.
Hai orang-orang yang beriman,
perdamaian secara keseluruhan.
masuklah
kalian
ke
dalam
.
Aku diutus bukan untuk mengutuk, tapi aku diutus untuk menebar
kasih sayang.[4]
Bahkan ketika para sahabat sudah tidak sabar ingin membalas
penganiayaan yang dilakukan musyrik Quraisy, Nabi Muhammad Saw.
bersabda:
.
Janganlah kalian berharap bertemu musuh, apabila kalian bertemu
dengannya maka bersabarlah.[5]
Memang jika terdapat sekelompok orang yang enggan melakukan
perdamaian sebagaimana Yahudi saat merusak perjanjian damai dan
memerangi umat Islam maka umat Islam diperintahkan untuk mengambil
sikap melakukan perlawanan balik. Namun ini pun hanya sebatas langkah
untuk mempertahankan diri dan usaha mengembalikan permusuhan itu
ke dalam perdamaian. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al- Anfal
61:
.
Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah
kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Menurut al-Thabari, ayat ini turun ketika pemeluk agama Yahudi dari
Bani Quraidzah meminta damai kepada Nabi Muhammad Saw. pasca
mereka merusak perjanjian damainya.[6]