21030112060110
21030112060111
21030112060112
Nur Ventira
21030112060113
Nur Faizah
21030112060115
Anindya Ayu N S
21030112060116
Ardi Jiwandori
21030112060117
A R Hayyuningtyas
21030112060118
Priska D Anjarsari
21030112060119
PROTEIN
Definisi Protein
Protein merupakan polimer dari sekitar 21 asam amino yang berlainan disambungkan dengan
ikatan peptida.Protein terdapat baik pada produk hewan maupun pada produk tumbuhan.
Penggolongan Protein
Protein dikelompokkan ke dalam golongan utama yang meliputi: protein sederhana,
protein konyugasi, dan protein turunan.
1. Protein sederhana
Merupakan protein yang hanya menghasilkan asam amino saja jika dihidrolisa. Golongan
protein sederhana meliputi:
1. Albumin
5. Skleroprotein
2. Globulin
6. Histon
3. Glutelin
7. Protamin
4. Prolamin
2. Protein konyugasi
Protein konyugasi mengandung bagian asam amino yang terikat pada bahan non protein
seperti lipid, asam nukleat, dan karbohidrat. Beberapa protein konyugasi yang penting yaitu
1. Fosforotein
3. Nukeloprotein
2. Lipoprotein
4. Kromoprotein
3. Protein Turunan
Protein turunan adalah senyawa yang diperoleh dengan metode kimia atau dengan
metode enzimatik dan dipilah kedalam turunan primer dan turunan sekunder, bergantung pada
derajat perubahan yang terjadi.
Perubahan Sifat Kimia Protein
Denaturasi Protein/Peracunan Protein
Bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein berubah, maka dikatakan
protein ini terdenaturasi. Sebagian besar protein globular mudah mengalami denaturasi, jika
ikatan-ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak. Kadang-kadang perubahan
ini memang dikehendaki namun sering juga merugikan sehingga perlu dicegah.Denaturasi yaitu
diartikan suatu perubahan terhadap struktur sekunder, tersier, dan kuartener terhadap molekul
protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan kovalen. Karena itu denaturasi dapat diartikan
sebagai proses terpecahnya ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, dan terbukanya lipatan protein.
Ada dua macam denaturasi yaitu pengembangan rantai peptide dan pemecahan protein menjadi
unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. Terjadinya kedua jenis denaturasi ini
tergantung pada keadaan molekul. Yang pertama terjadi pada rantai polipeptida, dan yang kedua
terjadi pada bagian molekul yang bergabung dalam ikatan sekunder.denaturasi dapat terjadi oleh
berbagai penyebab yaitu Bahang,Ph,garam,dan pengaruh permukaan.denaturasi biasanya
dibarenge oleh hilangnya aktivitas biologi dan perubahan yang berarti pada beberapa sifat fisika
dan fungsi seperti kelarutan.
Susunan Asam amino
Asam amino adalah biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat-sifat
genetika dan sintesis protein. Ada dua jenis asam amino, yaitu, asam deoksiribonukleat (DNA)
dan asan ribonukleat (RNA). DNA terdapat dalam inti sel, yaitu dalam kromosom, sedangkan
RNA terdapat diluar sel, yaitu dalam sitoplasma.
Pada umumnya terdapat 20 jenis asam amino di bumi ini. Kedua puluh jenis ini masih
dibagi lagi menjadi dua jenis asam amino menurut pembentukannya. Yaitu,
1.asam amino yang esensial yaitu asam amino yang gugus R/gugus karbonya harus
didatangkan dari luar karena tubuh tidak dapat mensintesis sendiri.
2.asam amino yang non essensial, , gugus R/atom karbonnya tidak perlu didatangkan dari
luar karena tubuh dapat mensintesisnya sendiri.
Berikut adalah 10 asam amino yang essensial dan 10 asam amino yang non essensial :
Arginin
Glisin
Histidin
Alanin
Isoleusin
Prolin
Leusin
Serin
Lisin
Glutamine
Metionin
Asparagin
Fenil alanin
Triosin
Treonin
Sistein
Triptopan
Asam aspartat
Valin
Asam glutamate
Pada umumya, asam amino adalah senyawa yang mengandung tiga gugus, yaitu, gugus
alkil , amino (NH2) dan karboksilat (COOH). Asam ini juga disebut dengan asam amino
karboksilat. Dengan rumus bangun :
CH R - NH2 COOH
Asam amino dapat dikelompokkan lagi berdasarkan sifat polaritas gugus R-nya, dan dapat dibagi
menjadi empat kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Asam amino non polar atau hidrofob. Ada 8 jenis asam amino yang termasuk kelompok
ini, antara lain adalah alanin, valin, leusin, isoleusin, metionin, prolin, fenil alanin,
triptofan.
2. Asam amino polar tak bermuatan. Terdapat 7 asam amino yang termasuk dalam
golongan ini, antara lain glisin, serin, treonin, tirosin, sitosin, asparagin, glutamin.
3. Asam amino bermuatan positif. Hanya 3 jenis asam amino yang termasuk dalam
golongan ini, antara lain lisin, arginin, histidin.
4. Asam amino bermuatan negatif. Terdapat 2 jenis asam amino yang terdapat dalam
golongan ini, antara lain asam aspartat, dan asam glutamat.
Sedangkan berdasarkan rantai samping, asam amino terbagi menjadi 6 golongan, yaitu :
Rantai samping hidrokarbon alifatik : glisin, alanin, leusin, isoleusin, prolina, valin,
serin, treonin.
Memiliki titik iso elektrik, yaitu titik dimana muatan positif dan negatifnya sama. pH
pada saat ini terjadi disebut pH iso elektrik. Kelarutannya juga sangat rendah, dan terjadi
asam amino.
Bersifat amfoter. Yaitu keadaan dimana asam amino dapat bersifat basa dan asam pada
waktu yang sama. Dalam suasana asam bersifat basa sedangkan dalam suasana basa
bersifat asam. Sesuai dengan reaksi berikut :
R CH NH3+ COOH
RCH NH2 COO - + H2O