Diagram Kontrol Variabel
Diagram Kontrol Variabel
ABSTRAK
Kualitas merupakan ukuran seberapa baik produk itu sesuai dengan spesifikasi dan kelonggaran
yang disyaratkan dalam rancangan. Kualitas menjadi factor dasar keputusan konsumen dalam
banyak produk dan jasa. Dalam hal ini kualitas memegang peranan penting dalam menentukan
penjualan dan berapa hasil yang akan diterima perusahaan. Diperlukan suatu pengendalian kualitas
untuk menjaga kualitas produk dan jasa yang dihasilkan. PT. ZZZ memproduksi Cylinder Liner
type RC100 yang bahan bakunya berasal dari perusahaan rekanan pemesan Cylinder Liner. PT.
ZZZ(Persero) membuat Cylinder Lyner tersebut sesuai dengan spesifikasi pemesan yaitu
menyangkut diameter silinder. Agar dapat memenuhi spesifikasi perusahaan pemesan dan
mengontrol kualitas silinder maka diperlukan pembuatan diagram control pada proses
pengendalian kualitas. Data pengamatan diambil dari laporan Kerja Praktek mahasiswa dengan
judul Analisis Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Cylinder Liner di PT. ZZZ. Variabel
yang digunakan dalam praktikum ini adalah variabel diameter Cylinder Liner Type RC100 pada
proses dua ( Raving II ) yaitu pada proses pengerjaan sisi bagian dalam (finish), yaitu untuk
mencapai ukuran 51.5+0.05. Dimana digunakan jumlah subgrup (m) sebanyak 10 dan jumlah sample
tiap subgroup (n) sebanyak 5 data. Dari diagram kendali individu terlihat bahwa terdapat data yang
out of control pada pengamatan ke-16. Data pada pengamatan tersebut tidak dapat langsung
dihilangkan karena tidak diketahui penyebab out of controlnya. Perlu dilakukan penelusuran
penyebab out of control pada pengamatan tersebut untuk selanjutnya dibuat diagram kontrol yang
baik. Pada diagram kontrol X R dan X S semua data berada dalam batas control. Dilihat
dari lebar batas kontrolnya diagram kontrol X S lebih baik jika dibandingkan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas merupakan ukuran seberapa baik produk itu sesuai dengan
spesifikasi dan kelonggaran yang disyaratkan dalam rancangan. Kualitas menjadi
faktor dasar keputusan konsumen dalam banyak produk dan jasa. Dalam hal ini
kualitas memegang peranan penting dalam menentukan penjualan dan berapa
hasil yang akan diterima perusahaan. Diperlukan suatu pengendalian kualitas
untuk menjaga kualitas produk dan jasa yang dihasilkan. Pengendalian kualitas
tersebut
meliputi
aktivitas
pengukuran
ciri-ciri
kualitas
produk,
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
digunakan pada
(grafik R),
namun grafik R lebih banyak digunakan. Biasanya grafik R dan grafik X yang
terpisah dibuat untuk tiap karekteristik kualitas menarik perhatian. Apabila
karekteristik kualitas saling rapat berhubungan dapat mengakibatkan hasil yang
kurang bagus. Grafik X dan R termasuk teknik pengendalian proses statistik
yang paling berguna dan penting.
2.1.3
deviasi standart
x1 x 2 ... x n
n
Diketahui bahwa
(2.1)
Z / 2 x Z 2
(2.2)
batas kendali atas dan bawah pada grafik pengendali mean sampel. Untuk Z
nilai tersebut ditaksir dari sampel-sampel pendahuluan yang diambil prosess itu
diduga terkendali. Biasanya taksiran ini didasarkan pada paling sedkit 20 sampai
25 sampel. Sampel-sampel kecil dari pembentukan himpunan bagian rasional
yang kenyataannya biaya pengambilan dan pemeriksa sampel dengan pengukuran
variabel relati tinggi. Misalnya x 1 , x 2 ,...., x m adalah rata-rata tiap sampel. Maka
penaksir terbaik untuk rata-rata proses adalah rata-rata keseluruhannya,
rumusnya adalah
x
x 1 x 2 .... x m
m
(2.3)
Untuk membuat batas kendali pada saat akan memusatkan pada metode
rentang perlu penaksir untuk deviasi standart
Jika x1,x2,..,xn sampel berukuran n, maka rentang sampel tersebut adalah selisih
observasi terbesar dan terkecil yakni
R= xmax - xmin
(2.4)
dan
Parameter distribusi W adalah fungsi ukuran sampel n dan meannya adalah d2.
