112210101064
Nurul Faridah 2
112210101064
Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) memiliki bahan aktif minyak
atsiri dengan kandungan utama terpenoid. Terpenoid adalah suatu antioksidan yang
berdasarkan penelitian mampu menunda, memperlambat dan mencegah proses oksidasi
lipid.
Minyak atsiri atau minyak eteris adalah senyawa yang bersifat volatile sehingga
menimbulkan bau yang khas dari tanaman penghasilnya. Minyak atsiri juga dikenal dengan
sebutan minyak terbang, essential oil, atau volatile oil.Minyak tersebut mudah menguap
pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste),
berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut
organik dan tidak larut air. Minyak atsiri ini merupakan salah satu hasil sisa dari proses
metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan
kimia dengan adanya air. Minyak atsiri dapat dihasilkan dari tiap bagian tanaman
(daun,bunga, buah, biji, batang/ kulit, dan akar).
Minyak atsiri bisa didapatkan manfaatnya dengan melalui berbagai cara penggunaan
3
yaitu :
1. Oral, misal digunakan sebagai jamu.
2. Pemakaian luar/topikal, misal untuk dijadikan salep atau dijadikan minyak penghangat
badan.
3. Inhalasi, misal digunakan untuk aroma terapi.
4. Digunakan sebagai pestisida.
II.TAKSONOMI (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum)
Tumbuhan memanjat, menjalar atau melilit, panjang bisa mencapai 10 m. Akar
melekat pada pohon lain. Daun tunggal, bentuk elip, ujung runcing, tepi rata, permukaan
atas mengkilat. Bunga berkelamin tunggal, bentuk bulir memanjang, bulir jantan lebih
pendek dari yang betina. Buah majemuk, berupa bulir, bulat memanjang 2 - 7 cm,
memengecil di bagian atas, ketika muda berwarna hiaju kemudian menjadi merah.
Perbanyaan dengan biji atau stek batang. Kerabat dekat dari tanaman cabe jawa
(Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) anatara lain kiseureuh,Sirih,Sirih
hutan,Kemekes,Kemukus,Mrico lolot,Lada,Cabean,Daun wati,Sirih merah.
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus: Piper
Spesies: Piper retrofractum Vahl.
Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) banyak digunakan untuk
3 I. Putri Aulia, Efek Minyak Atsiri Cabe Jawa (Piper Retrofractum, Vahl)
Terhadap Jumlah Limfosit Pada Tikus Wistar Yang Diberi Diet Kuning Telur
(Medical faculty, 2009) <http://eprints.undip.ac.id/7743/> [accessed 17
January 2013].
Nurul Faridah 3
112210101064
bahan baku pembuatan obat tradisional, obat modern dan untuk campuran minuman.
Rasa pedas yang dikeluarkan buahnya berasal dari senyawa piperine. Sejumlah penyakit
bisa diatasi dengan cabe jawa. Bagian yang dapat dimanfaatkan adalah buah yang sudah
tua tetapi belum masak, akar, dan daun yang dikeringkan. Buah cabe jawa dapat
digunakan untuk mengatasi: kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas,
disentri, diare, sukar buang air besar pada penderita penyakit hati, sakit kepala, sakit
gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia,
dan tekanan darah rendah. Bagian akar dapat digunakan untuk: kembung, pencernaan
terganggu, tidak dapat hamil karena rahim dingin, membersihkan rahim setelah
melahirkan, badan terasa lemah, stroke, rematik, gout, nyeri pinggang. Daun dapat
digunakan untuk mengatasi: kejang perut dan sakit gigi.4
III. KEMOTAKSONOMI (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum)
Buah cabe jawa(Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) mengandung zat pedas
piperine, chavicine, palmetic acids, tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3, 4methylenedioxy benzene, piperidin, minyak atsiri , N-isobutyldekatrans-2-trans-4dienamide dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi
dan menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengadung piperine, piplartine, dan
piperlonguminine.
Minyak atsiri (essential oil) yang dikenal juga dengan nama eteris atau minyak
terbang (volatile oil) merupakan minyak yang dihasilkan dari tanaman. Minyak ini
dapat dihasilkan dari tiap bagian tanaman (daun, bunga, buah, biji, batang kulit, dan
akar). Minyak atsiri yang baru diekstraksi biasanya tidak berwarna atau berwarna
kekuning-kuningan. Sifat minyak atsiri ditentukan oleh persenyawaan kimia yang
terdapat di dalamnya, terutama persenyawaan tak jenuh (terpena), ester, asam, aldehida,
dan persenyawaan lainnya.
Secara umum minyak atsiri terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O), kadang-kadang terdiri atas nitrogen (N) dan belerang (S). Selain itu
minyak atsiri juga mengandung komponen yang tidak dapat menguap yaitu resin dan
lilin, tetapi dalam jumlah yang kecil. Berdasarkan komposisi kimia dan unsurunsurnya
minyak atsiri dibagi dua, yaitu : hydrocarbon dan oxygenated hydrocarbon.
Hydrocarbon memiliki unsur-unsur hidrogen (H) dan karbon (C). Jenis hidrokarbon
yang terdapat dalam 16 minyak atsiri sebagian besar terdiri atas : monoterpena (2 unit
isoprena), seskuiterpena (3 unit isoprena), diterpena (4 unit isoprena), politerpena,
parafin, olefin, dan hidrokarbon aromatik. Sedangkan oxygenated hydrocarbon
mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Kandungan utama
minyak atsiri cabe jawa adalah terpenoid, yang terdiri dari n-oktanol, linanool, terpinil
asetat, sitronelil asetat, piperin, alkaloid, saponin, polifenol, resin (kavisin).
Terpenoid merupakan senyawa yang menyerupai terpena. Terpena adalah senyawa
hidrokarbon dengan formula C10H16 yang tersusun dari unit isoprena.5,27 Terpenoid
berperan sebagai intermediat dalam biosintesis kolesterol.Apabila kadar terpenoid
dalam tubuh terdapat dalam jumlah yang banyak, maka secara tidak langsung kadar
isoprenoid yang merupakan pembentuk terpenoid akan terdapat dalam jumlah yang
banyak juga. Kadar isoprenoid dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan
4 Putri Aulia.
Nurul Faridah 4
112210101064
penurunan aktifitas fosforilasi oleh ATP yang dialami oleh mevalonat, sehingga
menyebabkan penumpukan kadar mevalonat. Hal ini mengakibatkan umpan balik
negatif pada enzim HMG-KoA reduktase yang berfungsi dalam sintesis kolesteroldalam
tubuh.5
DAFTAR PUSTAKA
Indrapraja, O. 2009. Efek Minyak Atsiri Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Cabe Jawa
(Piper Retrofractum Vahl.) Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Tikus Yang Diberi Diet
Kuning Telur. Medical faculty. http://eprints.undip.ac.id/7754/.
Istiqomah, N. 2009. Pengaruh Minyak Atsiri Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.)
Terhadap Jumlah Platelet Tikus Wistar Yang Diberi Diet Kuning Telur. Medical
faculty. http://eprints.undip.ac.id/7744/.
Putri Aulia, I. 2009. Efek Minyak Atsiri Cabe Jawa (Piper Retrofractum, Vahl) Terhadap
Jumlah Limfosit Pada Tikus Wistar Yang Diberi Diet Kuning Telur. Medical
faculty. http://eprints.undip.ac.id/7743/.
Wicaksono, T. E. 2009. Efek Minyak Atsiri Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Cabe
Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Terhadap Jumlah Monosit Tikus Yang Diberi Diet
Kuning Telur. Medical faculty. http://eprints.undip.ac.id/7769/.