Anda di halaman 1dari 28

Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.

Kes

Definisi
Fosforilasi oksidatif merupakan proses

pembentukan ATP akibat transfer elektron dan


NADH atau FADH2 ke O2 melalui serangkaian
pengemban elektron (rantai respirasi).
Proses ini terjadi pada membran dalam
mitokondria.
Proses ini merupakan sumber utama
pembentukan ATP pada organisme aerob.

Manfaat biomedis
Manusia hidup memerlukan energi.Energi ini

tersedia dalam bentuk ATP.


Disfungsi rantai respirasi dapat menyebabkan
sindrom MELAS ( Mitokondrial Myopathy,
Encephalopathy, Lactacidosis dan Stroke).

Struktur dan fungsi


mitokondria
Mitokondria adalah organel yang ukuranya

sebesar bakteri (1 x 2 m), terdapat pada


hampir semua sel eukariotik.
Pada tiap sel dijumpai sekitar 2000
mitokondria.
Mitokondria dilindungi oleh dua membran
yaitu satu membran mitokondria bagian luar
dan satu bagian dalam berlipat (krista).

lanjutan

Membran bagian luar membentuk pori-pori

yang dapat dilewati molekul yg kecil dari 10


kDa.Membran mitokondria bagian dalamtidak
dapat dilewati langsung hampir seluruh
molekul kecuali O2, CO2 dan H2O.
Mitokondria sebagai pembangkit energi sel.
Dimitokondria berlangsung proses perubahan
piruvat menjadi aetil-KoA,daur asam sitrat,
rantai pernafasan dan sintesis ATP ( bersamasama dikenal sebagai fosforilasi oksidatif).

Rantai Respirasi
Mengumpulkan, mengangkut unsur equivalen

pereduksi (H+) dan memberikan pada reaksi


akhir yaitu oksigen untuk membentuk air.
Transport elektron ini mengalirkan elektron
dari elektromagnetik ke sistem elektron yg
memiliki Eo lebih (elektropositip).
Setiap anggota rantai respirasi bersifat
spesifik bagi senyawa pemberi dan penerima
elektron, misal NADH memindahkan elektron
ke NADH dehidrogenase, tetapi tak dapat
memidahkan elektron secara langsung ke
sitokrom b atau sitokrom c.

Bagan Rantai Respirasi


Asam amino
NH2
CO2
2H

Piruvat
CO2
2H
asetil KoA

2H

Oksaloasetat
Malat
2H
Fumarat
Suksinat
2H
GTP

asam lemak
tahap I

sitrat
isositrat
CO2
2H
alpa ketoglutarat
CO2
2H
suksinil KoA
tahap II

NADH
2eNADH dehidrogenase
2eUbiquinon
2eSitokrom b
2eSitokrom c1
2eSitokrom c
2eSitokrom oksidase

ADP + Pi
ATP
ADP +Pi
tahap III
ATP
ADP +Pi
ATP

2e2H + 1/2O2

H2O

Rantai pernafasan
Ada 4 kompleks :
NADH-Q-reduktase (NADH-dehidrogenase).
Suksinat-Q-reduktase, komplek ini yg tidak
temasuk pompa proton.
Sitokrom reduktase
Sitokrom oksidase

Komplek I NADH Dehidrogenase


NADH + H+ + FMN

NADH

FMN

NAD+

FMNH2

FMNH2 + NAD+
Fe-S tered Q

Fe-S teroks

QH2

lanjutan

NADH dehidrogenase membran mitokondria

sebelah dalam hanya dalam menerima


elektron dari NADH dalam matrik, karena
membran dalam tidak permeabel terhadap
NADH dari matrik maupun sitosol sehingga
NADH dari glikolisis di luar mitokondria
diperlukan sistem yg mengangkut equivalen
pereduksi sitosol (sistem ulang-aling
malat-aspartat).

