Disusun oleh:
Kelompok Tutorial 11
1. Rizky Maidisya Taqwin
2. Wahyu Faizal
3. Karina Aisyah
4. Ryan Arvisza
5. I.F Merlianda
6. Fiftin Desy
7. Muhammad Iqbal
8. Almas Dewi
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membahas tentang kehidupan sosial dan budaya, tatanan, nilai-nilai,
peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala aspek tentu saja
menyangkut subjek yang menciptakan dan menjalani hal tersebut, yaitu manusia.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan
alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif
maupun negatif.
Lingkungan adalah segala sesuatu hal yang ada disekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi biotik dan abiotik. Seringkali
lingkungan yang terdiri dari manusia disebut sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk suatu sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Semua memiliki perananya masingmasing dan saling berkaitan satu sama lain. Dan dari hal tersebut dapat muncul
berbagai problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat serta
isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat?
2. Apa saja isu-isu penting lintas budaya dan bangsa?
3. Bagaimana cara mengatasai problematika dan isu-isu penting lintas
budaya dan bangsa yang dihadapi masyarakat?
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Problematika Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait
secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M.
Setiadi, 2006). Menurut UU no 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur
yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial
budaya.
Unsur sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa,
dan karsa manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
alam setempat. Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai
hasil penemuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial budaya adalah sejumlah
manusia yang hidup berkelompok dan saling berinteraksi secara teratur guna
memenuhi kepentingan bersama yang terdiri dari pola interaksi antar budaya,
teknologi dan organisasi sosial, termasuk didalamnya jumlah penduduk dan
perilakunya dalam suatu lingkungan.
Berkembangnya kehidupan masyarakat disisi lain memunculkan suatu
problematika sendiri. Perubahan sosial merupakan konsekuensi logis dari adanya
saling pengaruh mempengaruhi saat interaksi sosial terjadi dalam lingkungan
sosial budaya masyarakat. Problema-problema sosial dapat timbul dari
kekurangan dalam diri manusia atau kelompok manusia yang bersumber dari
faktor ekonomi, biologis, psikologis, dan kebudayaan. Dan setiap masyarakat
memiliki norma-norma yang menyangkut kesejahteraan, kebendaan, kesehatan,
dan penyesuaian diri.
2.
3.
pengangguran.
Problem sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
Problem sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
4.
disorganisasi.
Problem sosial karena kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan,
kenakalan remaja, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.
Sosiologi berusaha menentukan kriteria apakah suatu permasalahan dapat
dikatakan problema sosial atau tidak. Ukuran atau kriteria untuk menentukan
tersebut adalah sebagai berikut (Soerjono Soekanto, 1982).
a.
Kriteria utama untuk menentuan problema sosial adalah tidak adanya
persesuaian antara ukuran atau nilai sosial dengan kenyataan atau tindakan
b.
c.
diperbaiki,
dibatasi,
bahkan
dihilangkan.
Sedangkan latent
social
masyarakat.
Sebaliknya,
hal
yang
mendapat
perhatian
sosial.
Sebaliknya,
daya
tampung
lingkungan
sosial
akan
a.
Kekurangan pangan
Pangan merupakan komoditi penting dan setrategis, mengingat pangan adalah
dipaham
Kemiskinan
dipahami
dalam
berbagai
cara.
Pemahamannya
mencangkup:
- Gambaran akan kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan seharihari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan.
-
Gambaran
tentang
kbutuhan
sosial,
termasuk
keterkucilan
sosial,
penduduk
dunia
kebanyakan
terdapat
di
negara-negara
BAB III
KESIMPULAN
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Semua memiliki perananya masingmasing dan saling berkaitan satu sama lain. Dan dari hal tersebut akan muncul
berbagai problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat serta
isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa dan kita harus bisa
menanganinya secara bijak.