Sehingga penaksir untuk
adalah
ukuran sampel dapat dilihat di tabel. Misalkan R1, R2, ..., Rn adalah rentang m
sampel, rumus rentang rata-ratanya sebagai berikut.
R
R1 R2 ... Rm
m
(2.5)
(2.6)
digunakan
3
d2 n
Centre line =
LCL = x
3
d2 n
(2.7)
UCL adalah nilai batas atas dari grafik X dan LCL adalah nila batas bawah dari
grafik X .
Kuantitas (A2 ) adalah konstan yang hanya tergantung pada ukuran sampel. A2
adalah
A2
(2.8)
d2 n
x A2 R
LCL =
(2.9)
x A2 R
R d 3 . Jika
tidak
R
diketahui menaksir R dengan R d 3
. Dengan demikian parameter grafik R
d2
UCL = R + 3 R = R + 3d 3
d2
Centre line = R
R
LCL = R - 3 R = R - 3d 3
d2
Misalkan D3 1 3
(2.10)
d3
d3
dan D4 1 3
d2
d2
(2.11)
UCL adalah nilai batas atas dari grafik R dan LCL adalah nila batas bawah dari
grafik R .
Konstan D4 dan D3 untuk berbagai nilai n dapat dilihat pada tabel.
Centre line =
LCL = 3
Kuantitas 3/
(2.12)
(2.13)
pengendali adalah :
UCL = d 2 + 3 d 3
Centre line = d 2
LCL = d 2 - 3 d 3
(2.14)
adalah
UCL = D2
Centre line = D2
LCL = D3
(2.15)
proses ditaksir secara langsung tidak melalui R. Jika tidak 2 diketahui, maka
penaksir tak bias untuk 2 adalah variansi sampel. Rumusnya sebagai berikut.
n
S2
(x
i 1
x )
(2.16)
n 1
. Jika
UCL = c 4 + 3 1 c 2
LCL
c 4
3 1 c 2
(2.17)
Sedangkan definisi konstannya adalah
B5 = c 4 - 3 1 c 4 2
B6 = c 4 +3 1 c 4 2
(2.18)
(2.19)
1 m
Si
m i 1
+3
Centre line =
S
1 c4 2
c4
S
(2.20)
LCL =
-3
S
1 c4 2
c4
(2.21)
3
3
2
2
dan B4 = 1+
c
4
c4
c4 1 c 4
(2.22)
LCL = B3 S
(2.23)
sekawannya yakni :
3S
UCL = x c
4
Centre line =
3S
LCL = x c
(2.24)
UCL adalah nilai batas atas dari grafik X dan LCL adalah nila batas bawah dari
grafik X .
Misalkan konstan A3 3(c 4 n ), maka parameter grafik S dapat diltulis
sebagai berikut :
UCL =
x A3 S
Centre line =
LCL =
(2.25)
x A3 S
+3
R
d2
10
Cebter line =
LCL =
-3
R
d2
(2.29)
UCL adalah nilai batas atas dari diagram kontrol individu dan LCL adalah nila
batas bawah dari diagram kontrol individu.
2.2 Tinjauan Kasus
Untuk menggontrol diameter Cylinder Liner Type RC100 maka harus
diketahui proses pembuatan Cylinder tersebut. Pembuatan Cylinder Liner Type
RC100 melalui enam proses yaitu :
2.2.1. Proses awal
Proses awal adalah proses Raving (kasar), yaitu mengerjakan kode:
(a) Ukuran permukaan, yaitu untuk mencapai ukuran 34 0.5 .
(b) Diameter dalam, yaitu untuk mencapai ukuran 49(mox).
2.2.2. Proses satu
Adalah proses Cutting, yaitu mengerjakan kode:
(a) Untuk mencapai ukuran yang telah ditentukan, yaitu 73.7 0.1 .
(b) Untuk mencapai ukuran yang telah ditentukan, yaitu 26.3 0.1 .
(c) Untuk mencapai ukuran yang telah ditentukan, yaitu 25 0.1 .
(d) Untuk mencapai ukuran yang telah ditentukan, yaitu 63 11.1 .
(e) Untuk mencapai ukuran yang telah ditentukan, yaitu 57 .
(f) Untuk mencapai ukuran yang telah ditentukan, yaitu 62 0.25 .
2.2.3. Proses dua
Adalah proses Raving II, yaitu mengerjakan kode:
(a) Mengerjakan sisi bagian dalam (finish), yaitu untuk mencapai ukuran
51.5+0.05.
(b) Mengerjakan permukaan atas, yaitu untuk mencapai ukuran
4.4 0.05 .
11
Keterangan :
1. Raving (Kasar)
2.Cutting
3. Raving II
4. Grinding
5. Finishing
6. Drilling
= Proses produksi
= Proses produksi
yang diukur
6
Gambar 2.1 Diagram Proses Produksi
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam pelaksanaan praktikum ini, dibutuhkan data dan perlu diketahui
variabel penelitian yang digunakan. Selain itu, dalam praktikum ini juga
dilakukan anlisa secara sistematis. Sehingga, pada bab ini akan dijelaskan sumber
data yang kami peroleh, variabel penelitian yang digunakan, dan langkah-langkah
sistematis yang dilakukan dalam analisa.
3.1 Sumber Data
Data dalam praktikum ini diambil dari laporan Kerja Praktek dari Basuki
Kurniawan dengan judul Analisis Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi
Cylinder Liner di PT. ZZZ(Persero).
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam praktikum ini adalah variabel diameter
Cylinder Liner Type RC100 pada proses dua ( Raving II ) yaitu pada proses
pengerjaan sisi bagian dalam (finish), yaitu untuk mencapai ukuran 51.5 +0.05.
13
Digunakan jumlah subgrup (m) sebanyak 10 dan jumlah sample tiap subgroup (n)
sebanyak 5 data sehingga jumlah seluruh data sebanyak 50 data.
3.3 Langkah Analisa
3.3.1 Metode Analisa
Kegiatan praktikum ini menggunakan salah satu metode dalam ilmu
pengendalian kualitas yaitu diagram kontrol variabel. Tahap analisanya adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
tidak
ya
Uji kerandoman
Penambahan Data
tidak
Uji kenormalan
Transformasi
Pengolahan Data
14
ya
ya
Menghilangkan data
di luar kontrol
Tidak
Data dalam
batas
kontrol
Membuat diagram
kontrol baru
Kesimpulan
Gambar 3.1 Diagram Alur Analisa
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menjelaskan mengenai ukuran pemusatan dan
persebaran data yang terdapat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Diameter Cylinder
Total
Variable
Diameter
Cylinder
Count
Mean SE
50
51.531
Mean
StDev
0.00127
0.00896
Minimum
Maximum
Range
51.505
51.55
0.045
15
Daerah Penolakan :
P_value = 0,086
P_value > maka gagal tolak Ho.
Kesimpulan : Data 50 Cylinder Liner Type RC100 telah terambil secara
acak.
Tabel 4.2 Run Test Diameter Cylinder
Keterangan output Run Test
Runs above and below K
The observed number of runs
The expected number of runs
Observation above K
Observation below K
P-value
Nilai
51.5312
20
26
25
25
0.086
16
Hipotesis :
Ho : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
0.05
Daerah Penolakan:
P_value > 0,15
P_value > maka terima Ho
Kesimpulan : Data 50 Cylinder Liner Type RC100 berdistribusi normal.
Mean
StDev
N
KS
P-Value
95
90
51.53
0.008965
50
0.071
>0.150
Percent
80
70
60
50
40
30
20
10
5
51.50
51.51
51.52
51.53
Diameter Cylinder
51.54
51.55
17
I ndividual Value
51.56
UCL=51.55682
51.54
_
X=51.5312
51.52
LCL=51.50558
51.50
1
11
16
21
26
Observation
31
36
41
46
UCL=0.03147
Moving Range
0.03
0.02
__
MR=0.00963
0.01
0.00
LCL=0
1
11
16
21
26
Observation
31
36
41
46
18
51.54
__
X=51.5312
51.53
51.52
LCL=51.51827
1
10
Sample
Sample Range
0.048
UCL=0.04739
0.036
_
R=0.02241
0.024
0.012
0.000
LCL=0
1
10
Sample
X S
X S
X S
sebagai berikut.
Xbar-S Chart of Diameter Cylinder
UCL=51.54413
Sample Mean
51.54
__
X=51.5312
51.53
51.52
LCL=51.51827
1
10
Sample
Sample StDev
0.020
UCL=0.01892
0.015
_
S=0.00906
0.010
0.005
0.000
LCL=0
1
10
Sample
19
X S
Hasil yang diperoleh dari diagram kendali individu tersebut terlihat bahwa
terdapat data yang out of control pada pengamatan ke-16 sehingga proses belum
terkontrol. Untuk data subgrup, diagram kendali X - R dan
X S
semua data
berada dalam batas kontrol bawah dan batas kontrol atas sehingga proses sudah
terkontrol. Terdapat perbedaan analisa antara diagram control individu dan
subgroup.
Jika dilihat dari batas kontrol yang diperoleh dari masing-masing diagram
kontrol yang telah terkontrol yaitu:
Tabel 4.3 Perbandingan Lebar Batas Kontrol
Individu
Xbar-R
Xbar-S
IV
MR
Mean
Range
Mean
Stdev
Batas
Kontrol
Atas
51.56
0.03147
51.54
0.047
51.54
0
Batas
Kontrol
Bawah
51.5
0
51.52
0
51.52
0
X S
lebar batas kontrol untuk standart deviasinya sebesar 0,19. Sehingga dilihat dari
lebar batas kontrolnya diagram kontrol
X S
dengan diagram kontrol individu dan diagram kontrol X R . karena lebar batas
kontrolnya lebih sempit.
20
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Data 50 diameter Cylinder Lyner type RC100 yang telah dianalisis
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara deskriptif dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 50 data. Mean
atau nilai rata-rata dari 50 data tersebut adalah 51,531 gram. Dengan
standart error mean sebesar 0,00127 dan standart deviasi sebesar 0,00896.
Nilai minimumya 51,505 sedangkan nilai maksimumnya 51,550. Sehingga
rangenya sebesar 0,045.
2. Dari diagram kendali individu terlihat bahwa terdapat data yang out of
control pada pengamatan ke-16 sehingga proses belum terkontrol. Data
21
X S
semua data berada dalam batas kontrol bawah dan batas kontrol atas.
Proses produksi dalam perusahaan tersebut sudah berada dalam kontrol.
Berbeda dengan analisa pada data individu.
4.
X S
5.2 Saran
Dari diagram kendali individu terlihat bahwa terdapat data yang out of
control pada pengamatan ke-16 sehingga proses belum terkontrol. Perlu dilakukan
penelusuran penyebab out of control pada pengamatan tersebut agar kemudian
dapat dibuat diagram kontrol yang baik. Perlu dilakukan pengawasan secara
kotinyu agar jika terjadi kejadian di luar batas kontrol dapat segera ditangani.
Pengendalian kualitas terus dibutuhkan dalam proses produksi untuk menjaga
kualitas produk.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Basuki (2000), Laporan Kerja Praktek Analisis Pengendalian
Kualitas
Pada
Proses
Produksi
Cylinder
Liner
di
PT.
ZZZ(Persero).Sidoarjo.
Montgomery, Douglas C (1998), Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik
Terjemahan cetakan ke 5 , Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Montgomery, Douglas C (2005), Introduction to Statistical Quality Control
John Willey and Sons.Inc, USA.
22
5th
LAMPIRAN
Berikut data subgrup diameter Cylinder Lyner type RC100
No.Subgroup
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
x1
51.53
51.516
51.515
51.505
51.525
51.53
51.524
51.53
51.53
51.525
x2
51.53
51.525
51.53
51.53
51.527
51.527
51.526
51.526
51.522
51.52
x3
51.525
51.52
51.53
51.55
51.549
51.527
51.55
51.543
51.549
51.532
23
x4
51.54
51.538
51.536
51.538
51.534
51.538
51.539
51.532
51.539
51.535
x5
51.533
51.534
51.532
51.532
51.536
51.537
51.532
51.534
51.519
51.534