Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
pada penulis sehingga mampu menyelesaikan refreshing ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Refreshing ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kepaniteraan stase ilmu bedah
serta penyusun berharap pembaca bisa mengetahui serta memahami lebih dalam tentang
pembahasan penyusun yaitu tentang dasar-dasar ilmu kedokteran (preklinik) yang berkaitan
dengan hernia.
Penyusun mengakui masih banyak terdapat kesalahan di dalam pembuatan refreshing
ini sehingga refreshing ini masih belum sempurna. Penyusun harapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk menambah kesempurnaan laporan ini.
Terimakasih penulis ucapkan pada pembimbing dr. Asep Tajul Mutaqin Sp.B yang
telah membantu penyusun hingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan refreshing serta
membantu dalam kelancaran pembuatan refreshing. Terimakasih juga pada semua pihak yang
telah membantu penyusun dalam mencari informasi dan mengumpulkan data guna
kelengkapan isi refreshing.
Penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
serta bagi pembaca pada umumnya.

Cianjur, Maret 2015

Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN
"Hernia" berasal dari kata Latin yaitu ruptur (pecah). Hernia didefinisikan sebagai
penonjolan abnormal suatu organ atau jaringan melalui defek pada dinding sekitarnya.
Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, kerusakan ini paling sering
melibatkan dinding perut, terutama daerah inguinal. Hernia dinding perut hanya terjadi di
lokasi ketika aponeurosis dan fascia yang tidak tertutup oleh otot lurik. Daerah yang
paling sering termasuk inguinal, femoral, daerah pusar, linea alba, bagian bawah garis
semilunar, dan daerah sayatan sebelumnya. "Leher" atau lubang dari hernia terletak pada
lapisan terdalam musculoaponeurotic sedangkan kantung hernia dilapisi oleh peritoneum
dan menonjol dari leher. 2
Hernia eksternal menonjol melalui seluruh lapisan dinding perut, sedangkan hernia
internal adalah penonjolan usus melalui defek dalam rongga peritoneum. Hernia
interparietal

terjadi

ketika

kantung

hernia

yang

terkandung

dalam

lapisan

musculoaponeurotic dari dinding perut.2


Hernia inguinalis diklasifikasikan menjadi hernia direct atau indirect. Kantung hernia
inguinalis yang indirek melewati dari cincin inguinalis internal yang miring ke arah cincin
inguinal eksternal dan akhirnya ke dalam skrotum. Sebaliknya, kantung dari hernia
inguinal yang direk menjorok ke luar dan ke depan dan medial ke cincin inguinal internal
dan pembuluh epigastrika inferior. Meskipun kadang-kadang sulit untuk membedakan
antara hernia inguinali direk dan indirek . 2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi

Lapisan dinding abdomen


Kulit, lemak subkutan, Fascia Scarpas, muskulus oblique externus, muskulus oblique
internus, muskulus transversus abdominis, fascia transversalis, peritoneal fat dan
peritoneum.3
Struktur internal
Batas kanalis inguinalis : 3

Dinding anterior
Dinding posterior

transversalis
Batas medial
: Transverse aponeurosis dan fascia transversalis
Batas lateral
: Muskulus abdominal transversalis
Inferior crus
: Transverse aponeuroticofascia
Superior crus : Sebagian dari aponeurosis transversal ( lengkungan aponeurotic

transverse).
Korda spermaticus

: External oblique aponeurosis


: Transverse abdominalis muscle aponeurosis dan fascia

Nyhus classic parasagittal diagram of the right midinguinal region illustrating the muscular
aponeurotic layers separated into anterior and posterior walls. The posterior laminae of the
transversalis fascia has been added, with the inferior epigastric vessels coursing through the
abdominal wall medially to the inner inguinal canal (From Read RC: The transversalis and
preperitoneal fasciaea re-evaluation. In Nyhus LM, Condon RE [eds]: Hernia, 4th ed,
Philadelphia, JB Lippincott, 1995, pp 5763.)

Anatomy of the important preperitoneal structures in the right inguinal space. IEV, inferior epigastric
vessels; IPT, iliopubic tract; VD, vas deferens; GV, gonadal vessels; EIV, external iliac vessels. (From
Talamini MA, Are C: Laparoscopic hernia repair. In Zuidema GD, Yeo CJ [eds]: Shackelfords Surgery of the
Alimentary Tract, 5th ed. Philadelphia, WB Saunders, 2002, vol 5, p 140.)

