Bare,
2002).
BPH
merupakakan
pertumbuhan
nodul-nodul
pertumbuhan/pembesaran
prostat.
Kelenjar
prostat
akan
Penggunaan
fitoterapi
yang
ada
di
dilakukan
dengan
transuretra
menggunakan
cairan
irigan
Tujuan
Urinary elimination
Urinary continence
Kriteria hasil:
Kandung kemih
kosong secara penuh
Tidak ada residu urin
>100-200 cc
Intervensi
Urinary retention care:
1. Kaji haluaran urin dan sistem
drainase, khususnya selama
irigasi berlangsung
2. Monitor intake dan output
3. Stimulasi refleksnbladder
dengan kompres dingin pada
abdomen
4. Kateterisasi jika perlu
Nyeri
akut
berhubungan
dengan
spasmus
kandung kemih dan
insisi sekunder pada
pembedahan, dan
pemasangan kateter.
Resiko perdarahan
berhubungan
dengan insisi area
bedah
vaskuler
(tindakan
pembedahan),
reseksi
bladder,
kelainan
profil
darah
Resiko
infeksi
berhubungan
dengan
prosedur
invasif: alat selama
Pain level
Pain control
Comfort level
Kriteria hasil:
Mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali
nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda
nyeri)
Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
Blood lose severity
Blood koagulation
Tidak ada hematuria
dan hematemesis
Kehilangan darah yang
terlihat
Tekanan darah dalam
batas normal sistole dan
diastole
Tidak ada distensi
abdominal
Hemoglobin dan
hematrokrit dalam batas
normal
Plasma, PT, PTT dalam
batas normal
Immune status
Knowledge: infection
control
Risk control
Pain management:
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
2. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi
(relaksasi atau nafas dalam)
4. Tingkatkan istirahat
5. Evaluasi kefektifan kontrol
nyeri
Analgesic administration:
1. Kolaborasikan pemberian
analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
Bleeding percautions:
1. Monitor tanda-tanda perdarahan
2. Lindungi pasien dari trauma
yang dapat menyebabkan
perdarahan
3. Hindari mengukur suhu lewat
rektal
Bleeding reduction: wound
1. Gunakan ice pack pada daerah
perdarahan
2. Lakukan pressure dressing pada
area luka
Infection control:
1. Pertahankan teknik isolasi
2. Cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
pembedahan,
Klien bebas dari tanda
kateter,
irigasi
dan gejala infeksi
kandung
kemih Menunjukkan
sering
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
Resiko
terhadap
disfungsi
seksual
berhubungan
dengan ketakutan
impoten akibat dari
pembedahan.
e. Daftar pustaka
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8.
Jakarta: EGC.
Huda, Amin. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawtan Berdasarkan Diagnosa
Medis Dan NANDA NIC-NOC, Jilid 1. Jakarta: Medication Publishing.
Hudak and Gallo. 1994. Critical Care Nursing, A Holistic Approach.
Philadelpia: JB Lippincott company.
NANDA. 2013. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A dan Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Volume 2. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda, G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta: EGC.