penelitian ini menjelaskan bahwa yang sangat gemar untuk bermain
futsal adalah mereka yang umumnya hobi bermain sepak bola, dari para pemain sepak bola
ini pada umumnya adalah anak muda. Aktivitas mereka sehari-hari dari berbagai macam
profesi baik itu mahasiswa, pelajar, para Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan ada juga yang
bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta. Dari pekerjaan mereka tersebut ada suatu
kejenuhan, sehingga mereka bermain futsal untuk menghilangkan kejenuhan bekerja.
Melalui futsal, mereka dapat bertemu, beramah tamah, dan sebagai sarana untuk reuni
dengan teman lama. Tidak kalah pentingnya adalah futsal dijadikan sebagai trend sehingga
apabila mereka yang tidak bermain futsal maka mereka dianggap tidak mengikuti
perkembangan zaman.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
DAFTAR ISI
Abstraksi . .............................................................................................................. i
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
II.6.2. Lapangan Elektrik Futsal ............................................................. 29
BAB V. PENUTUP...................................................................................................... 60
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
bekerja dalam segi ekonomi, politik dan budaya tetapi pada akhirnya mucul
kelompok sosial yang dibentuk oleh sekelompok anak muda yang ternyata menjadi
Generasi muda pada umumnya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yaitu
keinginan untuk melawan dan sikap yang apatis. Melawan dalam hal ini bersifat
positif yang dijelaskan sebagai bentuk perlawanan yang disertai dengan suatu rasa
Apatis dalam hal ini dapat diakibatkan oleh rasa kecewa terhadap masyarakat.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
dan rangsangan tersebut mereka dapatkan tidak hanya disebuah institusi formal,
seperti sekolah, akan tetapi pergaulan serta lingkunga sangat mempengaruhi dan
Identitas muda selalu mereka kaitkan dengan segala sesuatu yang bersifat ke-kini-
generasi muda yang mempunyai gaya hidup yang sangat menyimpang dari norma-
norma masyarakat setempat, sekelompok generasi muda itu disebut dengan anak
punk. Gaya hidup berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi, mengutip
Irmawati yang mengatakan bahwa punk pada saat sekarang ini mengembangkan pola
lain punk berusaha untuk membebaskan sesuatu yang membelenggu pada zamannya
masing-masing (2007).
secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan
membuat sesuatu yang baru (seni), sehingga lebih lanjut dapat dikatakan bahwa seni
Ideologi secara harfiah diambil dari kata ideas dan logos yang berarti
buah pikiran murni dalam kehidupan. Trend dan ideologi berkembang sesuai dengan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
tempat, waktu dan situasi sehingga dalam konteks permainan futsal sebagai suatu
trend dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat waktu dan situasi.
Futsal adalah sebentuk permainan bola (seperti sepakbola) yang terlahir dari
permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan
memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga
dalam ruangan lainnya, lapangan futsal memiliki batas garis bukan net atau papan.
Istilah futsal berasal dari kata Spanyol atau Portugis, yaitu football dan sala
dilapangan tertutup (indoor), rintisan ini dilakukan pada tahun 1930 saat Piala dunia
digelar di Uruguay. Olahraga baru ini dinamakan futebol de salao (bahasa Portugis)
atau futbol sala (bahasa Spanyol) yang memiliki makna yang sama, yakni sepakbola
Fenomena futsal memiliki dampak yang luar biasa, hal ini dibuktikan melalui
ESPN-Star Sports yang menggelar event yang diklaim sebagai turnamen dengan
hadiah terbesar di dunia. Hampir setengah miliar rupiah diberikan kepada Brasil,
yang akhirnya menjadi tim terbaik dengan memukul Argentina 4-0 di final
(bolanews.com).
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Saat ini futsal sudah menjadi trend pada anak muda di kota-kota besar di
Indonesia, banyak dari kalangan anak muda merubah kebiasaan hidupnya dari
(PS), komputer (PC) dan sebagainya menjadi permainan yang bernuansa kesehatan.
Banyak alasan mengapa futsal digemari, selain untuk menjaga kebugaran, futsal juga
lemparan) harus dilakukan dalam rentang waktu empat detik, lebih dari rentang
waktu tersebut diganjar pelanggaran. Futsal juga membentuk seorang pemain agar
selalu fokus menerima dan mengumpan dan mencetak gol memang benar-benar
harus dilakukan dengan cepat dan matang. Untuk melatih kerjasama antara pemain
dan kekompakan tim, bagi sebagian pemain futsal, tidak hanya menjadi sebentuk
olahraga melainkan telah menjadi gaya hidup yang menark dan dinamis.
Trend atau gaya hidup permainan futsal merebak dikalangan anak muda di
hampir semua kota besar di Indonesia, seperti Kota Medan, demam futsal kini
melanda kota ini, olahraga futsal menyedot banyak peminat yang ingin bugar selepas
mencobanya, dari sisi bisnis, futsal menjanjikan peluang yang besar (Adronafis,
2008). Futsal dijadikan olahraga sekaligus trend tidak hanya melanda anak muda
tetapi juga kalangan pejabat, alasannya sangat sederhana karena futsal hanya
membutuhkan lapangan dengan ukuran kecil dan membutuhkan pemain yang sedikit
dibandingkan dengan sepakbola, hal ini menjadi keuntungan bagi futsal, karena
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
dengan sedikit waktu, permainan futsal dapat dimulai. Fasilitas permainan futsal juga
menjadi tolak ukur lapangan futsal, seperti lapangan futsal ber-AC dan di Mall
memiliki tingkat prestise yang tinggi, selain itu permainan futsal juga digunakan oleh
sebahagian orang sebagai ajang reuni dan berbagi cerita, penduduk dunia maya juga
Kota Medan termasuk dalam kota-kota besar di Indonesia, bahkan kota ketiga
terbesar setelah Jakarta dan Surabaya, sehingga Medan juga sebagai dasar dari
perkembangan futsal di tanah air. Anak-anak muda Kota Medan sudah mulai
mengalihkan hobinya dari hal yang tidak bermanfaat menjadi hal yang bermanfaat
dan lebih menyehatkan, perkembangan futsal di Kota Medan menjadi trend pada
generasi muda Kota Medan, sehingga banyak dari anak muda Kota Medan
menjadikan futsal sebagai ukuran baru dalam mengikuti trend yang terbaru, dengan
Penelitian ini akan melihat bagaimana anak muda Kota Medan menjadikan
futsal sebagai sebuah trend, sementara keberadaan futsal di Kota Medan bisa
dikatakan masih baru dalam beberapa tahun terakhir ini, berdasarkan permasalahan
1. Futsal, deskripsi mengenai futsal akan dijabarkan sebagai suatu dasar dalam
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
futsal beserta dengan kelengkapannya akan dijelaskan sebagai suatu yang
mendasar.