Vascularisasi
Pembuluh darah cremaster

: Dibentuk dari pembuluh epigastrika inferior dan melewati

dinding posterior kanalis inguinalis. Menyediakan vaskularisasi : muskulus Cremaster dan


tunica testis.3
Saraf
Saraf genital 3

Lokasi : Perjalanannya bersama dengan pembuluh cremaster untuk membentuk

berkas neurovaskular
Asal : Dari L1 dan L2
Motorik dan sensorik

: Mensarafi otot cremaster, kulit pada skrotum dan labia

Saraf Iliohypogastric, ilioinguinal dan cabang genital dari saraf genitofemoral :

Saraf Iliohypogastric dan ilioinguinal saling berhubungan


Berasal dari T12 dan L1

Sensorik
: Untuk kulit bagian inguinal, pangkal penis, dan medial paha atas.
Cabang genital dari saraf genitofemoral
: Terletak di atas korda spermatika, pada
60% orang ditemukan di belakang atau di dalam otot cremaster. Sering tidak dapat
ditemukan atau terlalu kecil.

This anterior-to-posterior view demonstrates the relationship of the five


major nerves of the groin (ilioinguinal, iliohypogastric, genitofemoral,
lateral femoral cutaneous, and femoral) to other anatomic landmarks.

The transversalis fascia analogues from an abdominal


perspective. 1

Peritoneal landmarks when looking at the groin from inside


the abdomen. 1

Struktur kanalis femoralis


Dari lateral ke medial : Saraf, arteri, vena, ruang kosong dan Lymponodus. 3

Anatomi Triangle
Segitiga Hesselbach : Daerah segitiga di dinding perut bagian bawah. Segitiga hesselbach
merupakan tempat hernia inguinalis direk. Batas-batas segitiga hesselbach adalah : 3

Batas inferior : Inguinal ligamen


Batas medial : Rectus abdominis
Batas lateral : Pembuluh darah Inferior epigastric

B. Definisi
Hernia merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi. Sekitar 10% dari populasi
mengalami hernia selama hidupnya, diperkirakan 3-4% diantaranya adalah laki-laki. Hernia

inguinalis indirek terjadi sekitar 50%, sedangkan hernia inguinal direk yaitu 25% dan 15%
hernia femoralis. 3
Penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan. Hernia inguinalis biasanya dikeluhkan oleh pasien dengan benjolan didaerah
inguinal. Pasien merasakan nyeri atau ketidaknyamanan didaerah inguinal. 3
C. Epidemiologi
Sekitar 75% dari semua hernia abdominalis terjadi pada inguinal. Hernia indirek melebihi
jumlah hernia direk sekitar 2: 1, sedangkan hernia femoralis mempunyai proporsi yang jauh
lebih kecil. Rasio kejadian hernia inguinalis pada laki-laki: perempuan adalah 7: 1. Ada
sekitar 750.000 herniorrhaphies inguinal dilakukan per tahun di Amerika Serikat, dengan
25.000 untuk hernia femoralis, hernia umbilikalis 166.000, untuk hernia insisional 97.000,
dan 76.000 untuk hernia abdominalis yang lainnya. 1
Hernia femoralis lebih sering terjadi pada pasien yang lebih tua dan orang-orang yang
sebelumnya telah menjalani operasi hernia inguinalis. Hernia inguinalis yang kongenital
umumnya terjadi pada individu dengan berat lahir rendah dengan dominan hernia di sisi
kanan. 1
Table Inguinal Hernia Prevalence by Age
Age (Years)

2534

3544

4554

5564

6574

75+

Current prevalence (%)

12

15

20

26

29

34

Lifetime prevalence (%)

15

19

28

34

40

47

Current = repaired hernias excluded; Lifetime = repaired hernias included.

D. Etiologi 1
Table Presumed Causes of Groin Herniation
Coughing
Chronic obstructive pulmonary disease
Obesity
Straining

Constipation
Prostatism
Pregnancy
Birthweight less than 1500 g
Family history of a hernia
Valsalva maneuvers
Ascites
Upright position
Congenital connective tissue disorders
Defective collagen synthesis
Previous right lower quadrant incision
Arterial aneurysms
Cigarette smoking
Heavy lifting
Physical exertion (?)

E. Klasifikasi
External hernia

: Kantung hernia menonjol sepenuhnya melalui dinding perut.

Contoh : Hernia Inguinal (Indirek dan direk), femoral, umbilical dan epigastric.
Intraparietal hernia : Kantung hernia terdapat dalam dinding perut.
Internal hernia
: Kantung hernia tersebut terdapat dalam rongga visceral.

Contoh : Hernia diafragmatik (Kongenital atau didapat)


Reducible Hernia
: Bila isi kantong dapat dikembalikan kembali ke dalam rongga

perut.
Irreducible (inkarserata) hernia

kembali ke dalam rongga perut.


