PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan yang sampai saat ini belum dapat teratasi sangat
mempengaruhi keadaan penduduknya di suatu negara. Salah satu dampak dari
kemiskinan yaitu dengan munculnya para tunawisma / homeless.
Homeless merupakan orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap
dan berdasarkan berbagai alasan harus tinggal di bawah kolong jembatan,
taman umum, pinggir jalan, pinggir sungai, stasiun kereta api, atau berbagai
fasilitas umum lain untuk tidur dan menjalankan kehidupan sehari-hari.
Sebagai pembatas wilayah milik pribadi, tunawisma sering menggunakan
lembaran kardus, lembaran seng atau alumunium, lembaran plastik, selimut,
kereta dorong pasar swalayan, atau tenda sesuai dengan keadaan geografis dan
negara tempat tunawisma berada. Untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari seringkali hidup dari belas kasihan orang lain atau bekerja sebagai
pemulung.
Orang yang mempunyai tradisi tinggal di dalam tenda seperti Mongolia
tidak bisa dikatakan tunawisma. Di negara-negara maju, ada orang yang
memutuskan menjadi tunawisma bukan karena kemiskinan atau tidak
memiliki uang, tapi ingin bebas dari keluarga atau tanggung jawab. Di
Amerika Serikat, industrialis Howards Hughes pernah untuk sementara
memutuskan untuk menjadi tunawisma. Sewaktu perang Vietnam anak muda
Amerika Serikat dengan sengaja berkeinginan jadi tunawisma, karena orang
tanpa alamat yang jelas tidak menerima surat undangan wajib militer.
Gelandangan adalah istilah dengan konotasi negatif yang ditujukan kepada
orang-orang yang mengalami keadaan tunawisma.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan homeless ?
2. Apa saja faktor-faktor yang melatarbelakangi homeless ?
3. Bagaimana dampak dari adanya homeless ?
4. Bagaimana cara mengatasi homeless ?
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Homeless atau Tunawisma adalah kondisi orang yang hidup dalam
keadaan tidak sesuai dengan norma di masyarakat setempat, serta tidak
mempunyai tempat tinggal yang tetap diwilayah tertentu dan hidup ditempat
umum.
Adapun secara spesifik ciri-ciri tunawisma yaitu sebagai berikut :
1. Para tunawisma tidak mempunyai pekerjaan.
2. Kondisi fisik para tunawisma yang dapat dibilang tidak sehat karena
kondisi lingkungan yang memprihatinkan.
3. Para Tunawisma biasanya mencari-cari barang atau makanan disembarang
tempat demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Para Tunawisma hidup bebas tidak bergantung kepada orang lain ataupun
keluarganya.
Tunawisma sendiri di bagi menjadi tiga, yaitu :
1. Tunawisma biasa, yaitu mereka mempunyai pekerjaan namun tidak
mempunyai tempat tinggal tetap.
2. Tunakarya, yaitu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak
mempunyai tempat tinggal tetap.
3. Tunakarya cacat, yaitu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak
mempunyai tempat tinggal, juga mempunyai kekurangan jasmani dan
rohani.
1.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Ada beberapa faktor yang mendorong seseorang menjadi seorang
homeless atau tunawisma, yaitu :
1. Kemiskinan
Hal ini merupakan faktor utama. Kemiskinan menyebabkan mereka
tidak mampu memenuhi kebutuhan papan, sehingga mereka bertempat
tinggal di tempat umum. Kemiskinan juga menyebabkan rendahnya
pendidikan sehingga tidak mempunyai ketrampilan dan keahlian untuk
bekerja. Hal ini berefek pada anak-anak mereka. Mereka tidak mampu
membiayai anak-anaknya sekolah sehingga anak-anak mereka juga ikut
jadi gelandangan.
2. Bencana Alam
Bencana alam akhir-akhir ini banyak menimpa negara kita. Banyak
yang kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan mereka. Sehingga mereka
Kemiskinan
mempengaruhi
kesempatan
untuk
mendapatkan
Pelecehan seksual
Tindak kekerasan
Pemerkosaan
Paksaan untuk masuk dunia pelacuran
dewasa
nantinya,
yang
tentunya
akan
sangat
mengganggu
pemerintah
juga
tidak
habis-habisnya
berupaya
untuk
mengedepankan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Homeless adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai
dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta
tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah
tertentu dan hidup mengembara di tempat umum.
2. Faktor yang melatar belakangi seorang wanita hidup sebagai tunawisma :
a. Natural assets
b. Human assets
c. Physical assets
d. Financial assets
e. Social asset
3. Masalah yang timbul dengan semakin banyaknya wanita tunawisma antara
lain :
a. Pelecehan seksual
b. Tindak kekerasan
c. Pemerkosaan
d. Paksaan untuk masuk dunia pelacuran
e. Wanita yang diperjual belikan
f. Perbudakan
g. Komplikasi berbagai penyakit
4. Penanggulangan terhadap tunawisma diterapkan dalam beberapa tahapan,
yaitu sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
b. Tahap Penyesuaian diri
c. Tahapan pendidikan yang berkelanjutan
3.2 Saran
Diharapkan para pembaca lebih memahami dan mendalami isi makalah
yang telah tertera di dalam makalah tersebut agar bisa diterapkan di
lingkungan masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
nDa_mIDwIFe.2009.Makalah Tunawisma.
http://aboutmidwifery.blogspot.com/2009/06/makalah-tunawismapendahuluan.html
(diakses tanggal 21 April 2015).
Nia Bintari.2012.Homeless.
https://agzniabintari.wordpress.com/2012/12/19/homeless/
(diakses tanggal 14 April 2015).
13
14
yang akan dialami jika melakukan pekerjaan itu. Sehingga gadis tersebut sadar
akan pentingnya kesehatan reproduksinya.
3. Indah Kumalasari menjawab pertanyaan Lulu Yusrina dari kelompok 6 :
Contoh pembinaan tunawisma adalah dengan melokalisasi para tunawisma ke
panti sosial. Dengan adanya panti sosial para tunawisma akan lebih
diperhatikan karena di panti pasti diadakan penyuluhan tentang kesehatan dan
mengajarkan betapa pentingnya mengisi waktu luang dengan kegiatan
bermanfaat sehingga orang-orang tersebut tidak lagi menjadi gelandangan.
4. Irma Delima menjawab pertanyaan Dina Karlita dari kelompok 2 :
Caranya adalah untuk para tunawisma yang sudah terlanjur mengalami
masalah kesehatan reproduksi, pada saat melokalisasi para tunawisma yang
mengalami masalah tersebut harus di tempatkan di tempat rehabilitasi. Karena
di tempat tersebut mereka akan lebih diperhatikan dan ada dokter yang
menanganinya. Sehingga mereka bisa cepat pulih dari penyakitnya.
5. Indah Kumalasari menjawab pertanyaan Ani Rustiana dari kelompok 7 :
Jika bidan yang ada di suatu tempat mendapatkan masalah tersebut di sekitar
lingkungannya. Maka hal yang harus dilakukan adalah bidan meneliti masalah
yang ada, mengumpulkan data-datanya, kemudian mencari solusinya. Setelah
itu, bidan tersebut melakukan lintas sektor kepada pemerintah yang
berwenang dengan membawa bukti-bukti yang ada sehingga masalah tersebut
diketahui pemerintah dan pemerintah mau mengatasinya. Dan akhirnya para
mantan
atlit
tersebut
lebih
diperhatikan
hidupnya
sehingga
tidak
menjadikannya tunawisma.
6. Ade Norma Sari menjawab pertanyaan Helmina Ferdinda dari kelompok 4 :
Tanggapannya ialah setuju karena kebanyakan gelandangan yang ada di kota
itu mengemis karena sudah dikoordinasi oleh seseorang. Akibatnya mengemis
dijadikan sebagai sumber rejeki dan merupakan pekerjaan rutin mereka.
Karena dalam waktu singkat dapat menghasilkan uang banyak tanpa harus
bersusah payah. Dampaknya banyak pengemis-pengemis bermunculan dan
menjadi masalah bagi pemerintah setempat karena pemerintah dianggap
kurang berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Jadi
sebaiknya jika ada pengemis datang kekita misalnya anak-anak, sebaiknya
jangan diberikan uang tetapi berikanlah sesuatu barang yang berguna
untuknya contohnya makanan seperti roti, cokelat, permen, dsb.
15