2. Apa yang mendorong anak muda Kota Medan untuk bermain futsal ?
nantinya dapat berjalan dengan baik, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
melihat bagaimana anak muda Kota Medan memilih dan menjadikan futsal sebagai
olahraga yang diminati, selain itu juga penelitian ini berusaha untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat umum terhadap gaya hidup anak muda yang bersifat
positif dan bermanfaat bagi kesehatan anak muda itu sendiri, yang dalam hal ini
Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mempublikasikan
kepada masyarakat dalam bentuk jurnal ilmiah dan jika mendukung akan dibuatkan
menjadi sebuah buku mengenai pemilihan suatu trend dalam pergaulan anak muda di
Kota Medan.
kegiatannya juga dapat memberikan manfaat, adapun manfaat dari penelitian ini
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
adalah sebagai suatu usaha penelitian antropologis dalam melihat fenomena olahraga
futsal sebagai sebentuk trend bagi anak muda dan sebagai sebentuk komunitas yang
gambaran yang utuh dan menyeluruh mengenai gaya hidup anak muda pada saat ini,
selain itu penelitian ini juga bermanfat bagi dunia pendidikan, penelitian serta
terkait dalam melihat sebuah trend yang sedang berkembang pada anak muda Kota
Medan.
komunitas anak muda pecinta futsal, tim futsal Kota Medan dan beberapa lapangan
futsal yaitu Terminal Futsal yang terletak di Jalan Dr. Mansyur/Jalan SMTK dan
Elektrik Futsal yang terdapat di Jalan Karya Kasih, Medan Johor, hal ini dikarenakan
Kota Medan termasuk salah satu kota dengan tingkat perkembangan olahraga futsal
yang cukup tinggi, selain itu anak muda Kota Medan juga terkenal dengan trend dan
di Kota Medan serta kedua lapangan tersebut memiliki fasilitas yang lengkap dan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
1.6. Tinjauan Pustaka
penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan.
penelitian dapat berjalan dengan baik, adapun tinjauan pustaka secara sistematis
olahraga futsal dalam konteks antropologi, selanjutnya adalah konsep trend dan gaya
2006:82).
Nilai budaya adalah lapisan paling abstrak dengan ruang lingkup yang luas,
pada tingkatan ini ide-ide yang mengkonsepsikan hal-hal yang bernilai dalam
kehidupan masyarakat, sebagai suatu sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi hidup
dalam alam pikir sebagian masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka amati
dan yang sangat bernilai dalam hidup, oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia
(Koentjaraningrat, 1990:8-25).
individu selalu berubah sepanjang hidupnya, baik itu berpengaruh dari faktor-faktor
bawaan dan lingkungan (1990), sejalan dengan pendapat tersebut juga dijelaskan
Maslow dalam Skinner bahwa berpegang pada anggapan keberubahan, yakni bahwa
kepribadian adalah sesuatu yang selalu ada dalam proses perubahan menuju taraf
yang lebih tinggi, individu adalah faktor penentu bagi tingkah laku dan
pengalamannya sendiri. Manusia adalah agen yang sadar dan bebas memilih atau
menentukan setiap tindakannya, manusia tidak pernah diam tapi selalu dalam proses
untuk mencari sesuatu yang lain dari sebelumnya, hal inilah yang menyebabkan
berubah dari sebelumnya dengan berpatokan pada trend yang sedang berkembang
dilingkungannya.
dipengaruhi oleh konteks ruang dan waktu, yaitu dimana ia bertempat tinggal, situasi
apa yang mempengaruhi dan kapan hal itu terjadi. Paradigma ini memunculkan
perkembangan manusia tidak dapat dilepaskan dari konteks sosiokultural (Super dan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
jiwa, khususnya anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka sedikit demi sedikit
dipengaruhi oleh apa yang mereka terima dan bisa jadi menyimpang dari tahap
dengan berbagai macam trend yang sedang berkembang (Yahman dalam Gerungan,
2004).
inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhannya, faktor biologis terlibat dalam setiap
kegiatan hidup manusia, faktor biologis juga dapat mempengaruhi perilaku manusia
dalam menentukan pilihan dan sikapnya terhadap sesuatu. Faktor biologis yang
mendorong perilaku manusia biasa disebut dengan motif biologis, antara lain seperti
kebutuhan akan makan dan minum, istirahat, kebutuhan seksual dan kebutuhan
faktor sosio-psikologis sebagai lawan dari faktor biologis, peranannya juga sangat
menentukan dalam membentuk perilaku sosial. Menurut W.I Thomas dan Florian
sesuatu hal yang dipengaruhi oleh waktu dan tempat, selain itu trend sebagai
pembeda kelompok akan muncul dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
stratifikasi sosial. Trend menjadi simbol prestise dalam sistem stratifikasi sosial,
dengan kata lain trend dapat dipandang sebagai identitas bagi keanggotaan suatu
strata sosial, untuk dapat menangkap suatu trend dapat dilihat dalam perilaku dan
kegiatan yang biasa dilakukan oleh seseorang sampai kepada bahasa yang digunakan
baru yang masuk dan menjadikannya sebagai suatu trend. Trend merupakan cara
seseorang dalam status dan peranannya dalam kehidupan, dengan kata lain trend
merupakan penanaman dan penerapan atas apa yang dia lihat dan dirasakan baru
sehingga seseorang itu bisa mengikutinya (Winarto, 1980), pada kenyataannya, trend
suatu masyarakat juga dapat dipengaruhi oleh tempat tinggal dan lingkungannya, hal
ini didasarkan pada kenyataan bahwa lingkungan secara maupun tidak akan sangat
spesifik, trend yang terbentuk sangat ditentukan seberapa besarnya pengaruh media
teknologi dan informasi dan budaya asing yang diinovasikan kepada khalayak
umum, sehingga akan terefleksi trend baru bagi kelompok tertentu, cara dan trend
yang seperti inilah yang disebut Wirth dan Suparlan (1980) sebagai inovasi baru,
yaitu cara hidup masyarakat kota yang selalu berusaha dalam mengikuti hal yang
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Komunitas secara sederhana dapat sebagai suatu kelompok yang terdiri dari
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, digunakan teknik
1.8. Wawancara
pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara seperti ditegaskan oleh Lincoln dan
masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang
diperoleh dari orang lain, baik manusia, maupun bukan manusia (triangulasi) dan
data konsep futsal sebagai sebuah trend dengan berpedoman kepada interview guide
sebagai acuan dalam wawancara. Wawancara mendalam akan berfokus kepada futsal
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
1.8.2. Wawancara tidak Terstruktur
mendukung proses wawancara pada penelitian, akan digunakan pula alat pengumpul
Melengkapi data yang diperoleh dari penelitian, peneliti akan mencari data
kepustakaan, data kepustakaan itu dapat berupa buku-buku, majalah, surat kabar,
situs internet dan tulisan-tulisan lainnya, yang akan dipilah-pilah untuk kemudian
diambil sesuai dengan kepentingan kajian atau masalah yang dibahas, dengan tujuan
Data yang diperoleh dari lapangan penelitian akan dianalisis secara kualitatif,
data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara akan disusun sesuai
Deskripsi dilakukan secara holistik, yaitu semua data yang diperoleh akan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
BAB II
Medan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan menyeluruh
terhadap lokasi penelitian ini yang terletak di dalam administratif Kota Medan.
