Anda di halaman 1dari 30

Refreshing

Benign Prostat
Hyperplasia
Mochammad Okyana
2006730049
Pembimbing : dr. H.Lili. Sp.B

Pendahuluan

Mengacu kepada proliferasi stroma dan epithelial kelenjar


prostat.
Berdasarkan hasil studi histologik ;
Jarang pada pria usia < 40 tahun
Ditemukan kira-kira 70% pada pria usia 70 tahunan dan
lebih awal pada usia 90 tahunan
10-20 % pada Laki-laki diatas 50 tahun

Anatomi
Kelenjar laki-laki
Melingkari urethra
Dari leher kandung kemih sampai sphincter
externa
Seperti piramida terbalik/buah apel

Mc Neal membagi prostat menjadi 5 zona :


Stroma fibromusculer
Zona peripher
Zona central
Jaringan peri-prostatic
Zona transisional

Etiologi
Banyak hipotesa - yang menonjol teori
hormonal
Dimana free testosteron diubah oleh 5 alpha
reductase menjadi DHT atau Di Hydro
Testosteron - DHT reseptor kompleks yang
mempengaruhi RNA yang menimbulkan
sintesis protein sehingga terjadi hiperplasia
sel prostat.
Teori keseimbangan Testosteron-Estrogen

Patofisiologi

Adanya massa prostat yang menyumbat urethra


posterior -tekanan dalam buli tinggi
Terjadi: cellulae-sacculae-diverticle
Tekanan balik - gagal ginjal
Stasis lama - timbul batu buli
Dan infeksi berulang.

Manifestasi Klinis

Gejala-gejala LUTS :
Obstruksi

Hesitansi
Pancaran miksi
lemah
Intermitensi
Miksi tidak puas
Terminal dribbling

Iritatif
Frekuensi
Nokturia
Urgensi
Disuria

Diagnosa BPH
Anamnesis

Mencari gejala dan lamanya keluhan


berkemih(obstruktif/iritatif)
Operasi-tindakan yang pernah dilakukan
sebelumnya
Keadaan kesehatan saat ini
Dibuat :
Symptom

Score IPSS 0-35


Quality of Life - > 0-6

Diagnosa
Pemeriksaan
DRE/CD menilai:
Bulbocavernosus reflex
Batas atas teraba/tidak?
Kiri/kanan teraba/tidak, sulcus/tidak?
Besar/volume prostat
Konsistensi/deformitas prostat ganas?
Laboratorium
Urinalisa
Fungsi ginjal : ureum/creatinin
PSA [prostat specific antigen]

Diagnosa
FLOW RATE

Berupa tes pancaran kencing- mengukur Q-max dan


voided volume
Urodynamic - lebih akurat

Diagnosa
Residu Urin

Tergantung kekuatan otot detrusor dan terbukanya


sphincter
Diukur dengan cara invasive:
Dengan

kateter in-out
Endoscopy
Post voiding up

Non invasive : TRUS

Diagnosa
Pemeriksaan Tambahan

BNO-IVP

Hematuri
Batu saluran kemih
ISK berulang

USG

Untuk gagal ginjal

Terapi

Terapi medik didasarkan teori patofisiologi BPH


adalah adanya faktor :
Dynamik [otot polos prostat]

Alpha blocker:
Terazosin/Hytrin
Doxazosin/Cardura.
Tamsulosin/Harnal.
Alfuzosin/Xatral.

Terapi

Statik [ massa prostat ] :


5-alfa reductase inhibitor: Proscar(Finasteride)
Antagonis growth factor:
Pygeum

africanum-Tadenan

Terapi
Obsevasi

Watchfull
waiting

Medikament
osa

adrenergik
inhibitor
reduktase
inhibitor
Fitoterapi
Hormonal

Operasi

Prostatektomi

terbuka
TURP
TUIP
TULP
Elektro
vaparosasi

Invasif
Minimal
TUBD
TUMT
Stent
Uretra
TUNA

Terapi semi invasive:

Thermoterapi

PEMBESARAN PROSTAT JINAK

Laser prostat

TULIP
VILAB
HOLAB

Tur Prostat

Terapi Invasive:

OPEN PROSTATECTOMI
Supra pubic tranvesical
Supra pubic extravesical
Trans perineal

Terapi

Indikasi absolut terapi bedah:


Retensio urine berulang > 2 x
Gross hematuri berulang > 2 x
Gagal ginjal
Batu buli
Infeksi saluran kemih berulang
Divertikel besar buli-buli.

Daftar Pustaka

Kim L Hyung and Belldregun. A, Urology. Schwartzs Principles


of Surgery, eight edition, Mcgraw-Hill : USA. 2005.
Rahardjo Djoko, Prostat Hipertrofi, Urologi BAB IV. Ilmu Bedah
FKUI. Universitas Indonesia : Jakarta. 2007.

Follow Up Pasien Pasca


Bedah

S : Yang dirasakan oleh pasien pasca operasi;


apakah terdapat nyeri pada daerah bekas
operasi, demam, rasa tidak enak.
O : Diperiksa dan ditemukan oleh dokter seperti
; keadaan umum pasien, sikap tubuh penderita,
TTV(kesadaran, nadi, TD, RR, suhu), apakah
luka kering/basah, sudah menutup/belum, look,
feel, movement, terdapat pus/cairan, pada
perabaan apakah oedem, kemerahan,
hangat/tidak, nyeri tekan/tidak, bising usus +/-.

Keseimbangan cairan, cairan yang masuk


(jumlah dan waktu); infus (jumlah, waktu dan
jenis) dan pemberian lain, cairan keluar (jumlah
dan waktu); urin, sonde lambung, perdarahan.
A : Sesuai dengan apa yang ditemukan pada S
dan O.
P : Membuat perencanaan penatalaksanaan
berdasarkan Subjektif, Objektif dan Assement
pasien yang ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai