Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
pada penulis sehingga mampu menyelesaikan refreshing ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Refreshing ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kepaniteraan stase ilmu bedah
serta penyusun berharap pembaca bisa mengetahui serta memahami lebih dalam tentang
pembahasan penyusun yaitu tentang dasar-dasar ilmu kedokteran (preklinik) yang berkaitan
dengan hernia.
Penyusun mengakui masih banyak terdapat kesalahan di dalam pembuatan refreshing
ini sehingga refreshing ini masih belum sempurna. Penyusun harapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk menambah kesempurnaan laporan ini.
Terimakasih penulis ucapkan pada pembimbing dr. Asep Tajul Mutaqin Sp.B yang
telah membantu penyusun hingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan refreshing serta
membantu dalam kelancaran pembuatan refreshing. Terimakasih juga pada semua pihak yang
telah membantu penyusun dalam mencari informasi dan mengumpulkan data guna
kelengkapan isi refreshing.
Penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
serta bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
"Hernia" berasal dari kata Latin yaitu ruptur (pecah). Hernia didefinisikan sebagai
penonjolan abnormal suatu organ atau jaringan melalui defek pada dinding sekitarnya.
Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, kerusakan ini paling sering
melibatkan dinding perut, terutama daerah inguinal. Hernia dinding perut hanya terjadi di
lokasi ketika aponeurosis dan fascia yang tidak tertutup oleh otot lurik. Daerah yang
paling sering termasuk inguinal, femoral, daerah pusar, linea alba, bagian bawah garis
semilunar, dan daerah sayatan sebelumnya. "Leher" atau lubang dari hernia terletak pada
lapisan terdalam musculoaponeurotic sedangkan kantung hernia dilapisi oleh peritoneum
dan menonjol dari leher. 2
Hernia eksternal menonjol melalui seluruh lapisan dinding perut, sedangkan hernia
internal adalah penonjolan usus melalui defek dalam rongga peritoneum. Hernia
interparietal
terjadi
ketika
kantung
hernia
yang
terkandung
dalam
lapisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi
Dinding anterior
Dinding posterior
transversalis
Batas medial
: Transverse aponeurosis dan fascia transversalis
Batas lateral
: Muskulus abdominal transversalis
Inferior crus
: Transverse aponeuroticofascia
Superior crus : Sebagian dari aponeurosis transversal ( lengkungan aponeurotic
transverse).
Korda spermaticus
Nyhus classic parasagittal diagram of the right midinguinal region illustrating the muscular
aponeurotic layers separated into anterior and posterior walls. The posterior laminae of the
transversalis fascia has been added, with the inferior epigastric vessels coursing through the
abdominal wall medially to the inner inguinal canal (From Read RC: The transversalis and
preperitoneal fasciaea re-evaluation. In Nyhus LM, Condon RE [eds]: Hernia, 4th ed,
Philadelphia, JB Lippincott, 1995, pp 5763.)
Anatomy of the important preperitoneal structures in the right inguinal space. IEV, inferior epigastric
vessels; IPT, iliopubic tract; VD, vas deferens; GV, gonadal vessels; EIV, external iliac vessels. (From
Talamini MA, Are C: Laparoscopic hernia repair. In Zuidema GD, Yeo CJ [eds]: Shackelfords Surgery of the
Alimentary Tract, 5th ed. Philadelphia, WB Saunders, 2002, vol 5, p 140.)
Vascularisasi
Pembuluh darah cremaster
berkas neurovaskular
Asal : Dari L1 dan L2
Motorik dan sensorik
Sensorik
: Untuk kulit bagian inguinal, pangkal penis, dan medial paha atas.
Cabang genital dari saraf genitofemoral
: Terletak di atas korda spermatika, pada
60% orang ditemukan di belakang atau di dalam otot cremaster. Sering tidak dapat
ditemukan atau terlalu kecil.
Anatomi Triangle
Segitiga Hesselbach : Daerah segitiga di dinding perut bagian bawah. Segitiga hesselbach
merupakan tempat hernia inguinalis direk. Batas-batas segitiga hesselbach adalah : 3
B. Definisi
Hernia merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi. Sekitar 10% dari populasi
mengalami hernia selama hidupnya, diperkirakan 3-4% diantaranya adalah laki-laki. Hernia
inguinalis indirek terjadi sekitar 50%, sedangkan hernia inguinal direk yaitu 25% dan 15%
hernia femoralis. 3
Penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan. Hernia inguinalis biasanya dikeluhkan oleh pasien dengan benjolan didaerah
inguinal. Pasien merasakan nyeri atau ketidaknyamanan didaerah inguinal. 3
C. Epidemiologi
Sekitar 75% dari semua hernia abdominalis terjadi pada inguinal. Hernia indirek melebihi
jumlah hernia direk sekitar 2: 1, sedangkan hernia femoralis mempunyai proporsi yang jauh
lebih kecil. Rasio kejadian hernia inguinalis pada laki-laki: perempuan adalah 7: 1. Ada
sekitar 750.000 herniorrhaphies inguinal dilakukan per tahun di Amerika Serikat, dengan
25.000 untuk hernia femoralis, hernia umbilikalis 166.000, untuk hernia insisional 97.000,
dan 76.000 untuk hernia abdominalis yang lainnya. 1
Hernia femoralis lebih sering terjadi pada pasien yang lebih tua dan orang-orang yang
sebelumnya telah menjalani operasi hernia inguinalis. Hernia inguinalis yang kongenital
umumnya terjadi pada individu dengan berat lahir rendah dengan dominan hernia di sisi
kanan. 1
Table Inguinal Hernia Prevalence by Age
Age (Years)
2534
3544
4554
5564
6574
75+
12
15
20
26
29
34
15
19
28
34
40
47
D. Etiologi 1
Table Presumed Causes of Groin Herniation
Coughing
Chronic obstructive pulmonary disease
Obesity
Straining
Constipation
Prostatism
Pregnancy
Birthweight less than 1500 g
Family history of a hernia
Valsalva maneuvers
Ascites
Upright position
Congenital connective tissue disorders
Defective collagen synthesis
Previous right lower quadrant incision
Arterial aneurysms
Cigarette smoking
Heavy lifting
Physical exertion (?)