Kehadiran kota Medan sebagai suatu bentuk kota memiliki proses perjalanan
sejarah yang panjang dan kompleks, hal ini dibuktikan dengan berkembangnya
daerah yang dinamakan sebagai Medan ini menuju pada bentuk kota metropolitan.
Sebagai hari lahir kota Medan adalah 1 Juli 1590 1, sampai saat sekarang ini usia kota
Keberadaan Kota Medan saat ini tidak terlepas dari dimensi historis yang
panjang, dimulai dari dibangun nya Kampung Medan Puteri tahun 1590 oleh Guru
Patimpus, kota Medan berkembang dari sebuah kampung bernama Kampung Medan
Putri, yang didirikan oleh Guru Patimpus sekitar tahun 1590-an. Guru Patimpus
adalah seorang putra Karo bermerga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri
Datuk Pulo Brayan. Dalam bahasa Karo, kata "Guru" berarti "Tabib" ataupun "Orang
Pintar", kemudian kata "Pa" merupakan sebutan untuk seorang Bapak berdasarkan
sifat atau keadaan seseorang, sedangkan kata "Timpus" berarti bundelan, bungkus,
1
Hari jadi Kota Medan dalam tulisan ini merunut pada tulisan yang terdapat dalam keterangan
resmi Pemerintahan Kota Medan dan Wikipedia.com.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
atau balut. Dengan demikian, maka nama Guru Patimpus bermakna sebagai seorang
diperhatikan pada Monumen Guru Patimpus yang didirikan di sekitar Balai Kota
oleh Tuanku Perungit yang memisahkan diri dari Kesultanan Aceh. Perkembangan
Timur dari Bengkalis menuju Medan, tahun 1887, sebelum akhirnya statusnya
diubah menjadi Gubernemen yang dipimpin oleh seorang Gubernur pada tahun 1915.
jalur lalu lintas perdagangan. Posisinya yang terletak di dekat pertemuan Sungai Deli
dan Babura, serta adanya Kebijakan Sultan Deli yang mengembangkan perkebunan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambar 1 dan 2
Gambar 1 dan 2
Istana Maimoon Medan dan Monumen Guru Pattimpus di persimpangan
Jalan Gatot Subroto, Medan.
(Sumber : Penulis)
Keberadaan kota Medan tidak lepas dari peranan para pendatang asing yang
tembakau miliknya ke daerah Medan Putri, yang pada saat sekarang ini dikenal
kota Medan seperti sekarang ini, sedang dijadikannya Medan menjadi ibukota dari
Deli juga telah mendorong Medan berkembang menjadi pusat pemerintahan. Sampai
saat ini, disamping merupakan salah satu daerah kota, juga sekaligus ibukota
Sumatera Utara.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambaran umum kota Medan merupakan sekilas penjelasan mengenai
keberadaan kota Medan sebagai kawasan yang menjadi fokus lokasi penelitian ini,
sebagai pusat pemerintahan kota Medan memiliki 21 daerah kecamatan dan 151
2007).
menyeluruh, terpadu, realistis dan dapat dievaluasi, maka perlu dirumuskan rencana
handal, perlu adanya pengukuran capaian kinerja sebagai bentuk akuntabilitas publik
secara bertahap dan berkesinambungan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Oleh karena itu visi merupakan simpul dalam upaya menyusun rencana strategis
pembangunan kota. Sebagai gambaran identitas masa depan kota Medan maka,
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
perumusan visi itu didasarkan pada pertimbangan :
pemerintahan yang kuat, efisien dan efektif, birokrasi yang kreatif dan
berkelanjutan.
5. Nilai-nilai luhur, norma dan budaya yang telah lama dianut seluruh warga
kota Medan.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambar 3
Kantor Walikota Medan
(Sumber : Penulis)
stakeholder maka visi pembangunan kota dijabarkan ke dalam misi yang jelas,
terarah dan terukur. Misi ini menjelaskan tujuan dan saran yang ingin dicapai dalam
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
lebih efisien, efektif, kreatif, inovatif dan responsif.
dan bermasyarakat
II.3. Geografis
44' BT. Permukaan tanahnya cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian
Dari Uraian diatas dapat dilihat bahwa Kota Medan dikelilingi oleh kabupaten Deli
Serdang, maka pada tahun 1973 tepatnya pada Peratutan Pemerintah No 22 Tahun
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
1973, Kota Medan diperluas dengan mengintegrasikan sebagian wilayah kabupaten
Kota Medan sendiri menjadi kota induk dari beberapa kota satelit di sekitarnya
seperti Kota Binjai, Lubuk Pakam, Deli Tua dan Tebing Tinggi. Luas Kota Medan
saat ini adalah 265,10 km. Sebelumnya hingga tahun 1972 Medan hanya
Pemerintah No. 22 Tahun 1973 yang memperluas wilayah Kota Medan dengan
bahkan dapat dikatakan sebagai jalur transportasi yang strategis untuk menuju daerah
lain bagi penduduk sekitarnya, di sebelah utara terdapat pelabuhan laut yaitu
Pelabuhan Belawan yang berfungsi pelabuhan antar pulau untuk menuju daerah lain
untuk menuju negara lain di dunia, khususnya Asia dan lebih khusus Asia Tenggara.
Pada bagian selatan juga terdapat pelabuhan udara yang bertarap internasional yaitu
Bandar udara Polonia. Bandara ini berfungsi untuk melayani penumpang menuju
daerah lain yang bersifat domestik maupun penerbangan yang bersifat internasional
sebagai penghubung Kota Medan dengan negara lain, seperti Malaysia, Singapura
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambar 4
(Sumber : Penulis)
sekitarnya, hal ini disebabkan Kota Medan menjadi kota tujuan dari kota-kota lain,
baik kota di dalam Propinsi Sumatera Utara maupun di luar Propinsi Sumatera
Utara. Ada 4 (empat) jalur penting menuju dan keluar dari inti Kota Medan, yaitu :
* Sebelah utara terdapat jalan propinsi yaitu Jalan Kolonel Laut Yos Sudarso,
jalan ini menuju daerah kawasan industri yang dikenal dengan nama Kawasan
Industri Medan (KIM), jalan ini juga menuju Pelabuhan Laut Belawan.
* Sebelah selatan terdapat jalan nasional yaitu Jalan Letjend. Jamin Ginting,
jalan ini menuju kota pariwisata Berastagi dan dilanjutkan ke daerah lainnya seperti
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
* Sebelah barat terdapat jalan nasional yaitu Jalan Jendral Gatot Subroto,
melalui jalan ini dapat menuju provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan
jalan ini merupakan jalur terpanjang menuju kota-kota lainnya di Propinsi Sumatera
Utara bahkan menuju antarpropinsi juga antarpulau khususnya ke Pulau Jawa yang
Saat ini Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang
terlepas dari dimensi historis, ekonomi, dan kerakteristik kota itu sendiri, yaitu
sebagai kota yang mengemban fungsi luas dan besar serta sebagai kota metropolitan
ketiga setelah Jakarta dan Surabaya (Yin, 2000). Lebih jauh dijelaskan Yin bahwa
Utara maupun pemerintahn Kota Medan. Selain itu sebagai tempat kedudukan
Utara dan propinsi tetangga, seperti rumah sakit, sekolah / perguruan tinggi, stasiun
TVRI, RRI dan lain-lain. Selain itu termasuk juga berbagai fasilitas yang
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
3. Sebagai pintu gerbang regional, nasional dan internasional, kepariwisataan untuk
Berdasarkan hal tersebut maka sudah sewajarnya Kota Medan dijuluki kota
kota lainnya di luar Pulau Jawa. Wujud perkembangan ini antara lain ditandai dengan
sarana olahraga yang lengkap. Hal ini sangat dimungkinkan karena para pemilik
modal melihat Kota Medan sebagai kota yang memilki potensi besar sebagai tempat
suatu tempat yang dapat menghilangkan rasa jenuh dan penat, yaitu salah satunya
dengan solusi untuk mencari tempat berolahraga yang nyaman. Saat ini tempat-
tempat olahraga di Kota Medan bisa dikatakan lengkap, mulai dari lapangan
sepakbola, basket, badminton, tenis lapangan, tenis meja, lapangan golf, kolam
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambar 5
Jalan Zainul Arifin Medan
(Sumber : Penulis)
Mansyur/SMTK, Medan dan lapangan Elektrik Futsal yang terletak di Jalan Karya
menjadi nilai tambah bagi suatu lapangan futsal, seperti : lapangan dengan rumput
sintesis, pendingin ruangan (AC), lampu penerangan yang memadai, ruang ganti
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Lapangan futsal yang menjadi lokasi penelitian ini dapat memberikan
deskripsi mengenai olahraga futsal, trend futsal dikalangan anak muda Kota Medan
dan Elektrik Futsal) terletak kurang lebih 10 Km dari pusat Kota Medan.
Terminal Futsal dibangun pada awal tahun 2007, Elektrik Futsal dibangun
pada pertengahan tahun 2007 2, dapat dikatakan bahwa kedua lapangan futsal ini
futsal di Kota Medan, sehingga kedua lapangan memegang peran penting dalam
Pada awal Tahun 2007 dimulailah pengerjaan lapangan ini, setelah setahun
kemudian maka lapangan ini sudah bisa dipakai tepatnya pada Bulan Juli 2008
tinggi pada anak muda Kota Medan untuk bermain futsal, 2. Lokasi terletak didekat
badminton, bilyard, kafetaria, bola pantai dan bisbol, air panas dan air dingin, store
counter seperti Adidas, Nike, tempat launching produk, tempat latihan karate, musik
2
Keterangan mengenai kedua lapangan futsal (Terminal Futsal dan Elektrik Futsal) didapatkan dari
hasil wawancara dengan pemilik lapangan futsal.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambar 6 dan 7
Lapangan Terminal Futsal. (Sumber : Penulis)
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Adapun yang menjadi para pekerja atau karyawan di sini adalah masyarakat
setempat karena dengan hadirnya Terminal Futsal ini dapat membuka lapangan kerja
Suherman, S.H., M.Si mendirikan lapangan Elektrik futsal sebagai sarana olahraga
bagi anak muda Kota Medan, hal ini didasari bahwasanya futsal merupakan suatu
olahraga yang sedang menjadi trend dan sebagai bentuk olahraga populer.
Lapangan ini mulai pembangunan pada bulan Juli tahun 2007 dan bisa di
pakai pada awal tahun 2008, adapun alasan mengapa Elektrik Futsal didirikan di
daerah Johor ini karena setiap tanah yang kosong langsung di bangun suatu
perumahan dan tidak adanya sarana olahraga yang mendukung di wilayah ini
sehingga tercetuslah ide untuk mendirikan sebuah lapangan futsal yang diberi nama
lapangan Futsal Elektrik, untuk medukung kebutuhan akan olah raga bagi warga
komplek perumahan di daerah Johor. Fasilitas pendukung lainnya antara lain seperti
Cafe, parkir kendaraan yang luas, dan kamar mandi yang bersih.
dari Kepala Lingkungan, Lurah, dan Camat, ini tebukti dengan pemberian izin yang
dipermudah dan beberapa kali mereka sekedar melihat orang bermain futsal. Adapun
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambar 8
heterogen, yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai jenis suku, agama, ras dan
beberapa lokasi, hal ini disebabkan karena pada awalnya lokasi tersebut merupakan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
daerah awal tumbuh dan berkembangnya suku tersebut di kota Medan. Perbedaan
melainkan sebagai wujud persatuan etnisitas yang dimiliki setiap masyarakat di kota
Medan.
Luas kota Medan yang mencapai 265,10 km dan terdiri dari 21 daerah
kecamatan yang terpecah lagi pada 155 daerah kelurahan. Kepadatan penduduk kota
Gambar 9
Padatnya penduduk Kota Medan seperti yang terlihat di Jalan Putri Hijau. (Sumber : Penulis)
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
BAB III
FUTSAL
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-
lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap
regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola
dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal
turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah "futsal" adalah istilah
internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.
Raya, pada awal abad ke-19 pertandingan sepakbola telah dilaksanakan dengan
mempertandingkan tim-tim dari tiap-tiap negara dari berbagai belahan dunia yang
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat
dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar
ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya,
menjuarai Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan
berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis
Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama
tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pada 1984.
anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil,
kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.
varian dari olahraga sepakbola itu sendiri, seperti sepakbola pantai, sepakbola
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
penyampaian informasi, sepakbola dan berbagai variannya menjadi berkembang
dengan cepat, hal ini berlaku bagi futsal yang merupakan varian dari olahraga
orang-orang dalam membuat lapangan bola kaki. Futsal adalah permainan bola yang
dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang, tujuannya
adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki.
Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan.
Istilah futsal berasal dari kata Spanyol atau Portugis, yaitu football dan sala
dilapangan tertutup (indoor), rintisan ini dilakukan pada tahun 1930 saat Piala dunia
digelar di Uruguay. Olahraga baru ini dinamakan futebol de salao (bahasa Portugis)
atau futbol sala (bahasa Spanyol) yang memiliki makna yang sama, yakni sepakbola
Futsal sebagai salah satu jenis olahraga yang berkembang pada saat ini
merupakan olahraga dengan peralatan dan peraturan yang sederhana, hal ini terlihat
dari jumlah pemain futsal yang terdiri dari lima orang dan peraturan yang tidak
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Futsal muncul dan berkembang di Indonesia dimulai sekitar tahun 2004, yang
ditandai dengan seringnya digelar pertandingan sepakbola ruangan, namun pada saat
itu istilah futsal belum populer karena penamaan untuk permainan itu adalah
kesamaan yang identik, pada tahun 2006 sepakbola ruangan dipopulerkan dengan
istilah futsal, hal ini terkait dengan semakin merebaknya pertandingan sepakbola di
menjadi sebentuk olahraga yang populer dikalangan anak muda. Pada saat ini Planet
Futsal Indonesia masih menjadi tolak ukur perkembangan futsal di Indonesia dan
menjadi penyelenggara tetap kompetisi futsal yang berskala nasional, hal ini
dibuktikan dengan masuknya tim futsal Indonesia pada kompetisi futsal internasional
futsal di Jakarta, hal ini disebabkan Jakarta masih menjadi barometer bagi daerah-
daerah lainnya di Indonesia. Setelah futsal masuk dan berkembang di Indonesia pada
tahun 2004, Kota Medan juga turut mengembangkan olahraga futsal melalui
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
kehadiran lapangan futsal sebagai sarana untuk latihan dan bertanding serta melalui
kemampuan pemain futsal yang pada awalnya merupakan pemain sepakbola, dengan
adanya kehadiran pemain sepakbola dalam perkembangan futsal hal ini menjadikan
futsal dengan cepat berkembang dikalangan anak muda Kota Medan dikarenakan
anak muda Kota Medan melihat dan belajar langsung dengan para pemain sepakbola
Medan pada awal tahun 2007, kemudian disusul dengan berdirinya lapangan Elektrik
futsal di daerah Medan Johor, kedua lapangan ini merupakan salah satu cikal-bakal
Kota Medan tidak lepas dari peminat olahraga futsal yang mayoritas anak muda, hal
pendeskripsian terhadap hal-hal apa saja yang menjadi aspek penting dan
permainan futsal, lapangan futsal, pemain futsal, waktu permainan futsal dan lain-
lain.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
III.4.1. Peraturan Permainan Futsal
konvensional selain karena memiliki bentuk dasar permainan yang sama, keduanya
juga berinduk pada organisasi sepakbola dunia atau FIFA. Peraturan-peraturan dalam
futsal meliputi waktu permainan yang berlangsung dalam jangka waktu 2x25 menit
dengan dua kali waktu istirahat kurang lebih 15 menit, sedangkan dalam sepakbola
istirahat sekitar 15 menit. Dalam olahraga futsal tidak dikenal istilah out yaitu bola
ini dikarenakan lapangan futsal berbentuk bujur sangkar dengan pada keempat
sisinya dipagar besi dengan tujuan agar bola tidak keluar dari lapangan pertandingan,
selain itu pagar besi tersebut juga dapat menjadi bagian dari permainan futsal.
pemain lawan, apabila hal ini terjadi maka akan dilakukan tendangan penalti, dengan
catatan bahwa apabila telah terjadi lima kali pelanggaran maka akan dilakukan
tendangan penalti. Apabila bola keluar dari lapangan pertandingan futsal maka akan
kartu kuning namun apabila melakukan pelanggaran keras maka akan diberikan kartu
merah dan pemain tersebut harus keluar dari lapangan, apabila hal ini terjadi maka
pemain cadangan akan masuk menggantikan posisi pemain yang keluar setelah 10
menit, jumlah pemain dalam pertandingan futsal tidak boleh kurang dari 5 orang.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Pemain cadangan atau pemain pengganti dapat berjumlah 7 orang sehingga satu tim
futsal terdiri dari 12 orang, setiap pemain yang diganti dalam satu pertandingan dapat
dilanjutkan.
Pemain futsal terdiri dari 5 orang pemain yang terdiri dari 1 orang penjaga
gawang dan 2 pemain bertahan serta 2 pemain penyerang, keseluruhan pemain futsal
memiliki kesempatan untuk mencetak gol pada gawang lawan tanpa terkecuali, dan
pada futsal posisi pemain hanyalah petunjuk dalam permainan sehingga bisa
terjadi rotasi posisi pemain dalam pertandingan futsal terkecuali posisi penjaga
gawang.
Setiap tim futsal terdiri dari 5 orang pemain dengan cadangan berkisar 3-5
orang, tergantung pada hasil kesepakatan sebelum bertanding diantara kedua tim
futsal.