Hernia Strangulata : Gangguan

: Bila isi kantong tidak dapat dikembalikan


vascularisasi

yang

menyebabkan

jaringan

mengalami hipoksia lalu terjadi nekrosis. Sering terjadi dengan lubang kecil dan
kantung besar. 3

Nyhus Classification of Groin Hernia 2


F. Jenis Hernia
1. Hernia Inguinalis
Rasio kejadian hernia inguinalis antara laki-laki dan perempuan yaitu sekitar 25 : 1.
Perbandingan antara hernia indirek dan direk pada laki-laki sekitar 2:1. Perempuan jarang
terkena hernia direk. Kejadian untuk strangulasi dan hospitalisasi meningkat seiring
bertambahnya usia. Menyebabkan 15-20% obstruksi di usus. 3
a) Faktor risiko
Hernia pada dinding abdomen terjadi pada daerah aponeurosis dan fascia tanpa

pelindung dari otot lurik.


Dapat terjadi kongenital atau didapat
Kelemahan dari muskulus oblique internus karena tekanan intra abdominal
Kerusakan jaringan ikat (transverse aponeurosis dan fascia). Disebabkan oleh
stres fisik sehingga menyebabkan tekanan intra-abdomen, merokok, penuaan,

penyakit jaringan ikat, penyakit sistemik, perubahan dalam struktur.


Faktor lain : Distensi abdomen, asites yang kronik akan meningkatkan tekanan
intraabdominal.3

b) Gejala
Nonsimptomatik

: Beberapa pasien tidak mempunyai gejala dan tidak

mengetahui bahwa mereka terkena hernia.


Simptomatik
: Berbagai ketidaknyamanan yang berkaitan dengan isi

kantung dan tekanan oleh kantung pada jaringan yang berdekatan.


Nyeri : Membaik ketika pasien berbaring
Hernia inguinalis biasanya tidak menimbulkan rasa sakit pada testis. Demikian

juga, nyeri testis biasanya tidak menunjukkan terjadinya hernia. 3


c) Diagnosis
Sebuah tonjolan di daerah inguinal merupakan diagnostik utama di sebagian
besar hernia inguinalis. Berkaitan dengan rasa sakit atau ketidaknyamana di wilayah
tersebut, tetapi hernia inguinalis biasanya tidak sangat menyakitkan kecuali telah

terjadi strangulasi dan inkarserasi. Kadang-kadang pasien mungkin mengalami


parestesia terkait dengan kompresi atau iritasi saraf inguinal oleh hernia.2
Daerah inguinal harus diperiksa pada posisi terlentang dan berdiri. Pemeriksa
harus memeriksa secara visual dan meraba daerah inguinal, mengamati terjadinya
ketidaksimetrisan, tonjolan, atau massa. Pasien diminta batuk

atau melakukan

manuver Valsalva yang dapat mengidentifikasi hernia.2

Digital examination of the inguinal canal 1


d) Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan 3
Mengembalikan struktur anatomi yang terganggu
Perbaikan fascia dan aponeurosis, bukan otot
Resusitasi pada kasus hernia strangulata dengan gangren, syok atau dengan

obstruksi usus
Memperbaiki defek

Pembedahan 3

Herniotomi adalah operasi dengan memotong jaringan yang mengalami

hernia. Dilakukan pada pasien yang mengalami hernia kongenital pada anak.
Herniorrhaphy adalah dengan membuka kantong hernia, mengembalikan
isinya ke tempat normal, melenyapkan kantung hernia, dan menutup dengan

jahitan yang kuat. Dilakukan pada pasien dewasa karena tekanan


1)
2)
3)
4)

intraabdomen yang lemah. Contohnya


Lytles repair : menyempitkan cincin internal dengan menjahit dinding medial.
Bassinis repair : menjahit tendon conjoint ke bagian ligamentum inguinal
Oglives repair : plikasi fascia transversalis
Mc vays repair/ Coopers repair : conjoint tendon dijahit ke ligament

coopers.
5) Laparoscopic repair : membutuhkan pengalaman dan skill yang baik. Nyeri
postoperasi minimal, membutuhkan anastesi lokal atau umum dan lebih
mahal.

Iliopubic tract repair. Top, Sutures lateral to the cord complete reconstruction of the
deep inguinal ring. These sutures encompass the transversus abdominis arch above and
the cremaster origin and iliopubic tract below. Bottom, The complete repair is ready for
wound closure. The reconstruction of the deep ring should be snug but also loose
enough to admit the tip of a hemostat. (From Condon RE: Anterior iliopubic tract repair.
In Nyhus LM, Condon RE [eds]: Hernia, 2nd ed. Philadelphia, JB Lippincott, 1974, p 204.)
2

(Reproduced from Arregui ME, Nagan RD [eds]: Inguinal Hernia: Advances or


Controversies? Oxford, England, Radcliffe Medical, 1994.)

e) Indikasi operasi
Umumnya, semua hernia harus diperbaiki kecuali risiko operasi lebih besar
dari pada manfaat. 3
f) Klasifikasi Hernia Inguinalis
Direk
Indirek
Hernia Inguinalis Direk 3

Terletak posterior korda spermatika


Hampir tidak pernah memasuki skrotum
Umumnya pada usia tua
Pada perokok yang akan melemahkan jaringan sekitar
Faktor predisposisi : kerja berat, batuk, mengejan, dan lain-lain
Dapat menyebabkan kerusakan nervus ilioinguinal.

Gejala 3

Nyeri di daerah inguinal


Nyeri bertambah dengan kerja berat

Hernia inguinalis Indirek 3

Jika kongenital, terkait dengan tidak menutupnya prosesus vaginalis

Bilaeral pada sepertiga kasus


Umumnya dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan
Terjadi pada semua umur
Kejadian hernia inguinalis indirek lebih banyak pada laki-laki dari pada

perempuan
Dalam dekade pertama kehidupan, hernia sisi kanan lebih umum dari pada kiri
(karena keterlambatan turunnya testis kanan)

2. Hernia Femoralis
Hernia femoralis terjadi melalui saluran femoralis yang dibatasi oleh bagian superior
yaitu saluran iliopubic, inferior oleh ligamen Cooper, lateral oleh vena femoralis, dan
medial oleh persimpangan saluran iliopubic dan ligamen Cooper. Hernia femoralis
menghasilkan massa atau tonjolan di bawah ligamentum inguinalis. 2
Perbandingan kejadian hernia femoralis antara Perempuan : laki-laki = 2 : 1, lebih banyak
pada usia yang lebih tua, jarang pada anak dan 20% menjadi strangulata setelah 3 bulan
dan 45% setelah 21 bulan. 3

Boundaries of femoral ring and femoral orifice. (Courtesy Parviz K. Amid, Alex G.
Shulman, Irving L. Lichtenstein, modified.) 4

Femoral hernia. A, An aberrant obturator artery passes medial to hernial sac (dangerous to
incise lacunar ligament). B, Aberrant obturator artery passes lateral to hernial sac (safe to
incise lacunar ligament). (Modified from Skandalakis JE, Gray SW, Akin JT Jr. The surgical
anatomy of hernial rings. Surg Clin North Am 1974;54:1227-1246; with permission.) 4
Gejala 3

Sakit didaerah femoral


Keluhan Ileus obstruksi
Jika terjadi strangulasi maka nyeri hebat dan dapat terjadi shock
Benjolan dibawah ligamentum inguinale

Diffrential Diagnosis 3

Inguinal hernia
Saphenous varices
Enlarged femoral lymph node
Lipoma
Femoral artery aneurysm
Psoas abcess

3. Hernia Umbilikalis
Hernia umbilicalis didapat 3
Faktor yang berkaitan :
Asites, obesitas dan kehamilan yang sering
Komplikasi
Strangulasi dari colon maupun omentum
Ruptur yang terjadi pada sirosis dengan asites yang kronik.
Hernia umbilicalis pada anak 3

Umumnya terjadi pada bayi


Kegagalan cincin umbilikus untuk menutup dan menyebabkan defek sentral di

linea alba
Inkarserata jarang terjadi

Umbilical hernia. A, Section through normal umbilicus. B, Section through umbilical hernia.
C, Lateral view of hernia. Dashed line, line of incision. (Modified from Skandalakis JE, Gray
SW, Akin JT Jr. The surgical anatomy of hernial rings. Surg Clin North Am 1974;54:12271246; with permission.) 4
Penatalaksanaan 3

Biasanya akan menutup spontan pada usia 3 tahun jika defek <1 cm. Dilakukan

operasi jika :
- Defek >2 cm
- Anak usia 3 sampai 5 tahun
- Benjolan mengganggu anak dan orang tua
4. Hernia Lainnya 3
Ritchers hernia
Littres hernia
Garengoffs hernia
Pantaloon hernia
Maydls hernia
Spigelian hernia
Coopers hernia
Lumbar hernia
Perineal hernia
Incisional hernia
Eventration

DAFTAR PUSTAKA
1. Brunicardi, F Charles. 2005. Inguinal Hernias. Schwartzs Principles of Surgery.
Eighth edition. New York. Mc Graw-Hill.
2. Courtney M. Townsend. 2004. Hernias. Sabiston Text Book Of Surgery 17 th ed.
Texas. Elsevier.
3. Fischer. 2007. Introduction to Hernia Section. Mastery of Surgery, 5th Edition
4. Skandalakis' Surgical Anatomy . Abdominal Wall and Hernias . New York. Mc
Graw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai