Amniotomi (AROM)
Berdasarkan 9 percobaan dengan 4000 sbg
sample, hasilnya:
mempersingkat durasi proses kelahiran (
60 menit, dan terbanyak karena pemendekan
kala I)
mengurangi penggunaan oksitosin,
Dan hasil yang sama dalam hal jumlah bayi
lahir harus dilakukan resusitasi (NRFHR=
nonresusitation fetal heart rate)
peningkatan sebesar 26% tidakan bedah
sesar.
Amniotomi (AROM)
Penggunaan partograf
Penelitian yang dilakukan dalam rangka
mengetahui manfaat penggunaan
partograf dalam mematau persalinan.
Dari beberapa penelitian yang sudah
dilakukan disimpulkan:
Bukti yang merekomendasikan
penggunaan partogram dalam proses
persalian masih tidak cukup.
Rekomendasi C; kualitas: cukup
Penambahan oksitosin
tidak cukup bukti untuk menilai efek dari
regimen spesifik oksitosin( contohnya: dosis
awal, jumlah peningkatan dosis, dan dosis
maksimum).
Dasar penggunaan yang memungkinkan
adalahPendekatan fakrmakologi oksitosin,
seperti:
menggunakan dosis awal 2 mU/ menit,
dosis ditingkatkan 2mU/ menit tiap 45 menit
sampai kontraksi adequate atau
menggunakan dosis maksimal 20-3- mU/ menit.
rekomendasi I; kualitas: buruk
Hasilnya:
1.Penurunan duarasi proses persalinan
sekitar 50-100 menit, paling banyak di kala
I, beberapa di kala II untuk melakukan
proses amniotomi.
2.Mengurangi kejadian persalian yang
memanjang (lebih lama dari 12 jam
3.Mengurangi demam saat kehamilan
4.Tidak ada efek yang signifikan terhadap
kejadian bedah sesar (bisa seimbang dan
bisa juga berbeda)Sama dengan hasil pada
perinatal
5.Hasil yang sama ditemukan dalam hal
.(rekomendasi B; kualitas : baik)
kepuasan maternal
Pelatihan pendamping
proses persalian
Berdasarkan suatu penelitian, dg sample
20557 wanita pakistan menunjukkan hasil:
penurunan angka kematian ibu sebesar 26% dan
penurunan angka kematian bayi sebesar 30%
Penggunaan Kateter
tekanan intrauterus
Penggunaan kateter ini biasanya pada
proses persalian yang progresnya lambat
dam juga untuk menentukan apakah His
yang terjadi benar-benar kuat atau tidak.
Ada berbagai issue yang menyebabkan
persalinan abnormal, meskipun demikian
belum ada percobaan yang dalam
intervensinya menggunakan IUPC.
rekomendasi: I; kualitas: buruk
Penggunaan meperidin
Dalam satu penelitian yang melibatkan
407 wanita penggunaan miperidin
dibandingkan dengan plasebo
Intevensinya diberikan meperidine
100mg pada wanita yang mebutuhkan
oksitosin karena distosia saat dilatasi
cervik 4-6 cm
Hasilnya: tidak memberikan efek pada
jumlah kelahiran dengan operasi dan
memperburuk kondisi neonatus
(rekomendasi D; kualitas : cukup)
Management persalian
dan kelahiran pada kala II
Oksigen Profilaksis
Pada penelitian dengan 245 wanita
sebagai sample menunjukkan
pemberian oksigen profilaksis 350%
penurunan insiden bayi dengan PH arteri
umbilikal yang <7,2.
Hasil tersebut tidak menunjukan adanya
perbedaan pada hasil penelitian yang lain.
Pemberian oksigen untuk menatalaksana
NRFHR sangat bermanfaat.
Tokolisis profilaksis
Pada penelitian yang mengevaluasi obat
ritodrine, a beta-mimetik sbg pencegah
NRFHR dikaitkan denganpemanjangan
proses perslinan dan meningkatkan
insiden kelahiran dengan forsep,(namun
dalam hal ini penggunaan forcep
kemungkinan karena protokol nya adalah
bila proses persalinan kala II lebih lama
dari 30 menit)
Hasilnya:tidak ada efek yang signifikan
dari intervensi tersebut.
rekomendasi D; kualitas : cukup
Penundaan mengejan
Yaitu: menunggu 1-3 jam atau sampai
"benar-benar ingin mengejan dan ada
his
9 percobaan yang melibatkan 2953
wanita membandingkan wanita yang
mengejan saat benar-benar ingin
mengejan dan ada his dengan wanita
yang mengejan terlalu awal (segera
sesaat setelah memasuki kalaII).
Hasilnya:
hasil yang sama dalam hal lama
mengejan, meningkatakan secara
signifikan partus spontan
menunjukkan insiden yang sama
pada bedah vagina dan bedah sesar,
dan pada kondisi neonatus
rekomendasi:B;kualitas:baik
Evidence basenya:
1 percobaan, yang melibatkan 1340
wanita menunjukkan jumlah yang sama
dalam hal tingkat perineum utuh, tetapi
menurunkan kejadian laserasi derajat
ketiga
Dalam percobaan lain yang melibatkan
807 , pijat perineum pada kala II hasil
yang sama dalam hal rendahnya kejadian
(<2%) laserasi deratat tiga atau empat.
(rekomendasi: B; kualitas: baik)
Penggunaan warm
pack
Dua penelitian yang melibatkan 1525
wanita menunjukkan manfaat
penggunaan warm pack dalam hal
penurunan insiden laserasi derajat
tiga-empat .
rekomendasi: B; kualitas baik
Tekanan pd Fundus
1 percobaan, yang melibatkan 500
wanita menunjukkan hasil wanita
memakai sabuk memiliki tingkat
kepuasan lebih besar.
rekomendasi: D; kualitas: baik
Penggunaan Episiotomi
rutin
7 percobaan yang melibatkan 4996 wanita,
membandingkan penggunaan episotomi rutin
(73%) dan episiotomi terbatas (28%). Hasilnya:
Banyaknya trauma perineum posterior,
Komplikasi jahitan luka dan proses
penyembuhan luka
Nyeri saat melakukan hubungan seksual
Dengan penurunan resiko trauma perineum
anterior
Penggunaan episotomi menunjukkan hasil yang
sama pada kejadian inkontinensia urin dan alvi
Komentar
Kualitas dalam management persalianan
dan kelahiran akan selalu dinilai melalui
rendahnya morbiditas dan mortalitas ibu
dan bayi.
Kualitas tidak dinilai dari:
Pretest suatu intervensi
Berbagai guideline management persalinan
dan kelahiran yang bersumber dari:
penelitian2 yg terdahulu, manuskrip terbaik
maupun pendapat para ahli.
Tindakan dg rekomendasi
berkualitas baik:
Kelahiran di rumah sakit,
dellayed admission,
dukungan dari doula, pelatihan
tenaga penolong persalian di suatu
negara berkembang,
dan posisi tegak pada kala II.
Teknik-teknik ini dapat diterapkan dalam
proses persalinan dan kelahiran