menit dengan waktu istirahat selama kurang lebih 15 menit, apabila pertandingan
futsal berjalan dengan hasil seri atau imbang maka akan dilakukan perpanjangan
waktu selama 2x7 menit, dalam rentang waktu 2x7 menit tidak terjadi gol maka akan
penalti apabila 5 kali tendangan penalti masih menghasilkan nilai imbang maka akan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
dilakukan 3 kali tendangan penalti tambahan, setelah 3 kali tambahan tendangan
tambahan, apabila 2 kali tendangan penalti pun menghasilkan hasil imbang mka akan
dilakukan toas atau lempar koin untuk menentukan tim yang memenangkan
pertandingan
Lapangan permainan:
2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-
ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok
6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambar 10
Bola
1. Ukuran: #4
2. Keliling: 62-64 cm
5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambar 11
Jumlah pemain
gawang
gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga
gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan
persetujuan wasit)
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Perlengkapan pemain:
Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki bersolkan
karet
Gambar 12
1. Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola berhenti dimainkan.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
2. Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tambahan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
BAB IV
Olahraga futsal merupakan suatu jenis olahraga yang pada saat sekarang ini
menjadi olahraga favorit dikalangan anak muda, hal ini dikarenakan olahraga
tersebut dapat dilakukan dengan cara yang efisien dan hanya membutuhkan bola
sebagai objek permainan. Sebagai suatu cabang olahraga yang populer pada saat
sekarang ini, futsal menjadi trend dikalangan anak muda Kota Medan dan
trend dan komunitas futsal di Kota Medan akan dijabarkan secara konseptual
Berbicara mengenai trend maka tidak lepas dari proses pendefinisian trend
yang menjadi dasar pemikiran, trend dapat diartikan sebagai suatu proses
kecenderungan akan sesuatu hal yang dipengaruhi oleh aspek waktu dan tempat,
sehingga trend dapat terjadi dalam rentang waktu sesaat dalam suatu tempat atau
lokasi tertentu, selain itu trend juga diartikan sebagai pembeda kelompok yang
muncul dalam masyarakat yang terbentuk dari adanya stratifikasi sosial, dalam
konteks trend futsal dikalangan anak muda Kota Medan, futsal muncul sebagai trend
dengan dasar kegiatan yang memiliki kecenderungan aspek waktu dan tempat serta
sebagai suatu pembeda kelompok yang muncul dalam masyarakat, secara sederhana,
futsal adalah jenis olahraga yang memiliki anggota (pemain) dimana anggotanya
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
tersebut merupakan faktor pendukung dari munculnya sebuah trend pada olahraga
futsal, dengan munculnya futsal menjadi trend atau kecenderungan terhadap futsal
yang dilakukan oleh sekelompok atau individu maka hal ini memerlukan proses
penyebaran mengenai futsal secara kolektif yang nantinya akan menjadi suatu
Gambar 13
Tim Arjuna sedang melakukan pemanasan sebelum bermain futsal. (Sumber : Penulis)
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Berdasarkan pendapat Winarto tersebut maka futsal adalah suatu tindakan yang
diterapkan dari apa yang dilihat dan dirasakan serta dilakukan oleh individu maupun
sekelompok orang dengan upaya-upaya penyebaran terhadap trend itu sendiri, hal ini
Sebagai tipe manusia maka trend dapat dikenal segera melalui tindakan dan
simbol-simbol yang muncul dari trend tersebut, hal ini terlihat dari trend futsal
dikalangan anak muda Kota Medan yang melakukan tindakan permainan atau
kehidupan sehari-hari, hal ini diungkapkan oleh Aulia (24 tahun) salah seorang
informan :
Dengan adanya pernyataan dari informan ini maka diperoleh bahwa futsal
sebagai trend merupakan suatu tindakan dalam hal ini permainan atau pertandingan
futsal dan membawa simbol-simbol dari trend tersebut melalui tindakan mereka
dengan membawa bola dan sepatu futsal, sehingga lingkungan sekitar dapat menilai
simbol tersebut melalui atribut atau peralatan yang mereka gunakan ketika akan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
bermain atau bertanding futsal, dengan adanya simbol atau atribut yang menjadi
penanda suatu trend tersebut maka hal ini sejalan dengan pendapat Parson dalam
Dengan pendapat Parson tersebut maka simbol atau atribut dari trend futsal
yang dipergunakan oleh anggotanya merupakan suatu sistem yang tersimpan secara
kognitif dan dimanifestasikan dalam penggunaan simbol atau atribut dan menjadi
miliki kolektif atau bersama, dengan adanya penggunaan simbol atau atribut dan
tindakan maka dalam konteks ini, futsal menjadi suatu trend yang muncul dikalangan
anak muda Kota Medan, dan hal ini sejalan dengan trend sebagai proses inovasi baru,
yaitu cara hidup masyarakat kota yang selalu berusaha dalam mengikuti sesuatu hal
yang baru untuk mendapatkan kepuasan dalam hidup (Wirth dalam Suparlan, 1980).
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
IV.2. Faktor Berkembangnya Futsal di Kota Medan
yang berhasil memancing minat generasi muda diseluruh dunia dan di Medan,
pertumbuhan dan perkembangan olahraga futsal didorong oleh beberapa faktor yang
1. Efisiensi, dalam hal ini berarti bahwa olahraga futsal adalah suatu jenis
olahraga yang tidak memerlukan persiapan serta peraturan permainan yang rumit,
dengan kata lain dapat dikatakan bahwa olahraga ini hanya memerlukan suatu
2. Murah, pengertian murah dalam konteks ini bahwa olahraga futsal dapat
individual yang mahal secara finansial, seperti : raket, bola, sepatu hingga tas untuk
raket.
3. Merakyat, dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana olahraga ini dapat
dimainkan seluruh lapisan mayarakat tanpa melihat strata sosial, tua-muda dapat
memainkan permainan futsal, hal ini didukung dengan lapangan permainan futsal
yang dapat menggunakan lapangan yang tersedia disekitar tempat tinggal (ukuran
4. Waktu, sebagai suatu jenis olahraga, futsal merupakan olahraga yang bebas
dari dimensi waktu sehingga waktu penggunaan atau permainan tidak memiliki
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
batas, secara sederhana dapat dikatakan permainan futsal dapat dimainkan pada
futsal. Kota Medan memiliki beragama komunitas futsal yang tersebar, sebagai
cabang olahraga yang populer (trend) dan memiliki konsekuensi munculnya bentuk
Tahun, Mahasiswa :
Swasta :
memberikan suatu gambaran bahwa olahraga futsal yang tumbuh dan berkembang
telah berhasil menggunakan trend atau kecenderungan yang tumbuh dikalangan anak
olahraga futsal.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Faktor-faktor pendorong futsal yang telah diungkapkan sebelumnya
merupakan serangkaian faktor pendorong yang timbul dari olahraga futsal tersebut.
tim dan 10 orang atau 2 tim dalam suatu pertandingan futsal, dengan adanya
kelompok atau tim yang terdiri dari beberapa individu sehingga futsal dapat
dikatakan sebagai suatu komunitas yang memiliki suatu pemikiran dan tindakan yang
sama, yaitu futsal. Sebagai sebentuk kegiatan bersama-sama, futsal dilihat sebagai
komunitas akan dijabarkan sebagai suatu proses pendeskripsian futsal sebgai sarana
komunitas yang berbasiskan pada trend futsal dikalangan anak muda Kota Medan.
