Menyiapkan polibag dan mengisi dengan media tanam hingga seperempat bagian
polibag terisi
Menuai atau menanam biji sembung di atas media tanam yang telah disiapkan.
BAB 4
IV.1 Budidaya Tanaman Sembung
Di Indonesia tanaman sembung belum dibudidayakan secara luas. Sembung dapat
diperbanyak dengan biji atau dari sobekan tanaman yang tumbuh dari akar. Secara umum
spesies Blumea dikategorikan sebagai gulma, sehingga upaya yang dilakukan cenderung
untuk mengendalikan daripada membudidayakannya. Intensitas cahaya matahari penuh atau
tinggi sangat optimal untuk pertumbuhan minyak esensial dalam kadar tinggi (Kementerian
Kesehatan RI, 2012). Untuk melakukan budidaya tanaman sembung diperlukan beberapa
tahapan, yaitu mulai dari pembuatan media tanam, pembibitan, penanaman, pemeliharan, dan
pemanenan.
IV.2.1
Media tanam yang digunakan sebagai media tumbuh tanaman sembung adalah tanah humus:
sekam: pupuk kandang dengan perbandingan tiap komposisi 1: 3: 1. Penggunaan sekam
dalam media tanam bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dari akar sambiloto serta
menjaga kelembaban tanah. Media tanam dibuat dengan cara mencampurkan semua
komponen (tanah, sekan, dan pupuk kandang) dengan menggunakan cangkul. Pencampuran
yang dilakukan bertujuan supaya semua komponen tercampur merata. Setelah semua
komponen tercampur rata, maka selanjutnya dilakukan penyiraman dengan air dengan tujuan
agar tingkat kelembaban tanaman tetap terjaga. Selain itu juga dapat membuat tanah menjadi
gembur, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Kemudian media yang telah
tercampur merata dimasukkan kedalam polybag dan siap untuk digunakan.
IV.2.2
biji atau dari sobekan tanaman yang tumbuh dari akar. Biji dibiarkan bersemi di tanah sekitar
tanaman sembung yang sudah besar. Bibit yang telah tumbuh dari tanah tersebut dipindahkan
ke dalam polybag yang berisi media tanam tanah humus : sekam : pupuk kandang (1 : 3 : 1).
Bibit sembung yang telah dipindahkan kemudian disiram dengan air secukupnya.
IV.2.3
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dimulai sejak tanaman di pindah ke media tanam atau
polybag. Kegiatan pemeliharaan tanaman di UPT Materia Medica Batu meliputi penyiraman
tanaman, penyiangan, dan pemupukan. Penyiraman tanaman obat dilakukan secara teratur
sebanyak dua kali sehari pada pagi hari dan sore hari untuk menjaga kelembaban tanah, tetapi
jika kelembaban tanah sedang tinggi karena pengaruh cuaca (misal musim hujan) maka
frekuensi penyiraman tanaman dapat dikurangi bergantung kondisi tanah, biasanya seminggu
sekali. Penyiraman untuk bak pembibitan dan greenhouse pembibitan dilakukan dengan
menggunakan air bertekanan yang disemprotkan diatas tanaman yang tampak seperti hujan
namun berukuran lebih kecil.
Penyiangan dilakukan secara teratur untuk menghindari persaingan antara gulma
dengan tanaman obat yang dibudidaya. Kegiatan penyiangan meliputi persaingan dalam
penyerapan unsur hara dan air serta sinar matahari. Selain itu penyiangan dilakukan agar
tanaman menjadi kokoh berdiri dan tidak gampang terserang penyakit, menutup bagian
tanaman dipermukaan tanah seperti akar dan rimpang, memperbaiki aerasi dan
menggemburkan tanah.
Pada budidaya tanaman obat, tanaman akan tumbuh subur apabila tempat
tumbuhnya banyak mengandung unsur hara. Oleh karena itu, pemupukan tanaman
menggunakan pupuk kandang merupakan kegiatan yang penting agar pertumbuhan tanaman
obat cepat dan baik. Berdasarkan pengamatan dari petugas di unit budidaya diketahui bahwa
waktu persemaian tanaman sembung membutuhkan waktu sekitar 1 bulan.