Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi Berdasarkan Faktor Karakteristik

Faktor karakteristik (Nelson, Watson, dan Murphy) dapat digunakan sebagai prediksi
sifat hidrokarbon dalam minyak bumi dan fraksi-fraksi minyak bumi

Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah akar pangkat tiga dari
pengukuran titik didih rata-rata suatu minyak bumi dibagi dengan SG 60/60 oF

Faktor Karakteristik =

Aromatik
Aromatik atau sering disebut senyawa benzene adalah hidrokarbonhidrokarbon tak jenuh yang berbentuk cincin atau rantai melingkar.
Contohnya benzene (C6H6), fenol, anilin, dan lain-lain. Minyak bumi dari
Sumatera dan Kalimantan umumnya memiliki kadar aromatik yang relatif
besar.
Naftanik

Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur


cincin dengan rumus molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok naften
yang banyak ditemukan adalah senyawa yang struktur cincinnya tersusun
dari 5 atau 6 atom karbon. Contohnya adalah siklopentana (C 5H10) dan
sikloheksana (C6H12), siklohepatana dan lain-lain. Umumnya, di dalam
minyak bumi mentah, naftena merupakan kelompok senyawa hidrokarbon
yang memiliki kadar terbanyak kedua setelah n-parafin.

Campuran
Parafinik

Parafin adalah kelompok senyawa hidrokarbon jenuh yang sangat stabil


dan berantai lurus (alkana), CnH2n+2. Contohnya adalah metana (CH4),
etana (C2H6), n-butana (C4H10), isobutana (2-metil propana, C4H10),
isopentana (2-metilbutana, C5H12), dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana,
C8H18) dan lain-lain. Jumlah senyawa yang tergolong ke dalam senyawa
isoparafin jauh lebih banyak daripada senyawa yang tergolong n-parafin.
Tetapi, di dalam minyak bumi mentah, kadar senyawa isoparafin biasanya
lebih kecil daripada n-parafin.

Anda mungkin juga menyukai