HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN

MAKHLUK SOSIAL SERTA FUNGSI DAN PERANAN DALAM

KEHIDUPAN MASYARAKAT

Makalah Mata Kuliah ISBD

Disusun oleh Kelompok 3:

1. Nova Rachmaniah
2. Faruq Muhammad
3. Nurul Atika
4. Mega Sukma L.
5. Mahayu Devi K.
6. Lia Dwi Nur
7. Astri Khaerunisa Putri
8. Hasmeinda Marindratama

J500100001
J500100003
J500100109
J500100052
J500100082
J500100025
J500100045
J500100005

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2013
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi, manusia memiliki pengertian sebagai makhluk yang
berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain. Disamping itu, terdapat
pengertian makhluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Dan terdapat pula
individu yang memiliki arti sebagai orang atau seorang, pribadi, maupun
organism yang hidupnya berdiri sendiri yang secara fisiologis, individu ini
bersifat bebas dan tidak mempunya hubungan organik dengan sesama.
Secara kodrati, manusia merupakan makhluk monodualis, dimana
selain memiliki arti sebagai makhluk individu, manusia berperan juga sebagai
makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia merupakan makhluk ciptaan
Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat
dipisahkan, yang kemudian jiwa dan raga inilah yang dapat membentuk suatu
individu.
Sebagai makhluk individu, manusia berupaya merealisasikan segenap
potensi dirinya karena ingin menunjukkan jati dirinya, baik secara potensi
jasmani maupun potensi rohani. Secara pribadi, manusia berhakikat sosial yang
artinya manusia akan selalu berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain,
karena manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain dan dari
interaksi sosial, manusia dapat membentuk kelompok untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Hal tersebutlah yang dapat mendorong terciptanya hubungan antar
manusia secara individual yang secara tidak langsung mendukung peranan
manusia sebagai makhluk sosial. Dan dari interaksi sosial yang terbentuk, dapat
saling mendukung dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah penjelasan dari hakikat manusia sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial serta fungsi dan peranan dalam kehidupan masyarakat?
C. Tujuan Penulisan

1. Dapat menjelaskan mengenai hakikat manusia sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial serta fungsi dan peranan dalam kehidupan masyarakat
D. Manfaat penulisan
Dengan dibuatnya

makalah

ini

diharapkan

dapat

menambah

pengetahuan dan pemahaman bagi penulis dan pembaca mengenai hakikat

manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta fungsi dan peranan
dalam kehidupan masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Sebagai manusia, terdapat unsur-unsur hakikat manusia yang terdiri dari
hal-hal berikut:
1. Susunan kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa
2. Sifat kodrat terdiri atas makhluk invidu dan sosial
3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan
a. Manusia sebagai makhluk individu

Manusia dikatakan sebagai makhluk individu seperti yang dijelaskan

dalam bahasa Perancis, individu berarti orang seorang yang berasal dari
kata individera yang mempunyai arti makhluk individual yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi. Selain itu, setiap manusia memiliki kepribadian yang
merupakan sebuah identitas khusus yang berperan sebagai ciri-ciri watak
seorang individu.
Sebagai makhluk individu, untuk memberikan gambaran karakteristik
pribadinya yang berbeda-beda, maka manusia memiliki suatu ciri yang
disebut dengan kepribadian. Kepribadian adalah perbedaan karakteristik yang
paling dalam pada diri manusia (inner psychological characteristic) yang
menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Dalam pembentukan
kepribadian, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi yaitu
keluarga, lingkungan dan warisan atau biologis atau genetik.
Berikut adalah karakteristik dari kepribadian, yaitu:
1. Gambaran perbedaan individu
2. Bersifat konstan dan berlangsung lama
3. Dapat berubah
Dalam ruang lingkup manusia sebagai makhluk individu, terdapat
unsur-unsur yang mempengaruhinya, antara lain:
1. Jiwa dan raga
2. Jasmani dan rohani
3. Fisik dan psikis
Seseorang akan dikatakan sebagai manusia individu jika unsur-unsur
yang sudah disebutkan tersebut telah menyatu dalam dirinya.
b. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia diciptakan secara individual, namun ketika ia sudah berada
dan hidup di dunia yang mana manusia harus memenuhi setiap kebutuhankebutuhan yang berpengaruh dalam kelangsungan hidupnya, maka manusia
tidak mampu melakukan segala sesuatunya sendirian, maka disinilah fungsi

atau hakikat manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Dikatakan demikian,

karena manusia tidak mampu hidup sendiri sehingga harus hidup
bermasyarakat.
Terdapat

hal-hal

yang

menyebabkan

manusia

untuk

hidup

bermasyarakat, yaitu karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat

dalam diri manusia, contohnya antara lain:
1. Hasrat untuk memenuhi keperluan makanan dan minuman
2. Hasrat untuk membela diri
3. Hasrat untuk mengadakan keturunan
Dimana semenjak manusia dilahirkan, hal tersebut dinyatakan karena
manusia mempunyai dua keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu
dengan manusia disekelilingnya dan keinginan untukl menjadi satu dengan
suasana alam disekelilingnya.
B. Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Peranan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, maka
manusia berperan untuk mewujudkan hal-hal sebagai berikut:
1. Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya
2. Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
3. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
4. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki harkat dan martabat
yang mulia. Setiap manusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang
sama juga. Manusia sebagai makhluk hidup akan berupaya merealisasikan
segenap potensi dirinya, baik potensi jasmani maupun potensi rohani
Kemudian, manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial yang
memiliki arti manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang
lain.
Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kebutuhan akan orang lain dan interaksi sosial dapat membentuk kehidupan
berkelompok pada manusia untuk saling membantu sesama makhluk berakal
yang diciptakan Tuhan.

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi-implikasi seperti:

1.
2.
3.
4.

Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri

Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
Penghargaan akan hak-hak orang lain
Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.
Norma-norma yang dimaksud sebagai berikut:

1. Norma agama atau religi

Yaitu norma yang bersumber dari Tuhan yang diperuntukkan bagi
umatNya. Norma agama berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar
dijauhi umat beragama. Norma agama ada dalam ajaran-ajaran agama.
2. Norma kesusilaan atau moral
Yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak
kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar
manusia berbuat baik secara moral. Orang berkelakuan baik adalah orang
yang bermoral, sedangkan orang yang berkelakuan buruk adalah orang
tidak bermoral atau amoral.
3. Norma kesopanan atau adat
Adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada
lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini di maksudkan
untuk menciptakan keharmonisan hubungan antarsesama.
4. Norma hukum
Yaitu norma yang dibuat masyarakat secara remi (negara) yang
pemberlakuannya dapat dipaksakan. Norma hukum yang bersifat tertulis.

LAMPIRAN

Kumpulan pertanyaan pada saat presentasi, antara lain:

1. Apakah watak dan sifat berbeda? (Danish Davina)
2. Penjelasan tentang unsur-unsur yang berperan dalam manusia sebagai
makhluk individu? (Yulistia)
3. Apakah faktor-faktor yang ada di bahan presentasi selalu berpengaruh
mengenai pengaruhnya terhadap kepribadian? (Putri Rindi)
4. Ada sebuah problem di kehidupan nyata, dalam kehidupan bermasyarakat,
mengenai seseorang yang mempunyai penyakit sehingga orang tersebut di
kucilkan oleh keluarga maupun orang-orang yang tinggal di lingkungannya.
Menurut kelompok kami, bagaimana pemecahan masalah atau solusi untuk
problem ini dalam pandangan manusia sebagai makhluk sosial (Lina)