Anda di halaman 1dari 6

Prarancangan Pabrik Gliserol dari Alil Alkohol dan Hidrogen Peroksida

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Prarancangan
Pabrik Gliserol dari Alil Alkohol dan Hidrogen Peroksida
kapasitas 50.000 ton/tahun telah diperiksa dan disetujui.

Yogyakarta, 4 Januari 2003


Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D

ii

Prarancangan Pabrik Gliserol dari Alil Alkohol dan Hidrogen Peroksida

PRAKATA
Segala puji hanyalah milik Allah, yang atas limpahan rahmat-Nya, tugas
akhir prarancangan pabrik kimia ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tugas prarancangan pabrik kimia merupakan tugas akhir yang harus
diselesaikan oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada sebagai prasyarat untuk menyelesaikan jenjang studi
sarjana.

Dengan tugas ini diharapkan dapat menggabungkan keahlian dan

pengetahuan yang telah didapatkan mahasiswa selama di bangku perkuliahan,


sehingga kemampuan yang dimiliki dapat terintegrasikan yang nantinya akan
digunakan dalam dunia kerja.
Judul tugas akhir ini adalah Prarancangan Pabrik Gliserol dari Alil Alkohol
dan Hidrogen Peroksida dengan kapasitas 50.000 ton/tahun.

Adanya

prarancangan pabrik ini diharapkan dapat memperkaya alternatif industri masa


depan bagi Indonesia.
Pada kesempatan ini penyusun secara langsung ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1.

Bapak Ir. Agus Prasetya, M.Sc, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing


Tugas Akhir atas kesabaran dan kebaikannya dalam membimbing
penulis.

2.

Mas Mahfud Fauzi, Fahrudin, Farid atas bantuan dan sarannya.

3.

Teman - teman Teknik Kimia Angkatan 98 atas dorongan dan bantuan


yang telah diberikan. Khususnya para penghuni wisma Al-Atsary.

4.

tercinta yang telah memberikan dorongan dan segala bantuan sehingga


tugas ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Penyusun mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan tugas


akhir ini. Akhir kata, semoga prarancangan pabrik ini dapat bermanfaat dalam
perkembangan selanjutnya.
Yogyakarta, 30 Desember 2002
Penyusun

iii

Prarancangan Pabrik Gliserol dari Alil Alkohol dan Hidrogen Peroksida

Chandra Wahyu P.

INTISARI

iv

Prarancangan Pabrik Gliserol dari Alil Alkohol dan Hidrogen Peroksida

Gliserol dibuat salah satunya dengan cara mereaksikan alil alkohol dengan
hidrogen peroksida. Reaksi belangsung dalam dua tahap yang membentuk
senyawa antara yaitu glisidol (glycide). Tahap pertama reaksi berlangsung antara
alil alkohol deengan hidrogen peroksida membentuk glisidol menggunakan katalis
sodium tungstat (Na2WO4), pada suhu 40-60 0C tekanan atmosferis. Reaktor yang
digunakan adalah Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) berjumlah lima buah
yang diangkai secara seri. Reaksi tahap kedua adalah reaksi antara glisidol dengan
air menggunakan katalis asam sulfat pada suhu reaksi antara 40 - 80 oC. Reaktor
yang digunakan pada tahap kedua adalah reaktor pipa (RAP). Sebelum masuk
reaktor tahap kedua katalis Na2WO4 dipisahkan dari larutannya dengan proses
evaporisasi, larutan hasil bawah yang mengandung katalis kemudian diumpankan
kembali ke reaktor tahap perama. Larutan produk reaktor kedua kemudian
dipekatkan pada menara distilasi dan dipisahkan dengan katalis asam sulfat pada
menara distilasi vakum. Kemudian hasil dari distilasi vakum dipekatkan dengan
evaporator sehingga menjadi produk gliserol 99%. Jika ditinjau dari kondisi
operasinya, pabrik ini termasuk pabrik beresiko rendah.
Kapasitas produksi gliserol direncanakan sebesar 50.000 ton per tahun,
dengan kebutuhan alil alkohol sebesar 32.037 ton per tahun dan kebutuhan
hidrogen peroksida sebesar 53.054 ton per tahun. Kebutuhan akan utilitas meliputi
3.366.000 ton/tahun air, 532.200 ton/tahun steam, 61.500 L/tahun fuel oil, 8.550
L/tahun solar, 792.000 standar m3/tahun udara tekan. Pabrik ini memerlukan
tenaga kerja sebanyak 168 orang. Pabrik ini direncanakan didirikan di Kawasan
Indusrti Merak Cilegon, Jawa Barat. Luas tanah yang digunakan sebesar 4 Ha
termasuk untuk perumahan dan perluasan.
Kebutuhan modal tetap sebesar US $ 18.241.923 + Rp 41.824.135.465.
Laba yang diperoleh sebelum pajak Rp 55.204.408.487 dan sesudah pajak sebesar
Rp 27.602.204.244. Kebutuhan modal kerja sebesar Rp 277.424.660.820. Percent
return on investment (ROl) sebelum pajak 26,8% dan setelah pajak 13,4%. Pay
out time (POT) sebelum pajak 2,7 tahun dan sesudah pajak 4,3 tahun. Break even
point (BEP) sebesar 54,0 % dan shut down point (SDP) sebesar 30,5%.

Prarancangan Pabrik Gliserol dari Alil Alkohol dan Hidrogen Peroksida

Discounted cash flow (DCF) sebesar 18,4%. Dari hasil evaluasi ekonomi dapat
disimpulkan bahwa pabrik ini cukup menarik untuk didirikan.

vi

Prarancangan Pabrik Gliserol dari Alil Alkohol dan Hidrogen Peroksida

DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................

Lembar pengesahan.......................................................................................

ii

Prakata ...........................................................................................................

iii

Intisari ...........................................................................................................

Daftar isi ........................................................................................................

vii

BAB I.

Pendahuluan ................................................................................

A. Latar belakang .......................................................................

B. Tinjauan pustaka ....................................................................

Uraian proses ..............................................................................

BAB III. Spesifikasi bahan ........................................................................

BAB IV. Diagram alir kualitatif .................................................................

BAB V.

Diagram alir kuantitatif................................................................

BAB VI. Neraca massa ..............................................................................

10

BAB VII. Neraca panas ...............................................................................

14

BAB VIII. Spesifikasi alat proses .................................................................

15

BAB IX. Utilitas .........................................................................................

47

BAB X.

Lokasi dan Tata Letak Pabrik ......................................................

50

BAB XI. Struktur Organisasi Perusahaaan ................................................

55

BAB XII. Evaluasi ekonomi.........................................................................

63

BAB XIII. Kesimpulan .................................................................................

73

Daftar pustaka ...............................................................................................

74

BAB II.

Lampiran
Reaktor...........................................................................................................

L-1

vii

Anda mungkin juga menyukai