E. Klasifikasi
External hernia
Contoh : Hernia Inguinal (Indirek dan direk), femoral, umbilical dan epigastric.
Intraparietal hernia : Kantung hernia terdapat dalam dinding perut.
Internal hernia
: Kantung hernia tersebut terdapat dalam rongga visceral.
perut.
Irreducible (inkarserata) hernia
yang
menyebabkan
jaringan
mengalami hipoksia lalu terjadi nekrosis. Sering terjadi dengan lubang kecil dan
kantung besar. 3
b) Gejala
Nonsimptomatik
atau melakukan
obstruksi usus
Memperbaiki defek
Pembedahan 3
hernia. Dilakukan pada pasien yang mengalami hernia kongenital pada anak.
Herniorrhaphy adalah dengan membuka kantong hernia, mengembalikan
isinya ke tempat normal, melenyapkan kantung hernia, dan menutup dengan
coopers.
5) Laparoscopic repair : membutuhkan pengalaman dan skill yang baik. Nyeri
postoperasi minimal, membutuhkan anastesi lokal atau umum dan lebih
mahal.
Iliopubic tract repair. Top, Sutures lateral to the cord complete reconstruction of the
deep inguinal ring. These sutures encompass the transversus abdominis arch above and
the cremaster origin and iliopubic tract below. Bottom, The complete repair is ready for
wound closure. The reconstruction of the deep ring should be snug but also loose
enough to admit the tip of a hemostat. (From Condon RE: Anterior iliopubic tract repair.
In Nyhus LM, Condon RE [eds]: Hernia, 2nd ed. Philadelphia, JB Lippincott, 1974, p 204.)
2
e) Indikasi operasi
Umumnya, semua hernia harus diperbaiki kecuali risiko operasi lebih besar
dari pada manfaat. 3
f) Klasifikasi Hernia Inguinalis
Direk
Indirek
Hernia Inguinalis Direk 3
Gejala 3
perempuan
Dalam dekade pertama kehidupan, hernia sisi kanan lebih umum dari pada kiri
(karena keterlambatan turunnya testis kanan)
2. Hernia Femoralis
Hernia femoralis terjadi melalui saluran femoralis yang dibatasi oleh bagian superior
yaitu saluran iliopubic, inferior oleh ligamen Cooper, lateral oleh vena femoralis, dan
medial oleh persimpangan saluran iliopubic dan ligamen Cooper. Hernia femoralis
menghasilkan massa atau tonjolan di bawah ligamentum inguinalis. 2
Perbandingan kejadian hernia femoralis antara Perempuan : laki-laki = 2 : 1, lebih banyak
pada usia yang lebih tua, jarang pada anak dan 20% menjadi strangulata setelah 3 bulan
dan 45% setelah 21 bulan. 3
Boundaries of femoral ring and femoral orifice. (Courtesy Parviz K. Amid, Alex G.
Shulman, Irving L. Lichtenstein, modified.) 4
Femoral hernia. A, An aberrant obturator artery passes medial to hernial sac (dangerous to
incise lacunar ligament). B, Aberrant obturator artery passes lateral to hernial sac (safe to
incise lacunar ligament). (Modified from Skandalakis JE, Gray SW, Akin JT Jr. The surgical
anatomy of hernial rings. Surg Clin North Am 1974;54:1227-1246; with permission.) 4
Gejala 3
Diffrential Diagnosis 3
Inguinal hernia
Saphenous varices
Enlarged femoral lymph node
Lipoma
Femoral artery aneurysm
Psoas abcess
3. Hernia Umbilikalis
Hernia umbilicalis didapat 3
Faktor yang berkaitan :
Asites, obesitas dan kehamilan yang sering
Komplikasi
Strangulasi dari colon maupun omentum
Ruptur yang terjadi pada sirosis dengan asites yang kronik.
Hernia umbilicalis pada anak 3
linea alba
Inkarserata jarang terjadi
Umbilical hernia. A, Section through normal umbilicus. B, Section through umbilical hernia.
C, Lateral view of hernia. Dashed line, line of incision. (Modified from Skandalakis JE, Gray
SW, Akin JT Jr. The surgical anatomy of hernial rings. Surg Clin North Am 1974;54:12271246; with permission.) 4
Penatalaksanaan 3
Biasanya akan menutup spontan pada usia 3 tahun jika defek <1 cm. Dilakukan
operasi jika :
- Defek >2 cm
- Anak usia 3 sampai 5 tahun
- Benjolan mengganggu anak dan orang tua
4. Hernia Lainnya 3
Ritchers hernia
Littres hernia
Garengoffs hernia
Pantaloon hernia
Maydls hernia
Spigelian hernia
Coopers hernia
Lumbar hernia
Perineal hernia
Incisional hernia
Eventration
DAFTAR PUSTAKA
1. Brunicardi, F Charles. 2005. Inguinal Hernias. Schwartzs Principles of Surgery.
Eighth edition. New York. Mc Graw-Hill.
2. Courtney M. Townsend. 2004. Hernias. Sabiston Text Book Of Surgery 17 th ed.
Texas. Elsevier.
3. Fischer. 2007. Introduction to Hernia Section. Mastery of Surgery, 5th Edition
4. Skandalakis' Surgical Anatomy . Abdominal Wall and Hernias . New York. Mc
Graw-Hill.