komunitas pada anggotanya (pemain) dengan adanya perasaan saling memiliki (sense
pada dasarnya diawali oleh adanya satu tujuan dan maksud yang sama diantara setiap
anggotanya, hal ini didukung melalui faktor pendukung dari terbentuknya suatu
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
komunitas, yaitu : para anggotanya masih saling mengenal satu sama lain dan
hubungan yang timbul diantara anggota satu tim futsal maupun pada tingkat yang
lebih luas, yaitu sesama pemain futsal yang disatukan dalam permainan futsal,
keterkaitan antara pemain futsal dalam kehidupan sosial mereka, berikutnya adalah
komunitas sebagai bentuk hubungan yang kecil sehingga setiap bagian dan kelompok
khusus atau lainnya yang ada didalamnya tidak terlalu berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya, hal ini terlihat pada hubungan antar komunitas futsal, setiap
tim futsal memiliki perbedaan dengan tim lainnya namun diantara mereka telah
disatukan dalam futsal dan ini menjadi modal dasar dari terbentuknya komunitas
futsal dikalangan anak muda Kota Medan, setelah faktor para anggota saling
mengenal dan tidak terlalu berbedanya antara satu kelompok, faktor berikutnya
mereka dengan baik, dengan sederhana dapat diartikan sebagai proses memahami
diantara satu tim futsal dengan tim futsal lainnya, perbedaan yang muncul diantara
tim futsal tidak menjadi separasi diantara tim futsal lainnya, hal tersebut dilihat
Komunitas futsal merupakan bentuk dari hubungan yang timbul dari interaksi
sosial diantara dua kelompok atau lebih yang memiliki ciri khusus, dalam hal ini ciri
khusus tersebut adalah futsal (proses kegiatan dan aspek-aspek lainnya yang
berkaitan dengan futsal), hal ini dijelaskan oleh Pettigrew dalam Sunarto (2000:145)
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
yang mendefinisikan intergroup relations (hubungan antar kelompok) sebagai ...the
struktur komunitas futsal sehingga komunitas futsal tumbuh dan berkembang dengan
pesat hal ini semakin didukung dengan berkembangnya olahraga futsal sebagai trend
dikalangan anak muda Kota Medan, hubungan antar kelompok yang menciptakan
sebentuk komunitas dalam konteks komunitas futsal dijelaskan dalam bagan berikut :
kegiatan yang sama, dimana tiap-tiap individu bergabung dan saling berinteraksi satu
sama lain.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Komunitas futsal yang bermunculan adalah suatu hal yang umum terjadi,
memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi suatu bentuk
komunitas yang utuh, hal ini sejalan dengan pendapat Redfield dalam
tumbuhnya komunitas kecil, yaitu : adanya identitas yang khas, adanya anggota
komunitas yang terbatas dan memiliki intensitas yang tinggi, saling mengenal antar
anggota dan komunitas, seragam dengan memiliki perbedaan terbatas, anggota yang
terbatas dan dapat memenuhi kebutuhan komunitas tanpa tergantung pada komunitas
lain.
adalah :
1. identitas yang khas, hal ini didefinisikan dalam konteks penulisan ini sebagai suatu
keharusan yang menjadi faktor utama terbentuknya komunitas dengan basis olahraga
futsal. Komunitas futsal yang tumbuh dan berkembang memiliki aspek utama, yaitu
memiliki minat terhadap olahraga futsal sehingga individu yang memiliki minat
2. anggota dan identitas, adalah hal mutlak yang harus muncul dan tampak dari suatu
komunitas, pada olahraga futsal, tiap-tiap anggota komunitas futsal memiliki minat
terhadap futsal dan memiliki identitas komunitas selain dari minat terhadap futsal
yang dapat menjadi simbolisasi dari komunitas tersebut, pada umumnya identitas
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
suatu komunitas disimbolkan melalui nama komunitas dan perilaku komunitas, hal
Secara eksplisit dapat dilihat bahwa komunitas futsal yang terbentuk memiliki
simbolisasi terhadap nama yang mereka bawa dan setiap komunitas futsal berbeda
antar satu sama lain akan tetapi semua itu tetap disatukan dalam futsal, selain itu
jumlah anggota komunitas terbatas pada kalangan itu saja, adapun masuknya
individu lain dalam komunitas tersebut membutuhkan proses yang panjang karena
pada umumnya bentuk komunitas futsal bersifat eksklusif dan memiliki pemikiran
yang sama dalam satu komunitas, hal ini sejalan dengan pendapat Redfield dalam
membutuhkan anggota yang terbatas dan mengenal setiap anggota antara satu sama
lain dengan baik hal ini didukung juga dengan perlunya intensitas yang tinggi untuk
Anak Muda dalam konteks penelitian ini difokuskan pada generasi dengan
rentang usia dari 20 hingga 30 tahun, hal ini didasarkan karena dalam rentang usia
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
tersebut seorang individu masih memiliki kecenderungan untuk mengikuti
pandangan mereka terhadap futsal dan kaitannya dengan futsal sebagai trend dan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
dimainkan sama pemain sepakbola luar negeri jadi kami mengikuti
apa yang mereka mainkan.
Main futsal sudah sering, tiap latihan sama klub pasti main
futsal tapi dulu bukan futsal namanya, namanya latihan game saja,
tapi semenjak muncul istilah futsal yang jadi futsal namanya, selain
untuk menjaga kondisi, futsal juga untuk mengikuti apa yang sedang
in-sekarang ini, mainnya sama kawan satu klub untuk menjaga
kekompakkan tim, ... futsal sebagai bentuk trend sepakbola bagus
karena anak muda tahunya tidak hura-hura saja, biar bisa sehat dan
jaga kondisi tubuh serta ketemu sama kawan.
Gambar 14
Penulis bersama Tim Medok FC. (Sumber : Penulis)
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Gambar 15
Penulis berpose dengan para PNS yang baru saja bermain futsal pada malam hari di
Lapangan Deli Futsal, Deli Plaza Medan. ( Sumber : Penulis )
beberapa individu yang terikat pada satu kesamaan, keterikatan antar satu individu
dengan individu lain menciptakan suatu hubungan yang bersifat kognitif hal ini
dikarenakan hubungan yang timbul merupakan suatu hubungan yang bersifat nyata
komunitas yang merupakan bentuk lanjut dari sebuah bentuk kelompok, dikarenakan
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
komunitas, dalam konteks penelitian ini, kelompok-kelompok anak muda yang
2. Karakter permainan
3. Asal hubungan.
Penjelasan mengenai ketiga aspek tersebut adalah : pertama mengenai lapangan atau
tempat, faktor tempat dapat menjadi faktor yang menentukan terbentuknya suatu
suatu lokasi dan memiliki tingkat pertemuan yang tinggi dapat menimbulkan suatu
sikap memiliki antara satu sama lainnya atau dengan kata lain muncul hubungan
diantara para individu dan kelompok terhadap lokasi tersebut, dalam konteks
penelitian ini, lapangan futsal telah menjadi lokasi ajang pertemuan diantara individu
dan anggota kelompok selain sebagai tempat latihan dan bertanding futsal, kedua
menentukan dalam suatu hubungan, hal ini diakibatkan kesamaan karakter dalam
futsal, seperti permainan yang bertempo cepat, lambat, menyerang dan bertahan.
