BAB I
PENDAHULUAN
Usia Industri Perminyakan di Indonesia yang masih relatif muda, tepatnya pada tanggal 15
Juni 2000 yang berusia 115 tahun. Sedangkan usia PT. PERTAMINA sendiri pada tanggal
10 Desember 2007 tepat berusia 50 tahun, sehingga PT. PERTAMINA (Persero) memegang
peranan penting dalam pembangunan nasional antara lain:
PROPINSI
KAPASITAS
(BPSD)
RU I Pangkalan Brandan
Sumatera Utara
RU II Dumai dan Sungai Pakning Riau
RU III Plaju dan Sungai Gerong
Sumatera Selatan
RU IV Cilacap
Jawa Tengah
RU V Balikpapan
Kalimantan Timur
RU VI Balongan
Jawa Barat
RU VII Kasim, Sorong
Papua Barat
KAPASITAS
TOTAL
* RU I Pangkalan Brandan saat ini sudah tidak berproduksi lagi sejak Januari 2007
5.000
170.000
133.700
330.000
253.600
125.000
10.000
1.022.300
Sumber : PERTAMINA,2007
Ket
: BPSD adalah Barrel Per Stream Day
Saat ini kilang RU I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara dengan kapasitas pengolahan 5.000
BPSD sudah tidak beroperasi lagi dikarenakan beberapa sumur yang dijadikan sumber feed
sudah tidak berproduksi lagi. Lokasi kilang PERTAMINA RU VI di Indonesia dapat dilihat pada
Gambar 1.1 berikut.
dapat
mendorong
seluruh
jajaran
pekerja
untuk
memiliki
sikap
enterpreneurship dan costumer oriented yang terkait dengan persaingan yang sedang dan
akan dihadapi perusahaan.
Adapun pergantian logo tersebut bertujuan agar dapat membangun semangat baru,
mendukung Coorporate culture bagi semua pekerja, mendapatkan image yang baik
diantara global oil dan gas companies serta mendorong daya saing dalam menghadapi
perubahan perubahan yang terjadi, antara lain :
1. Perubahan peranan dan status hukum perusahaan menjadi perseroan.
2. Perubahan strategi perusahaan untuk menghadapi pasca-PSO dan semakin banyak
terbentuknya enitas bisnis baru di bidang hulu dan hilir
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Lampung
Daerah Balongan dipilih sebagai lokasi kilang dan proyek kilang yang dinamakan Proyek
EXOR (Export Oriented Refinery) I. Pemilihan Balongan sebagai lokasi Proyek EXOR I
didasari atas berbagai hal, yaitu :
1. Relatif dekat dengan konsumen BBM terbesar, yaitu Jakarta dan Jawa Barat.
2. Telah tersedianya sarana penunjang yaitu: Depot UPMS III, Terminal DOH-JBB (Jawa
Bagian Barat), Conventional Buoy Mooring (CBM) dan Single Buoy Mooring (SBM).
3. Dekat dengan sumber gas alam yaitu DOH-JBB (Jawa Bagian Barat).
4. Selaras dengan proyek pipanisasi BBM di Pulau Jawa.
5. Tersedianya lahan yang dibutuhkan yaitu bekas sawah yang kurang produktif.
6. Tersedianya sarana infrastruktur.
Kilang Balongan merupakan kilang yang dirancang untuk mengolah minyak mentah Duri
(sebesar 80 %). Pada tahun 1990-an, crude Duri mempunyai harga jual yang relatif rendah
karena kualitasnya yang kurang baik sebagai bahan baku. Kualitas yang rendah dari crude
ini dapat dilihat dari kandungan residu yang sangat tinggi mencapai 78 %, kandungan logam
berat dan karbon serta nitrogen yang juga tinggi.
Start Up kilang PT. PERTAMINA (Persero) RU-VI Balongan dilaksanakan pada bulan
Oktober 1994, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Mei 1995. Peresmian
ini sempat tertunda dari perencanaan sebelumnya (30 Januari 1995) dikarenakan unit
Residue Catalytic Cracking (RCC) di kilang mengalami kerusakan. Unit Residue Catalytic
Cracking (RCC) ini merupakan unit terpenting di kilang PT. PERTAMINA (Persero) UP-VI
Balongan, karena merupakan unit yang mengubah residu (sekitar 62% dari total feed)
menjadi minyak ringan yang lebih berharga. Unit ini dengan kapasitas sekitar 83.000 BPSD
merupakan unit yang terbesar di dunia untuk saat ini. Dengan adanya kilang Balongan, maka
kapasitas produksi kilang minyak domestik menjadi 1.074.300 BPSD.
Logo PT. PERTAMINA RU VI Balongan merupakan hasil lomba dan desain original dari
H.M. Thamrin. S.A Nomor Pekerja 284742, seorang pekerja bagian fasilitas Enginering RU
-VI Balongan.
Penjelasan arti logo PT. PERTAMINA RU-VI Balongan pada gambar 3 adalah sebagai
berikut:
1. Lingkaran : fokus ke bisnis inti dan sinergis
2. Gambar
: kontruksi Regenerator dan Reaktor di unit RCC yang menjadi ciri khas
Adapun visi dan misi dari PT. Pertamina RU-VI Balongan sendiri ialah :
Visi : Menjadi Kilang Terunggul di Asia Pasifik Tahun 2015
Dengan penekanan pada kata kilang dan unggulan yang bermakna sebagai berikut:
1. Kilang, bermakna : mengolah bahan baku minyak bumi menjadi produk BBM dan non
BBM.
2. Terunggul, bermakna : masuk dalam nominasi kelompok kilang terbaik di dunia, unggul
dalam segala aspek bisnis yaitu lebih aman, andal, efisien, profesional, maju, berdaya
saing tinggi, bermutu internasional, berwawasan lingkungan dan mampu menghasilkan
laba sebesar-besarnya.
Misi :
1. Meningkatkan reliability
2. Meningkatkan operasional excellence
3. Ekspansi dan diversifikasi produk dan perkembangan (growth)
4. Mengembangkan kepemimpinan
5. Meningkatkan kapabilitas dan minset pekerja
6. Mencapai safety dan pencegahan loss
7. Meningkatkan infrastruktur manajemen
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Lampung
untuk distribusi aliran. Untuk keamanan, area perkantoran terletak jauh dari unit unit yang
memiliki resiko bocor atau meledak. Unit unit yang mempunyai resiko tinggi, ditempatkan
di tengah kilang. Sedangkan unit utilitas dan tangki tangki yang berisi air ditempatkan di
dekat perkantoran.
Ditinjau dari segi teknis dan ekonomis, lokasi ini cukup strategis dengan adanya faktor
pendukung, antara lain :
a. Bahan Baku
Sumber bahan baku yang diolah di Pertamina RU-VI Balongan adalah :
1. Minyak mentah Duri, Riau
2. Minyak mentah Minas, Dumai
3. Gas alam dari Jawa Barat bagian timur sebesar 18 Million Metric Standard Cubic Feet
per Day (MMSCFD)
b. Air
Sumber air yang terdekat terletak di Waduk Salam Darma, Rejasari, kurang lebih 65 km
dari Balongan ke arah Subang. Pengangkutan dilakukan secara pipanisasi dengan pipa
berukuran 24 inch dan kecepatan operasi normal 1.100 m3 serta kecepatan maksimum
1.200 m3. Air tersebut berfungsi untuk steam boiler, heat exchangers (sebagai
pendingin), air minum, dan kebutuhan perumahan. Dalam pemanfaatan air, kilang
Pertamina (Persero) RU-VI ini mengolah kembali air buangan dengan sistem wasted
water treatment, di mana air keluaran di-recycle ke sistem ini. Secara spesifik tugas unit
ini adalah memperbaiki kualitas effluent parameter NH 3 , phenol, dan COD sesuai dengan
persyaratan lingkungan.
c. Transportasi
Lokasi kilang PERTAMINA (Persero) RU-VI Balongan berdekatan dengan jalan raya
dan lepas pantai utara yang menghubungkan kota-kota besar sehingga memperlancar
distribusi hasil produksi, terutama untuk daerah Jakarta dan Jawa Barat. Marine facilities
adalah fasilitas yang berada di tengah laut untuk keperluan bongkar muat crude oil dan
produk kilang. Fasilitas ini terdiri dari area putar tangker, SBM, rambu laut, dan jalur
pipa minyak. Fasilitas untuk pembongkaran peralatan dan produk (propylene) maupun
pemuatan propylene dan LPG dilakukan dengan fasilitas yang dinamakan jetty facilities.
d. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dipakai di PT. PERTAMINA (Persero) RU-VI Balongan terdiri dari
dua golongan, yaitu golongan pertama, dipekerjakan pada proses pendirian kilang
Balongan yang berupa tenaga kerja lokal non-skill sehingga me9ningkatkan taraf hidup
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Lampung
KEGIATAN
EPC Agreement
Kegiatan proyek dan konstruksi
Mechanical Completion
Start Up CDU
Perfomance Test
Demo Test
Operation Acceptance As Whole
Turn Over EXOR I kepada PT. PERTAMINA
Peresmian kilang
Pembangunan Naphtha Processing Unit
Persiapan peningkatan produksi Propylene
Kode
Kapasitas
11
125.000
BPSD
12 & 13
58.000
Licensor
Foster
Wheeler
(FW)
Chevron
Kontraktor
FW
JGC
Hydro
Demetallization
(ARHDM)
Gas Oil Hydro
Treater (GO HTU)
Residue Catalityc
Cracking (RCC)
Unsaturated Gas
Concentration
BPSD
14
15
16
17
Gasoline Treater
Unit
18
Propylene Recovery
19
Catalityc
Condensation
20
21
Hydrogen Plant
22
23
24
25
32.000
BPSD
83.000
BPSD
-
UOB
JGC
UOB
FW
UOB
FW
22.500
MeriChem
BPSD
47.500
MeriChem
BPSD
7.000
UOB
BPSD
13.000
UOB
BPSD
15.000
UOB
BPSD
76
FW
MMSCFD
JGC
JGC
27 MTD
JGC
FW
FW
FW
FW
JGC
FW
JGC
JGC
JGC
10
Struktur organisasi terbagi atas beberapa bidang yang masing-masing mempunyai tugas /
fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Bidang Perencanaan dan Perekonomian
Berfungsi memonitor, mengkoordinir terlaksananya ketersediaan minyak mentah menjadi
produk BBM dan Non BBM. Bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan minyak
secara aman untuk stock nasional.
b. Bidang Engineering dan Pengembangan
Berfungsi mengevaluasi, menganalisa serta melakukan penelitian dan pengembangan
untuk kehandalan operasi kilang dan bertanggung jawab atas kehandalan operasi Kilang
UP VI dalam jangka panjang.
c. Bidang Keuangan
Berfungsi dalam pengelolaan pelaksanaan tata usaha keuangan dalam rangka menunjang
kegiatan operasional Unit Pengolahan VI. Bertanggung jawab atas terjaminnya arus dana,
kegiatan keuangan secara keseluruhan untuk menunjang operasional Kilang.
11
h. Bidang LKKK
Berfungsi dalam penyelenggaraan kegiatan keselamatan kerja, pengendalian kebakaran
dan pencemaran lingkungan. Bertanggung jawab atas terciptanya keadaan yang aman dan
selamat bagi tenaga kerja, sarana, lingkungan dan kehandalan operasi.
i.
Bidang Kilang
Berfungsi melaksanakan kegiatan pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM dan
Non BBM secara efektif dan efisien sesuai rencana kerja. Bertanggung jawab atas
operasional kilang.
12
Kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh KK dan LL RU-VI untuk mendukung program di
atas terdiri atas 5 kegiatan :
a. Keselamatan Kerja
b. Pelatihan
c. Penanggulangan kebakaran
d. Lindungan lingkungan
e. Rekayasa
Sebagai pelaksana kegiatan kegiatan tersebut, maka dibentuklah seksi seksi, antara lain :
1. Seksi Keselamatan Kerja, mempunyai tugas antara lain :
a. Mengawasi keselamatan jalannya operasi kilang
b. Bertanggung jawab terhadap alat alat keselamatan kerja
c. Bertindak sebagai instruktur safety
d. Membuat rencana pencegahan
2. Seksi Lindungan Lingkungan, mempunyai tugas antara lain :
a. Memprogram Rencana Kelola Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan.
b. Mengusulkan tempat tempat pemubuangan limbah dan house keeping.
3. Seksi Penanggulangan Kebakaran, Administrasi dan Latihan mempunyai tugas antara
lain :
a. Membuat prosedur emergency agar penanggulangan berjalan dengan baik.
b. Mengelola regu kebakaran agar selalu siap bila suatu waktu diperlukan.
c. Mengadakan pemeriksaan alat alat firring.
d. Membuat rencana kerja pencegahan kecelakaan.
e. Menyiapkan dan mengadakan pelatihan bagi karyawan dan kontraktor agar lebih
menyadari tentang keselamatan kerja.
f. Membuat dan menyebarkan buletin KK dan LL.
g. Meninjau ulang gambar gambar dan dokumen proyek.
h. Melakukan evaluasi evaluasi yang berhubungan langsung dengan LKKK.
pedoman dengan A-
850/E-6900/99-30 :
1. Bendera Kecelakaan
a. Warna kuning (1 minggu dikibarkan), untuk kecelakaan ringan, yaitu tidak
menimbulkan hari hilang (first aid accident).
b. Abu abu muda (2 minggu dikibarkan), untuk kecelakaan kerja yaitu kehilangan hari
kerja (lost time).
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Lampung
13
c. Hitam dengan strip putih (1 bulan dikibarkan), untuk kecelakaan fatal, yaitu
menyebabkan kematian.
2. Bendera kebakaran
a. Merah (1 minggu dikibarkan), untuk kebakaran yaitu kerugian di bawah US$ 10,000.
b. Merah strip hitam (1 bulan dikibarkan), untuk kebakaran yaitu kerugian > US$
10,000.
3. Bendera pencemaran
a. Biru (1 minggu dikibarkan), untuk pencemaran dimana tidak terjadi klaim dari
penduduk.
b. Hitam (1 bulan dikibarkan), untuk pencemaran dimana terjadi klaim dari penduduk.
4. Papan informasi kejadian
Papan ini berisi lokasi, tanggal, tingkat keparahan kejadian yang mengakibatkan
kecelakaan kerja, kebakaran dan pencemaran. Tempat pemasangannya di fire station,
lokasi kejadian dan lemari on call.
1.9 Proyek Langit Biru Kilang Balongan
Proyek langit biru didesain untuk menunjukan partisipasi dan peran aktif Kilang Balongan
dalam mengurangi kadar polusi udara yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar
(terutama bahan bakar bertimbal) dan dalam rangka mengantisipasi Program Indonesia
MOGAS Unleaded (MUL) yang merupakan program Effective 2003, maka dilaksanakan
program MUL yang telah dicanangkan pada tanggal 1 Juli 2001 untuk wilayah Jabotabek
dan Kilang Balongan merupakan satu-satunya penghasil MOGAS Unleaded.
14