Anda di halaman 1dari 4

3.10.

4 Evaporasi
Evaporasi atau proses penguapan bertujuan untuk menguapkan pelarut
hasil ekstraksi sehingga didapatkan ekstrak kental. Evaporasi ekstrak tanaman
dilakukan menggunakan syncore yang merupakan alat penguapan secara paralel
untuk beberapa sampel yang mana merupakan prasyarat penting untuk
meningkatkan produktivitas dalam sintesis, ekstraksi, kontrol kualitas paralel dan
multistage dan kromatografi. The Syncore Polyvap memberikan solusi yang
cepat dan aman bahkan dengan pelarut konsentrasi tingi dan keadaan mendidih.
rak dipertukarkan memungkinkan untuk penguapan sampel mulai volume 0,5-500
mL.
Kelebihan penggunaan sincore:
a. Efisien
- Meningkatkan konsentrasi throughput sampel
- Tidak memerlukan nitrogen sehingga menghemat biaya operasional
- Footprint kecil sehingga menghemat ruang lab
b. Hasil berkualitas tinggi
- Menghilangkan risiko kontaminasi silang karena desain yang cerdas
- Ekstraksi fase padat (SPE) menghilangkan risiko kontaminasi
- Tingkat pemulihan tinggi karena kelancaran pengolahan sampel
(hingga 100% recovery pelarut)
c. Penghematan waktu
- Hemat waktu dengan menggunakan paralel Vortex teknologi
-

penguapan yang cepat dan terbukti


Meningkatkan produktivitas dengan konsentrasi cepat secara paralel
Konsentrat untuk volume residual yang telah ditetapkan
memungkinkan hasil pemeriksaan tanpa pengawasan
Penguapan pelarut dilakukan dengan memanaskan ekstrak pada suhu

yang sesuai dengan titik didih pelarut. Namun, tindakan pemanasan yang
berlebihan akan dapat merusak bahan aktif senyawa yang diinginkan. Beberapa
faktor yang mempengaruhi evaporasi adalah suhu dan tekanan. Dapat dikatakan
laju penguapan air berbanding lurus dengan suhu dan berbanding terbalik dengan
tekanan dalam labu. Pada tekanan yang sama, kenaikan suhu akan meningkatkan
laju penguapan, sedangkan kenaikan tekanan dalam labu akan menurunkan laju
penguapan. (Handoko, 2007).

3.10.5 Pengujian Makroskopik dan Mikroskopik


Uji mikroskopik dan makroskopik juga merupakan salah satu kunci untuk
menentukan kepastian kualitas, kemurnian, dan keseragaman zat aktif yang ada
pada tanaman. Uji makroskopik dilakukan dengan melihat morfologi tanaman dan
komponen kualitatif lainnya seperti daun, akar, rhizoma, batang, bentuk, warna,
dan juga komponen kuantitatif seperti fraksi tanaman. Karakteristik dari sampel
yang diuji secara makrokopis didapatkan secara langsung dari pengamatan
pertama oleh penguji mulai dari tampakan, bau, dan ras. Selanjutnya untuk uji
mikroskopis penggunaan mikroskop dengan perbesaran 4-20x dapat digunakan
pada sampel yang dalam keadaan untuk atau bukan merupakan potonganpotongan. Uji mikroskopis digunakan untuk mendeteksi macam-macam jaringan
sel seperti trikoma, stomata, granul pati, kristal kalsium oksalat, dan aleuron.
Namun selain untuk mendeteksi macam-macam jaringan sel tersebut, uji
mikroskopis juga dapat digunakan untuk mengetahui fragmen-fragmen khusus
yang ada pada sampel tanaman yang nantinya dapat digunakan sebagai penentu
identitas tanaman yang diuji. Penggunaan beberapa larutan pada uji mikroskopis
juga digunakan seperti iodin yang memberi warna biru pada zat pati dan
hemiselulosa; florogusinol dan HCL yang memberi warna merah muda pada
jaringan yang berlignin dan larutan yang lainnya yang dapat membantu
memperjelas hasil dari uji mikroskopis ( McCreath, 2016)
3.10.6 Klinik dan Peracikan Jamu Serbuk
Klinik Saintifikasi Jamu UPT Materia Medica Batu Malang ini telah
berdiri

sejak

September

2014.

Berdasarkan

Permenkes

Nomor

003/Menkes/Per/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis


Pelayanan Kesehatan klinik UPT Materia Medica Batu ini telah memenuhi
persyaratan ketenagaan yang meliputi dokter, perawat, apoteker, asisten apoteker,
dan diploma pengobat tradisional; sarana dan ruangan seperti ruang tunggu,
pendaftaran, pemeriksaan, peracikan jamu, dan apotek jamu.
Alur pelayanan di klinik UPT Materia Medica Batu adalah pasien yang
datang melakukan pendaftaran sebagai dokumentasi rekam medis. Dokter akan
melakukan pemeriksaan terhadap pasien, menetapkan diagnosa, dan menuliskan

resep berupa jamu herbal yang dapat ditebus di bagian farmasi. Penulisan resep di
klinik ini hanya menggunakan koding tertentu (berdasarkan tingkat keparahan
penyakit) misalnya hemoroid I untuk mengobati hemoroid dengan tingkat
keparahan rendah. Resep yang diterima akan disiapkan oleh tenaga teknis
kefarmasian, kemudian diserahkan kepada pasien oleh apoteker disertai dengan
KIE.

Handoko, D. 2007. Pengaruh Tekanan dan Suhu pada Kondisi Evaporasi Ekstrak
Daun The Hijau [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor
McCreath S. B. dan Rupika Delgoda. 2016. Pharmacognosy: Fundamentals,
Applications and Strategies. United kingdom

Anda mungkin juga menyukai