Karakter permainan ini menjadi suatu ikatan dalam menyatukan individu maupun
kelompok dalam olahraga futsal, Asal hubungan, faktor ini juga memegang peranan
yang sangat penting dikarenakan sebelum membentuk suatu kelompok futsal atau
pada proses pembentukan suatu kelompok futsal terlebih dahulu individu memiliki
hubungan yang tercipta diantara individu lainnya atau dengan kata lain hubungan
lain yang tercipta diantara individu merupakan modal penting dalam proses
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
pembentukan kelompok futsal dan pada umumnya pembentukan kelompok menjadi
lebih mudah apabila telah terjadi hubungan sebelumnya diantara individu dan
kelompok.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan dan saran sangat penting dalam suatu penelitian, hal ini untuk
dapat memberikan jawaban dari suatu penelitian yang dilakukan selain itu saran
diberikan agar dapat mengembangkan sesuatu hal menjadi bentuk yang lebih baik.
Kesimpulan dan saran sangat penting pada akhir penelitian, karena kedua hal
yang menjadi kata akhir dalam penelitian ini, sedangkan saran merupakan kumpulan
masukan maupun kritikan terhadap fokus penulisan yang dapat membangun dan
V.1. Kesimpulan
Futsal sebagai bentuk olahraga memiliki kaitan sebagai bentuk trend dan
komunitas dengan dasar futsal tersebut, trend dapat diartikan sebagai suatu proses
kecenderungan akan sesuatu hal yang dipengaruhi oleh aspek waktu dan tempat,
sehingga trend dapat terjadi dalam rentang waktu sesaat dalam suatu tempat atau
lokasi tertentu, selain itu trend juga diartikan sebagai pembeda kelompok yang
muncul dalam masyarakat yang terbentuk dari adanya stratifikasi sosial sedangkan
kelompok dengan tujuan dan pemikiran yang sama dan memiliki intensitas interaksi
yang tinggi.
Faktor trend dan terbentuknya komunitas dari olahraga futsal adalah faktor
yang muncul dari perkembangan olahraga futsal itu sendiri, hal ini menjadi nilai
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
tambah dari olahraga futsal selain sebagai bentuk olahraga yang bertujuan untuk
menyeimbangkan antara kerja otak dan otot yang dapat menciptakan kondisi tubuh
yang sehat.
Penelitian yang telah dilakukan dengan fokus pada futsal sebagai trend dan
bentuk komunitas di kalangan anak muda Kota Medan memiliki tujuan penelitian,
yaitu :
pada bab 3 penulisan skripsi ini, futsal sebagai aspek utama dalam penelitian ini
sebagai suatu cabang olahraga, seperti apa itu futsal, peraturan dalam permainan dan
mendapatkan hasil deskripsi mengenai futsal yang lengkap dan menyeluruh, dalam
konteks antropologis, usaha pendefinisian mengenai futsal dan aspek lain yang
terkait merupakan suatu proses pendeskripsian secara etnografi dalam lingkup yang
kecil dan dapat dipergunakan dalam melihat sebentuk komunitas yang sejenis.
mendapatkan data mengenai faktor-faktor pendorong dari futsal sehingga anak muda
menjadikan futsal sebagai suatu trend dan berimplikasi pada terbentuknya suatu
komunitas. Penjelasan mengenai faktor pendorong anak muda Kota Medan untuk
bermain futsal telah dideskrpsikan dalam bab 4 penulisan skripsi, yang mencakup
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
dengan basis futsal dan pandangan anak muda Kota Medan terhadap futsal sebagai
futsal adalah pernyataan penelitian berikutnya, hal ini telah dijawab melalui bab 4
tulisan ini, hal ini berkaitan dengan pertanyaan penelitian sebelumnya (no.2).
dilapangan yang sama telah menciptakan suatu proses interaksi yang berujung pada
4. Pandangan anak muda Kota Medan terhadap futsal juga telah dijabarkan
dalam bab 4 penulisan skripsi ini, proses penjabaran mengenai pandangan anak muda
Kota medan terhadap futsal merupakan usaha yang dilakukan oleh penulis untuk
mendapatkan gambaran yang nyata dan berasal dari informan yang diperoleh
merupakan data yang diperoleh langsung dari informan dilapangan, proses ini
V.2. Saran
Saran yang timbul dari penelitian yang telah dilakukan dengan judul Futsal;
suatu trend dan bentuk komunitas anak muda Kota Medan adalah :
1. Sebagai bentuk trend dengan pengertian suatu proses kecenderungan akan sesuatu
hal yang dipengaruhi oleh aspek waktu dan tempat, sehingga trend dapat terjadi
dalam rentang waktu sesaat dalam suatu tempat atau lokasi tertentu, selain itu trend
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
juga diartikan sebagai pembeda kelompok yang muncul dalam masyarakat yang
terbentuk dari adanya stratifikasi sosial, hal ini dapat memberikan saran bahwa futsal
sebagai trend merupakan suatu tindakan yang bernilai positif dan berguna bagi anak
muda maupun semua orang karena futsal adalah bentuk olahraga dan dapat menjadi
2. Sebagi bentuk komunitas, futsal dapat menjadi alternatif bentuk komunitas dalam
masyarakat, hal ini akibat dari bentuk komunitas yang telah ada tidak atau belum
berhasil menampung ide-ide dan aspirasi yang dimiliki oleh para anggotanya.
bidang antropologi yang berguna bagi penelitian sejenis dan menjadi masukan bahwa
lingkup antropologi juga dapat membahas mengenai futsal sebagai trend dan bentuk
komunitas, hasil akhir yang ingin dicapai adalah aspek dan lapangan penelitian
4. Futsal sebagai trend dan bentuk komunitas dapat menjadi alternatif kegiatan bagi
generasi muda dan semua kalangan sebagai suatu kegiatan yang positif, tepat guna
dan bermanfaat bagi semua orang serta dapat dilakukan dimana saja, hal ini perlu
perhatian khusus dari pihak yang ingin terlibat didalamnya sebagai suatu usaha
menangkal pengaruh negatif yang muncul pada pola hidup dan pergaulan yang
terkontaminasi dari pengaruh negatif, seperti : pergaulan bebas, narkoba, dan lain
sebagainya.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Geertz, Clifford. The Intepretation of Culture. USA: Basic Books Inc, 1973.
Geertz, Hildred. Aneka Budaya dan Komunitas di Indonesia. Jakarta: ---, 1976.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada,
1990.
Situs Internet :
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Almakki, Zamzami. Distro dan Gaya Hidup Anak Muda Masa Kini. www.zamzami-
almakki.blog.friendster.com, diakses pada Selasa, 17/03/2009.
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
DAFTAR INFORMAN
Nama : Aulia
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Nama : David
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Nama : Seebo
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Nama : Handoko
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Nama : Yudi
Umur : 17 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.
Nama : Dudik
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Nama : Dani
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : PNS
Nama : Markus
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : Pemain sepakbola
Zulkarnain Bancin : Futsal (Suatu Trend dan Bentuk Komunitas Anak Muda Kota Medan), 2009.