Biomekanik trauma adalah proses / mekanisme kejadian kecelakaan pada saat sebelum,
saat dan sesudah kejadian. Keuntungan mempelajari biomekanik trauma adalah dapat
mengetahui bagaimana proses kejadian dan memprediksi kemungkinan bagian tubuh atau organ
yang terkena cedera. Pengetahuan akan biomekanik trauma penting karena akan membantu
dalam mengerti akibat yang ditimbulkan trauma dan waspada terhadap jenis perlukaan tertentu.
Oleh karena itu penting sekali bagi setiap petugas penanganan gawat darurat untuk bertanya :
1. Apa yang terjadi ?
2. Apa cedera yang mungkin diderita korban ?
Tanpa mengetahui mekanisme kejadiannya kita tidak dapat meramalkan cedera apa yang
terjadi dan hal ini akan menimbulkan bahaya bagi penderita. Biomekanik juga merupakan sarana
penting untuk melakukan triage dan harus disampaikan ke dokter gawat darurat atau ahli bedah.
Sebagai contoh beratnya kerusakan kendaraan pada kejadian kecelakaan merupakan sarana
pemeriksaan triage non fisiologis.
Informasi yang rinci mengenai biomekanik dari suatu kecelakaan dapat membantu
identifikasi sampai dengan 90 % dari trauma yang diderita penderita. Informasi yang rinci dari
biomekanik trauma ini dimulai dengan keterangan dari keadaan / kejadian pada fase sebelum
terjadinya kecelakaan seperti minum alkohol, pemakaian obat, kejang, sakit dada, kehilangan
kesadaran sebelum tabrakan dan sebagainya. Anamnesis yang berhubungan dengan fase ini
meliputi :
a. Tipe kejadian trauma, misalnya : tabrakan kendaraan bermotor, jatuh atau trauma / luka
tembus.
b. Perkiraan intensitas energi yang terjadi misalnya : kecepatan kendaraan, ketinggian dari
tempat jatuh, kaliber atau ukuran senjata.
c. Jenis tabrakan atau benturan yang terjadi pada penderita : mobil, pohon, pisau dan lain-lain.
Mekanisme trauma dapat diklasifikasikan sebagai berikut : tumpul, tembus, termal dan ledakanm
(Blast Injury). Pada semua kasus diatas terjadi pemindahan energi (Transfer energy) kejaringan,
atau dalam kasus trauma thermal terjadi perpindahan energi (panas /dingin) kejaringan.
Pemindahan energi (transfer energy) digambarkan sebagai suatu gelombang kejut yang bergerak
dengan kecepatan yang bervariasi melalui media yang berbeda-beda. Teori ini berlaku untuk
semua jenis gelombang seperti gelombang suara, gelombang tekanan arterial, seperti contoh
shock wave yang dihasilkan pada hati atau korteks tulang pada saat terjadi benturan dengan suatu
objek yang menghasilkan pemindahan energi. Apabila energi yang dihasilkan melebihi batas
toleransi jaringan, maka akan terjadi disrupsi jaringan dan terjadi suatu trauma.
Untuk menghindari terjepit kendaraan atau objek yang akan ditabraknya pengendara
mungkin akan menjatuhkan kendaraannya untuk memperlambat laju kendaraan dan
memisahkanny dari kendaraan. Cara ini dapat menimbulkan cedera jaringan lunak yang sangat
parah.
d. Helm (helmets)
Walaupun penggunaan helm untuk melindungi kepala agak terbatas
namun
penggunaannya jangan diremehkan. Helm didesain untuk mengurangi kekuatan yang mengenai
kepala dengan cara mengubah energi kinetik benturan melalui kerja deformasi dari bantalannya
dan diikuti dengan mendistribusikan kekuatan yang menimpa tersebut seluas-luasnya. Secara
umum petugas gawat darurat harus berhati-hati dalam melepas helm korban kecelakaan roda
dua, terutama pada kecurigaan adanya fraktur servical harus tetap menjaga kestabilan kepala dan
tulang belakang dengan cara teknik fiksasi yang benar.
Secara umum keadaan yang harus dicurigai sebagai perlukaan berat (walaupun penderita
mungkin dalam keadaan baik) adalah sebagai berikut :
- Penderita terpental , antara lain :
Pengendara motor