lanjutan

Equivalen pereduksi NADH sitosol

pertama-tama dipindahkan ke oksaloasetat


sitosol,oleh malat dehidrogenase sitosol
menghasilkan malat.
Malat yang terbentuk membawa equivalen
pereduksi diangkut melalui membran
dalam oleh sistem dikarboksilat.
Equivalen pereduksi kemudian dipindahkan
ke NAD+ matriks oleh malat dehidrogenase
pada matriks, mereduksi NAD+ menjadi
NADH.NADH yg dihasilkan dioksidasi oleh
rantai transport elektron mitokondria.

lanjutan

Oksaloasetat yg terbentuk tak dapat

melalui membran dari matriks kembali ke


sitosol, tetapi diubah oleh transaminase
menjadi aspartat, yg dapat melewati
membran dg bantuan sistem transport
asam amino.
Pada komplek I ini terpompa empat H+ dari
matriks ke sisi sitosol membran dalam
mitokondria.
Mekanisme konversi potensial elektron
menjadi daya gerak proton belum diketahui.

Ubiquinon (Q=koenzim
Q)
Suatu kinon hidrofik yg berdifusi cepat di
membran dalam mitokondria.
Ubiquinon juga membawa elektron dari NADH
dan FADH2
Pembentuk lipid mitokondria
Rumus bangun mirip vitamin K dan vitamin E

Kompleks II suksinat-Qreduktase
Dari daur asam sitrat pada oksidasi

suksinat menjadi fumarat oleh suksinat DHase (bag komplek II). FADH2 tidak
meninggalkan komplek. Elektronnya
ditransfer ke pusat Fe-S kemudian ke Q
(masuk ke rantai pernasan).
Gliserol fosfat dehidrogenase dan asil ko A
dehidrogenase yg menstransfer elektron
potensial tinggi ke Q membentuk QH 2
(Quinol, bentuk tereduksi).

Lanjutan komplek II

Komplek II tidak memompa proton karena

perubahan energi bebas dari reaksi yg


dikatalisis terlalu kecil

Komplek III Sitokrom


Reduktase
Sitokrom merupakan protein pemindah
elektron yg mengandung hem sebagai gugus
prostetik.
Sitokrom reduktase ini mengandung sitokrom
b1, komplek Fe-S dan sitokrom c.
Sitokrom tersusun dalam urutan potensial
redoks yg meningkat (b-c1-c-a3).
Sitokrom b menerima elektron dari ubiquinon
dan sitorom c1 selanjutnya memberikan
elektron yang diterima ke sitokrom c.

Komplek IV sitokrom
Mengkatalisis transfer elektron dari
oksidase
ferositokrom c (bentuk tereduksi) ke O

4 sit c (+2) +4 H+ + O2
4 sit c (+3)
+ 2 H2 O
Sitokrom oksidase mengandung:
2 gugus hem A yaitu hem a, hem a3
2 ion tembaga yaitu CuA dan CuB.
Sitokrom oksidase mempunyai afinitas yg
sangat tinggi tehadap oksigen sehingga
memungkinkan rantai respirasi berfungsi
dengan kecepatan maksimum sampai jaringan
kehabisan O2. Reaksi ini irreversibel

lanjutan

Empat elektron dialirkan ke O2 untuk direduksi

sempurna menjadi 2 H2O dan secara


bersamaan proton dari matrik mitokondria
dipompa ke sisi sitosolmembran dalam
mitokondria.
Jika hanya 2 elektron yg dialirkan ke O2 hingga
O2 hanya tereduksi sebagian maka produknya
adalah hidrogen peroksida (H2O2). Jika O2
menerima hanya 1 elektron maka produk
yang dihasilkan radikal superoksida (O2-).
2O2 + 2H+ --------SOD---------- H2O2 +O2
2H2O2------------Katalase------- 2H2O + O2

Mekanisme Fosforilasi
Oksidatif
Hipotesis kimiawi sekarang kurang diyakini
kebenaranya.
Teori kemiaosmotik dari mitcell.

Teori kemiaosmotik
Mitcell
Energi dari oksidasi komponen rantai

respirasi menghasilkan ion hidrogen (proton


H+), yg dipompakan keluar membran, yg
digerakkan oleh komplek rantai respirasi I,III
dan IV sebagai pompa proton. Hingga
mengakibatkan perbedaan potensial.
Selisih perbedaan potensial terdiri dari
potensial elektrokimia (selisih PH) dan
potensial listrik.
Sehingga ruangan matrik sebelah dalam
menjadi basa dan medium lingkungannya
menjadi lebih asam.

lanjutan
Terjadinya perbedaan potensial listrik

sepanjang membran dalam, karena


pergerakan H+ dari matrik ke luar
menyebabkan daerah luar membran menjadi
lebih elektropositif dan daerah sebelah dalam
bersifat elektronegatif.F1, F0 sub unit protein
mitokondria yang menggunakan energi dari
gradien proton untuk meningkatkan
fosforilasi.

Enzim ATP sintase yg berada dalam


membran membentuk ATP
Selisih potensial elektrokimia yg digunakan

untuk menggerakkan enzim ATP sintase


terdapat pada F, yaitu sub unit membran
dalam yg menjulur ke dalam matrik.
Enzim ini dengan adanya ADP + Pi diubah
menjadi ATP.

Zat yang menghambat fosforilasi


oksidatif
A.Inhibitor rantai respirasi
1.Mencegah oksidasi subtrat yg berhubungan
langsung dengan rantai respirasi melalui enzim
dehidrogenase berikatan NAD dengan
menyekat pemindahan dari Fe-S ke Q yaitu:
a. Gol barbiturat: amobarbitol.
b. Antibiotik piesidin A.
c. Insektisida serta racun ikan rotenon.

lanjutan

2.Inhibisi komplah II
Inhibitor kompetitif enzim suksinat dehidrogenase

malonat.
Hambat pemindahan unsur ekuivalen pereduksi
dari enzim suksinat dehidrogenase ke Q yaitu:
Karboksin dan TTFA (Fe-chelating agent),
menghambat rantai respirasi antara sitokrom b
dan c yaitu: dimerkaprol dan antimisin A.
Menghambat sitokrom oksidase dapat
menghentikan rantai respirasi secara total misal:
H2S, CO dan Sianida. Manusia yg keracunan
ketela akan menghambat komplek IV rantai
pernafasan ini, karena ketela mengandung KCN.

lanjutan

B.Inhibitor fosforilasi oksidatif:


Oligomisin: blokade proses fosforilasi pada F 0

(Faktor O).
Atraktilosid hambat F0 yg menghambat
pengangkutan ADP ke dalam mitokndria dan
ATP ke luar mitokondria.

C.Pemutus rangkaian (uncoupler).


Memisahkan oksidasi rantai pernafasan dengan

fosforilasi (in vivo), sehingga membuat rantai


respirasi tak terkendali oleh karena konsentrasi
ADP atau Pi tidak lagi membatasi laju respirasi.
Cotoh: 2,4 diklorofenol, dinitrokresol,
pentaklorofenol.

lanjutan

Kelainan didapat pada mitokondria


Keracunan tempe bongkrek (asam bongkrek)
inhibitor dari adenine nucleotida transporter
(ANT).
ANT: protein tansmemban mitokondria yg
berfungsi: transpor ADP dari sitoplasma ke
organel. Transpor ATP dari mitokondria keluar.

Therapi
Tergantung strategi metabolik by pass

dengan cara membuat jalan pintas. Cotoh:


Myopathy (defisiensi kompleks respirasi III).
Terapi dengan menadion dan vitamin C dosis
tinggi yang berfungsi sebagai akseptor
elektron.
Sindrom MELAS (mitokondria Myopathy,
Enchepalopaty, Lactacidosis dan Stroke).
Terapi dengan menukar mitkondria DNA cacat
dengan mitokondria DNA normal dengan cara
nuclear transfer, fertilisasi in vitro.

Wassalamualaikum
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai